Kini Ainsley berada di tengah perkumpulan lelaki, hanya beberapa wanita saja yang berani ikut dalam perkumpulan itu, selebihnya hanya mencuri-curi dengar. Tidak biasa untuk mereka, lelaki dan perempuan saling berbicara sesantai itu dalam pesta. Namun bagi Ainsley lebih tidak biasa lagi dengan sepasang manusia yang berada di depan pintu.
Beberapa dari lelaki itu mengeluarkan lelucon untuk menarik perhatian Ainsley. Suara tertawa yang lumayan nyaring itu sampai di telinga Axton. Dengan hati-hati melihat dimana asal suara, awalnya dia ikut senang. Mengetahui tamunya begitu menikmati pesta, tapi kemudian pandangannya menangkap seseorang yang tadi dikatakan sakit oleh Grace.
‘dia terlihat baik-baik saja, tidak ada raut kesakitan?’ ucap axton dalam hati. Matanya tidak bisa lepas dari sosok istrinya yang kini menjadi primadona pesta. Hatinya sedikit memanas ketika melihat banyak lelaki yang mencoba merayu istrinya itu.
‘ dasar lelaki buaya’ makinya melihat interaksi perkumpulan istrinya itu.
“ kau tetaplah disini, sambut tamu lain” perintah Axton yang membuat Grace jengkel. Dia masih belum bisa membuat Axton dan Ainslye bertengkar.
Dengan langkah lebar Axton segara masuk ke dalam pesta. Senyum ramah yang dia buat-buat menjadi jawaban dari beberapa sapaan para tamu wanita.
“ bagaimana? Kalian menikmati pestanya?” tanya Axton begitu sampai di belakang istrinya. Sontak beberapa lelaki yang melingkari Ainsley segera membuka jalan. Mereka tidak mau berususan dengan Duke Wellington, lelaki paling dingin dan tegas itu.
“ Duke Wellington. Tentu, pesta anda begitu menarik” dengan sorot matanya melirik Ainsley. Melihat hal itu Axton benar-benar tidak suka, istrinya bukanlah hiasan pesta. Apalagi dengan kata menarik, itu benar-benar tidak sopan.
“ tentu, saya bisa melakukan apapun” sorot mata Axton tak kalah tajam menusuk lelaki itu. Kalimat Axton benar-benar bermakna ganda. Menyadari kesalahanya lelaki itupun pamit meninggalkan perkumpulan.
Setelah itu beberapa orang lainnya ikut meninggalkan perkumpulan, mereka melihat rangkulan mesra Axton di pinggang istrinya itu. Jadi memberikan pengatin baru itu privasi.
“ bagaimana keadaanmu, kata Grace punggungmu terasa sakit lagi?” Ainsley tau suaminya sekarang sedang kesal. Rangkulan pinggangnya begitu erat, seperti sedang mencengkram pinggangnya.
‘ kenapa malah dia yang kesal, seharusnya aku yang berhak kesal dan marah disini’ batin Ai yang mengingat jelas sakit hatinya.
“ sakit punggung?, omong kosong. Ini adalah hari yang kunanti” Ai menggerakkan tubuhnya agar cengkraman Axton terlepas, tapi nihil. Kemarahan Ai sedikit berkurang, jadi Grace membohongi suaminya agar bisa bersanding di depan sana. Jika di masa lalu Ai masih berbaik hati dengan selalu mengikuti permainan Grace, kali ini tidak. Ai tidak akan menutupi sesuatu yang tidak benar. Sedikit celahpun tidak akan dia berikan.
“ kau bisa tanyakan pada Milly nanti setelah pesta” bisik Ainsley dengan pura-pura memperbaiki dasi Axton. Ai melihat semburat kemarahan di wajah Axton, makanya mencoba meredamnya. setidaknya Ainsley masih memberikan kesempatan Grace untuk menikmati pesta.
“ kau sangat cantik” jawab Axton yang membuat tangan Ainsley berhenti mendadak.
“ terimakasih, kau juga tampan” balas Ainsley jujur. Dia tidak akan bisa lepas dari pesona suami tampannya itu. Mau bagimanapun niat awalnya, dia tidak akan bisa mengatur perasaannya sendiri.
“ kalau begitu, izinkan aku memberikan apresiasi” Ainslye merasa gugup, bagaimana tidak. Tangan Axton yang awalnya di pinggangnya kini naik ke atas. Sedang tangan lainnya menekan tengkuk Ainsley. Dia bahkan tidak bisa bergerak menghindari pelukan suaminya. Axton berniat mengambil ciuman yang selama ini ingin dia rasakan. Bibir mungil itu begitu menggoda. Axton ingin menunjukkan kepemilikannya pada wanita tercantik di pesta ini.
“ AA,Axton” Ainsley mencoba menyadarkan Axton jika ini adalah tempat umum.
“ sstt, biarkan mereka melihatnya” axton berusaha meredam kepanikan istrinya itu.
“ tap..” terlambat, bibirnya sudah tertutup benda kenyal lainnya milik suaminya.
Beberapa bangsawan yang melihat kejadian itu, jadi senyum-senyum sendiri. Menurut mereka memang pasangan baru seperti Axton dan Ainsley akan sedikit kesusahan dalam mengontrol nafsunya.
Tiba-tiba saja, aluman musik dansa mengalum merdu. Melengkapi momen romantis dua sejoli sang tokoh utama pesta. Ainsley memukul dada Axton pelan, ciiumaan mereka terlalu panjang.
“ haaaah, kau ingin membunuhku?” begitu ciiumaan itu terlepas. Ainsley kesal dengan perbuatan Axton yang seenaknya sendiri.
“ manis” jawab Axton pelan, dengan seringai mesum yang membuat Ainsly bergidik ngeri.
Baru saja Ainsley ingin melangkah pergi dirinya langsung di tarik Axton untuk berdansa dengannya.
“ jadi gaun ini yang ingin kau sombongkan itu?” Axton mencoba mengalihkan penolakan istrinya.
“ benar, aku cukup jeli bukan?” mereka berdua akhirnya menjadi pasangan dansa yang cocok. Kini beberapa paasangan tamu ikut berdansa. Ini memang waktunya berdansa.
“ ya lumayan seleramu “ jawab Axton yang ingin menggoda istrinya.
“ lumayan? Ini gaun terindah menurutku” Ainsley yang kesal kini memalingkan wajanya.
“ aku memiliki gaun hitam yang kurasa sangat cocok untukmu” bisik Axton di telingan Ai. Tanpa rasa curiga Ai begitu senang mendengarnya. Satu lagi koleksi yang gaun mewah. Dia tidak akan menolak.
“ oh ya,” Axton mengangguk pelan.
“ kau bisa mengambilnya nanti, aku tunggu” Axton sedang merencanakan sesuatu yang nakal. Mengetahui kepolosan istrinya itu malah membangkitkan sesuatu yang sudah tertahan sedari dulu.
“ nanti biar Milly yang mengambilnya, aku pasti capek setelah pesta ini” tolak Ai halus, dia memang sedikit mengantuk sekarang.
“ tidak, harus dirimu. Nanti kau bisa mencoba langsung”
“ kalau besok malam bagaimana?” Penawaran yang menarik. Tapi Axton sedikit tidak suka.
“ em, padahal aku begitu antusias” merubah rautnya menjadi lesu. Hal ini membuat Ai sedikit merasa bersalah.
“ baiklah kalau begitu, selepas pesta ini “ final. Axton tertawa puas dalam hatinya. Tidak bisa dipungkiri Axton adalah lelaki dewasa, bahkan sudah 2 kali menikah sebelumnya. Dia memiliki kebutuhan lain yang hanya Ai yang bisa memberikannya sekarang.
Pesta terus berlangsung, semua tamu sangat menikmati sajian serta acara pesta. Hanya satu orang yang meradang marah. Grace, menyaksikan bagaimana ciuman panas Axton dengan Ai membuat kebenciannya begitu menggebu. Niatnya semakin kuat untuk memisahkan pasangan itu. Dia haru mengadu domba, kepolosan Ai pasti dia manfaatkan dengan baik.
‘ aku harus segera melancarkan aksi’ ucapnya dalam hati.
Meski senyum manis tercetak di wajahnya, tidak ada yang tau jika hatinya terus memaki tokoh utama pesta ini. Grace hanya terdiam dengan pandangannya tak lepas dari pasangan dansa disana.
“ nikmatilah hidupmu, sebelum penderitaan kembali menemuimu” guman Grace sambil meminum anggurnya perlahan. Kemudian dia tertawa sumbang, tidak ada yang tau akan rencana jahat Grace. Semua orang mengenal Grace sebagai wanita karir yang sukses. Menjadi asisten Duke pasti membuatnya memiliki harta yang banyak. Selain itu wajah yang rupawan sudah beberapa kali memikat lelaki kaya, tapi Grace tolak mentah-mentah. Tidak ada yang bisa mengalihkannya dari ketampanan sang Duke Wellington.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Oi Min
Grace..... pelayan g tau diri
2024-05-17
0
Kaum pecinta Novel
itu namanya bukam cinta, tapi obsesi. huuhh
2021-09-30
0
Catur Hartini
jadikan ai kuat thor biar bisa nendang si jalang..
2021-08-07
2