Saat matahari mulai terbit, Rutini segera mencari cucunya. Karena biasaanya Rinjani sebelum fajar terbit sudah pergi ketempat latihan menari di alam bebas, namun kali ini ada yang hendak disampaikan oleh Rutini kepada cucu kesayangannya tersebut.
Dari kejauhan tampak terlihat bayang-bayang Rinjani tengah berlenggak lenggok berjalan sambil memainkan pinggulnya dengan kedua tangan dipinggang, gerakan tersebut merupakan gerakan tarian dewi khayangan.
“Cucuku hari ini nenek ingin melihat seluruh gerakan tarian yang sudah engkau kuasai” kata Rutini, saat sudah dekat dengan cucunya yang tengah berlatih gerakan menari.
Sontak perkataan Rutini menghentikan gerakan tari yang dilakukan oleh Rinjani, dengan senyuman mengembang dan penuh semangat Rinjani menyahuti pernyataan neneknya.
“Baik nek saya akan mulai dari tingkat kesatu yaitu gerakan lentur” ucap Rinjani penuh semangat.
“Sebelum engkau mulai menari pakailah baju ini dulu, baju ini merupakan baju pusaka penari” kata Rutini, sambil memberikan bungkusan yang berisi baju penari.
Dengan mata berbinar-binar, Rinjani mengambil bungkusan tersebut. Saat dibuka Rinjani perlhan cemberut, karena melihat baju yang dikeluarkan tampak kebesaran.
“Cucuku jangan sedih, cepat pake karena baju ini merupakan baju pusaka. Saat di pakai pemiliknya baju akan menyesuaikan dengan tubuh pemiliknya” beber Rutini menjelaskan, seolah tau apa yang ada didalam benak Rinjani.
Baju tari yang diberikan oleh Rutini kepada cucunya Rinjani berwarna hijau cerah, terdiri dari potongan bagian atas yang menyerupai kebaya warna hijau dengan motif renda-renda bunga mawar putih dan potongan bawah yang menyerupai kain jarik berwarna hijau bermotif daun mawar.
Selain itu juga ada selendang berwarna putih polos kemudian juga ada mahkota keemasan berikut dengan sanggulnya, yang di hiasi beberapa rumbaian bunga melati.
Secara ajaib saat semuanya di pakai, baik kemeja, kain jarik, selendang, mahkota dan sanggul menyesuaikan dengan bentuk tubuh Rinjani. Saat di pakai tampak aura kecantikan terpancar dari wajah Rinjani.
“Wah pas banget ini nek bajunya” ucap Rinjani kegirangan, tanpa menunggu lama akhirnya Rinjanipun melakukan gerakan-gerakan menari yang diperhatikan secara seksama oleh Neneknya.
Gerakan pertama, dewi khayangan memetik bunga. Dengan lemah gemulai Rinjani kemudian berjalan dengan jinjit stengah berlari kemudian berhenti mendadak sambil stengah berjongkok, tangan Rinjani kemudian kedepan sambil menekukkan sikunya sekitar 120 derajat. Kemudian jari jemarinya yang lentik seolah memperagakan sedang memetik bunga.
Gerakan kedua, dewi khayangan mencium bunga, gerakan ketiga,dewi khayangan menyimpan bunga... terus Rinjani menyebutkan gerakan-gerakan tingkat satu yaitu gerakan tari secara lentur.
“Gerakan ke 200, dewi khayangan mencabut benalu” kata Rinjani, saat memsuki gerakan ke 200. Kemudian dirinya berjongkok sambil berjinjit seolah-olah didepannya ada bunga, dengan perlahan kedua tangannya diturunkan kebawah dibarengi dengan lentiknya jemari yang seolah sedang mencabut rumput. Kemudian tangan kanannya naik keatas perlahan sambil ibu jari dan telunjuk dirapatkan, seperti menjepit sesuatu di kedua jemarinya sedangkan ketiga jemari lainnya di biarkan terbuka lebar.
Gerakan tangan yang naik keatas selanjutnya seolah membuang sesuatu ke belakang, kemudian turun lagi kebawah. Saat tangan kanan turun kebawah kemudian tangan kiri gantian naik keatas melakukan hal yang sama seperti tangan kanan.
“Gerakan ke 400, Dewi Khayangan menyiram bunga” ucap Rinjani, kemudian membentangkan selendang bagian kanan dan kiri menggunakan kedua tangannya ke samping. Seolah tengah terbang sambil maju berjingjit setengah berlari, kemudian memutar dan kembali lagi.
Gerkan tari Rinjani kemudian dilanjutkan dengan tingkat ke 2, yaitu menari dengan gerakan kaku sesekali kedua tangannya seolah teelihat kaku. Tangan yang kiri di rentangkan ke samping sedangkan yang kanan ditekuk ke depan, sambil mengangkat satu kaki bagian kanan dan menurunkannya secara perlahan tapi di hentakan.
“Jurus ke 700, menghalau kumbang mendekati bunga” terdengar lagi Rinjani berkata sambil bergerak perlahan, baik tangan maupun kakinya seolah bergerak dengan kaku.
“Jurus ke 1000, Turun Dari Khayangan Memukul Kumbang” kata Rinjani, sambil membentangkan selendang yang dipegang oleh kedua tangannya kemudian saambil berjinjit lari-lari kecil, kemudian berhenti mendadak dan bersalto beberapa kali kemudain membuat gerakan setengah berjongkok memasang kuda-kuda.
Kaki kiri agak kedan sementara kaki kanan di kebelakangkan, sementara tangan kanan diluruskan kedepan telapak tangannya di buka seperti gerakan mendorong. Sementara tangan kirinya berada di atas dada.
Setelah selesai melakukan gerakan tersebut, Rinjani kemudian mengambil posisi berdiri tegak merapatkan kedua tangannya di atas dada kemudian membungkuk memberi hormat dan tegak kembali.
“Plok..plok..plok...” suara tepuk tangan Rutini terdengar jelas, dengan wajah berseri-seri Rutini bergumam “kelak kamu akan menjadi penari nomor satu di negri ini” gumam Rutini dalam hati.
Kemudian Rutini mendekat ke Rinjani dan memeluknya, sambil mengucapkan selamat kepada Rutini bahwa 1000 gerkan tari yang dibawakan oleh Rinjani sangat sempurna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
100
2021-09-15
0
Nila Ervinta
semangat thor
2020-11-26
0