"Ya, panggil aku momy!" ucap Masseria, lalu membawa Stef untuk duduk disampingnya disebuah sofa besar di mansion mewah itu.
"Momy?" tanya Stef lagi dengan nada tidak percaya.
"Ya karena kau adalah menantu ku, dulu hingga sekarang maupun nanti!" ucap Masseria tersenyum menggenggam tangan Stef, sedangkan Max dan Stef yang mendengarnya hanya bingung dengan ucapan momy mereka itu. Ya sekarang Masseria juga sudah menjadi ibuny bagi Stef
"Maksud momy dulu?" tanya Max bingung pada kedua orang tuanya itu mengharapkan sebuah jawaban.
"Astaga kau ini!" decak Masseria kesal.
"Apakah kalian mengenal orang tua Stef?" tanya Max, karena jika dilihat dari reaksi orang tuanya saat mendengar nama Stef, mereka seperti sudah mengenal ibu Stef lama.
"Ya!" jawab Lucky singkat.
"Benarkah?" tanya Stef tidak percaya, karena jika mereka saling mengenal, berarti ia dulu pernah kemari, begitu pikir Stef.
"Iya Stef!"
"Bagaimana kalian bisa mengenal orang tuaku?" tanya Stef bingung.
"Karena Antonio dulu adalah sahabatku," jelas Lucky memberitahu membuat Stef semakin bingung begitupula dengan Max.
"Sahabat?" tanya Stef mengernyit heran.
Masseria dan Lucky saling bersitatap, seakan menyelami isi pikiran masing-masing. Lucky menganggukkan kepala membuat Masseria menghela nafas berat.
"Dulu Antonio bekerja disini," ucap Masseria memulai.
"Disini? Tapi selama yang aku tau kami selama ini di Frankfurt saja!" ucap Stef tak percaya.
"Ya tentu, kau di Frankfurt hanya bersama ayah tirimu kan?" pertanyaan Masseria membuat Stef terdiam. Benar juga, pikirnya.
"Apa kalian mengenal ayah tiri Stef?" kini giliran Max yang bertanya.
"Ya, itu dulu," jawab Lucky singkat "Apa kau mengenalnya Max?" sambung Lucky bertanya.
"Ya papi," jawab Max singkat menatap kepada kedua orangtuanya.
"Bagaimana bisa?" tanya Lucky penasaran.
"Dia adalah salah satu anggota Black Devils yang berkhianat dan dia juga yang telah menjual Stef," penjelasan Max membuat Masseria dan Lucky terkejut, sedangkan Stef hanya menunduk terdiam.
"Menjual?" tanya Masseria kaget tak percaya. Bagaimana mungkin, pikirnya.
"Iya momy!" jawab Max dengan yakin.
"Aku tak percaya ini," ucap Masseria pelan, melirik kearah Lucky yang hanya menggedikkan bahunya.
"Lalu bagaimana dengan ayahku." tanya Stef penasaran mengalihkan perhatian mereka dari pembahasan tentang Jhon.
"Dulu kau dan Lie tinggal di negara ini, tapi setelah Antonio meninggal dan Lie menikah lagi, kalian pindah ke Frankfurt," jelas Masseria, Stef terbungkam sedih mengingat ayahnya yang sudah meninggal. Dan benar dia di Frankfurt hanya bersama dengan Jhon bukan dengan Antonio.
"Apa kau ingat Max, dengan gadis kecil yang kau namai Rosore dulu?" tanya Masseria menatap anak lelakinya itu tersenyum senang.
"Rosore?" tanya Max berfikir, hingga membawanya pada ingatan kenangan masa lalunya.
"Ya Rosore, tapi kau memanggilnya Rose, apa kau ingat?" tanya Masseria lagi.
"Tentu saja momy, dia cinta pertamaku dulu sebelum pergi menghilang!" jawab Max sedih lalu menatap Stef. Karena setelah Rose nya menghilang Max tidak lagi pernah jatuh cinta, dia hanya bermain one night stand saja, hingga kini ia bertemu dengan Stef membuat Max jatuh cinta untuk yang kedua kalinya.
"Tapi kini dia ada didepanmu Max," jawab Lucky membuat Max terkejut.
"Maksud papi?" tanya Max bingung dengan pernyataan yang diucapkan oleh papinya ini.
"Ya, Stef adalah Rose kecilmu yang dulu," jawab Lucky menjelaskan singkat membuat Max menganga tidak percaya, lalu menatap kearah Stef yang juga menatapnya intens.
"Rose gadis kecilku yang pipinya selalu kemerah-merahan dulu?" tanya Max tak percaya pada kedua orangtuanya.
"Apa kau mengingat Max ..? Stef?" tanya Masseria pada Stef.
"Tidak momy!" ucap Stef menjawab jujur.
"Tentu saja, kau terlalu kecil saat itu, jadi kau tidak mengingatnya," ucap Masseria.
Max memperhatikan Stef dengan seksama, dia mulai mengingat Stef, melihat pipi Stef yang kemerahan membuat Max tersenyum lalu memeluk Stef erat, Lucky dan Masseria tersenyum melihat keduanya, sedangkan Stef hanya terdiam lalu membalas pelukan Max.
Lama Max memeluk Stef, lalu ia melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan Stef, manik hitam pekat itu menatap Stef dalam menyalurkan kerinduan yang selama ini tertahan didada.
"Jangan pernah pergi lagi!" ucap Max tersenyum bahagia.
"Kenapa..??" tanya Stef bingung.
"Jangan biarkan genggaman ini terlepas!"
"Kalau tidak di lepas bagaimana kau bekerja nantinya," jawab Stef lugu.
"Astaga, kau senang sekali membuat ku kesal! Kenapa kau bisa mengambil jurusan dokter jika otakmu seperti ini" decak Max menahan kesalnya.
"Kan memang seperti itu!" jawab Stef lagi. Sedangkan Lucky dan Masseria terkikik geli melihat Max yang kesal karena Stef.
"Sudah dengarkan saja apa yang aku katakan..." ucap Max mengalah.
"Ya.. ya, baiklah," ucap Stef pasrah. "Bicaralah!" seru Stef.
"Tanganku sepertinya memang diciptakan hanya untuk menggenggam mu, hingga tuhan tidak mengizinkan aku menggenggam yang lain!" ucap Max tersenyum menatap Stef dengan pandangan penuh cinta. Cinta pertamanya.
"Maksudmu Max?" tanya Stef bingung.
"Akhirnya aku menemukanmu Rosore ku."
.
.
.
.
.
.
TBC.
Love❤️❤️❤️ EgaSri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Lila Suciati Muhammad
adakah cerita nyatanya, inginnya aku seperti itu.
2021-06-12
1
Tanpopo🍃🍃
moodbooster akhir bulan,, 💪💪💪
2021-03-30
0
Shakila Viska
akhirnya ktmu cinta pndgn pertmnya
2021-03-04
0