Pesta telah usai, beberapa pelayan mulai membersihkan lantai bawah tempat pesta diadakan. Ai yang masih lelah memilih duduk di sofa tak juah dari sana. Disampingnya ada Milly yang sedang menyusun beberapa menu permintaan Ai.
“ nyonya, makanannya sudah siap” panggil Milly.
“ aku benar-benar kelaparan” Ai langsung saja menyantap menu-menu yang menurutnya lezat dan langka itu.
“ hemm enak sekali” puji Ai yang sedang mengunyah makanan.
“ nyonya tidak makan dulu sebelum pesta?” tanya Milly yang melihat betapa kelaparannya nyonya menyantap makanan.
“ aku terlalu gugup jadi tidak nafsu makan” suaranya terdengar aneh dan kurang jelas dengan makanan yang berada di mulut Ai. Milly tak mau mengganggu lagi.
“ kau makanlah juga” Milly yang terbiasa dengan ajakan itu tidak perlu berfikir 2 kali. Meski dia pelayan Ai sudah sering mengajaknya makan bersama.
“ habis ini nyonya langsung tidur?” tanya Mily setelah membereskan piring kotor. Mereka sudah menyelesaikan acara makan bersama. Dan kini sedang istirahat sejenak.
“ Axton ingin aku ke kamarnya sebentar dia berniat memberikan gaun. Katanya cocok denganku” Milly tak ada berfikir aneh- aneh.
“ baiklah, mari saya bantu ke atas” mereka berduapun pergi, tanpa tau jika ada seseorang yang menguping pembicaraan. Dengan senyum jahatnya dia memiliki niat buruk. Langkahnya segera menyusul setelah membisikkan sesutu pada seorang pelayan.
Milly dan Ai sedang berjalan melewati lantai dua, tiba-tiba kaget karena tumpahan makanan di tubuh Ai.
“ Astaga! Maafkan saya nyonya, saya tidak sengaja” seorang pelayan langsung bersimpuh takut dengan kemarahan Ai nanti, padahal Ai tidak pernah marah pada pelayan disini.
“ bagaimana ini nyonya ?” Milly sibuk membersihkan noda makanan dengan menggunakan celemeknya.
“ sudah tak apa. Kita ke kamar dulu untuk membersihkannya” ajak Ai tak ingin memperbesar masalah. Dia sudah sangat lelah dan ngantuk untuk meladeni masalah sepele seperti ini.
Setelah tiba di kamar, Ai segera membersihkan diri dan mengganti gaunnya. Milly yang sedari tadi merapikan gaun nyonyanya untuk dibersihkan besoknya berfikir aneh terhadap kejadian barusan.
“ seharusnya pelayan itu tidak membawa makanan turun, bukankah pesta ada di lantai bawah?” guman Milly pelan. Makanan yang tumpah adalah makanan pesta, sungguh tidak masuk akal jika makanan itu dari lantai atas.
“ apa mungkin Duke yang memintanya?” Milly mengangguk pelan, menemukan alasan yang cocok kenapa bisa makanan pesta ada di lantai atas.
Ceklek..
Pintu kamar mandi terbuka, Ai yang sudah membersihkan diri segera berganti pakaian dengan di bantu Milly mengeringkan rambutnya. Rasa lengket dan lelahnya sudah menghilang.
“ ah aku mengantuk sekali, setelah kenyang makan lalu mandi seperti ini membuatku sangat mengantuk” Ai yang duduk di depan meja rias tak hentinya menguap.
“ tapi kita belum mengambil gaun” Milly mencoba mengingatkan kembali pesan Ai tadi. Bagaimanapun Mily tidak mau jika Duke kembali kesal karena ulah Duchess yang cuek seperti ini.
“ emm,, aku sudah tidak kuat menahan ngantuk, rasa antusiasku juga berkurang. Besok aku akan meminta maaf pada Axton” tanpa banyak bicara lagi Ai segera menaiki ranjang dan berbaring dengan nyaman. Tanpa menunggu lama Ai sudah masuk dalam alam mimpi
Milly malah kebingungan, bagaimana jika tuannya nanti marah karena undangannya tidak di sanggupi nyonyan. Milly maju mundur memilih untuk membangunkan Ai atau tidak. Rasanya tidak tega melihat betapa pulasnya sang nyonya terlelap.
“apa lebih baik aku ke kamar tuan untuk memberitahukan jika nyonya kecapekan dan tertidur?” milly meremas kedua tangannya. Dia benar-benar dilema.
“ lebih baik seperti itu” Milly menghembuskan nafas saat memutuskan ini. Menguatkan tekad untuk keluar kamar menuju kamar utama lantai 3.
Di tempat lain, setelah memastikan pelayan melaksanakan perintahnya, dia pergi ke lantai 3. Dia sudah memiliki rencana yang matang untuk mengadu domba pasangan mesra di pesta tadi. Orang itu adalah Grace, saat menguping tadi dia tiba-tiba terpikirkan ide yang cukup bagus.
Grace sudah di depan kamar Axton, setelah mempersiapkan beberapa hal dulu. Membuka pintu pelan-pelan. Grace yakin jika Axton memang berada di kamar, ruang kerjanya kosong. Samar-samar terdengar bunyi air.
“ sepertinya Axton di kamar mandi” Grace segera melancar aksinya. Pintu masuk tidak dia rapatkan, biar nanti ketika Ai datang bisa langsung masuk dalam perangkapnya. Dia kemudian membuka baju luarannya.
Tap tap
Langkah kaki semakin mendekat, Grace yakin rencananya untuk memisahkan Axton dan Ai pasti akan berhasil. Dengan seringainya Grace segera menaiki ranjang Axton setelah mematikan beberapa lampu kamar.
Di luar Milly sedikit ragu dengan rencanannya. Dia takut jika ini malah akan merusak hubungan suami istri itu, apalagi dia melakukan hal ini atas kehendaknya sendiri buka perintah dari Ainsley.
‘ apa tuan akan marah nanti? ‘ batin Milly.
‘ kalau tiba-tiba tuan marah aku tidak bisa menanggungnya ‘ remasan tangannya semakin erat. Milly berbalik, menjauhi kamar Axton. Dia tidak melanjutkan niatnya.
‘ tapi bagaimana jika tuan menunggu semalaman, pasti besok akan lebih marah’ batinnya kembali berseteru. Dia kembali berbalik badan namun tak kunjung maju. Hatinya belum bisa memilih.
‘ sudahlah, kalau marah aku tanggung sendiri, toh kalau nyonya tau pasti akan membantuku ‘ mantap dengan pendiriannya Milly kembali melangkah maju mendekati kamar.
Grace yang di dalam kamar melihat ada bayangan wanita di luar membuat hatinya sangat senang, sebentar lagi pasti akan ada pertengkaran. Grace merapikan penampilannya, sebaik mungkin harus membuat Ai salah paham. Grace memang membuat dirinya seperti sedang “ tidur “ dikamar Axton.
Milly berniat mengetuk pintu namun dia urungkan karena melihat pintu masuk terbuka sedikit. Karena penasaran dia sedikit mengintip situasi di dalam kamar. Dengan langkah sempit Milly terus menyusuri keadaan di kamar. Dia sedikit tersentak ketika mendengar pintu terbuka dari dalam.
Kemudian siluet lelaki bertelanjang dada terlihat dari luar, Milly yang kaget segera menarik diri.
‘ tuan baru selesai mandi. Lebih baik aku menunggu sebentar’ Milly berfikir mungkin Axton sedang berpakain jadi dia terdiam berdiri di depan pintu.
Setelah beberapa lama, terdengar seperti ada seorang wanita dari dalam kamar. Rasa penasaran Milly kembali lagi, dia mengintip dari celah pintu. Bahkan pintu semakin terbuka karena setengah kepala Milly masuk kedalam.
“ astaga !!” ucap Milly sedikit berteriak. Melihat pemandangan yang sungguh sulit di percayai.
Axton yang mendengar teriakan dari luar langsung menoleh, dia berfikir yang berteriak tadi adalah Ai. Karena tidak mau Ai salah paham Axton segera menuju pintu dan membukanya lebar.
Axton sedkit lega ketika mendapati hanya Milly yang ada di depan kamarnya. Rasa khawatirnya sedikit berkurang. Milly menutup mulutnya dan berjalan mundur ketika melihat tuannya berdiri di depannya. Raut wajah tuannya begitu khawatir, namun tetap tidak mengurangi rasa terkejutnya. Jantungnya terus berdetak keras.
Axton segera menyeret Milly masuk. Dia tidak mau hal ini akan menyebar satu kediaman.
“ maafkan saya tuan!” Milly semakin takut karena diseret masuk oleh tuannya. Dia berfikir pasti tuannya akan bertindak buruk padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
권 옥타비안🌼🌼
alasan si ai gak di bikin licik apaaan sii njerrrr...???
2021-11-15
0
Dikaa
sdh di kasi kesempatan hidup buat yg lebih baik tapi teryata bukannya baik malahan ttp aja,,,itu namanya bebal🤪,,,semangat Grace hancurkan pasangan ini🤭🤭😆😆
2021-11-14
0
Niluhherawati Niluherawati
lahh bukannya Ai udh tau kejadian selanjutnya? kokk mlh tidur...
ini gimana siii thor??
peran utama si Ai dicerita ini gk kuat mlh lemah menggulang masa lalu lagi
tokoh si Ai jd plinplan kepribadiannya, gk elegant n kurang smart ketika diberi kesempatan menjalani kehidupan yg kedua kali
ide ceritanya bagus👍👍
sayangnya gk konsisten dgn karakter tokoh utamanya...
semangat terus thor menulisnya🔥🔥
2021-07-23
6