jangan lupa Vote dan Like yaaa
selamat membaca
Sudah satu pekan berlalu, Ai begitu menikmati agenda barunya. Mengunjungi acara pertemuan bangsawan. Akibat dari rutinitasnya kini undangan yang datang tidak hanya untuk acara resmi. Beberapa bahkan mengundangnya secara pribadi. Pembawaan Ai yang ramah membuat rumornya semakin bagus dikalangan bangsawan. Seolah menjadi idola baru para wanita kalangan atas.
“ nyonya, gaunnya sudah siap” Ai baru selesai mandi. Malam ini dia akan menghadiri acara amal. Biasanya berisi pelelangan beberapa benda unik yang hasilnya untuk di berikan kepada lembaga sosial.
“ bantu aku memakainya” Milly dengan sigap membawa gaun elegan itu dengan lembut.
“ kau sudah menyuruh Grace kemari?” sebelum mandi tadi Ai menyuruh Milly untuk memanggil Grace.
“ sudah, nyonya. Mungkin sebentar lagi akan datang” jawab Milly dengan membantu menata gaun Ai.
Tok tok
Mily membuka pintu, disana sudah ada Grace yang semakin hari semakin berlaku sombong. Berbeda dengan pekerja lainnya, Grace sudah terbiasa menggunakan pakaian yang bagus hanya untuk mengurus kediaman.
“ ada apa Duchess memanggil saya ?” Grace berdiri di samping Ai yang kini sedang di rias oleh Milly.
“ aku ingin melihat buku keuangan kediaman” Grace kaget dengan permintaan Ai. Dia belum menyiapkan salinan keuangan yang baru.
“ Grace kau mendengarku?” tanya Ai yang sedari tadi tidak mendapat jawaban.
“ em, iya Duchess akan saya ambilkan” Grace pamit keluar. Dia berjalan menuju kamarnya. Mencari kumpulan berkas untuk di bawanya kepada Duchess.
“ sial, kenapa tidak ada?” barang yang dia cari tak kunjung ketemu.
“ aku tak mungkin memberikan salinan keuangan yang asli. Bisa-bisa rencanaku gagal. Bagaimana ini?” Grace menggigit kukunya karena cemas tidak tau harus berbuat apa.
Didalam kamar Ai masih menunggu sambil membiarkan Milly mengatur rambutnya.
“ kenapa nyonya ingin tau pembukuan itu?”
“ aku hanya ingin memastikan berapa banyak uang yang bisa aku bawa untuk acara nanti. Lagipula sebagai nyonya kediaman aku berhak mengetahuinya” Ai tentu tidak mau mempermalukan dirinya nanti. Sebagai Duchess dia setidaknya harus membawa satu barang dari pelelangan nanti. Selain uang hariannya, dia juga akan membawa beberapa uang milik Axton. Sebagai duda kaya yang sibuk dalam kemiliteran tentu uang berlimpahnya pasti jarang di pergunakan. Begitu fikir Ainsley.
“ lama sekali, Grace tidak datang” gerutu Ai yang kini hampir siap untuk pergi.
Tak lama orang yang di tunggu datang, meski sedikit gugup Grace terus mencoba untuk tenang.
“ ini buku yang Duchess minta” sambil memberikan benda itu.
Ai mengambilnya, kemudian membuka dengan tenang.
“Kenapa hanya beberapa hari yang tertulis, bulan kemarin tidak ada?” Ai yang merasa janggal dengan bentuk pembukuan ini. Ai memang tinggal di Barack, namun dia tidak menganggur disana. Sebagian arsip dan laporan kegiatan dialah yang merancangnya. Sebagai wanita satu-satunya sekaligus penerus Grafton satu-satunya Ai cukup ahli membuat pembukuan. Grace yang meremehkan status sosial Ai tidak kepikiran jika Ai bisa membaca pembukuan itu.
“ em, beberapa buku lainnya disimpan sendiri oleh Duke. Saya hanya mengatur keuangan selama tuan bertugas saja” kilah Grace yang sedikit masuk akal.
“ hem, kinerjamu tidak segemilang pemikiranku. Pergilah” usir Ai yang tidak puas dengan pekerjaan Grace. Grace hanya mengangguk pelan, setidaknya Duchess tidak mempenjang masalah. Tentu saja Grace tau, banyak sekali kecacatan dalam laporan itu, dia memang sengaja. Buku keuangan yang asli masih tersimpan rapi di kamarnya. Buku itu akan sangat berguna untuk rencana jahatnya nanti.
‘ tunggu saja Duchess, kau akan menyesal nanti’ batin Grace sambil menutup pintu kamar.
Ai semakin curiga dengan tingkah Grace. Semenjak kembali bekerja lagi, Grace seperti menjadi gadis penurut. Tidak banyak membuatnya kesal.
‘ apa yang sedang dia rencanakan?’ hati Ai terus bertanya, firasatnya buruk pada Grace.
“ nyonya, mari kita berangkat” Milly menyadarkan Ai yang sibuk dengan pemikirannya sendiri.
“ah iya” mereka berduapun menuju kereta. Dalam perjalanan pemikiran ini terus saja mengganggu Ai. Pasti ada sesuatu yang Grace sembunyikan dari dirinya. Tidak mungkin wanita pengganggu itu melakukan hal baik padanya.
‘ aku harus mencari tau’ tekad bulat Ai dalam hati.
Begitu sampai Ai melihat jika acara lelang ini begitu ramai, bisa di bilang semua bangsawan hadir dalam acara ini. Tidak tanggung-tanggung bahkan isu mengatakan jika pangeran kerajaan juga hadir untuk meramaikan acara amal ini.
“ nyonya saya sudah mendapatkan tempat duduknya” Milly datang sambil membawa papan nomor.
Ai segera turun dari kereta dengan di bantu Milly melangkah masuk kedalam gedung. Sepanjang jalan mata para lelaki sudah mengekori setiap pergerakan Ai. Kini dimanapun berada Ai selalu menjadi pusat perhatian. Semenjak membuka diri, Ai mulai terbiasa dengan perhatian yang dia terima. Bagaimanapun memang inilah niat awalnya. Menjadikan dirinya seorang Duchess yang patut di hormati.
Ai dan Milly sudah sampai di mejanya. Selayaknya gelarnya meja ini begitu mewah. Diatas nya sudah tersaji cemilan ringan yang terlihat mahal. Ai yang memaki Gaun kain beludru berwarna biru gelap sungguh mengesankan arti mewah. Kulit putihnya terpancar dengan baik.
“ nyonya sepertinya anda mencuri perhatian banyak orang” bisik Mily yang duduk di samping Ai. Meski Milly adalah pelayannya, tapi Ai tidak pernah membedakan statusnya. Ketika ikut dalam pertemuan, Milly juga memakai gaun dan riasan selayaknya tamu lainnya. Tidak ada yang menyangka jika dia adalah pelayan Duchess.
“ ya, aku sengaja” Ai sudah terbiasa sombong di depan Milly, baginya menyenangkan untuk menggoda pelayannya ini.
Tak lama acara lelang di mulai. Ruangan tiba-tiba berubah gelap. Hanya menyisakan lampu khusus untuk memperlihatkan barang. Suasana menjadi begitu tenang.
Satu-persatu barang sudah habis terlelang, tidak ada satupun yang mencuri perhatian Ai. Bahkan dia yang kebosanan sudah mulai mengantuk karena waktu semakin malam.
“ nyonya lihat itu, bukankah hiasan rambut itu terlihat indah?” Mily yang tidak tau jika Ai sudah mengantuk mengoyang keras tubuh Ai. Membuat Ai kembali tersadar.
“ kau mau?, belilah” ucap Ai malas.
“ benarkah nyonya?” Milly yang begitu tidak percaya dengan ucapan Ai terlihat begitu girang mendengarnya.
“ iya Milly, aku akan ke toilet sebentar” Ai ingin mencuci mukanya agar rasa ngantuknya berkurang.
“ Ainsley !” panggil seseorang ketika Ai sudah berada di luar tempat acara. Ai pun mencari siapa orang yang saat ini masih berani memanggil namanya.
“ oh Hardwin !” bagitu tau jika seseorang itu adalah teman lelakinya. Hardwin kini berjalan mendekati Ai. Mereka tampak tidak percaya bisa bertemu disini.
“ kini aku percaya jika kau adalah perempuan” sindir Hardwin yang terpukau dengan penampilan Ai menggunakan gaun mewah. Hardwin memandang dari ujung rambut sampai kaki, semua hal yang ada di tubuh Ai terlihat begitu pas dan cantik.
“ kau selalu saja meremehkanku” Ai mulai merajuk. Hardwin bagi Ai sudah seperti saudara laki-lakinya. Hubungan mereka sangat dekat, bahkan di Barack jika bukan karena Hardwin mungkin Ai sudah pergi karena tidak kuat dengan lingkungan keras disana. Dengan adanya Hardwin, Ai merasa terlindungi dan lama-kelamaan Ai mulai nyaman dan terbiasa dengan lingkungan Barack.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Oi Min
Ai..... kmu hrs hati2 ma titisan siluman ular rubah betina jalang Grace itu
2024-05-17
0
Abi Mancung
harus lbih pinter km ai jngn ktinggln 1lngkh terus gmna sihh bkin c ainya lbih cerdik,Thor ktnya udh pernh mati
2021-09-28
0
Megalitha Yuliana Gahung-Lintang
mudah-mudahan Grace ketahuan....
2021-07-16
3