Ditempat lain.....
Di istana langit tingkat 1, tampak suasana mencekam karena dilanda Gempa mengguncang, tak ayal para penghuni istana langit ke satu berhamburan keluar rumah masing menyelamatkan diri untuk menghindari dari bangunan yang sewaktu-waktu akan rubuh akibat gempa.
“Kurang ajar siapa yang berani melanggar aturan langit” kata Dewa Roh sambil berdiri dari singgasana istananya. Dewa roh merupakan penguasa langit kesatu yang merasakan gempa hingga mengoncang singgasananya. Kebetulan penguasa istana langit kesatu saat itu tengah mengumpulkan para jendral dan hulubalang di aula istananya.
Sekejapan mata kemudian entah dari mana datangnya tampak ada sinar berwarna kuning keemasan dihadapan Dewa Roh, sinar itu kemudian membentuk sesosok tubuh berkilauan karena kebesaran baju jirah warna kuning kemeesan yang sangat terang.
“Dewa Nata!!! sembah hormat hamba Dewa Roh, beserta seluruh penghuni kepada penguasa seluruh langit” kata Dewa Roh sambil berlutut dan melipat kedua tangan diatas kepala mereka, serentak kemudian diikuti oleh seluruh yang hadir di Aula istana langit tersebut.
“Dewa Roh, bangunlah kita belum terlambat masih bisa menyelamatkan seluruh para penghuni istana langit tingkat ke satu. Kerahkan semua pasukanmu untuk menaikan para roh ke atas awan, karena istana langit kesatu sebentar lagi akan porak poranda dan tidak akan bisa ditempati lagi dalam waktu yang lama” kata Dewa Nata dengan penuh wibawa memberitahukan bencana yang akan terjadi di istana langit kesatu.
Dengan wajah tampak pucat, Dewa Roh kemudian menjawab “baik, kami akan melakukan sekuat tenaga untuk meenyelamatkan seluruh penghuni istana kesatu walaupun roh kami taruhannya hingga hancur” kata Dewa Roh dengan nada bergetar, membayangkan apa yang akan terjadi dengan seluruh tempat istana langit ke satu.
“Panglima Awan aku memanggilmu” kata Dewa Nata tampak perlahan berbicara, namun suaranya mampu menembus hingga ke tingkat langit ke 6.
Busss....ada suara hembusan angin, dalam sekejap mata muncul sesosok dewa dihadapan Dewa Nata. Kini dihadapan Dewa Nata sambil berlutut dan menyembah diatas kepala tampak pria tampan menggunakan jirah baju perang berwarna perak yang bersinar terang.
“Hamba menghadap penguasa seluruh langit” kata Panglima Awan, begitu sampai dihadapan Dewa Nata.
“Perintahkan seluruh awanmu untuk menyelamatkan para penghuni langit ke satu, mungkin ada jutaan roh yang harus diselamatkan. Jadikan setiap awan menjadi bahtera untuk para roh, kemudian bawa terbang tinggi diantara langit kesatu dan kedua” perintah Dewa Nata dengan suara yang sangat berwibawa.
“Hamba mengerti, siap melaksanakan perintah” jawab Panglima Awan, tanpa berani membantah ataupun bertanya atas perintah yang diberikan kepadanya oleh penguasa langit.
“Dewa Roh, perintahkan seluruh prajuritmu untuk menjadi nahkoda di bahtera awan milik Panglima Awan” kata Dewa Nata memerintahkan sabdanya kepada penguasa langit ke satu yaitu Dewa Roh.
“Setelah semua para penghuni langit ke satu selamat, semua akan hidup diatas awan tergantung antara langit kesatu dan ke dua selama 7000 ribu tahun. Sepertinya kerusakan yang akan ditimbulkan memerlukan waktu selama 7000 tahun untuk memperbaikinya. Ini sudah kehendak yang maha Agung penguasa dari seluruh penguasa benda hidup dan mati. Segeralah kalian semua bergegas sebelum seluruh wilayah istana langit ini luluh lantak” kata Dewa Nata memberikan sabdanya, sekejap kemudian langsung menghilang dari pandangan mata entah kemana.
Tanpa menunggu lama, Panglima Awan kemudian memanggil seluruh pasukan awannya. Puluhan ribu awan dari langit tiba-tiba melesat, seperti gunukan-gunukan kapas awan-awan tersebut melesat dengan cepat menuju ke istana langit kesatu.
“Dewa Roh, perintahkan setiap satu prajurit roh untuk menaiki satu awan sebagai pemimpin. Satu awan mampu menampung 1000 roh, jangan sampai terlambat sesuai sabda penguasa langit dewa nata” kata panglima awan memerintahkan kepada Dewa Roh, untuk bergegas keluar istana dan menaiki awan-awan yang sudah dipersiapkan Panglima Awan.
“Baik Dewa, perintah Dewa kami laksanakan secepatnya” jawab Dewa Roh, walaupun dirinya penguasa langit istana ke satu namun tak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan dan kesaktian Panglima Awan yang sekali jentikan kuku saja mampu membuat dirinya dan roh nya hancur berkeping-keping.
Tanpa diperintah dua kali, dewa roh kemudian memerintahkan seluruh jendral dan para punggawa istana langit kesatu untuk keluar istana. Sambil melesat terbang keluar istana Dewa Roh tampak takjub, dari jauh tampak puluhan ribu awan bergumpal-gumpal menuju halaman istana yang sudah dipenuhi oleh puluhan ribu prajuritnya.
Hari itu sebenarnya akan ada titah dari penguasa istana langit kesatu, sehingga seluruh prjurit roh dikumpulkan di halaman istana.
Sebelum titah disampaikan, Dewa Roh mengumpulkan terlebih dahulu para jendral dan punggawanya di aula kerjaan. Baru saja mereka berkumpul, terjadi gempa yang mengguncang dan munculnya penguasa seluruh istana langit yaitu Dewa Nata.
Saat Dewa Roh datang dihadapan puluhan ribu prajuritnya, sontak seluruh prajurit berlutut siap menerima titah dari penguasa langit kesatu.
“Hormat kepada penguasa langit kesatu, kami siap menerima titah penguasa” serentak puluhan ribu prajurit, sambil semuanya menundukan kepala.
“Berdirilah semuanya, kali ini kita akan menghadapi bencana yang tidak tau seperti apa dahsyatnya. Namun akan dipastikan seluruh tempat dan wilayah di istana langit ini akan luluh lantak tak tersisa. Kalian semua lihat diatas ada awan bergumpal-gumpal, setiap prajurit menaiki satu awan untuk menyelamatkan 1000 roh yang ada di istana langit ini. Bersiaplah kalian menaikinya”titah Dewa Roh kepada para prajuritnya.
Para prajurit yang mendengar titah tersebut tampak berwajah pucat, entah kekuatan apa yang akan mampu meluluhlantakan istana langit kesatu. Namun mereka tetap akan menjalankan tirah dan perintah penguasanya, wqlaupun belum tau bencana maha dahyat apa yang akan menghampiri istana langit kesatu.
Tak perlu di beri komando lagi, awan-awan dilangit yang sudah berkumpul langsung melesat satu persatu seolah mereka sudah tau siapa tuannya yang akan menaiki. Begitupun dengan para prajurit, satu persatu prajurit tanpa menunggu lama mereka melompat ke puluhan ribu gumpalan awan.
Kemudian prajurit tersebut menjadi nahkoda awan yang membentuk seperti pulau-pulau kecil.
Sementara Dewa Roh menaiki salah satu awan yang sudah disiapkan berikut dengan keluarga dan para dayang-dayang dan bebrapa prjurit. Begitupun dengan para jendral roh, mereka menaiki awan dengan para keluarganya dan seluruh dayang-dayang yang ada dikediaman para jendral tersebut.
Disisi lain, tampak Panglima Awan mengawasi dari atas langit. Sambil mengawasi apa yang akan terjadi, fikirannya berkecamuk penuh tanya tanpa bisa mendapatkan jawaban yang pasti.
“Bencana apa yang akan terjadi? Hingga penguasa seluruh langitpun tak bisa menghentikannya. Siapa Dewa Dewi yang telah membuat kekacauan ini terjadi? Berani melanggar aturan langit? Mungkin ini semua kehendak yang Agung penguasa dari semua penguasa yang hidup dan yang mati” gumamnya, sambil termenung memandang istana langit kesatu dan memastikan seluruh awannya bergerak sebagaimana perintahnya.
Begitu seluruh prajurit selesai menaiki awan, istana langit kembali bergoncang lebih dahysat seolah seperti gempa yang berkekuatan tinggi. Beruntung seluruh penghuni istana langit sudah keluar dari tempat kediaman masing-masing menuju ke tanah yang luas ataupun ke jalan-jalan yang jauh dari bangunan kediamannya. Mereka belum tau apa yang akan terjadi, tiba-tiba awan mendekat kemudian prajurit roh yang menjadi nahkoda berseru, agar semua penghuni naik ke atas awan yang membentuk seperti pulau.
Hanya beberapa saat kemudian, terjadi lagi gempa. Gempa kali ini lebih dahsyat dari gempa yang kesatu dan kedua, gempa kali ini sungguh luar biasa semua bangunan tampak roboh terkena guncangan gempa. Bahkan istana langit kesatu yang terlihat sangat kokohpun hanya sekejapan mata hancur berkeping-keping roboh dengan tanah, dentuman-dentuman keras terjadi dimana-mana hal ini akibat banyaknya bukit-bukit indah yang menyerupai gunung-gunung kecil meletus mengeluarkan magma dari dasar bukit tersebut kemudian saling bertabrakan akibat dahsyatnya gempa yang terjadi.
Beruntung semua para penghuni dari istana langit kesatu sudah menaiki awan-awan yabg berbentuk seperti pulau, sehingga dipastikan dalam kekacauan bencana tersebut semuanya selamat. Tampak wajah-wajah murung dari jutaan para roh, karena tempat tinggal mereka luluh lantak tidak tersisa. Daratan-daratan tampak terbelah disana sini dari rengkahan keluar cairan-cairan magma api yang sangat panas, sehingga tidak mungkin untuk ditempati lagi.
Tidak sampai disitu, setelah gempa yang ketiga bergoncang dahsyat entah darimana datangnya air bah bergelombang menyapu bersih setiap benda yang ada di daratan istana langit kesatu. Seperti tsunami air terus bergerak bergelombang bahkan semakin tinggi, hingga menggenangi seluruh istana langit kesatu. Kini yang terlihat hanya hamparan air yang menggenangi seluruh istana langit kesatu, suasana tampak hening seolah tak pernah terjadi apa-apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
😎 ȥҽɳƙαɱʂιԃҽɾ 😎
141
2021-09-15
0
ZalikaAngel 🤧🥀❣️
Hallo like dan vote 5 bintang Uda mendarat🤧
jadi jangan lupa tinggalkan like dan vote 5 bintang di “playboy maniak sexx"
2020-06-10
0