Lembah Penari Khayangan

Trenggani menjelaskan bahwa pedukuhan saat ini yang telah porak poranda bisa dijadikan sebuah tempat padepokan untuk melatih anak-anak menjadi penari, agar menjadi penari-penari handal bersama dirinya meraih impian sebagai penari terhebat.

Untuk mempercepat proses perbaikan pedukuhan tersebut, dibutuhkan tenaga-tenaga perampok yang kini berada di bawah kendali Rinjani disamping bergotong royong dengan penduduk yang masih tersisa.

Selain itu, Trenggani juga menjelaskan bahwa untuk merubah sifat para perampok tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan. Hari ini mungkin mereka patuh karena takut mati, tapi saat kita lengah mereka akkan berbalik menyerang kembali penduduk. Sehingga perlu waktu untuk menyadarkan mereka agar menjadi orang baik kembali.

Kemudian masalah anak lebah yang saat ini tertanam di perut para perampok, seiring waktu berjalan mereka akan juga tumbuh menjadi lebah-lebah dewasa secara bertahap. Semakin mereka bertumbuh, maka jangkauan keberadaanku di sampingmu juga akan dirasakan bisa semakin jauh.

“Apakah kau mengerti Rinjani” Trenggani menutup pembicaraan yang hanya bisa di dengar oleh rinjani melalui fikirannya.

“Saya mengerti Ratu, tapi masih ada yng mengganjal dalam hati saya” jawab Rinjani. Trenggani tampak terkejut sesaat saat dirinya di panggil Ratu, karena tidak seperti biasanya Rinjani memanggil ratu walaupun kenyataannya dirinya merupakan Ratu lebah.

“Katakan apa yang mengganjal hatimu, apakah kau tidak salah panggi? Panggil saja diriku dengan nama jangan panggil Ratu” balas Trenggani, dalam fikiran Rinjani.

“Sebagai penghormatan ku kepadamu, biarkan engkau ku panggil Ratu. Karena usiaku yang sesungguhnya baru akan mencapai 10 tahun” beber Rinjani menjelaskan bahwa walaupun tubuh dirinya seperi gadis remaja tapi umurnya barunmau mendekati 10 tahun.

Rinjanipun melanjutkan apa yang mengganjal dalam hatinya, yaitu mengenai anak lebah yang tertanam dalam tubuh para perampok bila benar lebah tersebut masih hidup dan bertumbuh.

“Baiklah aku tidak keberatan kau panggil Ratu. Anak lebah itu akan tetap hidup didalam tubuh perampok yang kelak akan menjadi anak buahmu, jangkauannyapun akan semakin jauh seiring dengan bertumbuhnya lebah-lebah tersebut. Bila saat ini anak-anak lebah tersebut merasakan keberadaan diriku sejauh 400 tombak, satu bulan kemudian mereka akan meraskan keberadaanku 10 kali lipat atau sejauh 4000 tombak dan satu bulan berikutnya sejauh 40000 tombak. Itu merupakan jarak terjauh yang akan lebah-lebah itu rasakan keberadaanku di sampingmu” jelas Trenggani, merinci apa yang menjadi ganjalan hati Rinjani.

“Saya mengerti sekarang Ratu, terimakasih atas segala bantuanmu” kata Rinjani dalam fikirannya, kini dirinya mengerti dengan adanya lebah-lebah di tubuh para perampok Rinjani akan memanfaatkannya sekaligus juga menyadarkan para perampok untuk menjadi orang baik.

Rinjani tampak menyunggingkan senyum, kini dirinya punya rencana untuk kedepannya harus bagaimana.

Di pertengahan pedukuhan ......

Janu tampak sedang bersitegang dengan salah seorang perampok yang saat ini telah bertekuk lutut kepada Rinjani.

“Kamu telah membuat warga pedukuhan ini sengsara”... teriak Janu sambil menghampiri salah satu perampok. ‘Plaaakk’’’’ tamparan Janu telak mengahantam pipi salah satu perampok, dari sudut bibir nya tampak menetes darah tanda perampok tersebut terluka.

Perampok yang memiliki tubuh lebih kekar dari Janu hanya bisa mengepalkan tangan tanda menahan kemarahan, perampok itu sesaat menatap Janu kemudian menunduk.

“Kalau saja aku tidak takut mati sama iblis wanita itu, sudah ku bunuh kau penduduk lemah” gumam perampok itu dalam hatinya. Sebelumnya Rinjani berpesan, agar para perampok jangan ada satupun yang melawan atau mengusik penduduk pedukuhan tersebut.

“Apa kamu liat-liat hah...” kata Janu saat perampok itu sempat melihat Janu walaupun sesaat, membuat Janu semakin bertambah emosi.

Janu kemudian mengangkat tangannya kembali hendak memberikan bogem mentah, di saat tangannya hendak mengahajar lagi, sebuah suara terdengar dari belakang Janu.

“Paman Janu hentikan, tahan emosimu mereka sudah mengakui kesalahnnya” kata Rinjani di belakang Janu.

Rinjani yang saat itu baru selesai bicara dengan Trenggani mendengar ribut-ribut antara Janu dan salah seorang perampok, langsung melesat ke arah suara tersebut. Dan melihat Janu akan memukul kembali perampok yang tidak melawan tersebut.

“Ba..ba..ba...ik tuan pendekar.....” ucap Janu, yang merasa kaget dengan kedatangan Rinjaninyang berada di belakangnya.

“Lanjutkan semua pekerjaan kalian, sore ini semuanya harus sudah selesai” ucap Rinjani mengingatkan kepada Janu dan para perampok yang kaget dengan kehadiran Rinjani di tempat tersebut.

Menjelang sore, semua pekerjaan yang diperintahkan Rinjani telah selesai. Penduduk dan para perampok telah membersihkan puing-puing rumah yang hancur, mereka juga telah membuat kuburan masal untuk ratusan penduduk dan belasan perampok.

Mereka semua berkumpul di halaman salah satu rumah yang cukup besar, rumah tersebut belum sempat di hancurkan. Halaman itu cukup luas, sehingga bisa menampung ratusan orang kini duduk bersila menunggu Rinjani.

Para penduduk yang jumlahnya puluhan berada di sebelah kiri, sedangkan ratusan perampok berada di sebalah kanan. Dari jumlah saja sudah tampak jauh sampai 3 kali lipat, seandainya sajabratusan perampok itu tidak di taklukan Rinjani mungkin ratusan perampok akan dengan mudah membatai semua penduduk.

Rinjani tampak keluar dari dalam rumah tersebut di temani oleh Winar, anak perempuan yang berhasil masih hidup belum dibantai oleh para perampok.

“Paman Janu kemari, duduk di samping kiriku. Kardan dan Cibang kalian kemari juga duduk disamping kanan ku” perintah Rinjani. Janu kemudian menghampiri Rinjani terbungkuk-bungkuk karena takut membuat kesalahan, begitupun Karndan dan Cibang berjalan dengan teebungkuk-bungkuk tidak berani memandang Rinjani. Stelah ketiganya duduk sesuai dengan yang di perintahkan, Rinjanipun kemudian berkata.

“Hari ini kunamai pedukuhan ini dengan Nama Lembah Penari Khayangan. Kalian para perampok yang telah tunduk kepadaku, tidak boleh ada satupun yang berani meninggalkan pedukuhan ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Tapi bila kalian ingin mencoba kabur dari sini silahkan, begitu kalian pergi sejauh 400 tombak maka lebah yang ada di tubuh kalian akan bereaksi dan kalian akan mati. Apa kalian mengerti” tanya Rinjani, kepada ratusan perampok yang ada di hadapannya.

Ratusan perampok yang kini ada dihadapan Rinjani hanya bisa tertunduk, tidak berani menolak ke inginan Rinjani bila mereka masih sayang nyawanya masing-masing. Namun dalam hati mereka mengomel sendiri.

‘Apes ga bisa kemana-mana’... ‘bakal lama nih ga bisa merampok’... ‘pasti bakal di suruh-suruh terus’.... ‘nasib perampok yang di takuti kini hanya tinggal nama’..... begitulah isi hati para perampok yang tidak berani mereka utarakan karena takut Rinjani marah dan merka.

“Celaka gimana kalau ingin berak, ga bisa jauh dari tuan pendekar....””duut”” gumam salah seorang perampok dari tengah-tengah kerumunan sambil kentut. Perampok yang berada di sebelahnya sampai mendelik melotot kepada temannya agar jangan bersuara walaupun pelan karwna takut terdengar Rinjani.

Tapi sayang, perampok yang bergumam itu walaupun pelan tapi terdengar jelas di telinga rinjani. Karena suasana saat itu sedang hening, sehingga kentut perampok itu terdengar oleh semua yang ada di situ.

Muka perampok itu spontan langsung berwarna merah karena menahan malu, sesaat kemudian mukanya berganti pucat saat Rinjani berkata.

“....

.....

Selamat malam dan selamat malam, penulis hanya mengingatkan. Jaga kesehatan diri kita, keluarga dan orang-orang terdekat yang kita kasihi. Semoga kita terhindar dari vorus corona.... Amiin.

Terpopuler

Comments

😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎

😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎

77

2021-09-15

0

Rayhan Pahlevi

Rayhan Pahlevi

joss ahh

2020-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2 2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3 3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4 Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6 1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7 Gelang Khayangan
8 Membuka Aliran Tenaga Dalam
9 Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10 Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11 Jurus Pukulan Jarak Jauh
12 Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13 Alam Taman Sejuta Bunga
14 Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15 Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16 Jadi Pimpinan Para Perampok
17 Lembah Penari Khayangan
18 Rencana Besar Rinjani
19 Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20 Penari Lembah Khayangan
21 Simbol Lembah Khayangan
22 Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23 Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24 Rencana Adipati Rangganu
25 Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26 Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27 Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28 Kerjaan Rajabasa
29 Mimpi Sang Raja Bramasena
30 Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31 Rencana Besar Rinjani
32 Memasuki Hutan Larangan
33 Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34 Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35 Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36 Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37 Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38 Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39 Pendekar Tingkat Bumi
40 Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41 Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42 Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43 Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44 Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45 Kota Ujung Kulon
46 Kota Ujung Kulon 2
47 Kota Ujung Kulon 3
48 Kota Ujung Kulon 4
49 Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50 Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51 Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52 Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53 Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54 Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55 Panji Jaminan Buat Perampok
56 insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57 Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58 Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59 Ajian Warna Tunggal Resinara
60 Manusia Setengah Dewa
61 Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62 Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63 Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64 Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65 Pertempuran Langit
66 Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67 Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68 Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69 Kembali Ke Lembah Khayangan
70 Kitab Seribu Obat
71 Kitab Jurus Paku Bumi
72 Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73 Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74 Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75 Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76 Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77 Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78 Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79 Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80 Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81 Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82 Memasuki Hutan Angker Jiwa
83 Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84 Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85 Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86 Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87 Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88 Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89 Kitab Prajurit Langit
90 Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91 Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92 Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93 Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94 Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95 Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96 Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97 Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98 Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99 Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100 Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101 Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102 Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103 Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104 Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105 Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106 Dosa Masalalu Raja Bramasena
107 Kerajaan Khayangan Bumi
108 Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109 Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110 Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111 Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112 Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113 Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114 Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115 Strategi Perang Kerajaan Baraka
116 Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117 Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118 Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119 Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120 Keganasan Lebah Raja Malam
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2
2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3
3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4
Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5
Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6
1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7
Gelang Khayangan
8
Membuka Aliran Tenaga Dalam
9
Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10
Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11
Jurus Pukulan Jarak Jauh
12
Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13
Alam Taman Sejuta Bunga
14
Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15
Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16
Jadi Pimpinan Para Perampok
17
Lembah Penari Khayangan
18
Rencana Besar Rinjani
19
Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20
Penari Lembah Khayangan
21
Simbol Lembah Khayangan
22
Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23
Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24
Rencana Adipati Rangganu
25
Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26
Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27
Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28
Kerjaan Rajabasa
29
Mimpi Sang Raja Bramasena
30
Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31
Rencana Besar Rinjani
32
Memasuki Hutan Larangan
33
Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34
Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35
Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36
Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37
Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38
Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39
Pendekar Tingkat Bumi
40
Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41
Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42
Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43
Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44
Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45
Kota Ujung Kulon
46
Kota Ujung Kulon 2
47
Kota Ujung Kulon 3
48
Kota Ujung Kulon 4
49
Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50
Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51
Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52
Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53
Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54
Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55
Panji Jaminan Buat Perampok
56
insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57
Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58
Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59
Ajian Warna Tunggal Resinara
60
Manusia Setengah Dewa
61
Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62
Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63
Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64
Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65
Pertempuran Langit
66
Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67
Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68
Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69
Kembali Ke Lembah Khayangan
70
Kitab Seribu Obat
71
Kitab Jurus Paku Bumi
72
Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73
Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74
Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75
Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76
Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77
Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78
Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79
Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80
Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81
Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82
Memasuki Hutan Angker Jiwa
83
Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84
Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85
Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86
Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87
Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88
Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89
Kitab Prajurit Langit
90
Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91
Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92
Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93
Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94
Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95
Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96
Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97
Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98
Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99
Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100
Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101
Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102
Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103
Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104
Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105
Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106
Dosa Masalalu Raja Bramasena
107
Kerajaan Khayangan Bumi
108
Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109
Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110
Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111
Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112
Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113
Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114
Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115
Strategi Perang Kerajaan Baraka
116
Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117
Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118
Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119
Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120
Keganasan Lebah Raja Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!