Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk

Diufuk timur tampak ada sedikit sinar matahari berwarna merah pertanda malam belum berganti siang setuhnya, cahayanya masih remang-remang. Namun kokok ayam sudah mulai terdengar mulai bersahutan, pertanda sebentar lagi pagi akan menjelang.

Secara perlahan Rinjani membuka matanya, suasana dalam kamarnya tampak gelap agak remang-remang. Karena saat dirinya masuk ke alam taman sejuta bunga sore hari, selama dua belas hari di alam taman sejuta bunga sama dengan 12 jam waktu di dunia kini.

Setelah sadar Rinjani kemudian menatap tangan kanannya, dirinya melihat 3 kuntum bunga mawar berwarna keemasan. Bunga wamar itu agak lain dari bunga mawar yang biasa, karena setiap bunga hanya terdiri dari 7 kelopak bunga.

Rinjani ingat pesan dar Trenggani, untuk mengkonsumsi kelopak bunga tersebut secara langsung. Kemudian dirinya memgambil 1 kelopak bunga dan mencernanya. Kelopak bunga yang di konsumsi Rinjani kemudian mulai bereaksi, Rinjani berkonsentrasi untuk menyerap Qi murni dari kelopak bunga tersebut.

Dalam waktu 30 menit, akhirnya Rinjani berhasil mengalirkan Qi murni yang telah di serap menuju tempat penyimpanan yang berbentuk kolam dai antara kedua alis matanya. Secara samar saat Qi murni memasuki wadahnya tersebut membuat kening Rinjani sedikit bercahaya, cahaya itu membentuk tanda bulan sabit.

Saat Qi murni yang telah diserap masuk semua ke area tempatnya, Rinjani merasakan hawa yang sangat sejuk. Kemudian tenaga dalam tubuhnya seperti berlipat lipat, tubuhnya kini lebih ringan dan lebih bertenaga.

Rinjani kemudian mengkonsumsi lagi dua kelopak bunga mawar emas, kali ini tempat Qi Murni yang berbentuk kolam diantara kedua alisnya mulai tampak ada aliran energi walaupun masih sedikit. Setelah selesai Rinjani kemudian menambah kembali jumlah yang di konsumsinya yaitu 3 kelopak. Hal itu dilakukan terus menerus hingga selesai mengahabiskan 3 bunga mawar emas.

Saat menyerap kelopak yang terakhir yaitu sebanyak 6 kelopak, perlahan tubuh Rinjani terangkat hingga dua jengkal dari tempat duduknya. Seolah tubuhnya melayang di udara, hal itu tanpa disadari oleh Rinjani karena matanya masih tertup dan berkonsentrasi penuh untuk menyerap sumber Qi murni dari kelopak bunga mawar emas.

Kolam yang berisi Qi murnipun kini sudah terlihat separuhnya terisi, Rinjani kini merasakan lingkaran tenaga dalam ditubuhnya semakin bertambah banyak. Diperkirakan saat ini Rinjani memiliki tenaga dalam sebanyak 1800 lingkaran, kekuatan yang sangat luar biasa dan mengerikan kini dimiliki oleh Rinjani.

Belum lagi aliran Qi murni yang saat ini telah terisi, semakin banyak Qi murni dalam tubuh Rinjani, semakin besar pula tenaga dalam yang di miliki.

Perlahan Rinjani membuka kelopak matanya, yang tadinya sempat duduk melayang kini sudah kembali seperti semula. Namun perubahan tubuh yang dirasakan oleh Rinjani kini jauh berbeda, karena tubuhnya terasa seringan kapas.

Perubahan pada tubuhnyapun ia rasakan, ada beberapa tempat yang terasa sesak di tubuhnya. Perlahan Rinjani turun dari ranjangnya, menuju cermin yang menempel di dinding. Rinjani kemudian bercermin, dirinya merasa kaget karena bagian dadanya yang kenyal dan lembut terasa lebih besar sekarang.

“Pantas terasa sesak, pakaian dalamku sudah tidak muat menyangganya” Rinjani memperhatikan dua gunukan besar berwarna putih yang sebagian sudah menyembul karena tempat menahannya sudah kekecilan.

Rinjani kemudian membersihkan diri, dan mengganti pakaian dalam yang sudah merasa sempit untuk dipakai. Dengan langkah mantap, Rinjani keluar dari rumah mendekat ke kuburan neneknya.

“Nenek hari ini cucumu akan keluar dari dalam jurang ini, maafkan karena harus meninggalmu” lirih Rinjani didepan makam neneknya sambil berjongkok, tak terasa air matanya mengalir dari beening bola matanya ke kedua pipinya yang tampak putih dan halus.

Penampilan Rinjani kini lebih seksi dari sebelumnya, walaupun usianya mau menginjalk 10 tahun namun teelihay seperti wanita berusia 16 tahun. Hal itu berkat dari pemikirannya yang jauhblebih dewasa daei anak seusianya dan juga pengaruh kekuatan yang kini bersemayam di tubuhnya.

Rinjani kemudian beranjak dari makam neneknya, setelah berjalan sekitar sepeminuman teh Rinjani berhenti. Kemudia kepalanya mendongak ke atas, melihat celah dari jurang tersebut yang tingginya hampir 100 meter.

“Nenek pernah bilang di sini jalan keluar dari jurang ini, batu ini tandanya” gumam Rinjani.

Rinjani kemudian mengalirkan tenaga dalam ke kakinya, sekali hentak belasan meter Rinjani mampu naik kemudian seperti menempel di tebing Rinjani menghentakan kembali kakinya. Sekitar 7 kali hentakan setiap menempel di dinding jurang, akhirnya rinjani sampai di bibir jurang. Kemudian bergegas naik dan berjalan masuk menuju hutan yang berada di bibir jurang.

Setelah sampai di pinggir hutan, Rinjani terasa lapar. Kemudian dirinya mencari hewan buruan yang bisa dimakan, untuk mengganjal perutnya yang terasa lapar. Tak berapa lama Rinjani sudah membawa seekor ayam hutan, kemudian membuat perapian dan membakar ayam hutan tersebut.

Sambil memakan ayam hutan yang sudah matang, Rinjani teringat akan sebuah kalimat sastra yang ia pelajari dan baca selama tinggal di dalam jurang.

“Semakin besar kekuatan yang dimiliki, maka akan semakin besar pula tanggungjawab yang akan dipikul. Jalani jangan di caci, nikmati jangan ditakuti” demikian kalimat satra yang di bacanya.

Setelah merasa cukup kenyang, Rinjani kemudian melanjutkan perjalanannya namun entah kemana karena dirinyapun bingung baru kali ini berada di luar seumur hidupnya.

Akhirnya Rinjani menuruti kata hatinya, sambil meloncat dari satu pohon ke pohon lain Rinjani terus menyusuri pinggiran hutan. Hampir menjelang sore, Rinjani akhirnya sampai di pinggiran hutan yang berbatasan dengan pedukuhan.

Baru saja berhenti di pinggiran yang berbatasan dengan pedukuhan, Rinjani dikejutkan dengan teriakan-teriakan permintaan tolong yang terdengar samar-samar dari pedukuhan yang berada di lembah tersebut. Pandangannya diarahkan ke pemukiman penduduk, asap tebal tampak mengepul dimana-mana seperti sedang ada kekacauan di peduluhan tersebut.

“Aku harus segera bergegas menolong penduduk, sepertinya mereka tengah di serang oleh kawanan perampok” batin Rinjani, yang kemudian melesat menuju ke pemukiman penduduk.

Setelah sampai di pinggiran rumah penduduk di pedukuhan tersebut, Rinjani berhenti kemudian berjalan. Menyusuri jalan yang sudah tampak sepi, matanya memandang dengan penuh waspada mengawasi bila ada musuh yang membokongnya.

Tatapan Rinjani tampak mulai agak berkunang-kungan, saat melihat beberapa tubuh bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa.

Banyak anggota tubuh yang dilihatnya sudah berpisah dari tubuh utamanya, ada yang kepalanya terpenggal, dadanya terbelah, isi perutnya tercerai berai, kakinya buntung, tubuhnya terbelah dua dan semakin berjalan semakin banyak tubuh yang sudah binasa.

“Uuuuuaooooooo,,, ooooooo,ooooo...” tiba-tiba Rinjani muntah tak kuat mencium bau amis darah, ma’lum saja walaupun dia memiliki kekuatan bertarung dalam tubuhnya, baru kali ini Rinjani melihat mayat yang tidak karuan dengan darah dimana-mana sehingga tubuhnya merasa mual dan pusing.

******

Disebuah pekarangan yang cukup luas tampak puluhan penduduk dikumpulkan, ada sekitar 6 baris mereka berbaris dengan berjongkok meraka tertunduk pasrah dengan muka pucat siap menunggu antrian untuk eksekusi.

Penduduk yang jumlahnya puluhan tersebut terdiri dari tua muda, pria, wanita bahkan anak-anak yang semuanya sudah pasrah menunggu ajal menjemput.

Dengan di kurung oleh sekitar 200 perampok meraka tampak tidak lagi berani melawan, disamping jumlah yang kalah banyak mereka juga tidak memiliki ilmu bela diri.

“Bunuh semua penduduk jangan ada yang tersisa, kumpulkan semua harta benda dan hewan ternaknya buat berpesta malam ini di markas kita. Pisahkan wanita-wanita muda yang akan kita jadikan pemuas nanti malam” teriak pimpinan perampok yang terlihat sangar dari atas kuda, dengan tubuh berotot yang tampak bertelanjang dada. Kumis melintang, cambangnya hingga memnuhi sebagian wajahnya. Kemudian juga di pinggangnya terselip dua buah golok yang cukup besar dan panjang.

“Baik wakil ketua, saya siap memotong leher para penduduk. Sepertinya sudah tidak ada lagi penduduk yang tersisa” kata anak buah perampok sambil memberikan laporan kepada pimpinan perampok.

“Bagus Maruta, cepat bereskan semuanya” pimpinan perampok memberikan perintah.

Tanpa menunggu perintah dua kali perampok yang bernama maruta segera menghunus goloknya, bersiap untuk menanggalkan leher penduduk yang sudah pasrah satu persatu. Saat ayunan golok satu jengkal lagi akan memutus salah satu leher penduduk yang berada di barisan paling depan, sebuah benda melesat mengenai pergelangan tangan Maruta.

“Creeebbbb...Aaaaaaaaa....” teriak Maruta, sambil melotot melihat tangannya yang berdarah terkena tusukan benda keras, goloknyapun spontan terjatuh.

Terpopuler

Comments

😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎

😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎

77

2021-09-15

0

Tita Nurhalimah

Tita Nurhalimah

menarik

2020-08-20

0

Lestari Tari

Lestari Tari

semangat kk

2020-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2 2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3 3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4 Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6 1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7 Gelang Khayangan
8 Membuka Aliran Tenaga Dalam
9 Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10 Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11 Jurus Pukulan Jarak Jauh
12 Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13 Alam Taman Sejuta Bunga
14 Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15 Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16 Jadi Pimpinan Para Perampok
17 Lembah Penari Khayangan
18 Rencana Besar Rinjani
19 Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20 Penari Lembah Khayangan
21 Simbol Lembah Khayangan
22 Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23 Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24 Rencana Adipati Rangganu
25 Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26 Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27 Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28 Kerjaan Rajabasa
29 Mimpi Sang Raja Bramasena
30 Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31 Rencana Besar Rinjani
32 Memasuki Hutan Larangan
33 Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34 Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35 Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36 Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37 Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38 Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39 Pendekar Tingkat Bumi
40 Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41 Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42 Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43 Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44 Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45 Kota Ujung Kulon
46 Kota Ujung Kulon 2
47 Kota Ujung Kulon 3
48 Kota Ujung Kulon 4
49 Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50 Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51 Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52 Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53 Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54 Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55 Panji Jaminan Buat Perampok
56 insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57 Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58 Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59 Ajian Warna Tunggal Resinara
60 Manusia Setengah Dewa
61 Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62 Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63 Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64 Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65 Pertempuran Langit
66 Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67 Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68 Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69 Kembali Ke Lembah Khayangan
70 Kitab Seribu Obat
71 Kitab Jurus Paku Bumi
72 Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73 Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74 Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75 Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76 Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77 Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78 Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79 Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80 Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81 Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82 Memasuki Hutan Angker Jiwa
83 Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84 Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85 Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86 Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87 Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88 Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89 Kitab Prajurit Langit
90 Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91 Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92 Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93 Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94 Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95 Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96 Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97 Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98 Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99 Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100 Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101 Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102 Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103 Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104 Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105 Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106 Dosa Masalalu Raja Bramasena
107 Kerajaan Khayangan Bumi
108 Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109 Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110 Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111 Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112 Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113 Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114 Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115 Strategi Perang Kerajaan Baraka
116 Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117 Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118 Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119 Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120 Keganasan Lebah Raja Malam
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2
2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3
3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4
Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5
Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6
1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7
Gelang Khayangan
8
Membuka Aliran Tenaga Dalam
9
Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10
Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11
Jurus Pukulan Jarak Jauh
12
Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13
Alam Taman Sejuta Bunga
14
Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15
Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16
Jadi Pimpinan Para Perampok
17
Lembah Penari Khayangan
18
Rencana Besar Rinjani
19
Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20
Penari Lembah Khayangan
21
Simbol Lembah Khayangan
22
Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23
Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24
Rencana Adipati Rangganu
25
Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26
Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27
Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28
Kerjaan Rajabasa
29
Mimpi Sang Raja Bramasena
30
Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31
Rencana Besar Rinjani
32
Memasuki Hutan Larangan
33
Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34
Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35
Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36
Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37
Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38
Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39
Pendekar Tingkat Bumi
40
Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41
Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42
Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43
Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44
Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45
Kota Ujung Kulon
46
Kota Ujung Kulon 2
47
Kota Ujung Kulon 3
48
Kota Ujung Kulon 4
49
Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50
Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51
Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52
Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53
Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54
Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55
Panji Jaminan Buat Perampok
56
insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57
Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58
Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59
Ajian Warna Tunggal Resinara
60
Manusia Setengah Dewa
61
Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62
Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63
Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64
Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65
Pertempuran Langit
66
Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67
Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68
Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69
Kembali Ke Lembah Khayangan
70
Kitab Seribu Obat
71
Kitab Jurus Paku Bumi
72
Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73
Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74
Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75
Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76
Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77
Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78
Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79
Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80
Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81
Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82
Memasuki Hutan Angker Jiwa
83
Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84
Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85
Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86
Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87
Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88
Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89
Kitab Prajurit Langit
90
Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91
Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92
Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93
Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94
Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95
Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96
Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97
Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98
Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99
Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100
Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101
Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102
Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103
Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104
Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105
Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106
Dosa Masalalu Raja Bramasena
107
Kerajaan Khayangan Bumi
108
Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109
Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110
Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111
Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112
Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113
Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114
Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115
Strategi Perang Kerajaan Baraka
116
Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117
Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118
Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119
Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120
Keganasan Lebah Raja Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!