“Horeee.. Kita akan pergi ke taman hiburan.. Ayah ibu apakah nanti aku boleh bermain semua wahana permainan di sana nanti? ” Tanya seorang anak kecil yang berada di kursi belakang yang di apit oleh kedua orang dewasa.
Anak kecil yang sangat cantik dengan bola mata yang hitam dan bulat, hidung mancung, bibir mungil, rambut di kuncir dua dengan di beri jepit berbentuk strowberi berwarna merah terang dan berponi manis yang menghiasi wajahnya, wajahnya terlihat begitu bahagia.
“Tentu saja sayang, kamu bisa bermain sepuas mu karena hari ini ibu dan ayah akan menemanimu seharian penuh.” Jawab sang ibu yang berada di sisi kiri sang anak sambil mencuil hidung mancung sang anak kesayangan.
“Benarkah itu Ayah?” Tanyanya lagi memastikan perkataan ibunya kepada sang ayah.
“Tentu sayang.. Hari ini adalah hari ulang tahunmu yang ke-10, jadi hari ini ayah dan ibu akan menemanimu sepanjang hari tanpa diganggu oleh perkerjaan kami, hari ini adalah hari untuk putri tercinta kami untuk bermain sepuasnya.” Jawab sang ayah yang duduk di sisi kanan sang anak, dia mencium pipi kanan anaknya yang tampak gembul itu.
“Horeeee…. Aku menyangi kalian Ayah, Ibu.” Katanya sambil memeluk keduanya, ayah dan ibunya pun membungkukkan badannya untuk memeluk dan mencium putri tercinta mereka.
“Sepertinya non Adel sangat senang ya hari ini?” Tanya seorang pria yang duduk di bangku depan kemudi.
Nama ku Adeliana Fransisca Baskoro, aku anak tunggal dari pemilik perusahaan property dan stasiun media terbesar di kota ini. Ayah ku bernama Frans Baskoro dan ibu ku Amelia Putri. Aku merupakan putri paling terpandang dan kaya raya di kota ini. Aku bahkan memiliki taman bermain atas namaku, hadiah ulang tahun dari ayah ku tahun lalu. Meski terkadang aku merasa kesepian karena ayah dan ibuku yang selalu berpergian mengurus pertemuan ke berbagai kota maupun ke luar negeri. Aku selalu mendapatkan curahan kasih sayang dan perhatian dari mereka meski melalui teknologi jika mereka berada di luar kota atau luar negeri selain itu mereka juga selalu mengetahui perkembangan apa saja yang aku lakukan karena mereka menghadirkan pak Ahmad di sisi ku, dan tentu saja selain para pekerja dan baby sisterku. Pak Ahmad adalah sopir sekaligus bodyguard ku di sekolah dan di luar rumah.
“Tentu pak Ahmad, aku sangat bahagia.. Beberapa minggu ini ayah dan ibu selalu sibuk mereka pulang ketika aku tidur dan berangkat sebelum aku bangun, sekarang seharian aku akan bermain sepuasnya bersama mereka.” Balasnya dengan riang sambil kembali memeluk lengan kedua orang tuanya.
“Iya iya maafkan ayah dan ibu ya sayang.” Balas sang ayah dan ibu bersamaan kemudian mereka memeluk anak kesayangannya itu.
“Tentu ayah ibu, aku tau kalian sibuk juga untuk kebaikan ku, sekarang waktunya bersenag-senang. Pak Ahmad ayo ngebut.. Aku sudah tidak sabar.. Hehehe.” Ucapnya sambil memperlihatkan gigi putih yang tersusun rapi.
“Baik.. Baik.. Non.” Jawab pak Ahmad dengan tertawa juga.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, pak Ahmad tidak mengindahkan permintaan nona mudanya karena dia tau nona kecilnya hanya bergurau memintanya untuk mengencangkan kecepatan mobil mereka.
Di jalanan berlawanan arah terlihat sebuah mobil sport melaju dengan kecepatan tinggi kemudian mobil itu oleng dan terlihat kehilangan kendali. Mobil itu masuk kejalur mobil berlawanan, mobil itu masih dengan kecepatan tinggi seperti ingin menabrakan diri kearah mobil yang mereka tumpangi.
“Awas…….” Teriak bersamaan dari bangku belakang penumpang.
***🌷🌷🌷***
10 Tahun kemudian
“Ahh sial.. Mereka mulai mengejar, aku harus pergi sekarang juga.” Seorang gadis terburu-buru keluar melewati pintu darurat dan menutupnya dengan pelan-pelan, lalu dia menyadari sesuatu.
“Ohh sial aku lupa ini lantai 15, astaga aku harap aku tidak akan mati kelelahan.” Gerutunya.
“Yaa.. Kau akan baik-baik saja, kau wanita gila ingat. Tidak akan mungkin kau akan mati hanya karena ini saja.” Seseorang menimpali ucapan gadis itu dalam earpiece yang dia gunakan yang tersembunyi rapi oleh tatanan rambut hitam panjang lurus yang tergerai indah.
“Ohh.. kau benar-benar menyebalkan. Ocehan mu tak membantu sama sekali.” Balas gadis itu dengan kesal lalu merapihkan rambutnya hingga membentuk sebuah cepolan di atas kepalanya. Kemudian dia berlari menuruni anak tangga dengan cepat.
“Bolehkah aku merobek dress ini dan melepaskan atau melemparkan sepatu konyol ini?” Tanyanya kemudian sambil terus berlari tanpa mengurangi kecepatannya meski menggunakan party dress berwarna hitam panjang yang ketat menonjolkan lekuk pinggang dan tubuhnya yang sangat indah serta dengan menggunakan high heels setinggi 12cm, namun dia tampak tidak kesulitan sama sekali dalam menuruni anak tangga dengan berlari bahkan dia melompati beberapa anak tangga sekaligus serta kadang melompati peganggan tangan pada anak tangga itu untuk mempercepat dan mempermudah dia bergerak.
“Ohhh tentu saja.. Kau.. Kau TIDAK boleh melakukannya. Kau tidak ingin di sangka sebagai gadis gila dengan bawahan dress yang compang-camping berlari dengan bertelanjang kaki bukan? Yang ada kau akan langsung tertangkap di sana. Hahaha.” Balas suara laki-laki di sebrang sana lagi dengan suara yang sangat bahagia dan itu terdengar sangat menjengkelkan baginya apalagi langsung terdengar melalui earpiece yang dia gunakan.
“Kau… Kau benar-benar menyebalkan.” Gadis itu mendengus kesal dan memilih mematikan alat komunikasi berupa earpiece itu dan menyimpannya di dalam clutch yang dia pegang di tangannya.
‘Astaga aku masih di lantai 8.. Benar-benar hari yang sial.’ Rutuknya dalam hati. Gadis itu terus berlari menuruni anak tangga. Sesekali dia melirik ke atas dan menajamkan pendengarannya sejenak hanya untuk memastikan bahwa orang yang mengejarnya masih sangat jauh untuk menjangkaunya.
Kini dia sudah berada di lantai 6 dan dia ingin mencoba keluar dari tangga darurat itu dan menggunakan lift saja, namun sayangnya pintu darurat itu terkunci dan dia pun mencoba untuk membukanya. Beberapa kali dia mencoba membobol pintu keamanan itu namun sayang hasilnya tetap pintu itu tertutup rapat tak bergeming sama sekali.
“Astaga.. Apalagi ini, mana mungkin sebuah pintu darurat saja memerlukan pengamanan seketat ini.. Astaga.. Terserahlah! Sungguh hari yang sangat sial!!” Gerutunya lagi karena dia tidak dapat membobol kode keamanan yang ada pada pintu itu. Dan tidak mungkin dia menghabiskan waktunya di sana hanya untuk membuka paksa pintu darurat konyol itu, karena saat ini dia sedang di buru waktu.
Kemudian dia memutuskan untuk melanjutkan lagi melarikan diri menuruni anak tangga di bawah. Baru beberapa anak tangga dia lewati, dia tidak sengaja tersandung menginjak dress yang dia kenakan karena masih sangat kesal dengan masalah pintu darurat tadi. Sehingga membuat dia tidak fokus pada pijakan tangga berikutnya yang belum sempat dia pijak dan itu akan mengakibatkan dia terjatuh terjun bebas menuju ke bawah.
‘Aahh.. Sial.. Matilah aku.. Aku pasti akan terjatuh.. Sungguh hari yang benar-benar sial.’ Dia memejamkan matanya sambil menggerutu di dalam hatinya.
Brugghh....
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Dianita Indra
next thor
2022-03-12
0
Rachel Utami
next
2022-02-18
0
𝑾𝒊𝒆 𝑲𝒉𝒐𝒍𝒊𝒌✨🇵🇸
ini action romance juga ga sih? ah kayaknya seru.. aku taro rak dl ya.. secepatnya baca maraton
2022-01-06
1