SIDE TO SIDE
ACT 18
Wangi lavender tercium di kamar Sarah, wangi itu yang menggelitik hidung Andre saat ia masuk.
“Mom?” Andre memanggil mamanya lembut.
“Hai, Honey.” Sarah terbangun dari kasur dan segera menghampiri Andre.
“Kenapa pulang nggak bilang-bilang? Kan Mama bisa masak makanan kesukaan kamu.” Sarah mengusap lembut pipi Andre.
“Tak ingin merepotkanmu, Mom.”
“Kau jarang sekali tersenyum sekarang. Bahkan tak ada senyum untuk mamamu saat ini?” Pinta Sarah, lalu Andre membalasnya dengan senyuman.
“Kenapa Mama tampak kurus?” Andre melepaskan pelukannya.
“Well , Mama berdiet supaya kolestrol dan gula darah mama stabil,” jawab Sarah.
“Jangan berbohong.” Andre mengerutkan dahinya.
“Oke, akhir-akhir ini Mama merasa kesepian, sejak kamu ke luar negeri 12 tahun lalu, dan Papamu meninggal setahun ini Mama merasa sedih.” Sarah kembali merebahkan diri.
“Aku bukannya tidak pulangkan!” Andre menyangkal bahwa dirinya nggak pernah pulang saat study dan membangun bisnisnya di luar negeri.
“Tapi Mama kesepian,” ucap Sarah mencari perhatian.
“Ada mbok Dah dan beberapa pelayan. Sopir juga ada, pergilah berbelanja, ke salon, arisan.”
“Kamu itu memang nggak peka, Andre. Mama itu mau cucu!” Sarah menjawab dengan lantang.
“Kasih Mama menantu dan cucu.”
“Ma ...!”
“Ayolah Andre, di dunia ini ada jutaan wanita. Mereka rela antri untuk menjadi istrimu.” Sarah melempar pandangan tajam pada Andre.
“Banyak wanita yang lebih baik dari dia. Sudah 13 tahun Andre!! Saatnya move on.” Lanjut Sarah.
Andre hanya terdiam.
“Ayolah sayang, Mama merindukan kamu segera menikah. Sekarang kamu punya segalanya, apa lagi yang kamu tunggu? Jangan menyia-yiakan waktumu untuk wanita yang telah pergi belasan tahun.” Bujuk Sarah.
“Istirahatlah, Ma.” Andre tak menggubris wejangan Sarah. Andre mencium kening Sarah sebelum akhirnya keluar dari kamar utama.
— SIDE TO SIDE —
Andre bersandar pada kursi, rambut coklatnya berkilat karena masih basah sehabis mandi. Andre mendoak memandang langit-langit rumahnya, sesekali ia menghela napas panjang.
“Kenapa aku nggak sanggup melupakannya?”
Andre membuka laci meja belajarnya, mengambil beberapa foto yang nampak usang dan sedikit berubah warna. Foto-foto Via kekasihnya dulu, Andre mengambilnya saat Ospek SMA.
Senyumanmu selalu nampak manis. Andre tersenyum, kali ini senyuman yang hangat.
“Setelah sekian lama, setelah aku punya segalanya. Segala upaya aku lakukan untuk mencarimu, tapi menemukanmu saja aku ngga bisa.” Andre bergumam sambil mengelus foto itu dengan jari-jemarinya. Sekarang dadanya terasa sesak.
Andre bangkit dan mengganti jubah mandinya dengan pakaian yang lebih formal.
“Nicky siapkan mobil kita berangkat ke desa T.” Andre menghubungi Nicky dari hpnya.
“Se—sekarang, Bos?” Nicky terbangun dari tidurnya, melirik jam 20.49.
“Iya, aku tunggu.” Andre mematikan ponselnya.
Dasar gila kerja!! Nicky menangis dalam hati namun bangkit juga dari tempat tidurnya.
Cara paling ampuh Andre untuk melupkan Via adalah dengan bekerja. Saat bekerja hanya pekerjaan yang dia pedulikan.
— SIDE TO SIDE —
Andre berangkat menuju desa T. Sepanjang perjalanan Andre hanya melamun dan memandang keluar jendela. Nicky yang duduk di samping sopir merasakan hawa dingin yang menusuk tulang.
Suasananya ngga enak banget, pasti nyonya besar suru boss menikah lagi. Pikir Nicky
“Bos, kalau capek tidur saja.” Akhirnya Nicky angkat suara, memecahkan keheningan.
“Aku nggak mengantuk, berapa lama lagi kita sampai?” tanya Andre.
“Mungkin 1 jam lagi, Boss,” jawab Nicky.
Andre membalas dengan anggukan. Mobil masih melintasi jalanan perdesaan, banyak pohon-pohon besar dan sawah-sawah. Desa T merupakan desa dengan ketinggian di kaki gunung, jadi udaranya masih bersih dan nyaman. Banyak investor yang mulai menanamkan modalnya untuk membuat resort dan kawasan wisata.
“Boss kita sudah masuk ke wilayah perumahan penduduknya, mungkin 10 menit lagi kita sampai hotel.” Nicky menoleh ke arah Andre.
Sekali lagi hanya anggukan yang di peroleh nicky sebagai jawaban.
Sopir melajukan mobilnya dengan lambat karena telah memasuki kawasan hunian. Ternyata desa ini cukup ramai, masih ada beberapa orang yang berlalu lalang, banyak warung dan juga cafe yang masih buka, minimarket 24 jam juga sudah tersedia. Andre mengamati lingkungan itu, tiba-tiba matanya menangkap sesosok gadis.
Rambutnya hitam dan mengkilat, dengan potongan pendek sebahu. Wajahnya tampak berseri-seri, sesekali dia menyapa pengunjung yang keluar masuk ke minimarket 24 jam tersebut. Tangannya sibuk dengan mesin kasir dan belanjaan pembeli. Ia selalu tersenyum saat selesai transaksi dengan pembeli.
Senyum yang hangat dan manis.
Andre begitu mengenali senyuman itu, senyuman milik gadis pujaan hatinya yang selama ini dia rindukan. Yang selama ini selalu membuat dadanya sesak, yang membuatnya seperti orang gila.
“Stop ...!! Mundur sedikit!!” Perintah Andre membuat sopir dan Nicky kaget.
“Kenapa, Boss?” tanya Nicky.
Andre tak menjawab, matanya masih berakomodasi maksimal melihat ke arah minimarket 24 jam itu.
Senyumnya masih manis seperti dulu. Andre tersenyum.
Dari sebrang sana, Via keluar dari dalam minimarket untuk membuang sampah. Andre hendak keluar dari mobilnya. Namun langkahnya terhenti saat seseorang pria lain mendatangi Via.
Mereka tampak mengobrol dengan asyik, pria itu membawakan Via makanan dan mereka kembali masuk ke dalam minimarket.
“Nicky selidiki gadis itu! Juga pria itu!!” Andre menunjuk ke arah mereka.
“Ya, Boss??” Nicky kaget karena permintaan bossnya yang aneh.
“Aku mau laporanmu secepatnya!”
“Ba-baik boss.”
Sialan!! Bagaimana kalau dia sudah bersuami? Andre mengumpat dalam hatinya.
Mau pacar atau suami aku pasti akan mendapatkannya kembali.
“Jalan!” Perintah Andre memutuskan menuju ke hotel terlebih dahulu.
— SIDE TO SIDE —
IG @dee.Meliana
LIKE LOVE COMMENT VOTE!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Semoga Ajah
part ini mulai keliatan titik terang ndre
2024-12-10
0
Ummu Fathul
novel favorit saya.
2021-09-02
0
Roden
Ketemu..
2019-12-30
3