Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri

Masih dengan berkonsentrasi Rinjani melanjutkan gerakannya, kali ini mengangkat tangan kirinya dari samping ke atas kepala sambil pandangan matanya tidak dilepaskan melihat ujung jari tangannya. Kemudian tangan kirinyapun sama diangkat ke atas kepala sambil memandang jari-jari tangannya.

Kedua tangannya terlihat sangat lemah gemulai, kemudian kedua tangannya di tarik kedepan mukannya tampak terhentak gerakannya seolah menjadi kaku, selanjutnya di tarik secara cepat ke dada dan langsung di sentakkan ke depan.

“Pukulan Mawar Khayangan.........”” Braaakkk... bruuuuugg. Suara berderak pohon yang terkena pukulan Rinjani tampak rubuh kemudianpohon tersebut ambruk membuat tanah yang dipijak terasa bergetar walaupun perlahan.

“Selamat cucuku, walaupun hanya diajarkan sekali saja kamu sudah bisa melakukannya. Yang perlu di ingat, semakin besar tenaga dalam yang di gunakan maka semakin besar pula serangan pukulan itu bahkan bisa menghancurkan gunung terbesar sekalipun” beber Rutini, memberitahukan kepada Rinjani.

Rinjani hanya masih bisa mematung dan matanya terbelalak karena melihat pohon yang dia pukul dari jarak lima tombak kini sudah roboh di depannya.

“Cucuku kemari” ucap Rutini kembali, membuyarkan kekagetan Rinjani.

“Baik Nek” jawab Rinjani.

Setelah Rinjani berada di hadapan Rutini, kemudian Rinjani diminta mengulurkan tangan kanan nya yang menggunakan Gelang Khayangan. Sekejap kemudian Rutini telah menggenggam 3 berlian sebesar kacang kedelai yang berwarna hitam, ungu dan coklat.

Kemudian Rutini menempelkan ketiga batu mulia tersebut ke gelang khayangan yang di pakai Rinjani, secara ajaib berlian-berlian tersebut menempel di gelang Rinjani seperti Magnet. Selanjutnya berlian-berlian itu seolah tertanam dalam gelang khayangan.

“Nenek belum tau tempat untuk menyimpan barang apa saja ketiga warna berlian tersebut, hanya engkau sendiri nanti yang akan dapat mengetahuinya” kata Rutini, karena dirinyapun tidak mengetahui genunaan dari batu mulia yang didapatnya dari penguasa langit ke IV yaitu Dewi Bulan.

“Baik nek, mungkin dengan berjalannya waktu saya akan tau kegunaanya” jawab Rinjani, dirinyapun merasa penasaran apa kegunaan dari ketiga berlian yanh sudah mennempel digelangnya tersebut. Kini gelang tersebut di penuhi batu mulia sebesar kacang kedelai yang beraneka warna. Hijau, Merah, Putih, Kunuing, Coklat, jingga dan Hitam.

“Cucuku sebelum matahari naik hingga tepat diatas kepala, sebaiknya engkau bersihkan dulu badanmu. Nenek akan membuka energi Qi di dalam tubuhmu” ujar Rutini mengingatkan.

“Iya, Nek” singkat Rinjani yang kemudian berlari ke tempat pemandian untuk membersihkan badannya.

Ditempat pemandian Rinjani tanpa risih mencopot pakaiannya satu persatu-tu, kaeena di tempat itu cuma ada dirinya dan Neneknya sehingga tak perlu takut ada orang lain. Sementara itu Rutini yang memperhatikan Rinjani mandi dari jauh tampak bergumam dan tersenyum.

“Anak ini walaupun usianya baru 9 tahun, tapi bentuk tubuhnya seperti wanita yang sudah belasan tahun atau hampir sama dengan remaja usia antara 14-15 tahun” gumamnya, sambil memperhatikan kulit Rinjani yang memang terlihat bersih.

Kemudian pandangannya di alihkan ke bagian dada, Rutini dengan jelas melihat dua tonjolan kembar yang sedang mekar sebesar buah jeruk di dada Rinjani.

Kemudian Rutini bergegas ke bagian depan rumahnya, kali ini Rutini sambil membawa kitab namun tidak begitu tebal paling hanya beberapa belas lembar isi dari kitab tersebut.

“Mungkin ini sudah takdir, energi kehidupannku tinggal 30% lagi. Mungkin cukup untuk membuka aliran Qi Rinjani, walaupun resiko terbesarnya akan kehilangan energi kehidupan dan meninggalkan dunia fana ini” gumam Rutini, diapun hanya pasrah karena semua itu merupakkan sudah kehendaknya.

“Nek Rinjani sudah siap” kata Rinjani, seolah membuyarkan lamunan Rutini yang kini sudah berdiri di sampingnya.

“Alangkah cantiknya Cucuku mengenakan baju putih” balas Rutini, seolah mengalihkan keterkejutannya.

Rinjani memang terlihat lebih cantik saat mengenakan baju putih yang dikenakannya. Baju tersebut terlihat seperti baju kebaya, belahan bagian dadanya terlihat agak lebar, kemudian bagian pinggangnya tampak indah ramping terlihat jelas lekukkannya. Sedangkan bagia bahawahannya celana panjang.

Rinjani tampak bersemu merah pipinya tersipu malu, saat nenneknya mengatakan bertambah cantik.

“Ah nenek bisa aja” ujar Rinjani sambil menundukan kepala tersipu malu dihadapan neneknya.

Tak ingin memperpanjang waktu kemudian Rutini menyuruh Rinjani untuk duduk bersila. Rinjanipun menurutinya, duduk bersila di kursi batu yang tampak cukup luas untuk duduk beberapa orang. Hal yang sama di lakukan oleh Rutini yang duduk bersila di belakang tubuh Rinjani.

“Cucuku mulailah pejamkan matamu, membuka aliran Qi akan sangat sakit bertahanlah hingga selesai. Pusatkan fikiranmu, ambil nafas dalam-dalam kemudian alirkan 100 lingkaran tenaga dalam ke atas pangkal hidungmu, diantara kedua alis mata di dekat tulang kening paling bawah. Karena waktu Nenek tidak akan lama lagi” jelas Rutini, kepada Rinjani.

Rinjani sempat tercenung mendengar kalimat terakhir Neneknya bicara, Rinjani hendak bertanya namun niatnya di urungkan.

Kini dirinya mulai memusatkan fikiran dan mengambil nafas panjang kemudian menahannya dan mulai mengalirkan tenaga dalam. Sekejap kemudian Rinjani merasakan kedua tangan Neneknya menempel di punggungnya, awalnya terasa ada aliran sejuk dari kedua tangan Neneknya namun perlahan berubah menjadi panas.

“Tahan cucuku, sesakit apapun yang terasa jangan sampai engkau pingsan. Tahan hingga selesai sampai terasa ada ledakan di kepalamu” bisik Rutini, kepada rinjani yang terus berkonsentrasi sambil memejamkan mata.

Dari tangan Rutini tampak seperti ada aliran-aliran listrik menjalar yang keluar kemudian menempel di tubuh Rinjani, secara reflek tubuh Rinjani bergetar menahan aliran Qi yang memsuki tubuhnya. Rinjani sudah tampak berkeringat, seluruh tubuhnya merasakan sakit seperti dipukuli godam yang sangat besar tulang-tulangnya tetasa remuk, seluruh kulit tubuhnya terasa seperti di sayat-sayat sembilu.

Tanpa diketahui Rinjani, di sudut bibir Neneknya tampak darah segar mulai keluar menandakan penyakit dalam yang dideritanya bertambah parah. Tubuh Rinjani mulai bergetar dan bergoncang agak keras, dari mulutnya terdengar erangan menahan sakit.

Padahal Rinjani telah berusaha menahan sakit dengan merapatkan kedua graham giginya, sampai gemertakan giginya yang beradu terdengar tanda menahan sakit yang teramat sangat sehingga tanpa di sadari keluar suara erangan dari mulutnya.

Rinjani kemudian merasakan kepalanya seperti mau pecah, yang sangat sakit diantara sela kedua alis matanya sangat terasa menyiksa.

Tak lama kemudian Rinjani merasakan kepalanya akan meledak “Duaaar” ada bunyi ledakan di dalam kepalanya. Tanpa sadar Rinjani berteriak sangat panjang “Aaaaaaaaaaaaaaa” walaupun berteriak kesakitan namun Rinjani masih sadar, dari bagian celah-celah kedua alisnya tampak ada cahaya kuning keemasan berbentuk bulan sabit perlahan kemudian hilang. beberapa saat kemudian... “Bruuk” Rinjani langsung ambruk tubuhnya ke kanan.

Rutini kemudian membuka matanya, keringat jelas terlihat membasahi seluruh jubahnya. Saat matanya terbuka, Rutini batuk dengan hebat kemudian batuknya menyemburkan darah segar hingga beberapa kali.

Pandangan Rutini tampak sayu kemudian terpejam perlahan, bibirnya tampak menyunggingkan senyum secara perlahan. Rutini pun Ambruk di samping rinjani dengan jubah penuh darah akibat semburan darah dari mulutnya. Rutini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Mungkin sudah takdirnya Rutini, ketika dirinya berhasil membuka Qi Rinjani, nyawanyapun melayang.

Terpopuler

Comments

😎Zen Kamsider😎

😎Zen Kamsider😎

81

2021-09-15

0

Rayhan Pahlevi

Rayhan Pahlevi

kwcepetan matinya nenek, blm ngasih wejangan2 kehidupan sbg bekel hidup rinjani ke depannya

2020-10-14

0

Tita Nurhalimah

Tita Nurhalimah

ceritanya bagus

2020-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2 2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3 3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4 Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6 1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7 Gelang Khayangan
8 Membuka Aliran Tenaga Dalam
9 Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10 Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11 Jurus Pukulan Jarak Jauh
12 Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13 Alam Taman Sejuta Bunga
14 Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15 Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16 Jadi Pimpinan Para Perampok
17 Lembah Penari Khayangan
18 Rencana Besar Rinjani
19 Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20 Penari Lembah Khayangan
21 Simbol Lembah Khayangan
22 Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23 Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24 Rencana Adipati Rangganu
25 Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26 Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27 Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28 Kerjaan Rajabasa
29 Mimpi Sang Raja Bramasena
30 Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31 Rencana Besar Rinjani
32 Memasuki Hutan Larangan
33 Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34 Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35 Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36 Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37 Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38 Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39 Pendekar Tingkat Bumi
40 Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41 Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42 Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43 Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44 Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45 Kota Ujung Kulon
46 Kota Ujung Kulon 2
47 Kota Ujung Kulon 3
48 Kota Ujung Kulon 4
49 Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50 Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51 Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52 Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53 Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54 Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55 Panji Jaminan Buat Perampok
56 insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57 Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58 Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59 Ajian Warna Tunggal Resinara
60 Manusia Setengah Dewa
61 Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62 Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63 Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64 Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65 Pertempuran Langit
66 Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67 Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68 Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69 Kembali Ke Lembah Khayangan
70 Kitab Seribu Obat
71 Kitab Jurus Paku Bumi
72 Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73 Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74 Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75 Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76 Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77 Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78 Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79 Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80 Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81 Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82 Memasuki Hutan Angker Jiwa
83 Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84 Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85 Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86 Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87 Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88 Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89 Kitab Prajurit Langit
90 Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91 Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92 Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93 Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94 Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95 Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96 Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97 Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98 Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99 Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100 Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101 Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102 Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103 Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104 Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105 Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106 Dosa Masalalu Raja Bramasena
107 Kerajaan Khayangan Bumi
108 Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109 Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110 Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111 Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112 Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113 Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114 Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115 Strategi Perang Kerajaan Baraka
116 Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117 Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118 Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119 Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120 Keganasan Lebah Raja Malam
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kisah Cinta Dewa Dewi Yang Membawa Petaka
2
2. Hancurnya Seluruh Istana Langit Tingkat Satu (1)
3
3. Hukuman Berupa Reinkarnasi Menjadi Dewi Kenikmatan
4
Reinkarnasi Pertama, Bayi Yang Akan Mengguncang Kerajaan
5
Gerakan Tarian Dewi Khayangan
6
1000 Gerakan Tarian Dewi Khayangan
7
Gelang Khayangan
8
Membuka Aliran Tenaga Dalam
9
Tingkatan Dalam Dunia Pendekar
10
Pertemuan Dengan Dewi Bulan Sebagai Penguasa Langit Ke IV
11
Jurus Pukulan Jarak Jauh
12
Membuka Aliran Qi Mengorbankan Diri
13
Alam Taman Sejuta Bunga
14
Bertemu Ratusan Perampok Yang Membantai Penduduk
15
Matinya Wakil Komandan Perampok Lembah Tengkorak
16
Jadi Pimpinan Para Perampok
17
Lembah Penari Khayangan
18
Rencana Besar Rinjani
19
Kembali Ke Taman Sejuta Bunga
20
Penari Lembah Khayangan
21
Simbol Lembah Khayangan
22
Rencana Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
23
Matinya Pimpinan Perampok Lembah Tengkorak Kelompok ke 8
24
Rencana Adipati Rangganu
25
Membuat Kesepakatan Dengan Penyusup
26
Perjanjian Lembah Khayangan Dengan Adipati
27
Imbalan Pertama Diterima Lembah Khayangan
28
Kerjaan Rajabasa
29
Mimpi Sang Raja Bramasena
30
Kardan Selesaikan Tugas Pertama Lembah Khayangan
31
Rencana Besar Rinjani
32
Memasuki Hutan Larangan
33
Bertarung Dengan Raja Siluman Kera
34
Bertarung Dengan Siluman Raja Singa Berambut Api
35
Bertemu Dengan Penguasa Hutan Larangan
36
Pertempuran Dengan Penguasa Hutan Larangan
37
Pertempuran Ratu Lebah Dengan Naga Penguasa Hutan Larangan
38
Kalahnya Naga Penguasa Hutan Larangan
39
Pendekar Tingkat Bumi
40
Persiapan Menyerang Sarang Perampok Hutan Iblis
41
Pasukan Binatang Buas Rinjani Siap Bertempur Dengan Ribuan Rampok Hutan Iblis
42
Matinya Pimpinan Perampok Hutan Iblis
43
Meninggalkan Markas Perampok Hutan Iblis
44
Rencana Bisnis Rinjani Di Kadipaten Gunung Trada
45
Kota Ujung Kulon
46
Kota Ujung Kulon 2
47
Kota Ujung Kulon 3
48
Kota Ujung Kulon 4
49
Menyingkap Tabir Jati Diri Rinjani
50
Menyinkap Tabir Jati Diri Rinjani, Neneknya Seorang Ratu
51
Hilangnya Permaisuri Rujita Kemudian Diikuti Raja Narendra
52
Rahasia Pusaka Kerajaan Rajabasa
53
Menyingkap Misteri Terbunuhnya Ayah dan Ibu Rinjani
54
Meninggalkan Kota Ujung Kulon, Dihadang Puluhan Perampok
55
Panji Jaminan Buat Perampok
56
insyapnya Perampok Hutan Siluman Kepada Rinjani
57
Sampai Di Kota Kadipaten Gunung Trada
58
Keributan Didalam Istana Kadipaten Gunung Trada
59
Ajian Warna Tunggal Resinara
60
Manusia Setengah Dewa
61
Paman Kusir Kecipratan Akibat Kebaikan Rinjani
62
Tumenggung Sutara Kembali Dengan Tangan Hampa
63
Tibanya Puluhan Pasukan Lembah Khayangan Di Ibukota Kadipaten Gunung Trada
64
Buuummmmm..... Suara Ledakan Diluar Penginapan Mengagetkan Rinjani
65
Pertempuran Langit
66
Dewa Roh Sang Penguasa Istana Langit Kesatu
67
Datangnya Penguasa Istana Langit Tertinggi
68
Hiduplah Dengan Damai, Agar Hati Kalian Tentram
69
Kembali Ke Lembah Khayangan
70
Kitab Seribu Obat
71
Kitab Jurus Paku Bumi
72
Askop dan Askri Jadi Pimpinan Kelompok Baru
73
Nikmatnya Secangkir Teh Hangat Di Sore Hari
74
Kedatangan Walikota Ujung Kulon
75
Keinginan Istri Tumenggung Sutara
76
Strategi Pertempuran Melawan Wakil Komandan Ke 5 Perampok Lembah Tengkorak
77
Pertempuran Dimarkas Perampok Wakil Komandan 5
78
Mengobrak Ngabrik Markas Perampok Wakil Komandan ke 4 Lembah Tengkorak
79
Pasukan Lembah Khayangan Kembali Berhasil Menaklukan Kelompok Perampok
80
Markas Perampok Danau Mati di Kepung Api
81
Hancurnya Markas Perampok Danau Mati, Hilangnya Tubuh Wakil Komandan ke Tiga
82
Memasuki Hutan Angker Jiwa
83
Penyerangan Ke Hutan Angker Jiwa Markas Perampok Yang Terlalu Mudah Ditaklukan
84
Matinya Sikembar Wakil Komandan Ke Dua Perampok Lembah Tengkorak
85
Rinjani Menyerang Markas Utama Perampok Lembah Tengkorak
86
Rinjani Melawan Setan Panca Warna
87
Hancurnya Perampok Lembah Tengkorak, Terkuaknya Misteri Pembunuh Ibu Rinjani
88
Kemenangan Besar Lembah Khayangan, Aliansi Pembunuh Bayaran Mulai Bergerak
89
Kitab Prajurit Langit
90
Rencana Aliansi Pembunuh Bayaran dan Rencana Raja Kerajaan Rajabasa
91
Kekuatan Pasukan Elit Lembah Khyangan Setara 1 Lawan 350 orang Prajurit Kerajaan
92
Adipati Bukit Maja Menepati Janjinya Memberikan Bayaran ke Sekte Lembah Khyangan
93
Puluhan Ribu Tawanan Memilih Bergabung Dengan Sekte Lembah Khyangan
94
Dua Ratus Prajurit Rajabasa Melawan Satu Orang Pasukan Elit Lembah Khayangan
95
Ratusan Parajurit Pangeran Babak Belur, Jumlah Kekuatan Setiap Kerajaan.
96
Rencana Bangsawan Rakaya Dari Kerajaan Baraka
97
Misi Rahasia Bangsawan Rakaya Diterima Ketua Aliansi Pembunuh Bayaran
98
Kerajaan Rajabasa Mulai Memainkan Peran Ganda
99
Pertempuran Diatas Langit, Melawan Kekuatan Penghuni Langit
100
Berakhirnya Pertempuran Diatas Langit, Hilangnya Energi Kehidupan Rinjani
101
Tetesan Air Mata Dewi Bulan
102
Mengingat Masa Kecil Kaisar Naga Langit, Sering Dibuat Babak Belur Oleh Rinjani
103
Persiapan Menyambut Raja, Rinjani Masih Menghilang
104
Rinjani Turunkan Cakram Sisik Naga Kepada Winar
105
Raja Bramasena Bertemu Keluarga Utama Kerajaan Di Lembah Khayangan
106
Dosa Masalalu Raja Bramasena
107
Kerajaan Khayangan Bumi
108
Pendekar Cakram Naga Dari Kerajaan Khayangan Bumi
109
Uji Coba Pasukan Elit Lembah Bumi Vs Prajurit Rajabasa
110
Persiapan Menuju Ke Medan Perang, Penaklukan Pertama.
111
Rinjani Menuju Ke Medan Perang Dengan Pasukan Tempur Elitnya
112
Menuju Benteng Perbatasan Penaklukan Ke II
113
Menuju Perbatasan Benteng Penaklukan ke III
114
Rencana Cadangan Rinjani Saat Perang Dimulai
115
Strategi Perang Kerajaan Baraka
116
Pasukan Tempur Rinjani Yang Sesungguhnya
117
Penguasa Langit Ke Enam Turun Tangan
118
Kemunculan Rinjani Dihadapan Raja Baraka
119
Munculnya Pasukan Lebah Raja Malam
120
Keganasan Lebah Raja Malam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!