“Makanan sudah siap Den.” Ucap Bu Maya Menyadarkan gadis itu dari lamunan.
“Hemmmm.” Jawabnya singkat.
“Makan.” Ucapnya pada gadis itu.
'Sungguh irit sekali bicaranya.' Batin gadis itu
“Ahh yaa.. Terima kasih.. Aku tidak akan sungkan.” Jawab gadis itu sekenanya.
Mereka makan dengan hening.. Tentu saja karena gadis itu benar-benar lapar dan enggan berbicara karena lelaki itu juga sepertinya terlihat tidak inggin di ganggu saat makan. Selain karena itu juga gadis itu sungguh merindukan masakan rumahan, dan lagi masakan rumahan ini sangat enak sekali. Gadis itu jadi sangat merindukan rumah, yang sudah hampir 2 bulan ini dia tidak pulang ke ‘Rumah keluarga’ nya.
Setelah meletakan sendok dan garpu dalam posisi tertelungkup di atas piring, menandakan bahwa gadis itu sudah selesai makan. Dia mengambil minum untuk membersihkan kerongkongannya.
“Desertnya non?” Bu Maya menanyakannya, sementara pelayan lain mengambil piring kotor dan meletakan desert di depannya.
“Yaa,, terima kasih.” Ucap gadis itu padanya dengan tulus.
'Wahhh desertnya cake strowbery. Ini adalah makanan kesukaanku.' Batinnya.
Para pelayan dan Bu Maya pergi meninggalakan ruang makan meninggalkan mereka hanya berdua saja.
“Terima kasih. Ehemm maksudku terima kasih karena sudah menyelamatkan ku dan mengobati ku serta terima kasih untuk makannya.” Ucapnya di sela-sela memakan desert.
Sedangkan lelaki itu hanya duduk menemaninya di meja makan dengan secangkir kopi di depannya, piring makan kotornya sudah di rapihkan sebelumnya oleh para pelayan sebelum meninggalkan mereka tadi. Mungkin lelaki ini tidak suka makanan penutup yang manis seperti ini.
“Hemmm.” Jawabnya singkat.
“Ohya kenalkan namaku Ara. Ma'af baru meperkenalkan diri ku setelah sekian lama, malah sudah makan dan minum di sini.” Katanya kikuk sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan berkenalan dengan lelaki itu.
“Ya, tak masalah. Aku Anton.” Jawabnya menerima uluran tangannya untuk berjabat tangan.
Mereka berbincang-bincang banyak hal. Meski pria itu terlihat dingin namun dia masih sopan untuk selalu meladeni obrolan mereka. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan jam 12malam. Itu menandakan gadis itu sudah di sini selama 4jam.
Mereka memang sebelumnya sudah pindah ke ruang tamu setelah sang gadis menyelesaikan desertnya, meski ruang tamu yang saat ini jauh lebih besar dari yang sebelumnya, arah dan tempatnya pun berbeda.
Mereka melanjutkan menggobrol lama di sana. Mereka membicarakan banyak hal, pria itu orang yang cerdas meski kadang dia membalas jawaban hanya dengan berdehem ria, namun selebihnya jika kau memancing pria itu akan menjelaskan apa yang dia pikirkan.
Namun banyak juga hal yang membuat mereka sama-sama terdiam selain karena kadang pria itu hanya menjawab obrolan saja dan gadis itu juga harus berhati-hati untuk tidak mengangkat topik yang akan menyangkut masalah pribadi mereka.
“Ahh ya apa pekerjaanmu?” Tanya lelaki itu tertarik mengenai hal pribadi untuk pertama kalinya.
“Emhh aku memiliki toko bunga namanya ARA Florist.” Yaa gadis itu tidak berbohong untuk saat ini, namun pekerjaan aslinya dan identitas aslinya dia tidak bisa katakan kepada lelaki itu, lagian mereka baru saja saling mengenal.
“Dan bagaimana denganmu?” Membalikan pertanyaan kepada pria itu.
“Aku sekarang bekerja sebagai dokter Specialist Anak di Rumah Sakit swasta.” Jawabnya.
“Ahh kau seorang dokter ternyata, pantas saja kau bisa membantuku tadi.” Jawabnya menimpali.
“Hmmm ya.” Jawabnya.
“Baiklah sepertinya ini sudah terlalu larut aku harus segera pulang sekarang. Sekali lagi terima kasih atas bantuan mu dan makan malamnya. Mungkin lain kali aku akan mentraktirmu untuk membalas kebaikanmu, dan itu juga jika kamu tidak keberatan tentu saja.” Kata gadis itu padanya sekaligus meminta persetujuannya.
“Tentu.. Tidak masalah.” Jawabnya.
Dia beranjak membantu gadis itu berdiri dan memapahnya berjalan keluar pintu yang berbeda dari pintu yang sebelumnya mereka masuki. Namun pintu itu juga tidak kalah mewah dan megah dan memiliki keamanan yang sama dengan 2 pintu sebelumnya yang mereka lewati, rasanya jadi seperti pintu kemana saja.
Setelah keluar pintu penthouse itu jalan tak seberapa jauh, mereka dapat melihat sebuah lift.
'Aku yakin benar koridor ini berbeda dengan koridor yang kami lewati tadi saat masuk. Selain berbeda warna pada karpet dan hiasan di dinding, warna wallpaper di dindingnya pun berbeda belum lagi lampu hiasnya. Sepertinya ini Jalan utamanya dan yang kami lewati tadi adalah jalan belakang menuju penthouse ini.' Batin gadis itu.
Saat mereka tiba di depan lift, pria itu tampak terdiam di tempat.
“Ahh..yaa..kau tidak perlu mengantarku kebawah, aku sudah menghubungi teman ku untuk menjemput. Dia akan berada di lobi bawah.” Katanya pada lelaki itu mengalihkan perhatiannya dari lamunannya.
"Kau yakin aku tak perlu memanggilkan mu taksi?" Tanyanya.
"Ya tak perlu.. Teman ku akan menjemputku." Jawabnya meyakinkan.
Pria itu hanya diam ditempat dan hanya membantu menekankan tombol lift turun yang sebelumnya dia mendekatkan sensor kartu pada sensor samping dinding pintu lift dan menekan tombol untuk menuju lantai dasar.
Tak lama pintu lift langsung terbuka dan gadis itu mengucapkan terima kasih sekali lagi padanya dan beranjak masuk ke dalam pintu lift.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Dianita Indra
next
2022-03-12
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
Wow lebih Detail si tampan ini deskripsinya drpd Ikau kak 😍😍
2021-12-14
1
Li Permana
Semangat terus bekarya
2021-10-25
1