H22A - 10

"Kau tinggal di mana?" Tanya Drystan.

 

 

Pertanyaan pria itu membuat Erfrain panik dalam diam. Dia mencoba tenang dan menjawab, "Rumah kecil Rain ada di perbukitan."

 

 

"Kau tinggal dengan siapa?"

 

 

"Rain tinggal sendirian, orang tua Rain sudah meninggal sejak Rain masih kecil."

 

 

Drystan merasa sedih untuk Erfrain. Laki-laki itu harus berjuang sendirian di usianya yang masih sangat muda. Drystan juga menceritakan orang tuanya yang juga sudah meninggal sejak Xylona masih kecil. Erfrain mulai mengenal Xylona. Dia bisa memahami apa yang terjadi pada gadis itu.

 

 

Sejak saat itu, Erfrain sering bermain ke rumah Xylona. Drystan dan Xylona selalu menyambutnya dengan baik. Mereka memperlakukan laki-laki berkacamata itu seperti keluarga.

 

 

Suatu malam, Erfrain sedang berbaring di ranjangnya. Kedua matanya menatap lurus langit-langit kamarnya. Banyak hal yang berkecamuk dalam kepalanya.

 

 

Tiba-tiba terdengar suara dari luar rumahnya. Erfrain tidak terlalu menghiraukannya. Dia sudah terbiasa mendengar suara-suara seperti itu, karena rumahnya memang berada di perbukitan.

 

 

Namun, suara-suara itu seolah sengaja memanggilnya agar keluar. Erfrain beranjak dari tempat tidurnya. Dia berjalan ke luar. Saat membuka pintu, angin semilir berhembus menerpa wajahnya membuat poni yang menutupi dahinya bergerak-gerak.

 

 

Laki-laki itu melihat jejak kaki hewan di lantai. Dia mengambil kain pel dan mengepelnya sampai bersih. Erfrain kembali masuk ke rumahnya. Baru saja dia menutup pintu, suara-suara itu kembali muncul.

 

 

Erfrain berbalik dan melihat jejak kaki itu kembali muncul di teras. Erfrain pun terpaksa keluar lagi untuk membersihkan jejak kaki misterius tersebut. Saat mengepel, Erfrain mendengar sesuatu dari sampingnya. Telinganya bergerak, saat menoleh, sesuatu yang hitam melesat menyerangnya disertai raungan.

 

 

Erfrain dengan gesit melawannya. Ternyata seekor serigala besar yang tiba-tiba muncul. Terjadi perkelahian. Erfrain dan serigala itu berguling di tanah. Kacamata laki-laki itu terlempar sampai pecah. Serigala mencakar dan menggigit. Pakaian Erfrain sampai koyak. Erfrain menarik telinga serigala itu dia menggorok lehernya hingga darah terciprat kemana-mana. Seketika hewan itu mati.

 

 

Erfrain melemparkan pisaunya begitu saja ke tanah. Dia mengambil kacamatanya kemudian masuk ke rumah. Tanpa dia sadari, serigala yang sudah mati itu menghilang entah kemana.

 

 

Erfrain masuk ke kamarnya lalu membuka laci. Ada banyak kacamata dengan model serupa di dalam laci itu. Dia mengambil salah satu dan memakainya. Kacamata yang sudah pecah tadi dibuang ke tong sampah.

 

 

Keesokan harinya.

 

 

Enzo, Kris, Lolita, Myessa, dan Viani sedang berbincang di kelas. Sesekali mereka tertawa disela perbincangan itu. Ternyata Enzo sedang berulang tahun. Mereka merencanakan pesta di rumah Enzo.

 

 

"Sepertinya akan menyenangkan jika semua anak di kelas ini ikut ke acara ulang tahunmu," kata Myessa pada Enzo.

 

 

Lolita melirik tidak suka pada Myessa. Sementara Myessa tersenyum sinis. Enzo tidak segera menjawab. Dia mempertimbangkan ucapan Myessa.

 

 

Viani segera angkat bicara, "Sebentar, jika kita mengundang semua orang di kelas ini, berarti... Enzo, pikirkan baik-baik. Ada beberapa orang yang tidak aku sukai disini, termasuk dia." Pandangan Viani tertuju pada Xylona yang baru datang bersama Erfrain.

 

 

Pandangan Enzo juga tertuju pada kedua orang itu. Lolita juga segera bersuara, "Aku setuju dengan Viani."

 

 

Myessa menepuk bahu Kris. "Kris, apa kau tertarik pada gadis kota itu? Bukankah waktu itu kau bilang, kau menyukai bentuk tubuhnya."

 

 

"Iya, tapi...." Kris tidak melanjutkan kata-katanya, karena Myessa memotong, "Ya, aku bisa membuatnya menjadi teman tidurmu dalam semalam, bagaimana?"

 

 

Kris tampak berpikir.

 

 

Lolita mencondongkan tubuhnya agar mendekat pada Myessa. "Myessa, untuk apa kau melakukan ini? Kau yakin dia masih perawan? Memangnya Kris mau tidur dengan barang bekas?"

 

 

Myessa tersenyum sinis. "Aku tidak peduli, apakah dia masih perawan atau tidak. Yang penting aku mau dia menjadi hina seperti jalang."

 

 

Lolita menyandarkan punggungnya sambil berpangku tangan. "Bagiku dia sudah terlihat seperti jalang."

 

 

Enzo memberikan tanggapan, "Aku rasa idemu boleh juga."

 

 

Myessa menjentikkan jarinya. "Yeah, tentu saja."

 

 

Kris menepuk bahu Enzo. "Waktu itu kau bilang kau pernah **** dan membayangkan Xylona...."

 

 

Enzo membekap mulut Kris. Lolita menautkan alisnya kesal. Myessa dan Viani saling pandang.

 

 

"Enzo, ternyata kau juga menginginkannya? Aku berikan saja pada kalian berdua," kata Myessa.

 

 

Enzo melepaskan tangannya dari mulut Kris. "Karena ini adalah hari ulang tahunku, aku mau Xylona hanya untukku saja."

 

 

Lolita mengguncangkan lengan Enzo. "Kau bilang apa?"

 

 

"Bagaimana bisa begitu?" Protes Kris.

 

 

Myessa bertepuk tangan. "Baiklah, gadis itu adalah kado untukmu dariku."

 

 

Erfrain membenarkan kacamatanya kemudian tersenyum sinis. Xylona menunjukkan bukunya pada Erfrain. Laki-laki itu mengubah ekspresinya.

 

 

Di kamar mandi wanita, Myessa keluar dari salah satu pintu, tiba-tiba Lolita datang dan menarik lengannya.

 

 

"Kenapa kau mengatakan itu pada Enzo? Kau tahu 'kan aku menyukainya?" Gerutu Lolita.

 

 

Myessa mengedikkan kepalanya. "Aku hanya menyarankan. Kau tidak menyukai Xylona, kan? Percayalah padaku, setelah Enzo puas semalaman bersama Xylona, dia akan bosan dan jijik padanya."

 

 

Lolita mencerna ucapan Myessa. Melihat keraguan di wajah Lolita, Myessa mengusap rambut Lolita. "Percayalah padaku."

 

 

Jam pelajaran olahraga telah tiba. Murid laki-laki kelas 11-B bermain basket. Sementara murid perempuan duduk di bangku suporter.

 

 

Xylona melihat Erfrain tidak bisa bermain basket. Berkali-kali bola mengenai kepalanya. Tangan gadis itu terkepal melihat itu. Ingin sekali dia menarik Erfrain keluar dari lapangan dan menyuruhnya duduk, tapi itu akan membuat Erfrain semakin diejek teman-temannya.

 

 

Bola basket melesat dan mengenai wajah Erfrain. Kacamatanya terlempar dan pecah. Xylona segera berlari menghampiri Erfrain. Dia menangkup wajah laki-laki itu. "Rain, kau tidak apa-apa?"

 

 

Enzo tersenyum sinis. "Maafkan aku, Xylona. Aku tidak sengaja melukai pacarmu."

 

 

Xylona tidak menghiraukan ucapan Enzo. Dia terkejut melihat wajah Erfrain yang sangat mirip dengan Kylo. Bahkan laki-laki itu memiliki tahi lalat di bawah mata kanannya, persis seperti Kylo. Selain itu, Erfrain memiliki wajah yang tampan membuat Xylona terpana.

 

 

Kau menganggapku Kylo, kan? Maka aku akan menunjukkan wajah itu padamu, kata Erfrain dalam hati.

 

 

Gadis itu menggeleng dan membantu Erfrain berdiri. Laki-laki itu sedikit terhuyung. Tampaknya dia tidak bisa melihat dengan jelas ke sekitarnya.

 

 

Xylona mengambil kacamata yang sudah rusak itu dan memakaikannya pada Erfrain. Kemudian dia menarik tangan laki-laki itu agar keluar dari lapangan. "Ayo, kita pergi."

 

 

"Eh, eh, mau kemana? Permainannya belum selesai!" Bentak Kris.

 

 

Xylona berbalik dan menatap tajam pada Kris. "Permainan apa yang kau maksud? Ini tindakan kekerasan, kau sengaja melempar bola ke wajah Rain."

 

 

"Kami tidak bisa basket tanpa Rain, kami kekurangan orang," ucap Enzo. "Kalau kau membawanya sama saja kau menghalangi kami belajar."

 

 

Xylona menyingsingkan lengan kaosnya. Dia menghampiri mereka dan bilang, "Okay, aku akan menggantikan Rain."

 

 

Kedua mata Rain terbelalak mendengar ucapan Xylona.

 

 

👓👓👓

 

 

00.01 | 20 Januari 2021

By Ucu Irna Marhamah

Terpopuler

Comments

Sahril Banon

Sahril Banon

jgn smpe ke jebakya xio dan semoga rain membunuh orang2 yg suka membuly itu

2022-07-24

0

Budhe Tuty Martha

Budhe Tuty Martha

Sayangnya Xylona tidak bisa beladiri

2022-03-26

0

Nurhalimah Al Dwii Pratama

Nurhalimah Al Dwii Pratama

kok mirip kalo si

2021-07-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!