Hup..hup..hup.... terlihat bocah cilik beberapakali bersalto, kemudian berhenti dan membungkukan badan memberikan hormat seolah dirinya tengah berada di panggung pertunjukan.
“Rinjani cucuku, sudah sore sudah saatnya untuk beristirahat. Latihannya sudah dulu lanjutkan besok pagi” dari jauh walau perlahan namun cukup jelas suara tersebut di telinga Rinjani, karena menggunkan tenaga dalam.
“Baik Nek, cucumu segera datang” balas Rinjani dengan teriakan, karena Rinjani belum memiliki tenaga dalam.
Rinjani walaupun tidak memiliki tenaga dalam, namun fisiknya sudah sangat kuat karena ditempa latihan setiap hari oleh neneknya.
Tidak terasa waktu terus berputar, hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahunpun berganti tahun. Kini peristiwa meninggalnya Rujita sudah 5 tahun, bocah cilik tadi yang sedang berlatih merupakan bayi yang dulu diselamatkan si Nenek.
“Rinjani cucuku, fisikmu sudah sangat kuat tapi lentur untuk anak seusiamu. Bakat menarimu sangat luar biasa, karena gerakan-gerakan sulit dalam tarian ternyata mudah saja dirimu memeragakannya” kata si Nenek yang diketahui bernama Rutini, saat Rinjani tengah merebahkan kepalanya di pangkuan Nenek Rutini.
“Nek kapan kita keluar dari tempat ini, sepertinya Rinjani bosan tiap hari hanya sama nenek saja” ucap Rinjani tanpa mempedulikan perkataan neneknya, dengan wajah polos seperti anak-anak pada umumnya.
Rutini tampak terkejut dengan pertanyaan dari cucunya, dirinyapun sadar bahwa cucunya suatu saat pasti akan bosan tinggal di tempat itu terlebih lagi hanya berdua. Keterkejutan Rutini tidak berlangsung lama, karena dirinya secara cepat menyembunyikan keterkejutannya tersebut.
“Cucuku, bila dirimu berhasil menguasai tarian dewi khayangan dengan sempurna baru kita akan keluar dari jurang ini” kata Rutini menjelaskan. Wajah Rinjani perlahan berseri, dengan wajah terbelalak dirinya memastikan bahwa sanggup menguasai tarian dewi khayangan dengan sempurna.
“Baik nek, pokonya nenek harus memegang janji ya. Cucumu ini pasti bisa menguasai seluruh gerakan tarian dewi khayangan” dengan cepat Rinjani meyakinkan neneknya.
Dengan tersenum Rutini menganggukan kepala tanda dirinya setuju akan membawa cucunya keluar dari jurang tersebut.
Rutini kemudian menceritakan gerakan-gerakan tarian dewi khayangan kepada Rinjani. Bahwa gerakan-gerakan yang dilakukan Rinjani saat ini merupakan dasar utama untuk mempelajari tarian, agar kelak gerkan tari yang dibawakan akan sangat mudah dipelajari.
Gerakan tarian dewi khayangan terdiri dari 3 tingkatan, tingkatan pertama yaitu gerakan kelenturan tubuh yang terdiri dari 400 gerakan lentur. Dari mulai gerakan leher, mata, bahu, tangan atas, tangan bawah, pergelangan tangan, hingga jari jeemari. Kemudian juga gerakan dada, perut, pinggang dan panggul.
Yang tidak kalah pentingnya yaitu gerakan kaki, kaki harus bisa lentur namun juga harus bisa kuat saat menahan gerakan yang membutuhkan tumpuan kaki walaupun harus bertumpu pada satu kaki.
Kemudian untuk tingkatan kedua yaitu gerakan tubuh yang kaku, yaitu kebalikannya dari gerakan lentur. Walaupun terlihat seperti gerakan yang kaku namun sesungguhnya gerakan tersebut tetap harus mengandalkan kelenturan tubuh. Gerakan tubuh kaku ini terdiri dari 300 gerakan.
Dan terakhir adalah tingkatan ke tiga, yaitu perpaduan antara gerakan lentur dan gerakan kaku. Sesuai dengan irama musik yang dimainkan, karena terkadang irama musik lembut sehingga tariannyapun harus lentur.
Tapi kemudian saat suara musik berubah cepat dan keras, maka gerakanpun harus berubah menjadi gerakan tari kaku. Tingkatan ketiga ini sebanyak 300 gerakan.
“Jadi seluruh gerakannya ada 1000 gerakan tarian dewi khayangan, bila berlatihnya tiada henti dalam waktu 5 tahunpun tak akan di kuasai dengan sempurna” kata Rutini menjelaskan semua gerakan tari kepada cucunya Rinjani.
“Wah lama juga ya Nek, tapi tidak apa Rinjani pasti mampu menguasai semua gerakan Nek lihat saja nanti” jawab Rinjani dengan bersemangat, memastikan dirinya akan mampu mengusai semua gerakan tarian dewi khayangan.
“Nek Rinjani sudah ngantuk, huuaaam.... tidur duluan ya nek” ujar Rinjani sambil menguap, kemudian beranjak bangun dari pangkuan neneknya dan menuju tempat tidur.
Rutini hanya menggeleng, dalam diri Rinjani jelas mengalir darah seorang penari yang sangat handal. Bahkan kemungkinan kelak akan menjadi penari yang selalu di nanti-nantikan kehadirannya diatas pentas tari. Rutinipun berkeyakinan, Rinjani akan menjadi sosok penari utama di kerajaan.
“Cucuku dengan mempelajari tarian dewi khayangan, kelak tubuhmu akan terlihat sempurna seperti dewi. Akan banyak pria bertekuk lutut mengagumi setiap lekuk tubuhmu, kecantikan wajahmu kelak akan melebihi seorang putri kerajaan bahkan dewi di khayangan” gumam Rutini, sambil dirinyapun bergegas untuk masuk kedalam kamarnya.
----
Salam hangat untuk semua pembaca, saran dan kritikya sangat di butuhkan dalam cerita fantasi ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
111
2021-09-15
0
Shezhu Shety
imajinasimu luar biasa pak othor
2021-06-08
0
dheselsa
Luar biasa
2021-04-02
0