SIDE TO SIDE
ACT 11
Esoknya ...
Perpustakaan, rak buku paling pojok belakang, tertulis papan tanda ILMU FISIKA DASAR DAN TERAPAN.
“Beneran di sini nggak ada yang lihat?” Via menoleh ke kanan dan kiri memastikan tidak ada orang lain yang melihatnya berdua dengan Andre.
“Cuma aku yang tertarik datang kemari.” Andre mengulurkan tangannya mengambil buku dari rak paling atas.
“Mau ngomong apa, Vi? Tapi jangan lama-lama, aku janji ke kantin dengan Sinta.”
“Kak Sinta lagi.” Via sebal, wajahnya menunjukkan ekspresi nggak suka.
“Padahal kakak lagi bicara sama aku!” Via memberanikan diri memandang wajah Andre.
“Via maksudmu apa?” tanya Andre.
“Sebenarnya siapa yang Kakak pilih? Aku atau Kak Sinta?”
“Via ...?" Andre tak bisa menjawab pertanyaan kekasihnya.
“Kalau Kakak beneran suka sama aku, ya, putusin Kak Sinta! Tapi kalau memang Kakak lebih memilih bersama dengan Kak Sinta, maka putusin saja aku, Kak!” Via menepis tangan Andre yang hendak meraih pundaknya.
"Dengerin dulu, Via."
“Stop!! Aku nggak bisa tiap hari melihatnya, Kak. Hatiku sakit.” Via menunduk.
“Kalau kakak memang nggak bisa putus dengannya, lebih baik kita putus saja.” Nada suara Via terdengar begitu berat.
“Jangan Via.” Andre menggenggam tangan Via. "Jangan katakan itu lagi Via, kumohon." imbuh Andre.
“Aku nggak mau, Kak, walaupun awalnya sakit tapi akhirnya pasti kita bisa move on. Please kita putus saja. Kita nggak harus membohongi perasaan kita dan membuat semuanya terluka.”
“Aku bilang jangan katakan itu lagi!” Andre sedikit meninggikan suaranya. Ia menarik tubuh Via, memeluknya dan mencium kening Via.
Ternyata hati manusia itu memang rumit, hanya dengan sedikit pelukan saja aku jadi merasa nggak mau kehilangan. pikir Via, ia memejamkan matanya dan menikmati dekapan Andre. menikmati detak jantungnya yang terus berdegup kencang, hangatnya suhu tubuh, dan juga aroma manis yang memabukkan.
“Ini alamatku, sore ini mampirlah. Aku akan katakan alasannya.” Andre menuliskan alamat rumahnya di secarik kertas lalu memberikannya pada Via.
“Sudah ketemu belum, Beb, bukunya?” Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan mereka.
“Sudah kok.” Andre berbalik.
“Aku sudah lapar banget.” Sinta bergelayut manja di lengan Andre.
“Kok wajahmu merah, Beb? Kamu sakit?” tanya Sinta.
“Nggak kok.” Andre meninggalkan Via dan Sinta.
Hlo kenapa Via disini? Baca bukunya kok kebalik? Pikir Sinta.
“Ayo, Sin!" Panggil Andre.
“I-iya.” Sinta segera menyusul Andre.
“Huft ....” Via menghela napas lega.
— SIDE TO SIDE —
Via mencari alamat yang diberikan Andre, ternyata salah satu apartemen mewah di kota ini.
“Wah besar sekali. Berapa harga sewanya ya?” Via melongo.
Ting Tong!
Andre membukakan pintu, rambutnya masih basah, handuk masih melingkar di lehernya.
“Oh hai.” Via kaget.
“Hai, ayo masuk.”
“Permisi.”
“Nggak ada orang kok, paman ku masih di kantor.”
“Ooo ....” Via mengamati sekeliling rumah Andre, tertata dengan rapi. Prabotannya bergaya minimalis. Kebanyakan berwarna hitam dan putih.
Sungguh mewah, ternyata Andre sekaya ini. Via terkagum dalam hati.
“Duduklah!" Andre mempersilahkan Via duduk. Via mengangguk dan duduk di sofa, Andre mengambil minuman kaleng dan menyerahkannya ke Via.
“Trims.” Via meminum minumannya, Andre juga hanya terdiam.
Duh canggung sekali rasanya. Pikir Via.
“Kamu masih marah?” Pertanyaan Andre memecahkan keheningan.
Via menoleh, lalu tersenyum kaku, “Nggak tahu, Kak.”
“Aku benar-benar nggak mau kehilangan kamu Via. Aku sayang sama kamu.” Andre berjongkok di depan Via.
“Kamu mau tahu kenapa aku ngga bisa putusin Sintakan?” Lanjut Andre.
Via mengangguk.
“Setengah tahun yang lalu Papaku bangkrut, tidak ada lagi investor dan bank yang mau meminjamkan dana. Lalu ada seorang pria yang berkuasa yang mau membantu Papaku, tapi dengan syarat aku harus mau berpacaran dengan anaknya, yaitu Sinta," kata Andre.
Via tertegun.
“Waktu itu aku sadar akan banyak PHK dan pengangguran saat perusahaan Papa hancur. Aku kira juga itu hanya permintaan main-main dari Sinta. Lalu aku juga berfikir seiring berjalannya waktu aku akan bisa suka dengan Sinta.” Andre menghela napas.
“Tapi ternyata aku nggak bisa membalas perasaannya. Pikiranku hanya dipenuhi bayangan dirimu Via, aku nggak bisa menghilangkan senyumanmu dari benakku.” Lanjut Andre.
“Cukup, Kak. Maafkan aku. Aku nggak tahu bebanmu. Aku egois dan hanya peduli dengan perasaan ku sendiri.” Via memeluk Andre.
“Aku berjanji akan menyukaimu selamanya, nggak akan berhenti menyukaimu.” Andre mencium pundak Via, naik sampai ke lehernya.
Wajah Via memerah, rasanya geli.
“Walaupun itu sulit, aku pasti tetap akan kembali padamu.” Andre membalas pelukan Via
“Aku juga akan mencintaimu selamanya, Kak,” jawab Via.
Andre mengelus rambut Via, melepaskan ikat rambut yang mengnguncir rambutnya. Wajah mereka saling mendekat, pertama hanya kecupan ringan lalu bertambah menjadi ******* mesra. Andre memainkan bibirnya di atas bibir Via, saling bertukar rasa manis yang penuh dengan ke hangatan.
Perasaan mereka terasa semakin meluap-luap, sulit untuk di kendalikan.
Walaupun kadang terasa menyesakan dan ingin berhenti, namun rasa manisnya juga terlalu sayang untuk dilewatkan.
— SIDE TO SIDE —
Via menutup pintu kamarnya, kakinya lemas, perutnya terasa geli.
“Ah ...! Ciuman yang panas.” Via menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba menghapus ingatan yang terus muncul. Rasanya begitu manis dan hangat.
“Bagaimana ini Tuhan? Salahkah aku yang ingin selalu bersamanya? Apa aku egois? Memintanya untuk selalu bersamaku?” Via membenamkan wajahnya ke bantal.
Triiing!
Nada sms masuk
ANDRE
Besok mau pulang bareng?
Wajah Via memerah, dengan cepat jari jemarinya mengetik balasan.
VIA:
Boleh
Mau kemana?
Bagaimana kalau karaoke?
ANDRE:
Belajar saja,
Semerter ini nilaimu hancurkan?
Via yang semula semangat 45 langsung lemes. Semester ini nilainya hancur T.T
Memang tugas utama pelajar itu belajar, bukan pacaran. Via menghela nafas panjang. Pokoknya semester ini harus ada kemajuan.
Saat ini Andre dan Via berharap, segalanya akan baik-baik saja. Perusahaan, hubungan orang tua dan anak, perasaan Sinta, dan juga hubungan mereka. Namun sepertinya mereka telah melakukan sebuah kesalahan besar.
— SIDE TO SIDE —
IG @dee.Meliana
LOVE LIKE VOTE COMMENT!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nuniek Nurhandayani
wah kalo pacaran kayak gini mah bisa ancur masa depan atuh Via-Andre
2020-12-27
0
Olla Saja
akhirnya bahagia 👉HARUS!!!
2019-10-20
7
🦋 Jihan Kim 🐝
happy ending
awas klo gk
gw apus dr fav thor
#ngancem
2019-10-15
8