Langsung saja Ainsley masuk ke kamar dengan kedua tangannya berada di pipi. Kalimat suaminya barusan membuat jantungnya berdetak keras. Ainsley menerka-nerka apa mungkin Axton mulai menyukainya. Tidakhadiran Grace memang berdampak baik bagi hubungan keduanya. Tidak ada pihak yang mengadu domba mereka berdua.
“ apa mungkin Axton mulai tertarik padaku?” guman Ainsley saat duduk di pinggir ranjang.
“ ah tidak -tidak. Aku tidak boleh jatuh kedua kalinya pada pesonanya. Tidak, tidak boleh patah hati lagi” Ainslye menolak semua perasaanya, sebisa mungkin harus tetap pada pendiriannya. Sebelum 1 tahun selesai dan Grace menghilang dari kediaman, dia tidak boleh menyukai Axton. Dengan begitu jika terjadi hal yang sama dia tidak akan semenderita dulu.
“ mulai sekarang harus bisa menjaga jarak “ Ainsley membulatkan tekad.
Pagi sudah menjelang, seperti sebelumnya semua pekerjaan yang belum rampung kemarin sekarang di lanjutkan. Axton yang sudah menyusun daftar menu kini berjalan mendekati Ainsley yang fokus memperhatikan hiasan bunga utama di pintu masuk.
“ ini daftar menu, kau bisa langsung menyuruh dapur memasak untuk kau cicipi dulu” Axton melihat keanehan pada istrinya, seakan tidak mau berdekatan dengannya.
“ baiklah Duke “ jawab Aisnley sambil menundukkan kepalanya. Mengambil kertas tersebut dan pergi kearah dapur. Axton ingin bertanya tapi dia terpaksa menelan pertanyaannya ketika Ainsley semakin menjauh.
Sebenarnya bisa saja Axton langsung menhubungi orang dapur, tapi dia sengaja mendekati Ainslye. Hubungan mereka beberapa hari sudah lebih baik dan santai. Tapi kini kenapa menjadi kaku lagi.
“ apa aku melakukan kesalahan?” pikir Axton sambil berjalan kembali ke ruang kerja.
“ apa karena ajakanku untuk pindah kamar?” lirih Axton bertopang dagu.
“ tapi itu bukan melanggar aturan juga, sudah menjadi haknya mempunyai kamar berdekatan denganku” guman axton yang terus mencari alasan mengenai sikap Ainsley yang terasa janggal.
Semua perlengkapan pesta sudah selesai ketika hari mulai gelap. Besok adalah harinya. Pesta dansa perayaan pernikahan mereka akan terselenggara sesuai dengan keinginan Ainsley. Dekorasi yang mewah dan elegan serta menu makanan yang lezat dan mahal, siap untuk di nikmati.
Ainsley benar-benar senang sekali, besok malam dia harus banyak menjalin hubungan dengan para bangsawan. Dia akan merubah dirinya menjadi Duchess yang patut di hormati. Tidak seperti masa lalu yang begitu kelam. Dirinya hanya seorang Duchess yang terpenjara dan diremehkan. Tidak ada yang mau mengenal dirinya.
Pagi ini Ainsley bangun cukup siang, semalam dia tidak bisa tidur saking bersemangatnya memikirkan pesta dansa nanti. Milly sudah mengetuk kamar nyonyanya berkali-kali tapi tidak ada sautan. Kini sudah pertengahan pagi, baru Ainsley membuka matanya.
“ emm,, Milly kau di luar? “ teriak Ainsley ketika merasakan pundaknya sedikit kaku karena kecapekan. Dia berniat meminta Milly untuk memijatnya sebentar.
“ iya nyonya” begitu mendengar panggilan Milly langsung masuk.
“ bisa pijat pundakku sebentar? Kurasa sedikit kaku”
“ baik nyonya”
“ oh iyya, bisakan aku pagi ini mandi air hangat?”
“ bisa, nanti saya siapkan airnya “
“ kau baik sekali, terima kasih”
“ tidak nyonya, ini sudah menjadi tugas saya. Sepertinya nyonya memang kecapean, pundak nyonya begitu keras “ Milly mengatakan apa yang dia rasakan.
“ iyakan, dua harian ini mengurusi dekorasi dan menu membuatku repot dan lelah” Ainsley menghembuskan nafas kasar sambil menatap jendela. Menikmati pijatan ringan dari Milly.
“ nyonya butuh banyak istirahat lagi”
“ banyak tidur saya rasa tidak baik untuk tubuh seorang wanita “ jawab seseorang yang mengagetkan dua orang di dalam kamar. Sontak keduanya langsung menoleh ke sumber suara.
‘ hem, selingkuhan datang. Kenapa harus hari ini dia datang?’ guman Ainslye dalam hati ketika tau pemilik suara. Membuat raut mukanya berubah menjadi kesal.
“ saya mengetahuinya dari dokter “ lanjut Grace yang melihat tatapan tidak suka dari Ainsley. Sambil meletakkan satu baki menu sarapan pagi.
“ aku tidak tanya” jawab Ainsley ketus.
“ Duchess seharusnya lebih mengetahuinya dari pada kami yang seorang pelayan” sindir Grace yang terus memancing emosi Ainsley.
“ aku tidak butuh pendapatmu, jika tugasmu sudah selesai kau bisa pergi” sambil memalingkan wajah. Ainsley tidak mau berdebat di hari yang bagus ini. Jangan sampai moodnya rusak karena wanita pengganggu itu.
“ nyonya, mau sarapan sekarang?” tanya Milly yang melihat Ainslye melamun.
“ tidak, bawa turun makanan itu, ambilkan aku makanan lain “ Milly yang tidak tau perang dingin Ainsley dan Grace hanya mengangguk pasrah.
“ baik nyonya. Saya akan membawakan air hangatnya sekalian”
“ he’em, terimakasih” satu hal yang begitu Milly kagumi pada sosok Ainslye adalah dia selalu berkata terimkasih dan minta tolong. Meskipun statusnya seorang Duchess namun Milly tak pernah di perlakukan semena-mena oleh nyonyanya itu.
hari sudah malam, waktunya tamu berdatangan. Ainsley sudah menyiapkan dirinya sejak sore hari, dengan di bantu Milly penampilan Ainsley cukup memukau.
“ saya benar-benar tidak bosan melihat kecantikan anda malam ini nyonya” puji Milly melihat penampilan Ainslye.
“ ini juga berkat bantuan darimu” Ainsley juga memuji kemampuan Milly soal berhias.
“ kemampuanmu sungguh bangus Milly, aku jadi tidak perlu memanggil orang kesini” perkataan Ainsley sungguh membuat Milly bangga. Sejak kecil dia memang gemar meneliti penampilan para wanita bangsawan, mempelajarinya sedikit demi sedikit. Sekarang baru bisa mencobanya pada Ainsley, dan ternyata hasilnya cukup bagus.
“ ah nyonya bisa saja” Milly tidak mau sombong.
“ sudah, bantu aku turun. Mungkin tamu sudah mulai berdatangan”
Mereka berdua menuruni tangga dengan hati-hati. Milly yang memegang lengan Ainslye begitu lembut menuntun nyonya mudanya. Senyum indah menghiasi wajah Ainsley sepanjang menuruni tangga. Dia sudah bisa melihat beberapa tamu undangan sudah berada di lantai bawah. Ainsley semakin antusias untuk segera turun.
Namun tiba-tiba semua kebahagiaannya sirna, ketika melihat pemandangan di depan pintu kediaman.
“ ada apa nyonya?” Milly yang bingung karena langkah Ainsley terhenti di tengah anak tangga terakhir.
Ainsley tidak menghiraukan pertanyaan Milly.
“ kenapa begini lagi, aku sudah menguatkan hati tapi kenapa selau terasa begitu sakit?” guman Ainsley dan di dengar Milly. Sayangnya Milly malah kebingungan, berfikir itu adalah jawaban dari pertanyaannya.
“ nyonya tidak enak badan?” kini suara Milly sedikit lebih kencang, membuat Ainsley memutus padangan kepada kedua sejoli yang terlihat seperti pasangan sedang menyambut tamu. Ini adalah pesta perayaan pernikahan Ainslye dan Axton, tapi kenapa Grace yang menemani Axton di depan sana.
“ em tidak, ayo” mereka meneruskan langkah.
Tibanya di lantai dasar, Ainslye mulai menyalami tamu-tamu udangan, memperkenalkan dirinya sebagai nyonya kediaman dengan sangat elegan. Bahkan tamu lelaki yang melihat kecantikan Ainsley malam ini begitu tertarik ingin mengenal Duchess mereka. Ainsley yang sejak kecil tidak pernah terekspos membuat kecantikannya menjadi langka dan berharga di mata lelaki itu.
“ Duchess, bagaimana kondisi anda setelah insiden itu?” tanya seorang lelaki yang kebetulan menonton aksi balapan kuda waktu itu.
“ baik, meskipun harus tidak sadar beberapa jam” jawab Ainsley akrab. Dia tidak mau kalah dengan ulah Grace.
‘ lihat saja kau seenaknya menggandeng Grace di depanku, memangnya aku tidak bisa memikat lelaki lain’ ucap Ainsley dalam hati.
“ ah ya, itu benar-benar terlihat sakit. Benturannya cukup keras” saut lelaki itu.
Beberapa lelaki yang melihat Ainsley yang ramah kini serentak mendekat, ingin sekedar hanya berbincang. Mereka tidak akan melewatkan mengenal wanita cantik apalagi seorang Duchess.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Dikaa
hah
teryata yg memberi kan kesempatan itu teryata Ashley sendiri
2021-11-14
2