Sinar bulan merah yang redup menerangi bumi yang gelap. Awan hitam bersatu menghalangi bulan.
Petir menyambar di langit membelah kesunyian malam. Perlahan rintikan hujan mulai turun membasahi tanah menimbulkan aroma yang khas.
Tak berselang lama, hujan berhenti.
Dalam lorong gelap itu terdengar suara langkah kaki yang menggema. Seseorang berjas hujan merah muncul dengan warna mata darah. Ada pisau di tangannya. Senyuman sinis terukir di bibirnya.
"Tanggal 22... siapa selanjutnya?"
H-22 : ASSASSIN
BY Ucu Irna Marhamah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucu Irna Marhamah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
H-22 : ASSASSIN Komentar