Bab 16 : Jamuan Minum Teh

jangan lupa vote dan like yaa..

“ nyonya, bangun.. nyonya,,” samar-samar Ai mendengar suara berisik, bahkan tubuhnya terguncang pelan.

“ emm” guman Ai tak ingin di ganggu.

“ nyonya ini bahkan mendekati siang hari, mari bangun” Milly terus menggoyang tubuh Ai yang sudah berkali-kali tidak dapat membangunkan nyonyanya.

“ sebentar lagi Milly, aku masih sangat mengantuk” Ai mengganti posisi tidurnya. Menarik selimut untuk menutupi terlinganya.

“ nyonya, bangunlah “ Milly terus saja mencoba membangunkan Ai. Hari ini Grace yang merindukan pekerjaanya sudah sedari tadi sibuk mengatur kediaman. Dia bertingkah seolah-olah nyonya kediaman. Hal itu tentu saja membuat Milly ingin segera melaporkannya kepada Ai. Tapi sayang nyonyanya malah asyik tidur.

Selepas menyaksikan kepergian sang suami, Ai rebahan di atas ranjangnya. Tanpa sadar rasa ngantuk menderanya dan tertidur pulas sampai pagi menjelang siang. Ai sudah tau apa yang dirisaukan Milly sedari tadi, Ai sengaja memberikan kebebasan kepada Grace. Dia tidak akan mengulang seperti di masa lalu. Terlalu repot dan iri dengan tingkah Grace yang malah memberikan masalah padanya.

“ nyonya.. ayoo” Milly terus membangunkan Ai setiap lima menit sekali. Lama kelamaan Ai juga terganggu. Akhirnya bangun dengan tatapan tajam kearah Milly.

“ mari nyonya, saya sudah menyiapkan air hangat dan gaun anda” tanpa merasa berasalah Milly menarik tangan Ai. Memaksa nyonya untuk mandi.

“ sudah puas?” tanya Ai yang saat ini sudah rapi dan duduk di sofa. Di depannya sudah terhidang makanan siap santap.

“ hehe, ada hal penting yang harus nyonya tau” Mily mendekati Ai.

“ tentang Grace?” Ai mengambil beberapa menu untuk di makan.

“ nyonya sudah tau?” Milly kaget dengan tebakan Ai yang benar.

“ sudahlah, jangan terlalu kebingungan. Mau bagaimanapun nyonya disini adalah aku” jawab Ai enteng. Kebangkitannya dari kematian membuat Ai menjadi lebih dewasa, tidak mudah terpancing dan terintimidasi seperti dahulu. Apalagi di manipulasi dengan rencana remeh. Tidak, Ai yang kini sudah berubah.

“ panggil dia kemari” Milly dengan sigap langsung melaksanakan perintah Ai.  

Tak lama terdengar langkah kaki mendekat.

Tok tok

“ masuklah” teriak Ai.

“ duchess sudah bangun? “ tanya Grace basa-basi. Dia harus menguatkan hati untuk tidak berselisih paham lagi dengan Ai. Rencananya harus berhasil kali ini.

“ seperti yang kau lihat “ Grace masih saja menampilkan senyum ramahnya.

“ aku ingin kau menyusun jadwal pertemuan para wanita bangsawan selama 2 minggu mendatang. Aku tunggu siang ini” ucap Ai serius. Dia tidak akan ambil pusing dengan tingkah semena-mena Grace kepada pelayan dan pekerja di kediaman. Ai sudah memiliki rencana sendiri.

“ pertemuan seperti apa yang Duchess maksud?” Grace pura-pura kebingungan dengan tugas yang diberikan. Dia terlalu malas untuk melayani Ai.

“ aku berfikir kau cukup diandalkan, kini harus kecewa dengan pengetahuanmu yang rendah.” Sindir Ai memanas-manasi Grace.

“ em baik Duchess saya mengerti. Saya akan mulai menyusun jadwalnya “ jawab Grace tenang, padahal dalam hatinya tak henti memaki keangkuhan wanita di depannya.

“ oh ya, ini bawa ke dapur, aku sudah selesai” Grace yang berada di ambang pintu, harus rela balik badan untuk mengangkut se baki makanan. Ai tertawa puas dalam hati.

‘ ini baru permulaan’ batin Ai yang melihat wajah merah padam Grace.

Sesuai dengan keinginan Ai ditangannya sudah ada susunan jadwal pertemuan, mulai dari pesta minum teh, pesta amal dan pertemuan mingguan para wanita bangsawan. Sebagai seorang Duchess tentu saja kehadiarannya akan membawa kehormatan bagi tuan rumah, apalagi mereka tidak akan melewatkan undangan untuknya.

“ bagus, kau boleh pergi” ucap Ai kepada Grace yang sedari tadi berdiri menunggu intruksi dari Ainsley.

“ nyonya berniat menghadiri semua pertemuan itu?” Milly yang melihat ada begitu banyak list agenda, hampir setiap hari Ai harus pergi jika ingin menghadiri pertemuan-pertemuan itu.

“ tentu saja” jawab Ai mantap. Jika dahulu dia sibuk mencari kehormatan dengan menyaingi Grace di kediaman, kali ini tidak. Ai yang sekarang harus lebih pintar. Hanya pelayan yang mengurusi kediaman, dia adalah nyonya. Lebih tepat melakukan kegiatan berfoya-foya dan menarik bangsawan lain.

Hari ini pertemuan pertamanya, Ai sudah bersiap menggunakan gaun sederhan namun elegan untuk menghadiri pertemuan mingguan di kediaman Baroness Dale, keluarga bangsawan yang memiliki perkebunan anggur.

“ milly kau ikutlah kemanapun aku pergi” Milly mengangguk senang.

“ kau urus rumah dengan baik, Grace” Grace yang dongkol hanya bisa mengangguk ramah. Belum saatnya dia membuka topengnya.

Pertemuan ini terlihat begitu sederhana, namun dibaliknya para bangsawan sosialita menjadikan pertemuan ini sebagai ajang pamer perhiasan. Ai yang tau sudah mempersiapkan diri. Dia tidak banyak memakai perhiasan hanya saja perhiasan yang dia pakai adalah stok terbatas dengan harga fantastis.

“ Duchess, suatu kehormatan bagi kami. Anda berkenan hadir di gubuk sederhana kami” sapa nyonya Gresy sang tuan rumah.

“ tidak perlu seperti itu Baroness, aku ingin menjalin hubungan yang baik dengan para wanita bangsawan Bavaria “ jawab Ai penuh keanggunan.

Semua bangsawan yang hadir mulai mengambil hati sang Duchess Wellington. Melihat betapa mewahnya perhiasan Ai membuat mereka yakin jika di depan mereka bukan wanita biasa. Berbeda dengan rumor yang mengatakan jika Duchess adalah wanita bar-bar tak tau etika. Disini perilaku Ai yang anggun dan elegan menepis rumor buruknya.

Baru sekejab Ai sudah sangat akrab dengan tuan rumah beserta tamu lainnya. Meksipun sedikit bersandiwara namun nyatanya Ai begitu mudah diterima oleh mereka. Mau bagaimanapun status sosial dan harta begitu mempengaruhi perlakuan orang lain pada Ai.

“ Duchess saya dengar anda mahir menunggang kuda?” tanya salah satu wanita yang masih muda.

“ ah itu, tentu saja. Kuda adalah simbol kekuatan, sebagai wanita kalangan atas tentu tidak boleh terlihat lemah bukan. Menunggang kuda bisa membuat penampilan kita jauh lebih menarik. Kalian bisa mencobanya” Ai mulai mengarang dan sesumbar dengan pengetahuan kecilnya.

“ ah iya, saya baru menyadarinya sekarang” bangsawan lain ikut menimpali.

“ aku juga pernah melihat ratu Briana menunggang kuda saat melewati taman, ternyata seperti itu filosofinya”

‘ ternyata mudah sekali membohongi mereka’ ucap Ai dalam hati.

Kini para bangsawan mulai memandang Ai sebagai wanita terhormat, pantas saja sang Duke menerimanya sebagai istri. Pemikiran Duchess begitu dalam dan berbeda.

Acara jamuan terus bergulir, Ai masih menjadi tokoh utama dalam pertemuan itu. Bahkan beberapa wanita memintanya memberikan saran terkait bagaimana caranya menjadi wanita elegan. Sungguh, sebenarnya Ai ingin tertawa mendengar pertanyaan wanita itu, darimana bisa kata elegan menempel padanya. Yang semejak usia 10 tahun tinggal di Barack. Ai hanya bersandiwara sambil mengingat penjelasan dari kakak tirinya dan ocehan Axton waktu itu. Ternyata wanita disini langsung mempercayainya.  

‘ mudah sekali mengecoh mereka’ batin Ai puas. Milly yang beberapa kali mendengar penjelasan Ai juga tidak menyadari sedikitpun bahwa semuanya adalah bualan nyonyanya saja.

Terpopuler

Comments

Nurmiahana Nana

Nurmiahana Nana

bagus semangat AI jangan mau kalah dgn nenek lampir hehehe 😉

2022-02-17

0

Enny B. Gaman

Enny B. Gaman

ngakak... hanya bualan saja...

2021-08-27

0

Susy Siahaan

Susy Siahaan

keren

2021-07-16

2

lihat semua
Episodes
1 Sinopsis
2 prolog 1
3 Prolog 2
4 Bab 1: Hari Pernikahan
5 Bab 2: Menunggang Kuda
6 Bab 3 : Sandiwara
7 Bab 4: Pembalasan
8 Bab 5 : Mulai Curiga
9 Bab 6 : Terkuak
10 Bab 7 : Perhatian
11 Bab 8 : Sakit
12 Bab 9 : Pembalasan
13 Bab 10 : Rencana Jahat
14 Bab 11 : Gagal
15 Bab 12 : Barack
16 Bab 13 : Menembak
17 Bab 14 : Pintu Rahasia
18 Bab 15 : Kepergian
19 Bab 16 : Jamuan Minum Teh
20 Bab 17 : Acara Lelang
21 Bab 18 : Tidak Lupa
22 Bab 19 : Malu
23 Bab 20 : Pengintaian
24 Bab 21 : Estafet
25 Bab 22 : Mata-mata
26 Bab 23 : Kepulangan
27 Bab 24 : Tidur terus
28 Bab 25 : Mulai
29 Bab 26 : kobaran Api
30 Bab 27 : Akhir 1
31 Bab 28 : Akhir 2
32 Bab 29 : Selesai
33 Bab 30 : Pesta ulang tahun
34 Bab 31 : Sekutu?
35 Bab 32 : Bubuk Rahasia
36 Bab 33 : Terjebak
37 Bab 34 : dimana kamu?
38 Bab 35 : Terjadi Lagi
39 Bab 36 : Rumor
40 Bab 37 : Santapan
41 Bab 38 : Mendayung ( haredang)
42 Bab 39 : Tamu
43 Bab 40 : Menguping
44 Bab 41 : Bertemu Teman
45 Bab 42 : Berubah
46 Bab 43: Berkas
47 Bab 44 : Esme Chayton
48 Bab 45 : Esme Chayton 2
49 Bab 46 : Kyliee Blackton
50 Bab 47 : Kyliee Blackton 2
51 Bab 48 : Penjemputan Paksa
52 Bab 49: Terbongkar
53 Bab 50: Anggur
54 Bab 51
55 Bab 52
56 Bab 53
57 BAB 54 : TULANG
58 BAB 55 : PANIK
59 BAB 56: LACI
60 BAB 57 : Mulai
61 Bab 58 : menyelinap
62 Bab 59 : Tak Sengaja
63 Bab 60 : Berlawanan
64 bab 61 : Harus Kuat
65 Bab 62 : Kunjungan
66 Bab 63 : Memilih
67 Bab 64 : Seakan Lelah
68 Bab 65 : Ketahuan
69 Bab 66 A: Tertahan
70 Bab 66 B: Tertahan
71 Bab 67 : Buruk
72 Bab 68 : Pengalihan
73 Bab 69 : Berfikir
74 Bab 70 : Menyerah
75 Bab 71 A: Waspada
76 Bab 71 B : Waspada
77 Bab 72: Bebas
78 Bab 73 : Kecewa
79 Bab 74 : bodoh
80 Bab 75 : Amukan
81 Bab 76: Tidak
82 Bab 77 : Egois
83 Bab 78 : menunggu
84 Bab 79: Berharap
85 Bab 80 : Keluar
86 Bab 81 : Dalbert
87 Bab 82 : Masy
88 Bab 83 : Jatuhnya Perbatasan
89 Bab 84 : Permulaan
90 Bab 85 : Panik
91 Bab 86 : Istana
92 Bab 87 : Berhasil Masuk
93 Bab 88 : Tidak Terduga
94 Bab 89 : Tugas
95 Bab 90 : Pertemuan
96 bab 91 : Berat
97 Bab 92 : Ide
98 Bab 93 : Menuju
99 Bab 94 : Putra Mahkota
100 Bab 95 : Nialu
101 Bab 96 : Tordor
102 Bab 97 : Tahanan Kota
103 Bab 97 B: Tahanan Kota
104 Bab 98: Terbongkar
105 Bab 99 : Setia
106 Bab 100 : Pergi
107 Bab 101 : Harapan
108 Bab 102 : Dalbert Kecewa
109 Bab 103 : Dalbert memilih
110 Bab 104 : Akhirnya
111 Bab 105: Ketemu
112 Bab 106 : Berdua
113 Bab 107 : Bunga Yark
114 Bab 108 : Kau bukan Hardwin
115 Bab 109: Bagaimana
116 Bab 110 : Memohon
117 Bab 111: Kesepakatan
118 Bab 112: Mulai Pengobatan
119 Bab 113: Cepu
120 Bab 114 : Sembunyi
121 Bab 115 : Pilihan
122 Bab 116 : Puncak
123 Bab 117 : Selamat Tinggal
124 Bab 118 : Terbuka
125 Bab 119: Terakhir
126 Bab 120: Air Terjun
127 Bab 121: Kesal
128 Bab 122: Kejam
129 Bab 123: Pelajaran
130 Bab 124: Bersalah
131 Bab 125 : Berubah
132 Bab 126 : Cerita
133 Bab 127 : Perjalanan
134 Bab 128: Brian
135 Bab 129 : Rencana Mandiri
136 Bab 130 : Pecah Bayangan
137 Bab 131: Bavaria
138 Bab 132 :Tak menentu
139 Bab 133 : Upaya
140 Bab 134 : Kegilaan
141 Bab 135 : Terbongkar
142 Bab 136 : Bualan
143 Bab 137 : Menghilang
144 Bab 138: Masuk
145 Bab 139 : Bersatu
146 Bab 140: Negosiasi
147 Bab 141: Berbalik
148 Bab 142. Penghujung
149 Bab 143. Sial
150 Bab 144. Malam Pernikahan
151 bab. 145 : Terulang Lagi
152 Bab. 146 : Bukan Akhir
153 Bab. 147 : Bukan Akhir 2
154 Bab148. Pengakuan
155 Bab 149. Wasiat
156 Bab 150. Kacau
157 Bab 151. Naif
158 Bab 152. Terbuka
159 Bab 153. Mengingat
160 Bab 154. Amarah
161 Bab 155. Menguping
162 Bab 156. Pergi
163 Bab 157. Tidak Kuasa
164 Bab 158 : Baik atau benar
165 Bab 159. Baik atau benar 2
166 Bab 160. Keputusan Pangeran Aric
167 Bab 161. Bavaria Bersedih
168 Bab 162. Pertemuan
169 Bab 163. Pemakaman
170 Bab 164. Selalu Tau
171 Bab 165. Ketahuan
172 Bab 166. Pengadilan
173 Bab 167. Perpisahan
174 Bab 168. Istana
175 Bab 169. Pura-pura
176 Bab 170. Berulah lagi
177 Bab 171. Membujuk Terus
178 Bab 172. Berbaikan?
179 Bab 173. Hari Eksekusi
180 Bab 174. Hari Eksekusi 2
181 Bab 175. Gangguan Lagi
182 Bab 176. Kabar Duka
183 Bab 177. Perselisihan
184 Bab 178. Kemungkinan
185 Bab 179. Menyedihkan
186 Bab 180. Memilih Diam
187 Bab 181. Bersandiwara Lagi
188 Bab 182. Menahan
189 Bab 183. Menuju Prosesi
190 Bab 184. Kembali Bertugas
191 Bab 185. Membagi Diri
192 Bab 185. Hari Pemakaman
193 Bab 186. Hari Pemakaman 2
194 Bab 187. Ada Apa dengan Ai
195 Bab 188. Hal Aneh
196 Bab 189. Memantau
197 Bab 190. Kabar Baru
198 Bab 191. Putri Charlotte
199 Bab 192. Menyembunyikan
200 Bab 193. Senjata Istimewa
201 Bab 194. Berbaikan
202 Bab 195. Pil
203 Bab 196. Tawaran
204 Bab 197. Hari Peresmian
205 Bab 198. Menimbang
206 Bab 199. Raja
207 Bab 200. Kepergian
208 Bab 201. Perjanjian
209 Bab 202. Magic
210 Bab 203. Merasa Bersalah
211 Bab 204. Tersadar
212 Bab 205. Liburan (tamat)
213 The Unloved Duchess
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Sinopsis
2
prolog 1
3
Prolog 2
4
Bab 1: Hari Pernikahan
5
Bab 2: Menunggang Kuda
6
Bab 3 : Sandiwara
7
Bab 4: Pembalasan
8
Bab 5 : Mulai Curiga
9
Bab 6 : Terkuak
10
Bab 7 : Perhatian
11
Bab 8 : Sakit
12
Bab 9 : Pembalasan
13
Bab 10 : Rencana Jahat
14
Bab 11 : Gagal
15
Bab 12 : Barack
16
Bab 13 : Menembak
17
Bab 14 : Pintu Rahasia
18
Bab 15 : Kepergian
19
Bab 16 : Jamuan Minum Teh
20
Bab 17 : Acara Lelang
21
Bab 18 : Tidak Lupa
22
Bab 19 : Malu
23
Bab 20 : Pengintaian
24
Bab 21 : Estafet
25
Bab 22 : Mata-mata
26
Bab 23 : Kepulangan
27
Bab 24 : Tidur terus
28
Bab 25 : Mulai
29
Bab 26 : kobaran Api
30
Bab 27 : Akhir 1
31
Bab 28 : Akhir 2
32
Bab 29 : Selesai
33
Bab 30 : Pesta ulang tahun
34
Bab 31 : Sekutu?
35
Bab 32 : Bubuk Rahasia
36
Bab 33 : Terjebak
37
Bab 34 : dimana kamu?
38
Bab 35 : Terjadi Lagi
39
Bab 36 : Rumor
40
Bab 37 : Santapan
41
Bab 38 : Mendayung ( haredang)
42
Bab 39 : Tamu
43
Bab 40 : Menguping
44
Bab 41 : Bertemu Teman
45
Bab 42 : Berubah
46
Bab 43: Berkas
47
Bab 44 : Esme Chayton
48
Bab 45 : Esme Chayton 2
49
Bab 46 : Kyliee Blackton
50
Bab 47 : Kyliee Blackton 2
51
Bab 48 : Penjemputan Paksa
52
Bab 49: Terbongkar
53
Bab 50: Anggur
54
Bab 51
55
Bab 52
56
Bab 53
57
BAB 54 : TULANG
58
BAB 55 : PANIK
59
BAB 56: LACI
60
BAB 57 : Mulai
61
Bab 58 : menyelinap
62
Bab 59 : Tak Sengaja
63
Bab 60 : Berlawanan
64
bab 61 : Harus Kuat
65
Bab 62 : Kunjungan
66
Bab 63 : Memilih
67
Bab 64 : Seakan Lelah
68
Bab 65 : Ketahuan
69
Bab 66 A: Tertahan
70
Bab 66 B: Tertahan
71
Bab 67 : Buruk
72
Bab 68 : Pengalihan
73
Bab 69 : Berfikir
74
Bab 70 : Menyerah
75
Bab 71 A: Waspada
76
Bab 71 B : Waspada
77
Bab 72: Bebas
78
Bab 73 : Kecewa
79
Bab 74 : bodoh
80
Bab 75 : Amukan
81
Bab 76: Tidak
82
Bab 77 : Egois
83
Bab 78 : menunggu
84
Bab 79: Berharap
85
Bab 80 : Keluar
86
Bab 81 : Dalbert
87
Bab 82 : Masy
88
Bab 83 : Jatuhnya Perbatasan
89
Bab 84 : Permulaan
90
Bab 85 : Panik
91
Bab 86 : Istana
92
Bab 87 : Berhasil Masuk
93
Bab 88 : Tidak Terduga
94
Bab 89 : Tugas
95
Bab 90 : Pertemuan
96
bab 91 : Berat
97
Bab 92 : Ide
98
Bab 93 : Menuju
99
Bab 94 : Putra Mahkota
100
Bab 95 : Nialu
101
Bab 96 : Tordor
102
Bab 97 : Tahanan Kota
103
Bab 97 B: Tahanan Kota
104
Bab 98: Terbongkar
105
Bab 99 : Setia
106
Bab 100 : Pergi
107
Bab 101 : Harapan
108
Bab 102 : Dalbert Kecewa
109
Bab 103 : Dalbert memilih
110
Bab 104 : Akhirnya
111
Bab 105: Ketemu
112
Bab 106 : Berdua
113
Bab 107 : Bunga Yark
114
Bab 108 : Kau bukan Hardwin
115
Bab 109: Bagaimana
116
Bab 110 : Memohon
117
Bab 111: Kesepakatan
118
Bab 112: Mulai Pengobatan
119
Bab 113: Cepu
120
Bab 114 : Sembunyi
121
Bab 115 : Pilihan
122
Bab 116 : Puncak
123
Bab 117 : Selamat Tinggal
124
Bab 118 : Terbuka
125
Bab 119: Terakhir
126
Bab 120: Air Terjun
127
Bab 121: Kesal
128
Bab 122: Kejam
129
Bab 123: Pelajaran
130
Bab 124: Bersalah
131
Bab 125 : Berubah
132
Bab 126 : Cerita
133
Bab 127 : Perjalanan
134
Bab 128: Brian
135
Bab 129 : Rencana Mandiri
136
Bab 130 : Pecah Bayangan
137
Bab 131: Bavaria
138
Bab 132 :Tak menentu
139
Bab 133 : Upaya
140
Bab 134 : Kegilaan
141
Bab 135 : Terbongkar
142
Bab 136 : Bualan
143
Bab 137 : Menghilang
144
Bab 138: Masuk
145
Bab 139 : Bersatu
146
Bab 140: Negosiasi
147
Bab 141: Berbalik
148
Bab 142. Penghujung
149
Bab 143. Sial
150
Bab 144. Malam Pernikahan
151
bab. 145 : Terulang Lagi
152
Bab. 146 : Bukan Akhir
153
Bab. 147 : Bukan Akhir 2
154
Bab148. Pengakuan
155
Bab 149. Wasiat
156
Bab 150. Kacau
157
Bab 151. Naif
158
Bab 152. Terbuka
159
Bab 153. Mengingat
160
Bab 154. Amarah
161
Bab 155. Menguping
162
Bab 156. Pergi
163
Bab 157. Tidak Kuasa
164
Bab 158 : Baik atau benar
165
Bab 159. Baik atau benar 2
166
Bab 160. Keputusan Pangeran Aric
167
Bab 161. Bavaria Bersedih
168
Bab 162. Pertemuan
169
Bab 163. Pemakaman
170
Bab 164. Selalu Tau
171
Bab 165. Ketahuan
172
Bab 166. Pengadilan
173
Bab 167. Perpisahan
174
Bab 168. Istana
175
Bab 169. Pura-pura
176
Bab 170. Berulah lagi
177
Bab 171. Membujuk Terus
178
Bab 172. Berbaikan?
179
Bab 173. Hari Eksekusi
180
Bab 174. Hari Eksekusi 2
181
Bab 175. Gangguan Lagi
182
Bab 176. Kabar Duka
183
Bab 177. Perselisihan
184
Bab 178. Kemungkinan
185
Bab 179. Menyedihkan
186
Bab 180. Memilih Diam
187
Bab 181. Bersandiwara Lagi
188
Bab 182. Menahan
189
Bab 183. Menuju Prosesi
190
Bab 184. Kembali Bertugas
191
Bab 185. Membagi Diri
192
Bab 185. Hari Pemakaman
193
Bab 186. Hari Pemakaman 2
194
Bab 187. Ada Apa dengan Ai
195
Bab 188. Hal Aneh
196
Bab 189. Memantau
197
Bab 190. Kabar Baru
198
Bab 191. Putri Charlotte
199
Bab 192. Menyembunyikan
200
Bab 193. Senjata Istimewa
201
Bab 194. Berbaikan
202
Bab 195. Pil
203
Bab 196. Tawaran
204
Bab 197. Hari Peresmian
205
Bab 198. Menimbang
206
Bab 199. Raja
207
Bab 200. Kepergian
208
Bab 201. Perjanjian
209
Bab 202. Magic
210
Bab 203. Merasa Bersalah
211
Bab 204. Tersadar
212
Bab 205. Liburan (tamat)
213
The Unloved Duchess

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!