epd 13

******

Ditempat lain, ada Dinda yang sedang memberi ibu sarapan, seraya menyuapinya.

Semalam Dinda tidur di rumah sakit, karna harus menemani ibu.

"Kamu gak kekantor Din?" tanya ibu.

"Hari ini Dinda izin buk, karna hari ini Dinda ada janji sama dokter." jawabnya sambil menyuapi ibu.

"Ibu boleh pulang hari ini kan Din?" tanya ibu lagi, ia mengira pertemuan Dinda dan dokter untuk mengizinkannya pulang ke rumah.

Dinda berhenti sejenak menyuapi ibu, sambil menampakkan senyum manis kepada ibu.

"Sabar ya buk.. ibu pasti pulang ke rumah kok.. asal ibu makan yang banyak, istirahat yang cukup, ibu pasti sehat dan pasti sudah bisa pulang."

jawab Dinda menyemangati ibu.

"Huuufff," ibu menghela.

"Ibu capek disini terus Din.. ibu mau pulang."

ucap ibu memelas.

"Iya.. nanti Dinda tanya sama dokter ya buk.. ibu udah bisa pulang atau belum." jawab Dinda lembut, memberi perhatian kepada ibu.

Ibu tersenyum sembari menganggukkan kepala.

******

Di tempat lain, ada Mario yang baru saja menyelesaikan sarapannya.

Setelah beberapa menit, dia langsung berpamitan karna hendak menjalankan aktifitasnya di kantor.

"Ma,Pa,kak, aku berangkat dulu ya.. Assalamu'alaikum.. cup, cup, cup." ucapnya sembari menyalami dan mencium pucuk tangan ketiganya secara bergantian.

"Wa'alaikumsalam.." saut mereka bersamaan.

"Hati-hati dijalan Yo.." ucap Papa. "Hati-hati sayang.." ucap Mama.

Mario tersenyum kepada Mama, Papa. "Iya Ma, Pa." ucapnya, sembari berlalu pergi meninggalkan mereka.

Mario segera berangkat bersama Yudha, yang sudah sejak tadi menunggunya.

Mario pun masuk ke dalam mobilnya.

"Kita berangkat sekarang Tuan?" tanya Yudha.

"Tahun depan." jawab Mario asal.

Yudha tersenyum menyeringai, dan langsung melajukan kendaraannya.

Baru 10 menit Yudha melajukan kendaraannya, tiba-tiba saja...

"Stop..." pekik Mario tiba-tiba.

Ciiiiitt

Yudha menghentikan kendaraannya secara mendadak.

Bruukk

Tubuh Mario membentur bagian belakang kursi Yudha.

Sepertinya Mario tak memakai safety belt.

Seketika bola mata Mario membulat, "bisa gak sih gak usah ngerem mendadak?" bentak Mario kesal.

Yudha tersentak, lalu mendengus.

"Bukannya Tuan sendiri yang meminta saya untuk berhenti mendadak, jadi saya ref_" ucap Yudha terhenti.

"Di..am, sekali lagi kau menjawab, ku pecat kau sekarang juga." bentak Mario lagi. "cepat kembali ke rumah." lanjutnya menurunkan sedikit nada suaranya.

Akhirnya Yudha menurut,memilih untuk diam. Karna sudah bisa dipastikan jika sedikit saja dia bicara, itu hanya akan membuatnya terpojok.

Yudha mengarahkan mobilnya berbalik arah dan melaju dengan sangat kencang.

Setelah sampai di halaman rumah, Yudha menghentikan laju mobilnya dengan perlahan.

Mario segera turun dan masuk ke dalam rumah.

Seisi rumah terkejut mendapatinya yang kembali lagi.

"Lho Yo, kenapa balik..?" tanya sang kakak.

"Ponselku tinggal." ucapnya singkat dan langsung berjalan menapaki anak tangga dengan tergesa-gesa.

Sementara, mereka hanya diam memperhatikan.

Setelah dia mendapati ponselnya di atas kasur, Mario segera meraihnya tanpa memeriksa lagi.

Dan segera ia turun untuk kembali ke mobil.

"Aku berangkat Ma,Pa, kak, Assalamu'alaikum.." ucapnya tanpa menoleh.

Membuat semuanya mengerutkan dahi, "Wa'alaikumsalaaaam.." jawab mereka bersamaan.

Mario segera masuk kembali ke dalam mobilnya.

Sementara Yudha, menunggu instruksi dari Sang Tuan penguasa.

Merasa sudah cukup lama dia menunggu tapi tidak mendapatkan instruksi, Yudha mengarahkan spion mobil yang ada didepannya ke arah Mario.

Yudha mengerutkan kedua alis tebalnya, ketika mendapati sang Tuan sedang tersenyum sumringah menatap layar ponselnya.

Yudha menggeleng-geleng kan kepala, "Tuan.. apakah Tuan memang ingin berangkatnya tahun depan Tuan?" tanyanya membalikkan ucapan Mario tadi.

Mario mengangkat sedikit alis dan matanya, tanpa mengubah posisi wajahnya menghadap layar handphone.

"Diam lah, cepat jalankan mobilnya." jawab Mario.

Dan tanpa berbasa-basi lagi, mario segera melajukan mobilnya kembali.

Ternyata, yang membuat Mario tersenyum-senyum sendiri adalah ketika ia mendapati pesan WhatsApp dari Dinda.

Dinda meminta izin untuk tidak masuk kantor hari ini.

Astagaaa...hanya itu?

Bersambung epd 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!