Bab 1: Hari Pernikahan

Ainsley terbangun akibat goncangan pada keretanya. Perjalanan menuju rumah Duke Wellinton. Lelaki yang baru saja menjadi suami sahnya. Karena terlalu lelah Ai tertidur sebentar. Tapi Ainsley di landa kebingungan. Pasalnya Ai ingat kejadian terkahir kali adalah kejadian bunuh dirinya. Apa dia sedang bermimpi.

“ kau kenapa?” hampir saja  Ai  berteriak kaget, sejak kapan Duke ada disebelahnya.

“ kenapa kau ada disini?” pertanyaan Ai sukses membuat Axton semakin bingung. Apa istrinya tidak sadar saat pernikahan.

“ kita sedang menuju rumahku, apa kau lupa jika kita baru saja menikah?” Axton menatap Ai penuh curiga.

“ menikah?” Ai mengerutkaan keningnya.  Masih bingung dengan apa yang terjadi. Ai memutuskan untuk diam. Dia berencana memastikan bahwa kejadian sebelumnya itu mimpi atau bukan. Axton hanya membuang nafas kasar melihat kejanggalan pada istrinya.

Sepanjang perjalanan pasangan itu sibuk dengan pemikiran masing-masing. Tak ada pembicaraan setelahnya. Axton yang sibuk dengan kumpulan berkas yang sengaja dia bawa, sedang Ai sibuk mencari petunjuk untuk memastikan kebingunganya. Tak terasa kereta terhenti, keduanya turun.

“ jika tidak salah yang menyambut dari kediaman adalah Brian dan Grace.” Lirih Ai. Mengingat semua kejadian satu tahun lalu itu.

“ salam nyonya. Saya Brian pengawal Duke Wellington. Dan ini Lady Bart. Asisten sekaligus kepala pelayan disini”

“ persis” gumannya. Semua perkataan  Brian sama persis dengan mimpinya. Ai mulai yakin jika tadi bukanlah mimpi. Tapi tidak mungkin jika dia mengulang masa lalu.

 “  mari kita lihat kejadian selanjutnya.” Guman Ai mencoba menenangkan hatinya yang gundah.

Begitu masuk kediaman, barisan belasan pelayan menyambutnya. Dia bagaikan seorang ratu yaang di sambut rakyatnya. Semua tampak memberikan hormat. Meskipun dia tahu bahwa semua penghormatan ini lebih tepat karena adanya Duke Wellington yang ada di depan Ai. Namun Ai tidak peduli dia masih begitu bangga dengan dirinya.

“ kau ikutlah dengan Grace, dia akan membawamu ke kamar” Ai mengangguk pelan. Tak ada pertanyaan seperti dahulu. Dalam hati Ai begitu membenci Grace. Ingatannya begitu kenal dengan kekejaman yang dia rasakan.

“ mari nyonya, ini kamar anda “ ucap Grace penuh kesopanan. Dia memang berniat mengambil hati Ai, untuk menghilangkan kecurigaan. Namun sayang Ai sudah mengetahui niat busuk Grace.

“ Duchess, panggil aku seperti itu” tegas Ai. Semenjak bangun dari mimpinya Ai tidak mau berbaik hati dengan Grace. Meski Ai masih ragu semuanya benar mimpi atau kenyataan.

“ kau boleh pergi ” usir Ai. Ai begitu angkuh dalam penglihatan Grace. Padahal sebelumnya Grace yakin jika Duchess adalah seorang wanita yang polos dan mudah di manipulasi. Tapi saat ini Ai menjadi sosok yang berbeda di mata Grace.

“ baik Duchess” Grace langsung pergi dengan perasaan dongkol.

AI segera masuk ke kamar, meneliti setiap jengkal ruangan itu. Semuanya persis dengan mimpinya. Mulai dari lemari, balkon, meja rias, kamar mandi. Semuanya persis sama.

“ tinggal satu lagi” Ai mulai menghitung waktu. Ai sedang menunggu Duke datang jika perkiraannya benar satu jam lagi Axton akan masuk ke kamar. Ai ingat betul bagaimana malam pertamanya rusak karena ulah Grace. Jika kejadian ini sama, Ai benar-benar percaya jika ia hidup kembali. Mengulang waktu tepat dihari pernikahannya.

Ai mulai mempersiapkan dirinya, melepas gaun pernikahannya. Beberapa pelayan yang berniat membantu sudah Ai usir pergi. Malam ini tak akan terjadi apapun begitu jika mengingat masa lalu. Selepas mandi Ai memakai baju tidur yang sama seperti masa lalu.

“ bagus, aku berharap semuanya memang hanya mimpi” Ai berdiri di depan cermin. Berbicara dengan dirinya sendirinya. Ai memang sudah terbiasa mandiri, melakukan semuanya sendiri.

Tok  tok

Lelaki yang Ainsley tunggu akhirnya datang. Duke Wellington dengan pakaian yang sama yang Ai ingat.

“ em bagaimana, kau menyukai kamarnya?”  Axton berjalan mendekati Ai. Melihat pantulan kecantikan istrinya membuat Axton begitu terpesona. Wanita muda yang cantik.

“ lumayan,” Ai mengangguk pelan.

Axton duduk di samping Ai di atas ranjang. Ai beringsut menjauh dan berdiri. Mengalihkan diri dengan mengambilkan Axton minuman. Karena Ai tau jika setelahnya Axton akan menciumnya. Ai tidak mau harga dirinya jatuh 2 kali.

“ ini Duke” memberikan segelas anggur.

“ panggil aku Axton” koresi Duke. Semua istrinya selau memanggil gelarnya. Axton keberatan dengan itu. Pasalnya tidak ada suami istri yang berbicara seformal itu.

Suasana menjadi sedikit canggung, baik Axton maupun Ai mulai meminum anggur yang mereka pegang.

“ satu, dua, ,,” Ainsley menghitung kedatangan Grace.

Tok tok

Manik Ai membola, semuanya sesuai dengan perkiraannya. Ai bahkan hampir saja terjatuh karena syok atas kebenaran yang dia temukan.

“ kau tak apa?” Axton menahan pinggang Ai. Dia melihat keterkejutan yang Ai alami.

“ tidak,” Ai menggeleng pelan.

“ sebentar” Axton melangkah mendekati pintu. Ai meletakkan gelas yang dia bawa. Tangan Ai mulai bergetar akibat ketidakpercayaannya bahwa semua ini sudah pernah dia alami. Kepalanya mulai pening memikirkan semuanya.

“ Ai”

“ ah iya” karena sibuk dengan pikiranya Ai baru mendengar panggilan Axton. Dia membalikkan tubuhnya dengan senyum yang di buat-buat.

“ ada hal mendesak yang harus aku selesaikan”

“ ah ya, tak apa. Selesaikan” Ai mencoba menutupi kegugupannya dengan tersenyum ramah.

Sepeninggalnya Axton dari kamarnya, Ai langsung mengunci kamar menutup gorden dan menaiki ranjang. Dia merasa ketakutan dengan kenyataan bahwa dia hidup kembali dan mengulang waktu.

“ bagaimana ini, tidak tidak. Apa mungkin hal ini terjadi?” Ai tiba-tiba terserang gejala kepanikan. Dia menyelimuti seluruh tubuhnya.

“ aku harus mencari cara untuk pergi darisini”

“ tidak-tidak aku harus meminta cerai, tapi tidak mungkin bahkan ini belum satu hari. Apa yang harus aku lakukan?” Ai terus berceloteh sendiri. Menyusun rencana agar terhindar dari kematian yang dia ciptaakan sendiri.

Tok tok,, tok tok,

Ai menggeliat dari tidurnya. Hampir semalam memikirkan hal terbaik untuk menghindari kematian. Namun sayang Ai tidak menemukan ide sama sekali.

“ Duchess,,” suara dari luar pintu membuatnya tersadar jika pintu kamar masih terkunci. Dengan langkah lemasnya Ai segera membuka pintu.

“ ah iya. Ada apa?” ucap Ai malas. Satu hal yang Ai pastikan, dirinya tidak akan merubah menjadi seorang wanita lemah lembut seperti dulu. Merubah dirinya menjadi gemulai hanya untuk menarik perhatian suami penyelingkuh. Tidak, Ai akan menjadi dirinya sendiri. Wanita yang lekat dengan dunia lelaki. Senjata, bela diri semaunya sendiri. Semuanya takkan berbeda dengan tingkahnya waktu di Barack.

“ anda sudah ditunggu Duke di bawah “ pelayan menjawab.

“ di tunggu?” Ai belum benar-benar sadar jika hari sudah pagi.

“ sarapan nyonya” Ai mengangguk beberapa kali saat menyadari kebodohannya.

“ aku akan bersiap” tanpa menunggu jawaban pelayan Ai langsung menutup pintu kamar.

Ai segera masuk ke kamar mandi, mencuci muka dan berganti pakaian. Sebenarnya dia ingin mandi tapi dia khawatir akan menghabiskan waktu yang lama. Setelah merapikan rambut panjangnya, Ai segera keluar dan turun ke ruang makan.  

“ apa aku terlalu lama?” menyadari jika pandangan datar Axton mengekori sepanjang langkahnya.

“ duduklah” ucap Axton datar.

Axton masih kesal dengan Ai yang mengabaikan dirinya dengan mengunci kamar. Semalam Axton berniat kembali ke kamar, tapi dia harus kecewa dengan pintu kamar Ai yang terkunci. Mereka memang menempati kamar yang berbeda, tapi entah kenapa Axton begitu ingin mendekati istri barunya ini.

Terpopuler

Comments

Oi Min

Oi Min

jangan sampai kehidupan mu yg sblmnya terulang Ai....... singkirkan si Grace jalang itu

2024-05-17

0

Angelina Sitinjak

Angelina Sitinjak

up

2022-11-01

0

Dikaa

Dikaa

sdh di kasi kehidupan ke 2 sdh tau urutan nya seperti apa,, kenapa masih panik

2021-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Sinopsis
2 prolog 1
3 Prolog 2
4 Bab 1: Hari Pernikahan
5 Bab 2: Menunggang Kuda
6 Bab 3 : Sandiwara
7 Bab 4: Pembalasan
8 Bab 5 : Mulai Curiga
9 Bab 6 : Terkuak
10 Bab 7 : Perhatian
11 Bab 8 : Sakit
12 Bab 9 : Pembalasan
13 Bab 10 : Rencana Jahat
14 Bab 11 : Gagal
15 Bab 12 : Barack
16 Bab 13 : Menembak
17 Bab 14 : Pintu Rahasia
18 Bab 15 : Kepergian
19 Bab 16 : Jamuan Minum Teh
20 Bab 17 : Acara Lelang
21 Bab 18 : Tidak Lupa
22 Bab 19 : Malu
23 Bab 20 : Pengintaian
24 Bab 21 : Estafet
25 Bab 22 : Mata-mata
26 Bab 23 : Kepulangan
27 Bab 24 : Tidur terus
28 Bab 25 : Mulai
29 Bab 26 : kobaran Api
30 Bab 27 : Akhir 1
31 Bab 28 : Akhir 2
32 Bab 29 : Selesai
33 Bab 30 : Pesta ulang tahun
34 Bab 31 : Sekutu?
35 Bab 32 : Bubuk Rahasia
36 Bab 33 : Terjebak
37 Bab 34 : dimana kamu?
38 Bab 35 : Terjadi Lagi
39 Bab 36 : Rumor
40 Bab 37 : Santapan
41 Bab 38 : Mendayung ( haredang)
42 Bab 39 : Tamu
43 Bab 40 : Menguping
44 Bab 41 : Bertemu Teman
45 Bab 42 : Berubah
46 Bab 43: Berkas
47 Bab 44 : Esme Chayton
48 Bab 45 : Esme Chayton 2
49 Bab 46 : Kyliee Blackton
50 Bab 47 : Kyliee Blackton 2
51 Bab 48 : Penjemputan Paksa
52 Bab 49: Terbongkar
53 Bab 50: Anggur
54 Bab 51
55 Bab 52
56 Bab 53
57 BAB 54 : TULANG
58 BAB 55 : PANIK
59 BAB 56: LACI
60 BAB 57 : Mulai
61 Bab 58 : menyelinap
62 Bab 59 : Tak Sengaja
63 Bab 60 : Berlawanan
64 bab 61 : Harus Kuat
65 Bab 62 : Kunjungan
66 Bab 63 : Memilih
67 Bab 64 : Seakan Lelah
68 Bab 65 : Ketahuan
69 Bab 66 A: Tertahan
70 Bab 66 B: Tertahan
71 Bab 67 : Buruk
72 Bab 68 : Pengalihan
73 Bab 69 : Berfikir
74 Bab 70 : Menyerah
75 Bab 71 A: Waspada
76 Bab 71 B : Waspada
77 Bab 72: Bebas
78 Bab 73 : Kecewa
79 Bab 74 : bodoh
80 Bab 75 : Amukan
81 Bab 76: Tidak
82 Bab 77 : Egois
83 Bab 78 : menunggu
84 Bab 79: Berharap
85 Bab 80 : Keluar
86 Bab 81 : Dalbert
87 Bab 82 : Masy
88 Bab 83 : Jatuhnya Perbatasan
89 Bab 84 : Permulaan
90 Bab 85 : Panik
91 Bab 86 : Istana
92 Bab 87 : Berhasil Masuk
93 Bab 88 : Tidak Terduga
94 Bab 89 : Tugas
95 Bab 90 : Pertemuan
96 bab 91 : Berat
97 Bab 92 : Ide
98 Bab 93 : Menuju
99 Bab 94 : Putra Mahkota
100 Bab 95 : Nialu
101 Bab 96 : Tordor
102 Bab 97 : Tahanan Kota
103 Bab 97 B: Tahanan Kota
104 Bab 98: Terbongkar
105 Bab 99 : Setia
106 Bab 100 : Pergi
107 Bab 101 : Harapan
108 Bab 102 : Dalbert Kecewa
109 Bab 103 : Dalbert memilih
110 Bab 104 : Akhirnya
111 Bab 105: Ketemu
112 Bab 106 : Berdua
113 Bab 107 : Bunga Yark
114 Bab 108 : Kau bukan Hardwin
115 Bab 109: Bagaimana
116 Bab 110 : Memohon
117 Bab 111: Kesepakatan
118 Bab 112: Mulai Pengobatan
119 Bab 113: Cepu
120 Bab 114 : Sembunyi
121 Bab 115 : Pilihan
122 Bab 116 : Puncak
123 Bab 117 : Selamat Tinggal
124 Bab 118 : Terbuka
125 Bab 119: Terakhir
126 Bab 120: Air Terjun
127 Bab 121: Kesal
128 Bab 122: Kejam
129 Bab 123: Pelajaran
130 Bab 124: Bersalah
131 Bab 125 : Berubah
132 Bab 126 : Cerita
133 Bab 127 : Perjalanan
134 Bab 128: Brian
135 Bab 129 : Rencana Mandiri
136 Bab 130 : Pecah Bayangan
137 Bab 131: Bavaria
138 Bab 132 :Tak menentu
139 Bab 133 : Upaya
140 Bab 134 : Kegilaan
141 Bab 135 : Terbongkar
142 Bab 136 : Bualan
143 Bab 137 : Menghilang
144 Bab 138: Masuk
145 Bab 139 : Bersatu
146 Bab 140: Negosiasi
147 Bab 141: Berbalik
148 Bab 142. Penghujung
149 Bab 143. Sial
150 Bab 144. Malam Pernikahan
151 bab. 145 : Terulang Lagi
152 Bab. 146 : Bukan Akhir
153 Bab. 147 : Bukan Akhir 2
154 Bab148. Pengakuan
155 Bab 149. Wasiat
156 Bab 150. Kacau
157 Bab 151. Naif
158 Bab 152. Terbuka
159 Bab 153. Mengingat
160 Bab 154. Amarah
161 Bab 155. Menguping
162 Bab 156. Pergi
163 Bab 157. Tidak Kuasa
164 Bab 158 : Baik atau benar
165 Bab 159. Baik atau benar 2
166 Bab 160. Keputusan Pangeran Aric
167 Bab 161. Bavaria Bersedih
168 Bab 162. Pertemuan
169 Bab 163. Pemakaman
170 Bab 164. Selalu Tau
171 Bab 165. Ketahuan
172 Bab 166. Pengadilan
173 Bab 167. Perpisahan
174 Bab 168. Istana
175 Bab 169. Pura-pura
176 Bab 170. Berulah lagi
177 Bab 171. Membujuk Terus
178 Bab 172. Berbaikan?
179 Bab 173. Hari Eksekusi
180 Bab 174. Hari Eksekusi 2
181 Bab 175. Gangguan Lagi
182 Bab 176. Kabar Duka
183 Bab 177. Perselisihan
184 Bab 178. Kemungkinan
185 Bab 179. Menyedihkan
186 Bab 180. Memilih Diam
187 Bab 181. Bersandiwara Lagi
188 Bab 182. Menahan
189 Bab 183. Menuju Prosesi
190 Bab 184. Kembali Bertugas
191 Bab 185. Membagi Diri
192 Bab 185. Hari Pemakaman
193 Bab 186. Hari Pemakaman 2
194 Bab 187. Ada Apa dengan Ai
195 Bab 188. Hal Aneh
196 Bab 189. Memantau
197 Bab 190. Kabar Baru
198 Bab 191. Putri Charlotte
199 Bab 192. Menyembunyikan
200 Bab 193. Senjata Istimewa
201 Bab 194. Berbaikan
202 Bab 195. Pil
203 Bab 196. Tawaran
204 Bab 197. Hari Peresmian
205 Bab 198. Menimbang
206 Bab 199. Raja
207 Bab 200. Kepergian
208 Bab 201. Perjanjian
209 Bab 202. Magic
210 Bab 203. Merasa Bersalah
211 Bab 204. Tersadar
212 Bab 205. Liburan (tamat)
213 The Unloved Duchess
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Sinopsis
2
prolog 1
3
Prolog 2
4
Bab 1: Hari Pernikahan
5
Bab 2: Menunggang Kuda
6
Bab 3 : Sandiwara
7
Bab 4: Pembalasan
8
Bab 5 : Mulai Curiga
9
Bab 6 : Terkuak
10
Bab 7 : Perhatian
11
Bab 8 : Sakit
12
Bab 9 : Pembalasan
13
Bab 10 : Rencana Jahat
14
Bab 11 : Gagal
15
Bab 12 : Barack
16
Bab 13 : Menembak
17
Bab 14 : Pintu Rahasia
18
Bab 15 : Kepergian
19
Bab 16 : Jamuan Minum Teh
20
Bab 17 : Acara Lelang
21
Bab 18 : Tidak Lupa
22
Bab 19 : Malu
23
Bab 20 : Pengintaian
24
Bab 21 : Estafet
25
Bab 22 : Mata-mata
26
Bab 23 : Kepulangan
27
Bab 24 : Tidur terus
28
Bab 25 : Mulai
29
Bab 26 : kobaran Api
30
Bab 27 : Akhir 1
31
Bab 28 : Akhir 2
32
Bab 29 : Selesai
33
Bab 30 : Pesta ulang tahun
34
Bab 31 : Sekutu?
35
Bab 32 : Bubuk Rahasia
36
Bab 33 : Terjebak
37
Bab 34 : dimana kamu?
38
Bab 35 : Terjadi Lagi
39
Bab 36 : Rumor
40
Bab 37 : Santapan
41
Bab 38 : Mendayung ( haredang)
42
Bab 39 : Tamu
43
Bab 40 : Menguping
44
Bab 41 : Bertemu Teman
45
Bab 42 : Berubah
46
Bab 43: Berkas
47
Bab 44 : Esme Chayton
48
Bab 45 : Esme Chayton 2
49
Bab 46 : Kyliee Blackton
50
Bab 47 : Kyliee Blackton 2
51
Bab 48 : Penjemputan Paksa
52
Bab 49: Terbongkar
53
Bab 50: Anggur
54
Bab 51
55
Bab 52
56
Bab 53
57
BAB 54 : TULANG
58
BAB 55 : PANIK
59
BAB 56: LACI
60
BAB 57 : Mulai
61
Bab 58 : menyelinap
62
Bab 59 : Tak Sengaja
63
Bab 60 : Berlawanan
64
bab 61 : Harus Kuat
65
Bab 62 : Kunjungan
66
Bab 63 : Memilih
67
Bab 64 : Seakan Lelah
68
Bab 65 : Ketahuan
69
Bab 66 A: Tertahan
70
Bab 66 B: Tertahan
71
Bab 67 : Buruk
72
Bab 68 : Pengalihan
73
Bab 69 : Berfikir
74
Bab 70 : Menyerah
75
Bab 71 A: Waspada
76
Bab 71 B : Waspada
77
Bab 72: Bebas
78
Bab 73 : Kecewa
79
Bab 74 : bodoh
80
Bab 75 : Amukan
81
Bab 76: Tidak
82
Bab 77 : Egois
83
Bab 78 : menunggu
84
Bab 79: Berharap
85
Bab 80 : Keluar
86
Bab 81 : Dalbert
87
Bab 82 : Masy
88
Bab 83 : Jatuhnya Perbatasan
89
Bab 84 : Permulaan
90
Bab 85 : Panik
91
Bab 86 : Istana
92
Bab 87 : Berhasil Masuk
93
Bab 88 : Tidak Terduga
94
Bab 89 : Tugas
95
Bab 90 : Pertemuan
96
bab 91 : Berat
97
Bab 92 : Ide
98
Bab 93 : Menuju
99
Bab 94 : Putra Mahkota
100
Bab 95 : Nialu
101
Bab 96 : Tordor
102
Bab 97 : Tahanan Kota
103
Bab 97 B: Tahanan Kota
104
Bab 98: Terbongkar
105
Bab 99 : Setia
106
Bab 100 : Pergi
107
Bab 101 : Harapan
108
Bab 102 : Dalbert Kecewa
109
Bab 103 : Dalbert memilih
110
Bab 104 : Akhirnya
111
Bab 105: Ketemu
112
Bab 106 : Berdua
113
Bab 107 : Bunga Yark
114
Bab 108 : Kau bukan Hardwin
115
Bab 109: Bagaimana
116
Bab 110 : Memohon
117
Bab 111: Kesepakatan
118
Bab 112: Mulai Pengobatan
119
Bab 113: Cepu
120
Bab 114 : Sembunyi
121
Bab 115 : Pilihan
122
Bab 116 : Puncak
123
Bab 117 : Selamat Tinggal
124
Bab 118 : Terbuka
125
Bab 119: Terakhir
126
Bab 120: Air Terjun
127
Bab 121: Kesal
128
Bab 122: Kejam
129
Bab 123: Pelajaran
130
Bab 124: Bersalah
131
Bab 125 : Berubah
132
Bab 126 : Cerita
133
Bab 127 : Perjalanan
134
Bab 128: Brian
135
Bab 129 : Rencana Mandiri
136
Bab 130 : Pecah Bayangan
137
Bab 131: Bavaria
138
Bab 132 :Tak menentu
139
Bab 133 : Upaya
140
Bab 134 : Kegilaan
141
Bab 135 : Terbongkar
142
Bab 136 : Bualan
143
Bab 137 : Menghilang
144
Bab 138: Masuk
145
Bab 139 : Bersatu
146
Bab 140: Negosiasi
147
Bab 141: Berbalik
148
Bab 142. Penghujung
149
Bab 143. Sial
150
Bab 144. Malam Pernikahan
151
bab. 145 : Terulang Lagi
152
Bab. 146 : Bukan Akhir
153
Bab. 147 : Bukan Akhir 2
154
Bab148. Pengakuan
155
Bab 149. Wasiat
156
Bab 150. Kacau
157
Bab 151. Naif
158
Bab 152. Terbuka
159
Bab 153. Mengingat
160
Bab 154. Amarah
161
Bab 155. Menguping
162
Bab 156. Pergi
163
Bab 157. Tidak Kuasa
164
Bab 158 : Baik atau benar
165
Bab 159. Baik atau benar 2
166
Bab 160. Keputusan Pangeran Aric
167
Bab 161. Bavaria Bersedih
168
Bab 162. Pertemuan
169
Bab 163. Pemakaman
170
Bab 164. Selalu Tau
171
Bab 165. Ketahuan
172
Bab 166. Pengadilan
173
Bab 167. Perpisahan
174
Bab 168. Istana
175
Bab 169. Pura-pura
176
Bab 170. Berulah lagi
177
Bab 171. Membujuk Terus
178
Bab 172. Berbaikan?
179
Bab 173. Hari Eksekusi
180
Bab 174. Hari Eksekusi 2
181
Bab 175. Gangguan Lagi
182
Bab 176. Kabar Duka
183
Bab 177. Perselisihan
184
Bab 178. Kemungkinan
185
Bab 179. Menyedihkan
186
Bab 180. Memilih Diam
187
Bab 181. Bersandiwara Lagi
188
Bab 182. Menahan
189
Bab 183. Menuju Prosesi
190
Bab 184. Kembali Bertugas
191
Bab 185. Membagi Diri
192
Bab 185. Hari Pemakaman
193
Bab 186. Hari Pemakaman 2
194
Bab 187. Ada Apa dengan Ai
195
Bab 188. Hal Aneh
196
Bab 189. Memantau
197
Bab 190. Kabar Baru
198
Bab 191. Putri Charlotte
199
Bab 192. Menyembunyikan
200
Bab 193. Senjata Istimewa
201
Bab 194. Berbaikan
202
Bab 195. Pil
203
Bab 196. Tawaran
204
Bab 197. Hari Peresmian
205
Bab 198. Menimbang
206
Bab 199. Raja
207
Bab 200. Kepergian
208
Bab 201. Perjanjian
209
Bab 202. Magic
210
Bab 203. Merasa Bersalah
211
Bab 204. Tersadar
212
Bab 205. Liburan (tamat)
213
The Unloved Duchess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!