Penari Lembah Khayangan

Sesaat kemudian Rinjani membuka matanya, hari sudah pagi. Dirinya kembali setelah 6 hari berada di ruang dimensi Taman Sejuta Bunga, yang berarti baru 6 jam di dunia nyata. Tubuhnya tampak lebih segar saat usai berlatih di dimensi lain, Qi murni dalam tubuhnya terlihat sudah terisi hampir 3/4. Tanda kekuatan dalam tubuhnya bertambah dengan kuat.

Samar-samar terdengar suara keributan dari luar kamarnya, sesekali dalam keributan itu ada suara gelak ketawa seolah sedang merayakan kemenangan. Rinjani penasaran, kemudian bergegas keluar dari kamarnya untuk melihat ada apa di luar sana.

Rinjani memperhatikan sejenak, tampak ratusan perampok yang sudah ditaklukan tengah mengelilingi Kardan dan Cibang. Rinjanipun bergegas untuk memeriksa, keributan apa yang sedang mereka lakukan.

"Kardan..Cibang,,, apa yang kalian lakukan..??" Rinjani menyeruak di antara kerumunan para perampok. Rinjani melihat punggung Kardan dan Cibang di tengah-tengah kerumunan tersebut.

Sontak Cibang dan Kardan yang mendengar namanya disebut terkejut, kemudian membalikkan badan. Karena mereka sudah tau siapa yang barusan bicara padanya, yaitu Rinjani.

"Ampun Dewi Rinjani,,, kami berdua barusan mempertontonkan kekuatan tenaga dalam yang meningkat berkat Dewi,,," Kardan, menjawab pertanyaan Rinjani. Belum sempat Rinjani berkata lagi kepada Kardan dan Cibang, secara mengejutkan Kardan dan Cibang berlutut.

"Kami akan patuh dan tunduk pada Dewi, kami siap mengabdi kepada Dewi selama tenaga kami dibutuhkan" ujar Kardan dan Cibang secara serentak. Tidak hanya sampai di situ, ratusan para perampok yang tadi berkerumun membuat lingkaran untuk melihat kekuatan Kardan dan Cibang yang berkembang secara pesat merekapun langsung berlutut.

"Kami siap mengabdi kepada Dew...."" serentak ratusan perampok berkata sambil berlutut kepada Rinjani. Rinjanipun hanya tersenyum, ternyata mereka sangat menghargai orang-orang terkuat.

Setelah ratusan perampok menyaksikan sendiri kekuatan Kardan dan Cibang, yang mampu memukul batu sebesar anak kerbau menjadi beberapa bagian merekapun langsung ingin bisa seperti itu.

"hemmm.... baik, kuterima pengabdian kalian. Tapi sebelum itu, kalian harus membantu penduduk untuk membuat rumah mereka. sekalian juga kalian harus memiliki tempat tinggal, saatnya kalian semua mengubah nasib menjadi orang baik tidak perlu lagi merampok" Rinjani berkata panjang lebar.

"siap Dewi kami akan melaksanakannya" jawab ratusan perampok yang kini sudah resmi menjadi anak buah Rinjani.

Rinjani kemudian memerintahkan Kardan dan Cibang untuk mengatur dan memimpin 187 anak buahnya membuat rumah-rumah penduduk dan mereka sendiri. Kardan dan Cibang kemudian membuat kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 10 orang untuk membuat satu rumah.

Para penduduk yang menyaksikan dari jauh merasa takjub apa yang telah dilakukan oleh Rinjani, kini mereka tidak perlu lagi khawatir terhadap keselamatan mereka karena para perampok itu telah menjadi anak buah Rinjani.

"Kemana si Sardi..?? dari tadi tidak kelihatan..."" Kardan mengabsen anak buahnya, karena tidak melihat salah satu anak buahnya. Belum juga kalimat itu selesai dari mulut Kardan, dari sebelah timur terdengar teriakan.

" Aaaaaaaa.... sakit,,, tollooong,,, sakit..... toloong" terdengar teriakan orang sambil berlari dari jarak 100 tombak, kemudian mendekati Kardan. Saat mendekati Kardan orang itu tampak berwajah pucat, sambil berguling-guling memegang perutnya. Tanda sedang merasakan kesakitan yang luar biasa. Beberapa orang yang dekat dengan Kardan lalu menghampiri, ingin tau kenapa salah satu temannya itu tiba-tiba datang dan berguling-guling sambil memegang perut dan kesakitan.

"Sardi... kenapa kamu..?" teriak Kardan, yang terkejut saat melihat sardi kesakitan. Kardan kemudian berusaha bertanya kepada Sardi, namun karena sakit yang luar biasa Sardi begitu sampai di depan Kardan dengan berguling-guling dan berteriak sakit, kesadarannya hilang alias pingsan.

wuussss..... suara angin terdengar di samping Kardan, saat Kardan memalingkan mukanya Kardan kaget dan langsung berlutut. Karena yang datang Dewi Rinjani untuk memeriksa keadaan.

"Dia berusaha kabur dari sini,, padahal sudah ku peringatkan jangan tinggalkan lembah ini lebih dari 200 tombak. Untung dia cepat kembali, kalau tidak nyawanya tidak akan tertolong. Dia hanya pingsan karena menahan sakit, tengah hari juga akan siuman. Berikan ini saat nanti dia siuman"" Rinjani kemudian membuka mulut Sardi yang masih pingsan, dari tangannya mengucur cairan berwarna kuning yang tidak lain merupakan madu.

Belasan mata yang memandang tampak ngeri melihatnya, mereka membayangkan bagaimana sakitnya bila terjadi pada mereka. Sehingga mereka bisa berfikir ulang untuk kabur, bisa jadi nyawa mereka tidak akan tertolong bila sampai mereka kabur meninggalkan lembah kkayangan.

"Bawa dia ketempat yangvteduh,, yang lain lanjutkan bekerja" kata Rinjani, yang kemudian pergi dari tempat tersebut menuju rumah yang kini ditempati Rinjani.

"Baik Dewi..."" balas Kardan dan belasan orang lainnya.

Saat malam hari tiba, Rinjani kemudian mengumpulkan para anak buahnya. Dia ingin melihat hasil pekerjaan, dikerjakan dengan baik atau hanya pura-pura saja untuk menyenangkan dirinya.

"Berapa rumah yang telah kalian selesaikan,," tanya Rinjani kepada Kardan dan Cibang yang saat ini sudah berada di hadapan Rinjani.

"Hari ini kami menyelesaikan 18 rumah Dewi..." jawab Kardan memberitahukan hasil pekerjaan yang dilakukan anak buahnya kepada Rinjani.

"Hemmm..... Bagus,, dalam waktu dua pekan pekerjaan bakal selesai. Terimaksih kalian sudah bekerja dengan baik, sebagai imbalan kesetian kalian kepada diriku kalian akan mendapatkan sumberdaya untuk meningkatkan jumlah tenaga dalam yang kalian miliki.."" beber Rinjani, dihapan ratusan anak buahnya.

Kemudian Rinjani mengambil belasan tangkai bunga mawar ungu yang sudah dipersiapkan, sebelumnya Rinjani meminta kepada Ratu lebah di alam dimensi taman sejuta bunga untuk menyiapkannya.

"Kardan..Cibang,, bagikan ini secara merata satu orang satu kelopak, jangan sampai ada yang terlewat. oh ... iya Kardan,, yang tadi pagi pingsan kesakitan karena mau kabur dari lembah ini mana...?" kata Rinjani sambil menyerahkan belasan tangkai bunga mawar ungu, kemudian Rinjani bertanya karena ingat kepada orang yang tadi pagi teriak-teriak karena kesakitan lalu pingsan.

"Sardi... lekas maju kesini.!!!" seru Kardan memanghil nama orang tersebut. Dengan wajah pucat, tampak pria yang bernama Sardi menghampiri kemudian berlutut di hadapan Rinjani.

"Ampun Dewi...saya tidak akan berani kabur lagi,, saya juga berterimakasih kepada dewi yang telah menyelamatkan nyawa saya " ucap Sardi, yang gemetaran karena niat kaburnya kini telah di katahui. Bukan hanya itu, dirinya juga malah di tolong oleh Rinjani memulihkan tubuhnya dari gigitan-gigitan anak lebah yang ada di dalam tubuhnya.

"Hemmm.... mau berusaha kabut lagi? silakan aja,,, tapi saya jamin tidak akan saya tolong. akan saya biarkan kesakitan sampai meregang nyawa"" seru Rinjani, suaranya sengaja di keraskan agar menjadi peringatan untuk semua anak buahnya.

"saya tidak berani Dewi... ampuni saya.." jawab Sardi dengan wajah pucat dan memelas, memohon pengampunan dari Rinjani.

"Baik... itu peringatan terakhir, jangan sampai ada yang mengulangi lagi untuk kabur dari lembah khayangan ini" tatap Rinjani, dengan wajah dingin membuat mereka yang ada di situ tidak berani menatapnya.

Rinjani kemudian pergi dan memerintahkan mereka untuk makan bareng bersama para penduduk yang dari tadi menunggu Rinjani. Tanpa diperintah dua kali, ratusan orang yang kini menjadi anak buah rinjani segera bergegas menuju tempat makan yang sudah di sediakan.

Rinjani mengawasi dari jauh, dari wajahnya tampak menyungging senyuman. karena para anak buahnya yang beringas tidak seperti malam kemarin, malam ini mereka secara tertib bergantian mengambil jatah makan mereka. padahal satu malam sebelumnya, mereka saling berebut dengan slogan yang terkuat yangbharus lebih dulu dapat jatah makan.

Hari-hari selanjutnya, Rinjani hanya mengawasi setiap pekerjaan pembuatan rumah-rumah tersebut. Karena sesaui dengan rencana, dirinya akan membuat markas sebagai titik awal untuk mengenalkan kesenian menari ke seluruh pelosok kerajaan.

Disela-sela hari-harinya, Rinjani melatih anak-anak juga para remaja wanita untuk belajar menari. mereka kini sudah seperti keluarga, tidak segan-segan Rinjani memberikan arahan-arahan agar para anak-anak remaja di lembah Khayangan tersebut mahir menari.

Sesuai dengan rencana yang telah Rinjani buat, saat itu Rinjani memilki cita-cita ingin mempunyai rombongan atau group penari yang mampu mengguncang seluruh kerjaaan.

"Group ini akan ku beri nama "Penari Lembah Khayangan"..... "" gumam Rinjani, sambil memejamkan matanya.

Terpopuler

Comments

😎Zen Kamsider😎

😎Zen Kamsider😎

71

2021-09-15

0

inggit roses

inggit roses

jadi inget judul cerita yang pernah booming waktu itu, desa penari 😂🙈🙊🙉

2020-06-29

2

lihat semua
Episodes
1 Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2 2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3 3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4 Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6 1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7 Gelang Khayangan
8 Membuka Aliran Tenaga Dalam
9 Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10 Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11 Jurus Pukulan Jarak Jauh
12 Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13 Alam Taman Sejuta Bunga
14 Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15 Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16 Jadi Pimpinan Para Perampok
17 Lembah Penari Khayangan
18 Rencana Besar Rinjani
19 Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20 Penari Lembah Khayangan
21 Simbol Lembah Khayangan
22 Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23 Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24 Rencana Adipati Rangganu
25 Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26 Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27 Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28 Kerjaan Rajabasa
29 Mimpi Sang Raja Bramasena
30 Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31 Rencana Besar Rinjani
32 Memasuki Hutan Larangan
33 Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34 Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35 Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36 Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37 Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38 Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39 Pendekar Tingkat Bumi
40 Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41 Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42 Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43 Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44 Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45 Kota Ujung Kulon
46 Kota Ujung Kulon 2
47 Kota Ujung Kulon 3
48 Kota Ujung Kulon 4
49 Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50 Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51 Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52 Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53 Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54 Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55 Panji Jaminan Buat Perampok
56 insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57 Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58 Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59 Ajian Warna Tunggal Resinara
60 Manusia Setengah Dewa
61 Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62 Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63 Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64 Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65 Pertempuran Langit
66 Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67 Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68 Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69 Kembali Ke Lembah Khayangan
70 Kitab Seribu Obat
71 Kitab Jurus Paku Bumi
72 Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73 Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74 Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75 Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76 Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77 Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78 Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79 Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80 Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81 Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82 Memasuki Hutan Angker Jiwa
83 Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84 Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85 Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86 Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87 Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88 Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89 Kitab Prajurit Langit
90 Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91 Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92 Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93 Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94 Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95 Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96 Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97 Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98 Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99 Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100 Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101 Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102 Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103 Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104 Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105 Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106 Dosa Masalalu Raja Bramasena
107 Kerajaan Khayangan Bumi
108 Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109 Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110 Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111 Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112 Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113 Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114 Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115 Strategi Perang Kerajaan Baraka
116 Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117 Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118 Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119 Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120 Keganasan Lebah Raja Malam
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2
2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3
3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4
Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5
Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6
1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7
Gelang Khayangan
8
Membuka Aliran Tenaga Dalam
9
Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10
Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11
Jurus Pukulan Jarak Jauh
12
Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13
Alam Taman Sejuta Bunga
14
Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15
Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16
Jadi Pimpinan Para Perampok
17
Lembah Penari Khayangan
18
Rencana Besar Rinjani
19
Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20
Penari Lembah Khayangan
21
Simbol Lembah Khayangan
22
Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23
Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24
Rencana Adipati Rangganu
25
Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26
Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27
Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28
Kerjaan Rajabasa
29
Mimpi Sang Raja Bramasena
30
Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31
Rencana Besar Rinjani
32
Memasuki Hutan Larangan
33
Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34
Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35
Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36
Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37
Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38
Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39
Pendekar Tingkat Bumi
40
Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41
Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42
Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43
Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44
Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45
Kota Ujung Kulon
46
Kota Ujung Kulon 2
47
Kota Ujung Kulon 3
48
Kota Ujung Kulon 4
49
Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50
Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51
Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52
Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53
Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54
Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55
Panji Jaminan Buat Perampok
56
insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57
Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58
Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59
Ajian Warna Tunggal Resinara
60
Manusia Setengah Dewa
61
Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62
Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63
Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64
Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65
Pertempuran Langit
66
Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67
Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68
Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69
Kembali Ke Lembah Khayangan
70
Kitab Seribu Obat
71
Kitab Jurus Paku Bumi
72
Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73
Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74
Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75
Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76
Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77
Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78
Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79
Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80
Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81
Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82
Memasuki Hutan Angker Jiwa
83
Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84
Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85
Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86
Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87
Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88
Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89
Kitab Prajurit Langit
90
Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91
Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92
Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93
Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94
Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95
Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96
Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97
Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98
Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99
Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100
Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101
Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102
Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103
Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104
Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105
Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106
Dosa Masalalu Raja Bramasena
107
Kerajaan Khayangan Bumi
108
Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109
Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110
Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111
Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112
Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113
Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114
Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115
Strategi Perang Kerajaan Baraka
116
Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117
Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118
Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119
Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120
Keganasan Lebah Raja Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!