Setelah melakukan perayaan kelulusan dalam misi pertama Kotak Pandora itu, gadis itu pulang kembali ke Panti Asuhan. Beberapa hari kemudian di susul dengan perayaan kelulusan SMA nya dengan mengadakan syukuran di panti dengan anak-anak dan teman-teman pantinya. Gadis itu juga mengadakan perayaan kecil berupa makan malam di sebuah restoran kecil untuk menggundang kak Roy, Galih dan kak Jun mereka semua juga bersedia untuk datang.
Setelah lulus SMA di sertai lulus Misi pertama, Al sudah jarang tinggal di Panti meski kadang dia pulang kesana jika tidak dalam keadaan babak belur tentu saja. Jika dia mengalami babak belur atau terluka dia tidak akan pulang ke panti dan akan bilang kepada Ibu Panti bahwa dia kerja lembur atau menginap di salah satu rumah rekan kerjanya.
Sehingga setelah 6 bulan kemudian dia memutuskan untuk tinggal sendiri karena dia yakin jam kerjanya saat ini akan selalu menjadi tak tentu dan akan membuatnya jarang pulang karena tidak ingin membuat suster kepala lebih khawatir, selain itu misi ke duanya akan segera di berikan. Mau tidak mau dia harus lebih menyapkan dirinya.
Misi kedua mengharuskannya menggunakan identitas baru agar tidak mengganggu identitas aslinya. Misi keduanya adalah mencari seorang wanita yang tiba-tiba menghilang dan keluarganya meminta perusahaan mereka untuk menemukannya. Misi itu juga berjalan baik dan mereka menyelesaikan misi itu dengan sukses, tak lama setelah itu gadis itu juga menjalankan misi-misi lainnya.
Flashback off.
**********
Sudah terhitung selama 4 tahun gadis itu bekerja di Perushaan ini. satu tahun bekerja sebagai karyawan biasa, tiga tahun sebagai Tim inti karena selalu memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan. Perusahaan mereka memiliki berbagai pelayanan. Selain pelayanan dalam keamanan seperti bodyguard, mata-mata ataupun pencarian informasi atau dalam sistem keamanan cyber teknologi dan hal lainnya. Kadang mereka harus bekerjasama dengan Polisi, Pengacara, maupun Detektif Swasta lainnya.
Saat ini misi tim khusus mereka adalah menangkap gembong senjata sekaligus gembong narkoba yang akan dilakukan dua minggu kedepan. Sehingga Al menyamar sebagai salah satu penyanyi bar di tempat mereka berkumpul untuk berpesta, namun sayang dia hampir saja ketahuan saat dia akan mengambil pass card yang ada pada salah satu anggota VIP di sana namun dia bisa mengelabui mereka dan keluar dari pesta itu segera. Untunglah sebelumnya di pesta itu Al juga bertemu dengan tidak sengaja dengan seseorang pria yang sepertinya dia juga adalah salah satu anggota VIP yang akan ikut pesta di kapal pesiar itu dan dia akan mencoba mencari informasinya dan akan mendekatinya.
“Apa yang sedang kamu lamunkan?” Tanya suster Salsa menyadarkannya pada lamunannya.
“Sus sudah bangun aku kira suster masih tidur.” Jawab Al Sambil mengaduk kopi susu di atas meja.
Al sedang duduk di meja makan kayu yang panjang dengan bangku kayu yang panjang juga, kepala suster Salsa duduk di sebelahnya. Tentu saja saat ini di sini masih sepi dan temaram karena ini baru pukul 04.20 Pagi, anak-anak dan petugas yang lainnya pasti masih tidur.
“Apa yang kamu lamunkan? Ada masalah?” Tanyanya lagi.
“Tidak sus.. Hanya merindukan mu.” Jawabnya sambil merangkul tangannya suster Salsa dan bermanja-manja. Al sudah menganggap suster salsa seperti ibunya sendiri, dan beliau suster Salsa juga sangat menyayangi Al seperti anaknya sendiri.
“Bagaimana keadaan di Panti sus? Apakah anak-anak merepotkanmu?” Tanyanya mengalihkan pertanyaan.
“Tidak ada, semua baik-baik dan lancar, anak-anak juga bersikap manis dan tidak membuatku khawatir tidak seperti anak kucingku satu ini, yang kadang menghilang tidak tahu bagaimana kabarnya dan tiba-tiba muncul di ruang makan.” Jawabnya sambil mencuil hidung Al.
“Hehehe aku kan kucing yang manis.” Jawabnya asal. Dan mereka bercengkrama dan berbicara banyak hal di sana.
“Baiklah sepertinya kucing ku pasti sudah lapar, mari kita lihat persiapan pembuatan sarapan ini sudah pukul 5 mereka pasti sedang menyiapkannya dan nanti kita makan bersama anak-anak yang lainnya.” Ajak suster Salsa dan Al mengekorinya. Al juga membantu dan mengawasi para pekerja yang membuatkan sarapan untuk anak- anak panti. Ada sekitar 40 anak panti di sini saat ini dengan berbagai usia dan 50 pegawai, guru dan suster baik yang tinggal menetap di sini ataupun yang pulang pergi.
‘Aku merasa bahagia, karena di sini selalu ramai bisa membuat hati ku merasakan hangat sehingga aku merasa lebih hidup di sini. Canda tawa mereka membuatku selalu merindukan tempat ini.' Batinnya.
Dua hari sudah berlalu dia menghabiskan waktu dua harinya dengan bermain bersama anak-anak dan membantu mereka belajar bersama para suter. Sudah waktunya dia untuk pamit pulang kepada suster kepala Panti. Gadis itu datang di depan ruangan suster kepala dan mengetuk pintunya.
Tok.. Tok.. Tok
“Masuk.” Jawaban dari dalam.
“Sus.. Aku berencana pergi hari ini setelah menemui suster.” Ucapnya.
“Ohh begitukah, lalu apa yang ingin kamu tanyakan?” Tebaknya.
“Emhh selain aku yang tidak mengingat apapun adakah sesuatu hal yang bisa menjadi petunjuk untuk menemukan identitasku?” Tanyanya ragu, karena entah mengapa dia baru berani lagi bertanya kepada suster setelah bertahun-tahun lamanya. Pertama kali gadis itu membahas ini adalah saat dia lulus Sekolah Mengah Pertama tetapi dia hanya diam dan tak melakukan apapun, mungkin saat itu karena dia masih sangat muda dan ragu untuk melakukan sesuatu. Namun saat ini apapun itu dia yakin dia akan bisa menghadapi apapun.
“Tunggu sebentar aku akan periksa sebuah berkas untukmu." Suster Salsa mulai membuka berkas yang tertata rapi di samping mejanya. Sepertinya berkas mengenai gadis itu memang terpisah dengan berkas anak-anak yang lain. Kemudian suster membuka sebuah laci di bawah meja kerjanya itu dan membawanya di tangannya dan duduk di depan sofa yang melingkar dan menaruh berkas di depan gadis itu.
“Duduklah.” Perintahnya.
Gadis itu duduk di sofa tepat di samping suster dan dia melihat berkas-berkas serta fotonya saat itu. Tidak hanya satu foto namun banyak foto. Sepertinya suster memfoto setiap perkembangan gadis itu dalam tahap belajar ataupun di setiap aktifitasnya.
“Ini adalah foto saat kau pertama kali muncul di depan pintu panti, dan ini liontin yang kau gunakan. Aku tidak memakaikannya pada mu karena takut hilang saat itu, jadi aku menyimpannya untukmu dan sepertinya saat ini kau bisa menyimpannya sendiri.” Kotak kayu usang di berikan kepada gadis itu dan dia membukanya, dia melihat sebuah liontin berbatu berwarna merah darah berbentuk cantik, sepertinya ini barang berharga satu-satunya miliknya yang ada pada tubuhnya pada saat itu.
“Aku tidak tau apakah ini bisa membantu mu menemukan keluargamu atau tidak. Aku hanya berharap kau akan selalu sehat dan berbahagia.” Lanjut suster Salsa.
“Terima kasih suster untuk segalanya, bolehkah aku memilikinya?” Tanya gadis itu sambil memeluk suster Salsa.
“Tentu kau boleh mengambil berkas itu dan juga liontinmu. Itu milikmu.” Ucapnya sambil mengusap tangan gadis muda itu.
Al mengambil berkas-berkas itu dan berpamitan padanya, lalu dia bergegas pergi ke kamarnya mengambil ransel dan memasukkan berkas dan liontin yang ada dalam sebuah kotak tua. Untuk saat ini dia tidak akan menggunakan liontinnya ataupun melakukan penyelidikan. Dia saat ini akan fokus ke misi besarnya 12 hari kedepan yang harus dia tangani dengan serius. Untuk saat ini informasi itu sudah sangat membantu menghilangkan rasa penasarannya.
****
Gadis itu tiba di toko bunga sekaligus tempat tinggalnya beberapa tahun ini. karena dia menggunakan identitas Ara seorang pemilik toko bunga saat dia keluar dari panti asuhan dan tinggal sendiri, sebelumnya selain sebagai Ara dia juga menggunakan beberapa identitas lain, salah satunya sebagai Anna sang penyanyi bar, sepertinya dia tak bisa menggunakan identitas itu lagi karena 2 hari yang lalu dia sudah mulai di incar lagi. Lebih aman untuknya sekarang menggunakan kembali identitasnya sebagai Ara, itu adalah pilihan yang lebih baik saat ini.
Gadis itu mulai merencanakan tindakannya selanjutnya untuk memudahkan gadis itu mendekati sang target. Tadi Galih sudah mengirimkan surel data seseorang yang menjadi targetnya itu. Dia adalah Johan seorang CEO di sebuah perusahaan penyiaran swasta.
Wajahnya tampan rupawan dan postur tubuh yang indah. Al mengetahuinya karena sebelumnya dia yang mendekatinya di acara pesta dua hari yang lalu menggunakan identitas Anna. Tak hanya rupawan dia juga memiliki reputasi yang ‘baik’ tentu saja bagi semua orang yang hanya mengenal dia dari luarnya saja. Sedangkan bagi Al, dia mengetahui siasat, karakternya dan sifat buruknya, bagaimana dia bisa tahu? tentu saja informasi itu dia dapatkan dari surel yang Galih berikan. Bahkan informasi kunjungan dan pertemuannyapun lengkap dia ketahui. Astaga Galih memang luar biasa.
********
Baiklah saat ini dia akan memulainya.
“Jun.. Gal.. Im ready..” Katanya pada earphone yang tersembunyi baik di balik rambutnya yang dia buat bergelombang.
Gadis itu melangkahkan kakinya memasuki ke sebuah perkantoran penyiaran berita swasta di kota ini.
“Permisi Mbak saya Ara, saya di sini ingin mengantarkan paket atas nama Pak Johan dari Bu Zeline.” Katanya pada salah seorang resepsionis di sana, terihat namanya adalah Putri.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
SyaSyi
mampir aku thor
2021-10-25
1
Miracle Tree
bom like mendarat, semangat selalu 🔥🥰
2021-10-18
1
Senja Merona🍂
boom like n favorite meluncur ya thor🥰
2021-10-08
1