Alam Taman Sejuta Bunga

Sinar matahari sudah mulai tampak meninggi, kurang lebih sudah mencapai satu tombak. Perlahan-lahan Rinjani membuka kelopak matanya, dengan tubuh yang masih lemas berusaha untuk memikirkan apa yang terjadi atas dirinya.

“Seluruh tubuhku terasa sakit, apa yang terjadi” gumam Rinjani sesaat setelah siuman dari pingsannya.

Rinjani mencoba mencerna keadaan, sambil memandang langit-langit atap rumah. Sontak dirinyapun teringat kepada Neneknya yang berusaha membuka aliran Qi Murninya. Walaupun masih terbaring, Rinjani berusaha memutar kepalanya.

“Neneeeeek.....!!!!!!” teriak Rinjani saat melihat disampingnya tergeletak tubuh Neneknya yang sudah tidak bernyawa, spontan Rinjanipun bangun dan memeluk tubuh Nenenknya.

“Nenekkkk kenapa ini terjadi,,, Rinjani tak sanggup hidup sendiri..... Rinjani masih butuh Nenek..” ungkap Rinjani, sambil menangis tersedu-sedu. Air matanya sudah tidak mampu di bendung lagi, membasahi pipi Rinjani.

Badannya bergetar mengingat orang yang paling di kasihinya saat ini sudah tidak bernyawa.

Walaupun sudah menghembuskan napas terakhir, wajah Rutini masih terlihat segar terlebih lagi meninggalnya Rutini seolah bahagia karena terlihat ada senyuman kepuasan telah berhasil membukakan aliran Qi murni cucunya.

Entah berapa lama Rinjadi menangis, matanya terlihat sembab. Seolah tidak mempedulikan keadaan dirinya sendiri, saking terpukulnya nenek yang paling disayanginya sudah tidak bernyawa.

Masih dengan membisu, perlahan Rinjani mulai mengangkat tubuh neneknya. Kemudian di baringkan dengan penuh kasih sayang, saat itu matanya tertuju pada lengan Nenneknya yang memegang beberapa lembar kertas berbentuk buku.

“Memegang catatan apa nenek” gumamnya, Rinjani mengambil buku tersebut. Namun kemudian menyimpannya, karena dirinya harus segera menguburkan Neneknya.

Sekitar kurang dari satu tombak lagi matahari akan terbenam, Rinjani telah selesai menguburkan neneknya. Kemudian dirinya kembali ke rumah, untuk memebersihkan diri. Dengan berjalan gontai, Rinjani masih tidak percaya neneknya sudah tiada.

Setelah membersihkan diri, Rinjani masuk kedalam kamarnya untuk berganti pakaian. Setelah selesai Rinjani duduk bersila di atas tempat tidurnya, dirinya teringat sebuah kalimat dalam kitab satra yang di pelajarinya.

“Hidup adalah perjuangan untuk kematian, hidup yang sesungguhnya baru di mulai setelah kematian” demikian bunyi kalimat tersebut.

“Semoga kematian nenek diterima oleh penguasa seluruh alam dan langit” gumam Rinjani, yang seolah mengiklaskan kepergian neneknya.

Rinjani kemudia memusatkan fikiran, mengalirkan tenaga dalam yang ada di tubuhnya secara perlahan. Rinjani sangat terkejut, ketika tenaga dalamnya sampai di antara kedua alisnya. Fikirannya seolah bisa melihat apa yang berada di antara kedua alis matanya, seperti kolam yang sangat dalam dan luas namun belum ada airnya.

Saat Rinjani memusatkan fikirannya, tubuh Rinjani seolah tersedot masuk ke alam lain. Alam yang kini dimasuki Rinjani seolah tak berpenghuni, namun terang seperti siang hari walupun terasa tidak ada matahari.

Rinjani hanya mampu mengamati, pemandangan di hadapannya yang terbentang sangat luas. Banyak pepohonan dan bunga-bunga wamar di alam tersebut, beberapa lebah tampak hinggap di atas bunga yang bermekaran. Alam itu tampak nyata, seperti hamparan taman bunga yang sangat luas. Namun bunga yang tumbuh hanya bunga mawar beraneka warna,pepohon menjulang tinggi yang rapat tampak di kanan kiri taman tersebut seolah membentengi taman bunga yang luas.

Rinjanipun terus melangkah ke tengah taman bunga tersebut, karena telinganya mendengar ada aliran air yang mengalir dari kejauhan. Butuh waktu seperti berjam-jam Rinjani mencari sumber suara gemerciknya air, alangkah terkejutnya Rinjani saat melihat ada aliran air terjun di tengah-tengah taman bunga tersebut. Walaupun tidak tinggi, air terjun tersebut merupakan sumber kehidupan bagi semua tumbuhan yang ada di situ.

“Selamat datang wahai manusia di Alam Sejuta Bunga..” terdengar jelas suara itu di telinga Rinjani, yang membuat Rinjani terkejut dan bingung dari mana suara itu berasal.

“Si..si..siapa kau” jawab Rinjani, sambil memutarkan pandangan ke kiri dan ke kanan kemudian ke belakang, namun Rinjani tidak menemukan orang yang barusan bicara. Hati Rinjani mulai cemas, fikirannya mulai was-was karena tidak menemukan asal suara tersebut.

“Jangan takut wahai manusia, aku berada di depanmu” kata suara itu lagi, Rinjanipun spontan memandang ke depan namun tetap tidak menemukan asal suara tersebut.

Pandangan matanya membentur satu tangkai bunga mawar berwarna kuning keemasan yang berjarak sekitar 3 meter dari jaraknya berdiri, pohon bunga mawar tersebut berada di pinggir aliran air terjun. Diatas bunga tersebut tampak ada seekor lebah yang agak besar dari lebah biasanya, bila diamati dengan seksama seluruh kaki lebah tersebut berwarna putih.

Seluruh badan dan sayapnya berwarna kuning seperti emas murni, bila sepintas tidak akkan terlihat kalau di atas bunga tersebut ada lebah karena bunga mawarnya berwarna kuning keemasan.

“Iya aku disini, didepanmu kemarilah manusia. Aku merupakan penguasa Taman Alam Sejuta Bunga” kembali Rinjani mendengar suara dari arah depannya.

“Apakah kau lebah yang bisa bicara denganku” kata Rinjani, sambil melangkah maju. Walaupun masih dengan rasa was-was di hatinya.

Pohon bunga Mawar di taman tersebut rata-rata tingginya hampir satu dada Rinjani, sehingga saat Rinjani mendekat ke arah lebah yang ada atas bunga tersebut secara perlahan rubah merubah wujudnya.

“Wussss..... slap...”” kini lebah tersebut telah berubah wujud menjadi manusia tapi memiliki sayap.

Rinjani sampai terkejut dibuatnya, reflek tanpa sadar Rinjani mundur satu langkah. Keemudian memperhatikan perubahhan wujud tersebut. Pakaiannya berwarna kuning keemasan seperti pakaian bidadri kayangan, di pinggangnya terselip beberapa selendang yang yang berwarna putih. Sayap nya berwarna kuning terang bercahaya, di kepalanya ada mahkota kecil beegambar lebah.

“Hanya manusia yang ditakdirkanlah yang bisa datang kesini, salah satunya dirimu yang memiliki batu mustika berlian hijau. Karena taman sejuta bunga ini ada di dalam batu mulia tersebut. Perkenalkan nama saya Trenggani ratu lebah sejuta bunga ” kata Ratu Lebah menjelaskan.

“Saya Rinjani”.... jawab Rinjani yang masih bingung dan terkejut.

“Jangan terkejut Rinjani.. akan saya jelaskan kepadamu semuanya, mari kita duduk di dekat telaga itu” kemudian Trenggani melangkah lebih dulu menuju ke dekat telaga, Rinjani mengikutinya. Kemudian mereka berhenti di salah satu batu yang cukup luas untuk duduk, kini mereka duduk berhadap-hadapan.

Kemudian Trenggani menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan Rinjani, hingga bisa masuk ke dalam Taman Sejuta Bunga yang entah berada di mana.

Taman Sejuta Bunga, merupakan taman bunga yang sangat luas. Namun bunga yang ada di taman tersebut hanya bunga mawar tidak ada bunga yang lain, bunga mawar yang ada di taman itu memiliki 6 warna berbeda. Yaitu Merah, Putih, Kuning Emas, Biru, Hitam dan Ungu.

“Warna merah memiliki khasiat untuk memperhalus kulit tubuh, warna putih berkhasiat untuk mengarumkan aroma tubuh, warna biru untuk menetralisir racun, warna hitam mengandung racun, warna ungu untuk menambah tenaga dalam dan warna kuning emas untuk menambah energi Qi Murni” Trenggani menjelaskan warna-warna bunga mawar yang tumbuh ditaman tersebut.

“Selain bunga mawar, disini juga hidup jutaan lebah yang memiliki sarang di sepanjang pepohonan menjulang tinggi yang berada di pinggir kanan kiri taman” Trenggani terus menjelaskan kepada Rinjani keadaan Taman Sejuta Bunga tersebut.

“Berada dimanakah diriku ini sebenarnya” tanya Rinjani, kepada Trenggani.

“Berada di dalam batu permata berlian hijau yang ada di gelangmu” jelas Trenggani.

Rinjani terbelalak, karena setaunya permata berlian hijau yang ada di gelangnya hanya sebesar kacang kedelai. Tapi di dalamnya sangat luas, sepanjang mata memandang hanyalah taman bunga.

“Baiklah sepertinya kita di sini sudah hampir dua belas hari, sebaiknya engkau kembali ke dunia mu. Ambil beberapa tangkai bunga mawar berwarna emas, lalu konsumsilah secepatnya untuk mengisi energi Qi dalam tubuhmu. Oh iya satu lagi, lebah-lebah yang ada di sini bisa engkau jadikan senjata saat di perlukan” Kata Trenggani mengakhiri pembicaraan, Rinjani hanya mampu tetsentak saat mendengar sudah 12 hari di taman tersebut.

“Bagaimana aku akan kembali..” tanya Rinjani kepada Trenggani.

“Cukup memikirkan berada dimana saat engkau berada sebelum sampai di sini. Satu jam di duniamu, sama dengan satu hari disini” Kata Trenggani seolah mengetahuo keterkejutan Rinjani.

Rinjanipun kemudian mengambil 3 tangkai bunga mawar emas sebelum memikirkan berada dimana dirinya terakhir sebelum tersesat ke alam taman sejuta bunga.

Terpopuler

Comments

😎Zen Kamsider😎

😎Zen Kamsider😎

80

2021-09-15

0

Elyta Mardhiana

Elyta Mardhiana

maaf Thor, apa Rinjani bisa bertemu Chen Gege ?

2020-10-07

4

nrasyaaaa

nrasyaaaa

Hai mampir ya ke cerita2 baru aku

2020-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2 2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3 3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4 Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6 1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7 Gelang Khayangan
8 Membuka Aliran Tenaga Dalam
9 Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10 Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11 Jurus Pukulan Jarak Jauh
12 Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13 Alam Taman Sejuta Bunga
14 Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15 Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16 Jadi Pimpinan Para Perampok
17 Lembah Penari Khayangan
18 Rencana Besar Rinjani
19 Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20 Penari Lembah Khayangan
21 Simbol Lembah Khayangan
22 Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23 Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24 Rencana Adipati Rangganu
25 Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26 Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27 Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28 Kerjaan Rajabasa
29 Mimpi Sang Raja Bramasena
30 Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31 Rencana Besar Rinjani
32 Memasuki Hutan Larangan
33 Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34 Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35 Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36 Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37 Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38 Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39 Pendekar Tingkat Bumi
40 Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41 Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42 Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43 Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44 Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45 Kota Ujung Kulon
46 Kota Ujung Kulon 2
47 Kota Ujung Kulon 3
48 Kota Ujung Kulon 4
49 Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50 Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51 Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52 Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53 Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54 Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55 Panji Jaminan Buat Perampok
56 insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57 Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58 Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59 Ajian Warna Tunggal Resinara
60 Manusia Setengah Dewa
61 Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62 Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63 Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64 Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65 Pertempuran Langit
66 Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67 Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68 Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69 Kembali Ke Lembah Khayangan
70 Kitab Seribu Obat
71 Kitab Jurus Paku Bumi
72 Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73 Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74 Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75 Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76 Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77 Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78 Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79 Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80 Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81 Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82 Memasuki Hutan Angker Jiwa
83 Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84 Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85 Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86 Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87 Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88 Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89 Kitab Prajurit Langit
90 Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91 Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92 Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93 Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94 Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95 Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96 Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97 Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98 Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99 Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100 Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101 Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102 Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103 Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104 Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105 Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106 Dosa Masalalu Raja Bramasena
107 Kerajaan Khayangan Bumi
108 Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109 Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110 Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111 Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112 Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113 Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114 Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115 Strategi Perang Kerajaan Baraka
116 Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117 Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118 Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119 Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120 Keganasan Lebah Raja Malam
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2
2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3
3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4
Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5
Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6
1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7
Gelang Khayangan
8
Membuka Aliran Tenaga Dalam
9
Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10
Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11
Jurus Pukulan Jarak Jauh
12
Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13
Alam Taman Sejuta Bunga
14
Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15
Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16
Jadi Pimpinan Para Perampok
17
Lembah Penari Khayangan
18
Rencana Besar Rinjani
19
Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20
Penari Lembah Khayangan
21
Simbol Lembah Khayangan
22
Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23
Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24
Rencana Adipati Rangganu
25
Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26
Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27
Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28
Kerjaan Rajabasa
29
Mimpi Sang Raja Bramasena
30
Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31
Rencana Besar Rinjani
32
Memasuki Hutan Larangan
33
Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34
Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35
Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36
Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37
Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38
Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39
Pendekar Tingkat Bumi
40
Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41
Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42
Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43
Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44
Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45
Kota Ujung Kulon
46
Kota Ujung Kulon 2
47
Kota Ujung Kulon 3
48
Kota Ujung Kulon 4
49
Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50
Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51
Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52
Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53
Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54
Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55
Panji Jaminan Buat Perampok
56
insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57
Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58
Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59
Ajian Warna Tunggal Resinara
60
Manusia Setengah Dewa
61
Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62
Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63
Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64
Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65
Pertempuran Langit
66
Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67
Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68
Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69
Kembali Ke Lembah Khayangan
70
Kitab Seribu Obat
71
Kitab Jurus Paku Bumi
72
Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73
Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74
Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75
Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76
Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77
Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78
Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79
Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80
Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81
Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82
Memasuki Hutan Angker Jiwa
83
Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84
Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85
Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86
Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87
Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88
Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89
Kitab Prajurit Langit
90
Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91
Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92
Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93
Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94
Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95
Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96
Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97
Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98
Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99
Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100
Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101
Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102
Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103
Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104
Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105
Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106
Dosa Masalalu Raja Bramasena
107
Kerajaan Khayangan Bumi
108
Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109
Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110
Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111
Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112
Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113
Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114
Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115
Strategi Perang Kerajaan Baraka
116
Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117
Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118
Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119
Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120
Keganasan Lebah Raja Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!