Setelah semua urusannya tentang transaksi jual beli dengan Vincent selesai, Max, David, dan Thomas makan malam di sebuah restoran yang berada di dekat pelabuhan Hamburg.
Ia memesan makanan khas jerman yaitu Falscher Hase, Hampir sama dengan hidangan steak, falscher merupakan makanan khas Jerman yang terbuat dari daging cincang yang dicampur dengan telur, tepung, dan bawang. Kemudian dagingnya disajikan dengan cara diiris pipih dan diberi bumbu saus di atasnya.
"Apa kau sudah mendapatkan informasi tentang ayah tiri Stef itu?" pertanyaan dari Max itu di tunjukkan untuk Thomas.
"Sudah bos!" jawab Thomas mantap.
"Siapa lelaki itu?"
"Jhon," jawab Thomas singkat. Sedangkan Max dan David langsung memberhentikan makannya.
"Maksudmu?"
"Ya bos, Jhon! Lelaki penghianat itu yang sudah menjual anak tirinya pada Edward," jelas Thomas yang membuat Max geram. Edward adalah pemilik bar yang membeli Stef kemarin tempat Max biasa minum yang juga salah satu sahabat Max.
"Ck, lelaki penghianat itu," ucap Max berdecak geram. Ia meremas sendok yang dipegangnya saat ini. Bagaimana mungkin ada seorang ayah yang menjual anaknya sendiri, meskipun Stef hanyalah anak tirinya.
"Apa yang harus kita lakukan Max?" tanya David.
"Cepat temukan dia, aku sudah tidak sabar bertemu dengannya, pantas saja saat aku ke rumah Stef kemarin dia tidak ada," ucap Max menjelaskan dan juga memberikan perintah kepada David dan Thomas.
"Aku mendengar dari mata-mata kita setelah dia menjual Stef lelaki itu kabur ke Italia bos," ucap Thomas memberitahu, Max langsung menatap Thomas begitupula dengan David.
"Italia?" tanya David mengernyitkan dahinya.
"Ya, Italia," ucap Thomas menjawab singkat.
"Kita harus menemukan dia secepatnya!" ucap Max menatap David dan Thomas secara bergantian.
"Baik bos.." ucap keduanya kompak.
"Persiapkan penerbangan kita ke Italia, aku juga akan membawa Stef kesana bertemu dengan momy dan papi," ucap Max memberitahu.
"Secepat itu?" tanya David tak percaya.
"Lalu kapan? Apa harus menunggu aku tua dulu?" ucap Max kesal.
"Bukannya kau memang sudah tua?" ucap David meledek, lalu ia tertawa yang juga diikuti oleh Thomas.
"Sialan kau!"
****
Setelah melakukan perjalanan udara yang melelahkan Max tiba di mansionnya. Mobil yang di bawa oleh Thomas dari bandara itu berhenti didepan sebuah bangunan yang layak di sebut sebagai istana. Bangunan yang bergaya American Classic itu berdiri kokoh menjulang dengan kesan mewahnya.
Saat sebelum Max memasuki pintu utama sudah banyak pelayan yang menunggunya saat mereka mendengar suara mobil Max terparkir digarasi mereka langsung berkumpul untuk menyambut kedatangan Max dan saat Max berjalan melewati mereka, semuanya menunduk hormat pada pemilik manik gelap itu.
Max berjalan menuju ke kamarnya. Langsung berlalu kekamar mandi berendam dalam bathup yang diberi aroma lavender untuk menyegarkan badannya yang seharian ini beraktivitas cukup membuatnya kelelahan.
Ia menyambar handuk setelah itu Max keluar dari kamar mandi lalu memakai pakaiannya.
Setelah berpakaian santai Max merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur king size miliknya itu. Lalu meraih ponsel.
Ia menekan beberapa huruf hingga terdengar suara seorang wanita di seberang sana.
"Hei anak nakal! Kemana saja kau baru menelepon ku hari ini?" suara yang tak lain dari momy Max itu membuat Max refleks menjauhkan ponsel dari telinganya, sang momy berbicara dengan nada tinggi di seberang sana.
"Maafkan aku momy, aku sedikit sibuk," ucap Max memberikan alasan pada wanita yang telah melahirkannya itu.
"Memangnya kapan kau yang tidak sibuk hah? Setiap aku bertanya hanya itu yang selalu menjadi jawabanmu!" kesal momy Max kenapa anaknya itu.
"Tapi aku memang sibuk momy!" kilah Max yang tidak mau dimarahi.
"Heii, jika kau sibuk terus kapan kau akan menikah? Ingat usia mu itu sudah tua, dan aku juga ingin segera menggendong cucu darimu!" jawab Momy Max dengan nada yang dibuat sedih agar putranya itu mau mengabulkan permintaannya.
"Aku sudah menemukannya momy," ucap Max membuat wanita setengah baya yang di seberang sana itu terkejut. Sangat terkejut.
"Apa?" tanyanya tak percaya, dan hanya itu yang keluar dari mulutnya untuk bertanya.
"Aku sudah mempunyai calon istri!" jawab Max santai.
"Apa? siapa dia, siapa namanya?"
"Stefani Axelsen, dan aku akan segera pulang ke Italia!" ucap Max membuat Momy nya senang bukan main hingga dia tidak memperhatikan nama belakang dari gadis yang disebut oleh Max itu.
"Apa? Kapan? Apa kau akan membawanya bersamamu?" tanya wanita paruh baya itu dengan sangat antusias.
"Tentu saja momy," jawab Max mantap membuat wanita setengah baya itu tersenyum lebar, dan Max tau itu meski dia tidak bisa melihatnya.
"Baiklah, bawa dia, aku dan papi mu menunggu disini untuk kau datang bersama calon menantuku!"
.
.
.
TBC.
Love❤️❤️❤️ EgaSri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Rahmi Amalia
jangan2 orang tua max dan orang tua stef sahabat ya???
2020-12-12
0
queenbee
ada apa dengan axelsen???
2020-12-04
0
Tirta Tirta
sepertinya camer idaman nih thor
2020-11-01
1