Bukan Stalker

-Galih PoV-

Aku Galih Adiwarman  25 Tahun, saat ini aku bekerja bersama sahabatku di perusahaan RJP (Roy Jaya Putra) sebagai kepala Tim IT banyak hal yang kubisa, tentu saja. Aku tampan, cerdas dan mapan, belum lagi aku adalah anak bungsu dari keluarga Adiwarman yang merupakan pengusaha tambang Emas dan berlian.

5 tahun yang lalu aku mengenal gadis kecil yang sangat membuatku kagum, dia cantik, cerdas dan bisa menarik perhatian ku. Sejak saat itu perhatian ku hanya tertuju kepadanya. Namun sayangnya gadis itu sangat lambat dalam hal perasaan, sungguh sangat mengguras pikiran sebenarnya untuk mendekatinya.

Awalnya aku tidak menyangka bahwa ketertarikan ku ternyata sebagai seorang pria tertarik kepada seorang wanita, ingin menjaganya dan memilikinya. Aku baru menyadarinya beberapa tahun terakhir. Aku cemburu saat gadis kecil itu lebih dekat dengan Roy dan Jun kedua sahabatku. Sungguh aku hanya menginginkannya hanya untuk diriku sendiri.

Namun sayang sekali pertemuan ku dengan gadis itu terlambat, lebih dahulu Roy bertemu dengan gadis kecil itu ketimbang dengan diri ku. Sehingga gadis itu menjadikan Roy sebagai tempatnya bersandarnya.

Hal yang membuat ku terakhir kali merasakan sangat sakit di bagian dada seolah-olah jantungku di remas-remas adalah ketika melihat gadis kecil itu rapuh dan terluka namun dia ada di dalam pelukan laki-laki lain meskipun itu adalah sahabat ku sendiri aku sungguh cemburu dan iri. Ingin rasanya aku menarik gadis itu dan memeluknya erat di tubuhku menyandarkan kepalanya pada dadaku, mengelus rambutnya dan menenangkannya dengan tangan ku sendiri, aku ingin menjadi fondasi terkuatnya.

Namun keinginan ku dan kenyataan berbeda jauh gadis itu lebih memilih bahu Roy sebagai sandarannya, dan jika dengan ku dia selalu saja berdebat segala hal, gak peka, atau kadang malah bersikap dingin.

Seperti pagi ini, tak bisakah dia pura-pura kesal karena kau tidak jadi bisa mengantarnya ke rumah sakit untuk menemui seseorang yang dia baru kenal. Dia malah tampak biasa-biasa saja malah lebih tampak tak peduli. Astaga sungguh menyebalkan.

Urusan ku di kantor sudah selesai, tadi ada hal darurat penting yang harus segera aku selesaikan. Kulihat kini jam setengah 12 siang, sebentar lagi adalah jam makan siang. Aku melihat lokasi keberadaan gadis kecil itu, ya aku menginstal pelacak pada handphonenya. Tunggu aku bukan stalker, tetapi memang dalam Tim inti kita di pasangi pelacak itu untuk memudahkan jika terjadi sesuatu nantinya. Bukan hanya aku yang bisa melihat di mana lokasi gadis itu berada, namun Jun dan Roy pun bisa melihatnya.

Namun ya memang ini bukan hal mendesak dan aku malah melihat di mana lokasi gadis kecil itu di mana, tetapi bagaimanapun juga aku hanya ingin mengajaknya untuk makan siang bukan untuk melukainya atau melakukan kejahatan apapun. Tak masalah kan?

Aku melihatnya masih di dalam rumah sakit. Aku merencanakan akan menjemputnya ke rumah sakit dan mengajaknya untuk makan siang, setelah itu kita bisa berbarengan ke kantor.

Aku pergi tergesa-gesa kearah mobil ku dan melajukan mobilku dengan kecepatan sedang kalian tau ini mau jam makan siang jalanan sudah mulai agak ramai.

Tak lama aku sampai di dalam parkiran. Aku memarkirkan mobilku tak jauh dari pintu lift. Aku melepas seatbelt ku dan akan mencabut kunci mobilku ketika aku tidak sengaja melihat sosok gadis yang ku puja sedang berjalan dengan seorang pria. Gadis itu tampak mengekori sang pria dan menuju mobil pria itu. Pria itu membukakan pintu untuknya dan melaju menuju ke suatu tempat.

Tentu saja aku tidak membuang waktuku aku menyalakan kembali mobilku dan mengekori mobil pria itu. Aku ingat jelas dalam target-target kami pria itu tidak ada di dalam list itu. Lalu untuk apa gadis itu bersama pria itu, dan siapa pria itu.

“Astaga,, sungguh apakah aku malah berubah jadi stalker.” Ucapnya pada diri sendiri.

Mereka menuju lapangan parkir sebuah mall, aku tetap mengekori mereka agak sedikit jauh namun tetap bisa mengawasi mereka. Ternyata mereka makan siang di sana di restoran jepang. Aku pun mengikuti mereka dan makan di kursi yang lumayan jauh dari mereka tetapi tetap bisa memantau mereka. Aku melihat mereka berbicara dan bersenda gurau, terkadang aku melihat senyum manis Alice. Astaga hatiku panas di buatnya. Mengapa dia bisa memberikan senyuman semanis itu kepada pria itu sedangkan jika denganku pasti kebanyakan juteknya. Aku sudah tidak kuat lagi, aku segera menyelesaikan makan siang ku dan berjalan menuju mejanya.

“Wahh Al kebetulan sekali, apa yang kau lakukan di sini?” Tanya ku pura-pura bodoh.

‘Tentu saja makan jika kau berada di sebuah restoran kan.’ Ucap batin ku sendiri.

“Ahh Galih,, kita lagi main golf.” Ucap Al cuek.

“Astaga mode pedasnya udah keluar nih.” Ucapku dan tanpa ragu aku menggeser kursi di sebelah Alice dan duduk di sana.

“Aku tak mengganggu kan? Kalian gak lagi ngdate kan?” Ucapku basa-basi. Meskipun mereka bilang aku mengganggu aku tak akan pergi dari sini.

“Oh tidak, silakan.” Ucap pria di depan Alice.

“Ah perkenalkan aku Galih.” Ucap ku. Aku berinisiatif memperkenalkan diriku sendiri, karena aku yakin gadis ini adalah gadis yang tidak akan peduli dengan hal kecil itu, dia terlalu tidak peka.

“Aku Antonius.” Ucap pria di depan Alice.

Alice santai saja sambil makan desert makanan yang dia pesan dia tidak merasa terganggu dengan kehadiranku. Karena aku yakin kini fokusnya ada pada makanannya itu, dia sungguh seperti anak kecil.

“Apakah kau kekasih Ara?” Tanya Antonius.

“Ahh.. Bukan aku temannya.” Ucapku gugup.

‘Astaga bodohnya aku, aku tadi memanggil gadis itu dengan sebutan Al, aku harap telingga pria ini tak sebagus itu.’ Batin ku.

“Astaga bocah ini benar-benar seperti bocah kecil saja.” Ucap ku sambil mengambil tisu dan mengelap sudut bibirnya Alice.

“Aku bisa sendiri.” Ucap Al.

“Tetapi kau tidak bisa melihatnya bocah nakal.” Ucapku menolak dia merebut tisu yang akan aku usapkan lagi pada sudut bibirnya.

Dia fokus lagi memakan desertnya Anmitsu berupa parfait khas jepang, terbuat dari agar-agar jeli. Agar-agar di larutkan di dalam air atau jus buah yang akan menghasilkan gelatin di sajikan di dalam mangkuk dengan tambahan anko/kacang merah, kacang polong, dan aneka buah seperti peach, nanas, ceri, jeruk satsuma, mochi, es cream dan stroberi kesukaannya.

“Sepertinya kalian sangat dekat.” Ucap pria di depan ku  Antonius. Nada suaranya terdengar tidak nyaman, aku tidak tau mengapa.

“Ahh ya,, kami sudah berteman 5 Tahunan.” Ucap ku membanggakan diriku.

“Ahh,, begitu ternyata.” Ucap pria di depan ku.

“Aku sudah selesai makan, aku akan membayar tagihannya.” Ucap Al.

“Tidak perlu, biar makan siang ini aku yang traktir.” Ucap pria di depan ku itu.

‘Ahh dia gentleman juga.’ Batin ku.

“Tetapi aku kan sudah berjanji pada mu. Lagi pula aku kan berhutang mentraktirmu.” Tolak gadis itu.

“Kau berhutang makan malam Nona, aku akan menantikan traktiran makan malammu.” Ucap pria di depan ku dengan tersenyum menghadapku.

Darah ku mendidih tentu saja. Dia bukan gentleman tetapi memang menginginkan pertemuan lain dengan Alice. ‘sial.’ Keluhku.

“Ahh benar juga.. baiklah kalau begitu.” Ucap Alice.

‘Apa?? Mengapa Alice mengiyakan permintaan lelaki ini. Siapa lelaki ini.’ Batin ku.

 “Al,, ehemm Ara siapa dia?” Tanyaku.

“Ahh dia Anton, bukankah tadi kalian berkenalan?” Tanya Alice.

“Aku tahu, maksudku bagaimana kamu bisa kenal dia?” Tanyaku lagi.

“Ahh bilang dong yang jelas.. Anton dokter yang menangani pasien yang aku kunjungi hari ini.” Jelas Alice.

“Lalu mengapa kau mau makan siang dengannya?” Tanyaku.

“Aku lapar.. dan hanya berterimakasih.” Jawabnya cuek.

Pria itu masih memperhatikan interaksi kami. Kemudian kami pergi menuju basement untuk pulang, Alice mengekori pria itu.

“Mari Ara kita pulang.” Ucap Anton. Ara mengekor di belakangnya aku menarik tangannya.

“Apa maksudnya?” Tanya ku pada Alice.

“Maksud apa?” Tanya Alice balik.

“Mengapa kau akan masuk ke mobilnya lagi?” Tanyaku pada Alice, dia hanya tampak bingung, sedangkan si Anton itu hanya memandangi interaksi kami.

“Aku kesini tadi naik mobilnya, aku tidak bawa mobil.” Ucap Alice dengan santai.

“Kau ikut pulang dengan ku.” Ucap ku kesal.

“Tetapi mobilku masih di basement rumah sakit.” Tolak Alice.

“Nanti aku suruh orang ku mengambil mobilmu. Yaudah yuk.” Paksa ku kepada Alice.

“Ohh yaudah,, dok aku ikut dengan teman ku saja.” Ucap gadis itu pada pria itu.

“Kau lupa ya.” Ucap Pria itu. Aku tak mengerti apa yang mereka bicarakan.

“Ahh yaa,, maksudku Anton.” Ucap Alice membenarkan ucapannya.

“Ya,, kau pulanglah hati-hati di jalan, jangan lupa aku menantikan traktiranmu.” Ucap pria itu sambil tersenyum manis kearah Alice. Tentu saja aku langsung menarik tangan Alice sebelum Alice sempat membalas pertanyaan pria itu.

Pria itu hanya melihat ku menarik tangan Alice, membukakan pintu untuk alice dan membawanya masuk kedalam mobil. Pria itu masih setia berdiri di samping mobilnya sambil melihat mobil kami pergi menjauh.

“Siapa pria itu?” Tanya ku pada Alice.

“Apa kah kau terkena penyakit alzheimer? Atau amnesia Anterograde? Yang membuat si penderita penyakit lupa ingatan yang sulit membentuk sebuah ingatan baru. Padahalkan baru saja terjadi. Astaga..” Keluah Al dengan kesal.

“Bukan begitu Al, maksudku mengapa pria itu menginginkan makan malam denganmu dan mengapa juga kau mengiyakan permintaan lelaki itu. Kau bilang dia hanya seoang dokter kenalan yang baru kau temui, lalu mengapa kau seperti terlalu terikat dengannya. Aku tidak suka.” Paparku tanpa basa-basi.

“Ada apa hari ini dengan mu, kau aneh sekali Galih. Pertanyaan macam apa yang kau lontarkan.” Kesal gadis itu.

Aku menghentikan mobil ku di tepi jalan tol. Aku menyalakan lampu Hazard dan membuka seatbelt ku. Aku menghadap ke Al dan aku memegang bahunya agar berhadapan dengan ku.

“Alice Anatasya, aku tau mungkin ini aneh bagimu dan mungkin ini juga terlalu cepat untukmu. Tetapi bagiku ini tidak terlalu cepat karena aku sudah memperhatikan mu 5 tahun ini, bukan hanya saat kau masuk ke dalam perusahaan ataupun tim inti, namun jauh dari saat itu. Aku mengetahui mu sejak saat kau bertemu dengan Roy. Awalnya aku hanya penasaran kepadamu kemudian aku mulai memperhatikan mu dan akhirnya hingga saat kau masuk dalam tim aku benar-benar sudah menyukaimu dan aku baru menyadarinya saat itu.”

“Ahh benarkah? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” Tanya Alice.

“Astaga Alice, bukan itu inti pembahasannya.”

‘Astaga bocah ini benar-benar menguras emosi.’ Batin ku kesal.

“Aku bingung bagaimana dalam ujian kau selalu mendapatkan nilai sempurna, serta dalam misi kau selalu berhasil dengan sangat baik, tetapi dalam hal ini kau seperti bocah Taman Kanak-kanak.” Kesal ku padanya.

“Kau yang bocah Taman Kanak-kanak, seluruh keluargamu yang bocah Taman Kanak-kanak. Kau yang bicaranya yang tidak jelas belum lagi amnesia atau alzeimer.” Kesal Gadis itu sambil melepaskan pegangan tanganku di bahunya.

“Alice….” Ucapku sambil memegang bahunya lagi dan memposisikannya lagi agar dia menatapku.

“Aku menyukaimu, Aku Galih Adiwarman menyukaimu, mencintaimu Alice Anatasya layaknya seorang pria kepada seorang wanita. Aku tak butuh jawaban balasan atas perasaan ku saat ini, tetapi yang mau aku jelaskan adalah aku mau kau tau akan kehadiran ku ini, aku ingin kau memperhatikanku layaknya seorang pria yang menginginkan wanitanya. Jadi jika suatu saat kau sudah mengerti akan perasaan seperti ini, kumohon ingatlah kejadian ini dan berikan jawabanmu untuk ku. Kau mengertikan maksudku.”

“Aku tak mengerti..” Ucap gadis itu bingung.

“Aku mengerti, karena saat ini kau belum merasakan perasaan seperti ini, maka dari itu aku tidak memaksamu. Namun jika suatu hari nanti kau sudah mulai mengerti perasaan menginginkan seseorang seperti ini, tolong beri tau aku. Izinkan aku untuk menjadi orang pertama dalam daftarmu.”

“Selain itu kau saat ini sudah tau perasaan ku, kumohon perhatikan aku, dan jangan terlalu dekat dengan pria lain. Dan aku akan melakukan pendekatan langsung padamu agar kamu melihatku.. Ya..”

‘Terutama pria tadi, jangan terlalu dekat dengannya.’ Batin ku.

“Aku tau aku egois, tetapi kumohon ya Alice Anatasya.” Pintaku memelas.

“Yaa.. Akan aku ingat.” Jawab gadis itu.

“Terimaksih.” Ucapku sambil mengelus kepalanya.

Sesungguhnya aku ingin mengecup kepalanya tetapi jika aku lakukan seperti itu, aku takut nanti yang ada dia malah kabur. Hadehh susah bicara sama bocah yang benar-benar belum mengerti. Aku harus lebih sabar dan sabar dan sabar.

“Udah kan .. Ayoo.” Keluhnya.

“Hadehh.. kau menghancurkan suasana saja.” Keluhku padanya dengan sedikit ku cubit hidungnya.

“Ya sudah ayo.” Ujarku dan mengenakan kembali seatbelt dan mematikan lampu hazard. Aku kembali melajukan mobil menuju perusahaan.

“Kau baru datang?” Tanya Juna ketika melihatku dan Al berjalan menuju ruangan Al.

“Ya, tadi aku makan siang dengannya.” Ucapku pada Juna sambil menunjuk Al dengan daguku.

“Kau sudah tak apa Al?” Tanya Juna.

“Ya Kak Jun aku baik-baik saja.” Ucap gadis itu.

“Aku akan ke ruangan ku dahulu menaruh barangku, nanti aku ke ruang meeting.” Ucap gadis itu.

“Ya.. hati-hati.” Ucapku sambil mengelus kepalanya dan gadis itu hanya diam dan berlalu menuju ruangannya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

M.J.M

M.J.M

mampir Thor 💪

2021-10-30

1

Arsy-Khalid

Arsy-Khalid

mampir 🖤

2021-10-21

1

Caca🌹

Caca🌹

mangats

2021-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Sinopsis
2 Satu hari yang sial
3 Malaikat
4 Wanita tak tahu malu
5 Pintu kemanasaja
6 Makhluk Jalangkung
7 Identitas Baru
8 Kesempatan
9 Pencapaian
10 Liontin
11 Buket Bunga
12 Sinta
13 Keras Kepala
14 Kesedihan
15 Teman Baru
16 Pemakaman
17 Zombie
18 Pertemuan Tak Terduga
19 Bukan Stalker
20 Persiapan
21 Makan Malam
22 Gadis Cerdas
23 Cedera
24 Musuh Yang Tak Terduga
25 Cemburu
26 Firasat Buruk
27 Kegagalan
28 Yacht
29 Sarapan Yang Hangat
30 Ketahuan
31 Liburan impian
32 Perhatian yang manis
33 Sarapan terakhir
34 Menanggungnya sendiri
35 Pasangan yang aneh
36 Misi baru
37 Rekan baru
38 Suara yang mencurigakan
39 Petunjukkah?
40 Kecurigaan
41 Tertangkap
42 Tertangkap2
43 Tertangkap3
44 Bukan Manusia
45 Revenge
46 Revenge2
47 Revenge3
48 Revenge4
49 Revenge5
50 Penolong tak terduga
51 Psychopath?
52 Karma
53 Karma2
54 Jalan buntu
55 Tamu yang tak terduga
56 Tamu yang tak terduga2
57 Permintaan
58 Tak terduga
59 Permintaan yang tulus
60 Pertemuan yang tak terduga
61 Kunjungan Pertama
62 Kunjungan Pertama2
63 Kehangatan Keluarga
64 Trick
65 Misi Baru lagi
66 Kejujuran
67 Kejujuran2
68 Kejujuran3
69 Murid Baru
70 Masalah remaja di mulai
71 Dokter Baru
72 Teringat kembali
73 Tamu tak di undang
74 Pria kecil menyebalkan
75 Terkejut
76 Terkejut2
77 Terkejut3
78 Diamnya Alice
79 Awal masalah
80 Wanita Jahat
81 Tertangkap lagi
82 Tertangkap lagi2
83 Khawatir
84 Khawatir2
85 Awal terungkapnya
86 Misi penyelamatan
87 Awal terungkapnya2
88 Siapkah dengan kenyataan
89 Siapkah dengan kenyataan2
90 Siapkah dengan kenyataan3
91 kesalah pahaman
92 Kesalah pahaman2
93 kehangatan para sahabat
94 Meminta bantuan
95 Kebenaran Maya
96 Kebenaran Maya2
97 Mencoba Bertahan
98 Mencoba Bertahan2
99 Mencoba Bertahan3
100 Mencoba Bertahan4
101 Mencoba Bertahan5
102 Mencoba Bertahan6
103 Awal permulaan
104 Awal permulaan2
105 Awal permulaan3
106 Awal permulaan4
107 Awal permulaan5
108 Awal permulaan6
109 Pesta pertunangan
110 Pesta pertunangan2
111 Pesta Pertunangan3
112 Liburan
113 Dua Matahari
114 Liburan2
115 Liburan3
116 My Sunshine
117 Makan Malam
118 My Sunshine2
119 Liburan4
120 Akhir Liburan
121 Akhir Liburan2
122 Senja yang indah
123 Senja yang indah2
124 Cemburu?
125 Cemburu?2
126 Mendalami Peran
127 Basa-basi
128 Waktu bersama
129 Perduli
130 Welcome home
131 Rencana bulan madu
132 Unit baru
133 Unit baru2
134 Sakit kepala yang membahagiakan
135 Ratu semalam
136 Kekejaman Anton
137 Rencana pergi ke negara X
138 Mencari bantuan
139 Petunjuk masa lalu
140 Mulai misi Awal
141 Awal Misi
142 Mengungkap masa lalu
143 Penyelidikan
144 Mulai menemui titik terang
145 Umpan yang di tangkap
146 Informasi baik atau buruk?
147 Perencanaan yang matang
148 Pura-pura mabuk
149 Ungkapan perasaan
150 Persiapan pesta
151 Penculikan di tengah pesta
152 Menggali informasi
153 Penyelamatan
154 Kesedihan Alice
155 Penjaga tampan
156 Prasangka
157 Kenyataan pahit
158 Pertemuan Pertama
159 Hari yang Na'as
160 Kejadian Na'as
161 Melarikan diri
162 Menemani dalam tidur yang nyenyak
163 Penyakit yang di derita Anton
164 Penyelamatan gadis kecil
165 Tekad membalas dendam
166 Mempersiapkan untuk balas dendam
167 Makan malam
168 Kamar ku!!
169 Kilas balik..
170 Menjalankan misi
171 Menghabiskan waktu
172 Hadiah pertemuan
173 Kendali diri
174 Pasar gelap
175 Waktunya pertunjukan
176 Manusia kotor
177 Penangkapan
178 Persiapan misi lainnya
179 Pastry chef?
180 Rindu
181 Pelelangan
182 Melawan
183 Luka
184 Pencuri
185 Luka hati
186 Penipu!
187 Keras kepala
188 Lelah
189 Takdir
190 Joging
191 Es potong
192 Kutukan?
193 Berburuk sangka
194 Membalas
195 Sebelum badai
196 Kehangatan
197 Ancaman
198 Haruskah aku percaya?
199 Tak perlu kata
200 Menginap
201 Penyusup
202 Sandera
203 Tertembak
204 Sakit
205 Bangunlah
206 Mencari alasan
207 Penjelasan
208 Harapan
209 Moment
210 Dalang Penyergapan
211 Kami selalu ada
212 Awal perpecahan
213 Persiapan
214 Mungkinkah?
215 Misi gagal
216 Kesepakatan
217 Misi sukses
218 Tamu asing
219 Kembali ke kota A
220 Pupil mata
221 Suara indah
222 Suara kehidupan
223 Lupa
224 Anak kecil?
225 Pelindung
226 Terbelenggu
227 Ada apa?
228 Hukuman Juna
229 Hukuman yang batal
230 Tidak akan
231 Keberangkatan
232 Lelah
233 Mood swing
234 Kota B
235 Penjelasan Imanuel
236 Persiapan konfresi pers
237 Konfrensi pers
238 Rapat
239 Voting
240 Penghinaan untuk Belinda
241 Rencana penculikan
242 Makam
243 Meletakkan musuh di hadapan mu
244 Rumput Liar
245 Rumah ku
246 Terkejut
247 Perangkap
248 Jebakkan
249 Kenyataan di balik kecelakaan.
250 Kota X
251 Membereskan Kekacauan
252 Lamaran yang di tolak
253 Salah sangka
254 Menghilang
255 Bersama
256 Hubungan apa?
257 Menua bersama
258 Bau Harum
259 Histeria
260 Hilang
261 Mencari
262 Kunjungan Lapas
263 Siapa?
264 Makan siang
265 Jomblo Tampan
266 Beku yang mendarah daging
267 Menanti
268 Kedua pertemuan
269 Hari bahagia
270 Berpapasan
271 Tidak kenal
272 Keluarga Sinta
273 Hujan
274 Penculik
275 Mencari jejak
276 Penyelamatan
277 Maaf
278 Syok
279 Deduksi
280 Ruang introgasi
281 Menangislah
282 Kenyataan di balik kisah Maya
283 Future Wife..
284 Rindu
285 Terjerat
286 Kawan lama
287 Memberikan kesempatan
288 Tertangkap
289 Masalah
290 Pagi yang indah
291 Couple
292 Mengunjungi
293 Sarapan bersama seluruh keluarga
294 Dunia milik berdua
295 Berpisah untuk kembali bersama
296 Kedatangan tak terduga
297 Sakit?
298 Jangan salah paham
299 Lebih rumit
300 Menemukannya
301 Kabur
302 Menghindari kecelakaan
303 Tidak akan melepaskan
304 Masalah besar
305 Tertangkap juga
306 Syukurlah
307 Melepaskan
308 Sudah sadar
309 Kritis
310 Masalah datang silih berganti
311 Menemui seseorang
312 Masalalu yang terungkap
313 Rapat
314 Makan siang
315 Kenangan buruk
316 Sembunyi
317 Akhir semuanya.
Episodes

Updated 317 Episodes

1
Sinopsis
2
Satu hari yang sial
3
Malaikat
4
Wanita tak tahu malu
5
Pintu kemanasaja
6
Makhluk Jalangkung
7
Identitas Baru
8
Kesempatan
9
Pencapaian
10
Liontin
11
Buket Bunga
12
Sinta
13
Keras Kepala
14
Kesedihan
15
Teman Baru
16
Pemakaman
17
Zombie
18
Pertemuan Tak Terduga
19
Bukan Stalker
20
Persiapan
21
Makan Malam
22
Gadis Cerdas
23
Cedera
24
Musuh Yang Tak Terduga
25
Cemburu
26
Firasat Buruk
27
Kegagalan
28
Yacht
29
Sarapan Yang Hangat
30
Ketahuan
31
Liburan impian
32
Perhatian yang manis
33
Sarapan terakhir
34
Menanggungnya sendiri
35
Pasangan yang aneh
36
Misi baru
37
Rekan baru
38
Suara yang mencurigakan
39
Petunjukkah?
40
Kecurigaan
41
Tertangkap
42
Tertangkap2
43
Tertangkap3
44
Bukan Manusia
45
Revenge
46
Revenge2
47
Revenge3
48
Revenge4
49
Revenge5
50
Penolong tak terduga
51
Psychopath?
52
Karma
53
Karma2
54
Jalan buntu
55
Tamu yang tak terduga
56
Tamu yang tak terduga2
57
Permintaan
58
Tak terduga
59
Permintaan yang tulus
60
Pertemuan yang tak terduga
61
Kunjungan Pertama
62
Kunjungan Pertama2
63
Kehangatan Keluarga
64
Trick
65
Misi Baru lagi
66
Kejujuran
67
Kejujuran2
68
Kejujuran3
69
Murid Baru
70
Masalah remaja di mulai
71
Dokter Baru
72
Teringat kembali
73
Tamu tak di undang
74
Pria kecil menyebalkan
75
Terkejut
76
Terkejut2
77
Terkejut3
78
Diamnya Alice
79
Awal masalah
80
Wanita Jahat
81
Tertangkap lagi
82
Tertangkap lagi2
83
Khawatir
84
Khawatir2
85
Awal terungkapnya
86
Misi penyelamatan
87
Awal terungkapnya2
88
Siapkah dengan kenyataan
89
Siapkah dengan kenyataan2
90
Siapkah dengan kenyataan3
91
kesalah pahaman
92
Kesalah pahaman2
93
kehangatan para sahabat
94
Meminta bantuan
95
Kebenaran Maya
96
Kebenaran Maya2
97
Mencoba Bertahan
98
Mencoba Bertahan2
99
Mencoba Bertahan3
100
Mencoba Bertahan4
101
Mencoba Bertahan5
102
Mencoba Bertahan6
103
Awal permulaan
104
Awal permulaan2
105
Awal permulaan3
106
Awal permulaan4
107
Awal permulaan5
108
Awal permulaan6
109
Pesta pertunangan
110
Pesta pertunangan2
111
Pesta Pertunangan3
112
Liburan
113
Dua Matahari
114
Liburan2
115
Liburan3
116
My Sunshine
117
Makan Malam
118
My Sunshine2
119
Liburan4
120
Akhir Liburan
121
Akhir Liburan2
122
Senja yang indah
123
Senja yang indah2
124
Cemburu?
125
Cemburu?2
126
Mendalami Peran
127
Basa-basi
128
Waktu bersama
129
Perduli
130
Welcome home
131
Rencana bulan madu
132
Unit baru
133
Unit baru2
134
Sakit kepala yang membahagiakan
135
Ratu semalam
136
Kekejaman Anton
137
Rencana pergi ke negara X
138
Mencari bantuan
139
Petunjuk masa lalu
140
Mulai misi Awal
141
Awal Misi
142
Mengungkap masa lalu
143
Penyelidikan
144
Mulai menemui titik terang
145
Umpan yang di tangkap
146
Informasi baik atau buruk?
147
Perencanaan yang matang
148
Pura-pura mabuk
149
Ungkapan perasaan
150
Persiapan pesta
151
Penculikan di tengah pesta
152
Menggali informasi
153
Penyelamatan
154
Kesedihan Alice
155
Penjaga tampan
156
Prasangka
157
Kenyataan pahit
158
Pertemuan Pertama
159
Hari yang Na'as
160
Kejadian Na'as
161
Melarikan diri
162
Menemani dalam tidur yang nyenyak
163
Penyakit yang di derita Anton
164
Penyelamatan gadis kecil
165
Tekad membalas dendam
166
Mempersiapkan untuk balas dendam
167
Makan malam
168
Kamar ku!!
169
Kilas balik..
170
Menjalankan misi
171
Menghabiskan waktu
172
Hadiah pertemuan
173
Kendali diri
174
Pasar gelap
175
Waktunya pertunjukan
176
Manusia kotor
177
Penangkapan
178
Persiapan misi lainnya
179
Pastry chef?
180
Rindu
181
Pelelangan
182
Melawan
183
Luka
184
Pencuri
185
Luka hati
186
Penipu!
187
Keras kepala
188
Lelah
189
Takdir
190
Joging
191
Es potong
192
Kutukan?
193
Berburuk sangka
194
Membalas
195
Sebelum badai
196
Kehangatan
197
Ancaman
198
Haruskah aku percaya?
199
Tak perlu kata
200
Menginap
201
Penyusup
202
Sandera
203
Tertembak
204
Sakit
205
Bangunlah
206
Mencari alasan
207
Penjelasan
208
Harapan
209
Moment
210
Dalang Penyergapan
211
Kami selalu ada
212
Awal perpecahan
213
Persiapan
214
Mungkinkah?
215
Misi gagal
216
Kesepakatan
217
Misi sukses
218
Tamu asing
219
Kembali ke kota A
220
Pupil mata
221
Suara indah
222
Suara kehidupan
223
Lupa
224
Anak kecil?
225
Pelindung
226
Terbelenggu
227
Ada apa?
228
Hukuman Juna
229
Hukuman yang batal
230
Tidak akan
231
Keberangkatan
232
Lelah
233
Mood swing
234
Kota B
235
Penjelasan Imanuel
236
Persiapan konfresi pers
237
Konfrensi pers
238
Rapat
239
Voting
240
Penghinaan untuk Belinda
241
Rencana penculikan
242
Makam
243
Meletakkan musuh di hadapan mu
244
Rumput Liar
245
Rumah ku
246
Terkejut
247
Perangkap
248
Jebakkan
249
Kenyataan di balik kecelakaan.
250
Kota X
251
Membereskan Kekacauan
252
Lamaran yang di tolak
253
Salah sangka
254
Menghilang
255
Bersama
256
Hubungan apa?
257
Menua bersama
258
Bau Harum
259
Histeria
260
Hilang
261
Mencari
262
Kunjungan Lapas
263
Siapa?
264
Makan siang
265
Jomblo Tampan
266
Beku yang mendarah daging
267
Menanti
268
Kedua pertemuan
269
Hari bahagia
270
Berpapasan
271
Tidak kenal
272
Keluarga Sinta
273
Hujan
274
Penculik
275
Mencari jejak
276
Penyelamatan
277
Maaf
278
Syok
279
Deduksi
280
Ruang introgasi
281
Menangislah
282
Kenyataan di balik kisah Maya
283
Future Wife..
284
Rindu
285
Terjerat
286
Kawan lama
287
Memberikan kesempatan
288
Tertangkap
289
Masalah
290
Pagi yang indah
291
Couple
292
Mengunjungi
293
Sarapan bersama seluruh keluarga
294
Dunia milik berdua
295
Berpisah untuk kembali bersama
296
Kedatangan tak terduga
297
Sakit?
298
Jangan salah paham
299
Lebih rumit
300
Menemukannya
301
Kabur
302
Menghindari kecelakaan
303
Tidak akan melepaskan
304
Masalah besar
305
Tertangkap juga
306
Syukurlah
307
Melepaskan
308
Sudah sadar
309
Kritis
310
Masalah datang silih berganti
311
Menemui seseorang
312
Masalalu yang terungkap
313
Rapat
314
Makan siang
315
Kenangan buruk
316
Sembunyi
317
Akhir semuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!