SIDE TO SIDE
ACT 5
Via membongkar semua isi lemari, mencari-cari baju yang pas. Merah terlalu menyala, coklat terlalu suram, pink terlalu kekanakan, kuning? Hijau??
“Aduh pakai baju apa, ya?” Via masih melempar semua baju-baju dari dalam lemarinya.
Akhirnya setelah 2 jam berkutat dengan pakaian. Via memakai jumsuit berwarna toska berbahan jean, untuk dalaman dia gunakan tshirt pink. Kuncir rambut gaya pony tail. Nggak lupa sedikit bedak, eye liner dan lip gloss.
TARRA ...!
“Apakah begini cukup?” Via mengaca sekali lagi.
“Oh, iya parfume.” Via menyemprotkan wewangian itu beberapa kali.
“Oke sekarang aku siap. Ambil napas Vianie!!! Huhhhhh ... haaahhh ....” Via mengambil napas dalam-dalam sebelum keluar dari kamarnya.
“Wangi sekali?? Mau kemana??” tanya mamanya heran.
“E ... pergi sama Sandra.” Via ngeles.
“Sama Sandra apa cowok?” Mamanya nggak percaya.
“Sandra kok, Ma.” Muka Via memerah.
“Via pergi dulu, Ma.” Via bergegas keluar rumah.
Riska hanya mengamati putrinya dari dalam, tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, “Putri kita sudah besar, Pa. Sudah kenal cowok. Andai kamu masih bisa melihatnya, Pa.” Riska tersenyum kecut mengingat mendiang suaminya.
—JUICY LOVE—
Via menunggu kedatangan Andre. Tangannya dingin dan berkeringat, gugup.
Nungguin Kak Andre kaya ningguin hasil ujian, - pikir Via sambil meneguk sebotol air mineral - Jangan-jangan kemarin cuma isengin aku, dia nggak datang. Pikiran Via mulai kalut. Secara Andre sudah punya pacar, dan pacarnya berkali-kali lebih cantik dan lebih baik dalam segala hal.
“Lama banget, ya?” gumam Via, ia melihat ke arah jam, 10.30. “Padahal aku sudah latihan ngomong, nyusun dialog, cari baju cantik, dan pake make up. Awas aja kalau nggak datang!”
“Hei, Via!” Dari kejauhan seseorang memanggil.
DEG ...!
Jantung Via mulai berdegup tak karuan.
“Hhhh ... hai.” Via melongo melihat Andre yang kelewat cakep banget pas pakai baju bebas.
“Maaf maaf aku terlambat.” Andre mengatur napasnya.
“Ng—nggak apa-apa kok.”
“Benaran sorry, udah nunggu lama pasti, ya?”
“Belum lama kok nunggunya,” jawab Via.
“Ya, udah yuk kita mulai kencan kita.” Andre tersenyum lalu menggandeng tangan Via.
“Ahh, i-iya.” Rasa-rasanya jantungnya mau copot pas tangan Andre menggandengnya. Merinding seperti tersengat listrik ribuan watt.
Andre dan Via berkeliling menaiki wahana permainan. Mereka naik roller coster, prahu naga, bom bom car, dan permainan-permainan yang memacu adrenalin lainnya. Tertawa sampai perut sakit. Via mengira Andre tipe cowok cool dan pendiam, tapi ternyata dia bisa ngobrol banyak hal dengan Andre. Tidak ada rasa canggung dan kaku seperti yang dia rasakan biasanya.
Mereka berdua berhenti pada permainan menembak target dengan berbagai macam hadiah yang menarik. Andre menembakkan peluru ke arah sasaran, ada hadiah boneka, t-shirt, mainan, sampai figur taman hiburan.
“Kau mau bonekanya?” tanya Andre, Via menjawabnya dengan anggukan.
Saat ini rasanya benar-benar senang, aku bisa ngobrol banyak tanpa harus sungkan dengannya. Via menatap wajah Andre yang sedang berkonsentrasi menembak hadiah.
Dor ...! Meleset.
“Wah, sayang, padahal sedikit lagi kena.”
“Iya.” Andre nampak penasaran. “Coba sekali lagi.”
Andre menembak lagi
Dor ...! Kali ini pas, kena!
“Horeee!!” teriak Via girang, tangannya menepuk lengan Andre.
“Ini bonekanya.” Petugas stand mengulurkan boneka teddy bear berwarna coklat. Bonekanya cukup besar.
“Terima kasih, ya.” Senyum Via.
“Kau nggak berterima kasih padaku?” tanya Andre.
“Hahahaha, terima kasih, Kak,” ucap Via.
“Ah, capek banget! Sudah sore lagi, ayo aku antar pulang!” Ajak Andre.
Via tersenyum dan mengangguk. Namun senyumnya langsung menghilang saat tiba-tiba terdengar deringan dari ponsel Andre.
“Hallo kenapa, Sin?” Andre menjawab telephon dari Sinta dan menjaga jarak dengan Via.
Via sedih, Kenapa kamu mesti sedih Via, padahal kamu tahu jelas kalau dia sudah punya pacar. Pikir Via dalam hatinya.
“Sejenak aku telah melupakan Kak Sinta.” Jari jemari Via meremas boneka Teddynya.
“Sory tadi ada telephone, ayo kita pulang.” Ekspresi Andre mendadak berubah, menjadi dingin seperti biasanya.
Matahari mulai tenggelam, sore mulai berganti malam. Via berjalan di belakang Andre, mereka berjalan dalam diam. Sampai akhirnya suara Via memecahkan keheningan, “Kak boleh aku tanya sesuatu?”
Andre menghentikan langkahnya, namun masih membelakangi Via.
“Kenapa hari ini Kakak ngajakin aku pergi? Bukankah kakak sudah punya pacar?”
Namun Andre masih diam dan tidak menjawab pertanyaan Via.
“Lalu bagaimana dengan kak Sinta kalau dia tahu kita pergi berdua?” lanjut Via.
“Suka,” jawab Andre.
“Eh ...!” Via kaget.
“Karena aku suka sama kamu.” Andre membalikan badannya menjawab pertanyaan Via.
Via diam mematung, nggak tahu mesti berkata atau menjawab apa. Pengakuan suka Andre ini terlalu tiba-tiba. Padahal harusnya Via senang karena orang yang disukainya ternyata juga punya perasaan yang sama. Tapi entah kenapa hal ini malah membuatnya terpukul.
“Sejak kapan, Kak?” Akhirnya Via membuka suara.
“Sejak kamu masuk ke SMA, mungkin kamu lupa. Tapi dulu kita pernah bertemu saat Ospek SMA.”
“Kalau begitu sebelum Kakak pacaran dengan Kak Sinta, Kakak sudah menyukaiku?” tanya Via.
“Iya. Aku terlalu menyukaimu sampai-sampai terlalu malu untuk mengajakmu berkenalan.”
“Lalu ... lalu kenapa pacaran dengan, Kak Sinta?” tanya Via tak habis pikir.
....
“Maaf alasannya aku belum bisa kasih tahu,” tutur Andre.
Via menundukan kepalannya, hatinya hancur. Andre mendekati Via, ia menggenggam tangan Via dengan lembut. Tangan lain Andre mengangkat dagu Via. Pandangan mereka saling bertemu.
“Maaf, ya, tiba-tiba aku ngomongin hal ini. Kamu pasti kaget saat mendengarnya.” Nada suara Andre kembali melembut.
Mata Via mulai berkaca-kaca, Via menahan dirinya sekuat tenaga untuk tidak menangis.
“Tapi aku nggak main-main kok dengan perasaanku. Kalau aku bisa, aku ingin kau menjadi kekasihku, Via.” Andre menggenggam kedua tangan Via.
“Kak ....”
“Pikirkan dulu baik-baik, aku akan menunggumu.” Andre memeluk Via yang masih terdiam kaku.
Kehangatan ini, bolehkah aku memilikinya. Pikir Via. Matanya terpejam menikmati kehangatan pelukan Andre.
— SIDE TO SIDE —
IG @dee.Meliana
LOVE LIKE VOTE COMMENT!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Suhartik Suhartik
sweet banget Thor
2020-11-14
0
Win_dha88
cinta monyet...?
2020-02-13
0
💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜
😭😭😭😭😭😭😭
2019-12-15
2