Jadi Pimpinan Para Perampok

“Perhatian semuanya kalian para perampok siapa yang berani kabur, akan ku bunuh walaupun bersembunyi sampai ke lobang semut pasti akan ku kejar” Rinjani dengan lantang beekata di hadapan para perampok yang masih bersujud kepada Rinjani.

Kemudian Kardan dan Cibang menghampiri Rinjani dengan terbungkuk-bungkuk, kemudian berlutut sambil menyampaikan apa yang tadi telah di perintahkan Rinjani. Kardan telah melepaskan semua ikatan di tubuh penduduk yang hendak mereka bantai tadi, sambil sedikit bergetar Kardan berkata.

“Orang dewasa berjumalah 55 orang, 20 pria dan 25 wanita. Semmentara anak-anak beejumlah 17, 10 anak perempuan dan 7 anak laki-laki” dengan menundukan kepala Kardan melaporkan pekerjaannya kepada Rinjani.

“Hemm... bagus” kata Rinjani, dalam hatinya dia bersyukur karena masih mampu menyelamatkan penduduk puluhan orang, walaupun hanya sebagian kecil karena jumlah penduduk di pedukuhan tersebut mencapai ratusan orang sebelum di bantai para perampok.

“Sa..sa..sa..ya juga melapor tuan pendekar, jumlah teman saya semuanya ada 187 orang. Yang mari 14 orang termasuk pimpinan kami wakil komandan perampok lembah tengkorak ke 9” kata Cibang, yang datang dengan berlutut sambil memberikan berkata bergetar kepada Rinjani.

Rinjani tampak berkerut, kalau saat ini yang mati wakil ke 9 berarti ada berapa masih banyak kelompok perampok lainnya. Sungguh sangat melelahkan di dunia luar seperti ini, kejahatan merajalela dimana -mana.

Rinjani kemudian menyuruh ratusan perampok yang berlutut sambil bersujud tidak berani mengangkat wajahnya itu untuk bangun, kemudian disuruh berbaris dan melepaskan semua senjata tajam yang dibawanya.

Setelah berbaris mereka di suruh duduk tidak boleh ada yang berdiri, wajah para perampok kini terlihat lega karena nyawa mereka tidak jadi melayang di bantai Rinjani.

“Jangan ada yang berani bergeser sejengkalpun dari tempat duduk kalian, jangan sampai nyawa kalian melayang kalau tidak mendengar perintahku” teriak Rinjani dihapan ratusan perampok yang sudah bertekuk lulut.

Para perampok tentu tidak ingin meembuat kesalahan sehingga mereka menuruti semua perintah Rinjani, daripada nyawa mereka yang harus melayang. Kini merekapun harus patuh pada Rinjani, tidak sedikitpun memikirkan atau berfirasat akan kalah oleh seorang wanita muda yang kini tampak garang seperti malaikat pencabut yang siap mencabut nyawa mereka.

Rinjani kemudian melangkah ke arah kerumunan penduduk yang kini sudah tampak lebih tenang, walaupun masih ada wajah-wajah muram karena keluarga kerabay dan keeluarga-keluarga mereka dibantai oleh para perampok. Namun mereka kini punya harapan baru, saat mereka diselamatkan oleh sosok wanita muda yang belum dikenal.

“Anak manis siapa nammu” tanya Rinjani, sambil menghampiri dan berjongkok di hadapan seorang anak perempuan yang kira-kira usianya 8 tahun.

“Winar bibi pendekar” jawab anak kecil itu, tanpa rasa takut karena yakin wanita yang ada dihadapnnya merupakan orang yang baik.

“Jangan panggil bibi, panggil kakak Rin aja ya..” jawab Rinjani, yang meminta agar gadis kecil itu memanggil namanya.

“Baik bi..bi... eh kakak Rin” sahut Winar, hampir keceplosan memanggil bibi kembali kepada Rinjani.

Rinjani kemudian memegang bahu Winar dan mengangkatnya untuk berdiri bersama dan meminta berdiri di sampingnya. Dengan ramah Rinjani berkata kepada para penduduk, untuk kembali bangkit.

Dia juga mengingatkan bahwa apa yang sudah terjadi merupakan takdir, yang tidak perlu di tangisi berkepanjangan.

“Paman siapa namumu” tanya Rinjani, kepada salah seorang pria yang sudah cukup umur karena terlihat dari rambutnya yang sudah memutih sebagian.

“Janu tuan pendekar” kata pria itu menjawab pertanyaan Rinjani.

“Baiklah paman Janu, paman yang memimpin para penduduk laki-laki untuk memberihkan puing-puing rumah yang sudah hancur dan juga memguburkan mayat -mayat penduduk yang berserakan. Untuk para wanitanya memasak makanan, untuk makan bersama nanti saat selesai bekkerja” perintah Rinjani.

Tanpa di perintah dua kali, para penduduk yang pria langsung ambil bagian memersihkan puing-puing rumah yang dihancurkan para perampok juga mengumpulkan mayat-mayat yang berserakan. Kebanyakan mayat-mayat tersebut sudah tidak utuh akibat tebasan senjata tajam para perampok.

Rinjani kemudian berfikir, kalau dikerjakan penduduk tidak akan selesai dua hari tapi kalau dikerjakan secara bersama-sama dengan para perampok pastinya akan selesai lebih cepat.

“Hemm gimana caranya supaya para perampok itu tidak melarikan diri, padahal ada rencana bagus setelah ini” gumam Rinjani dalam hatinya.

“Jangan khawatir Rinjani, serahkan padaku. Suruh para perampok itu membuka semua mulutnya, nanti akan ku masukan anak-anak lebah yang masih putih ke mulut perampok itu. Nanti setelah di telan, anak lebah akan bereaksi dalam tubuh mereka. bila mereka menjauh lebih dari 400 tombak dari dirimu anak lebah akan berusaha keluar dari tubuh mereka karena tidak bisa merasakan keberadaanku” suara Ratu lebah atau trenggani terdengar dalam fikiran Rinjani.

Tanpa menunggu lama Rinjani kemabali melangkah ke kumpulan perampok yang dari tadi hanya mampu memandang Rinjani, tanpa mampu berani bicara ataupun bergeser dari tempat duduk mereka walaupun hanya sejengkal.

“Semuanya dengarkan perintahku, pada hitungan ke 3 kalian semua membuka mulut lebar-lebar. Jangan berani ada yang membantah kalau masih sayang nyawa kalian.satu.... dua.... tiga..” teriak Rinjani dengan lantang.

Secara serantak ratusan perampok tersebut membuka mulutnya tanpa berani melawan perintah Rinjani, sekejap kemudian Rinjani mengangkat tangannya. Seolah seperti hujan salju, dari tangan Rinjani keluar benda putih melesat dengan cepat menuju ke arah mulut para perampok. Saking cepatnya benda tersebut melesat, ketika meraka sadar hendak menutup mulutnya sudah terlambat karena benda tersebut sudah masuk kedalam perut mereka.

“Dalam tubuh kalian saat ini telah tertanam lebah beracun, bila kalian berusaha lari menjauh dan kabur di jarak 400 tombak lebih lebah tersebut akan bereaksi dan kalian akan merasakan sakit yang luar biasa dan mati mengenaskan” beber Rinjani, menjelaskan apa yang telah memasuki tubuh mereka.

Ratusan wajah para perampok tampak pucat, mereka tidak menyangka hidupnya kini bisa di kendalikan oleh seorang wanita belia yang memiliki kesaktian luar biasa. Wajah mereka bertambah pucat, karena kini mereka merasakan ada yang bergerak-gerak dalam perut mereka walaupun terasa halus.

“Sekarang kalian bantu para penduduk membereskan puing-puing rumah yang telah kalian hancurkan, kemudian juga bantu mereka menguburkan mayat-mayat penduduk yang telah kalian bunuh. Hasil jarahan kalian kumpulkan semuanya, hewan yernak dan bahan makanan pokok berikan kepada penduduk wanita buat di masak dan sisanya buat hari-hari berikutnya. Setelah selesai bekerja kalian juga pastinya akan merasa lapar” perintah Rinjani dengan lantang kepada ratusan perampok yang ada di hadapannya.

Ratusan perampok hampir terkejut mendengar perintah Rinjani, karena walaupun nyawa mereka berada di genggaman Rinjani tapi pendekar muda ini masih berbaik hati akan memberi makan mereka saat usai bekerja.

“Baik tuan pendekar” serentak para perampok, saat mendengar perintah dari Rinjani.

“Kamu Kardan dan Cibang awasi teman-temanmu jangan sampai ada yang bentrok sama penduduk, bila ada penduduk yang kesal kepada kalian jangan sampai kalian melawan. Atau kalain akan menanggung akibatnya. Cepat laksanakan perintahku” teriak Rinjani memerintahkan mereka agar segera bekerja.

Tak ingin membuat Rinjani marah, kemudian mereka bergegas menjalankan perintah yang di berikan oleh Rinjani. Walaupun kesal para perampok ini tidak bisa melawan kepada Rinjani, yang saat ini mampu mengontrol semua perampok karena ada anak lebah yang tertanamdi tubuh mereka.

Rinjani keemudian menghela nafas saat 187 perampok yang ada di hadapnya telah berbaur dengan penduduk untuk membereskan puing-puing dan menguburkan mayat-mayat yang berserakan.

‘Apa yang harus ku lakukan’ fikir Rinjani.

Kemudian Rinjani teringat sebuah syair dari kitab sastra yang dipelajarinya.

“Berbuat kebajikan tidak di ukur oleh banyaknya, tetapi dengan tulus iklas meskipun hanya sebesar biji padi”

Sesaat kemudian muncul suara di fikiran Rinjani, yang membuat hatinya tenang kembali.

“Jangan khawatir Rinjani, aku punya rencana kedpannya” ujar suara dalam fikiran Rinjani, yang merupakan suara Ratu lebah bernama Trenggani yang saat ini selalu memberikan jalan keluar bagi Rinjani.

Trengganipun menjelaskan rencana kedepannya, apa yang harus dilakukan terhadap ratusan perampok yang kini menjadi bertekuk lutut dan menjalankan setiap perintah Rinjani.

********

Cerita ini sengaja di buat agak detail sedikit, selagi penulis diberi kesehatan pastinya akan di up terus.

Kami ingatkan agar para pembaca setia menjaga kesehatan, di tengah wabah penyakit yang kini melanda negeri kita.

Semoga bacaan ini bisa menemani selama Lock Down.

Terpopuler

Comments

😎Zen Kamsider😎

😎Zen Kamsider😎

97

2021-09-15

0

NurHafni

NurHafni

Aamiin thor.
psti...lnjut lg...makin seru ceritanya

2020-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2 2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3 3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4 Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6 1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7 Gelang Khayangan
8 Membuka Aliran Tenaga Dalam
9 Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10 Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11 Jurus Pukulan Jarak Jauh
12 Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13 Alam Taman Sejuta Bunga
14 Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15 Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16 Jadi Pimpinan Para Perampok
17 Lembah Penari Khayangan
18 Rencana Besar Rinjani
19 Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20 Penari Lembah Khayangan
21 Simbol Lembah Khayangan
22 Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23 Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24 Rencana Adipati Rangganu
25 Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26 Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27 Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28 Kerjaan Rajabasa
29 Mimpi Sang Raja Bramasena
30 Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31 Rencana Besar Rinjani
32 Memasuki Hutan Larangan
33 Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34 Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35 Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36 Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37 Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38 Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39 Pendekar Tingkat Bumi
40 Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41 Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42 Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43 Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44 Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45 Kota Ujung Kulon
46 Kota Ujung Kulon 2
47 Kota Ujung Kulon 3
48 Kota Ujung Kulon 4
49 Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50 Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51 Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52 Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53 Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54 Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55 Panji Jaminan Buat Perampok
56 insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57 Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58 Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59 Ajian Warna Tunggal Resinara
60 Manusia Setengah Dewa
61 Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62 Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63 Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64 Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65 Pertempuran Langit
66 Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67 Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68 Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69 Kembali Ke Lembah Khayangan
70 Kitab Seribu Obat
71 Kitab Jurus Paku Bumi
72 Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73 Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74 Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75 Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76 Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77 Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78 Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79 Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80 Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81 Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82 Memasuki Hutan Angker Jiwa
83 Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84 Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85 Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86 Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87 Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88 Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89 Kitab Prajurit Langit
90 Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91 Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92 Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93 Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94 Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95 Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96 Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97 Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98 Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99 Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100 Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101 Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102 Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103 Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104 Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105 Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106 Dosa Masalalu Raja Bramasena
107 Kerajaan Khayangan Bumi
108 Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109 Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110 Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111 Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112 Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113 Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114 Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115 Strategi Perang Kerajaan Baraka
116 Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117 Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118 Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119 Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120 Keganasan Lebah Raja Malam
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2
2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3
3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4
Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5
Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6
1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7
Gelang Khayangan
8
Membuka Aliran Tenaga Dalam
9
Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10
Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11
Jurus Pukulan Jarak Jauh
12
Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13
Alam Taman Sejuta Bunga
14
Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15
Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16
Jadi Pimpinan Para Perampok
17
Lembah Penari Khayangan
18
Rencana Besar Rinjani
19
Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20
Penari Lembah Khayangan
21
Simbol Lembah Khayangan
22
Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23
Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24
Rencana Adipati Rangganu
25
Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26
Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27
Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28
Kerjaan Rajabasa
29
Mimpi Sang Raja Bramasena
30
Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31
Rencana Besar Rinjani
32
Memasuki Hutan Larangan
33
Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34
Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35
Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36
Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37
Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38
Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39
Pendekar Tingkat Bumi
40
Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41
Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42
Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43
Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44
Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45
Kota Ujung Kulon
46
Kota Ujung Kulon 2
47
Kota Ujung Kulon 3
48
Kota Ujung Kulon 4
49
Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50
Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51
Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52
Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53
Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54
Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55
Panji Jaminan Buat Perampok
56
insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57
Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58
Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59
Ajian Warna Tunggal Resinara
60
Manusia Setengah Dewa
61
Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62
Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63
Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64
Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65
Pertempuran Langit
66
Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67
Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68
Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69
Kembali Ke Lembah Khayangan
70
Kitab Seribu Obat
71
Kitab Jurus Paku Bumi
72
Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73
Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74
Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75
Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76
Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77
Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78
Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79
Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80
Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81
Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82
Memasuki Hutan Angker Jiwa
83
Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84
Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85
Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86
Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87
Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88
Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89
Kitab Prajurit Langit
90
Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91
Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92
Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93
Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94
Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95
Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96
Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97
Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98
Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99
Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100
Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101
Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102
Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103
Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104
Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105
Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106
Dosa Masalalu Raja Bramasena
107
Kerajaan Khayangan Bumi
108
Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109
Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110
Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111
Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112
Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113
Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114
Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115
Strategi Perang Kerajaan Baraka
116
Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117
Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118
Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119
Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120
Keganasan Lebah Raja Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!