Selesai sarapan Axton pergi ke ruang kerjanya. Grace terus saja mengekori Axton agar tidak berdekatan dengan Ainsley. Ai yang sudah tau apa yang Grace lakukan hanya bisa diam di kamar. Ai masih merasa sangat ngantuk jadi kini sudah terbaring diatas ranjang.
“ permisi nyonya. Saya membawakan cemilan” seorang pelayan masuk. mendengar suaranya Ai langsung membuka mata dan menatap pelayan itu.
“ siapa namamu?”
“ Milly, nyonya” Ai memang basa -basi saat bertanya. Untuk menghindari kecurigaan.
“ kemarilah” Ai berganti menjadi duduk, menepuk ranjangnyaa yang kosong. Milly merasa tidak sopan jika dia duduk disana, hanya bisa diam.
“ duduklah ada yang ingin aku tanyakan. Tak usah sungkan.” Ai terus mendesak membuat Millly akhirnya menuruti perintah nyonyanya.
“ kau sudah penah jatuh cinta?” Milly sedikit kaget dengan pertanyaan yang diajukan Ainsley. Maasalah ini dirasa terlalu pribadi. Dengan ragu-ragu Milly mengangguk.
“ bagus, aku ingin mendengar pendapatmu. Jadi misalkan saat kau menjalin kasih dengan orang yang kamu cintai tiba-tiba kau menemukan fakta bahwa orang itu menghamili wanita lain. Kamu yang patah hati memilih untuk bunuh diri, tapi entah bagaimana kau hidup kembali dan mengulang waktu. Kira-kira apa yang akan kau lakukan?” Ai menjelaskan dengan detail dan pelan-pelan agar Milly paham. Sayangnya tidak, Milly tidak bisa memahami pertanyaan nyonyanya yang terdengar tak masuk akal.
“ em, saya tidak mengerti nyonya” wajah berbinar Ai langsung berubah putus asa. Tapi dia tidak menyerah.
“ singkatnya jika kau diberi kesempatan hidup kembali dari kehidupan yang menderita sebelumnya. Kira-kira apa yang akan kau rubah?” Ai terlihat bingung menjelaskannya kepada milly. Dia sudah sekuat tenaga menyederhanakan kisahnya.
“ emm, saya mungkin akan mengubah penderitaan itu agar tidak saya alami lagi” milly berfikir keras menjawab pertanyaan Ai yang sedikit aneh itu.
“ apa kau tak ingin pergi dan mencari kehidupan lainnya?” Ai terus mendesak mencari pembenaran untuk pergi dari kediaman Duke.
“ kalaupun pergi mencari kehidupaan lain belum tentu juga terhindar dari penderitaan yang sama. Lebih baik di kehidupan yang sama, jadi kita bisa bersiap-siap menghindari penderitaan” jawab Milly yakin. Mendengar semua itu Ai menjadi dilema, mengikuti saran Milly atau tetap berencana meninggalkan kediaman.
“ kenapa nyonya bertanya seperti itu?” tanya Milly.
“ tidak apa-apa hanya sedang berandai-andai saja. Oh iya terimkasih cemilannya. Kau boleh pergi” Ai lasung mengalihkan pembicaraan agar Milly tidak berfikir macam-macam.
“ oh iya nyonya, jika ada yang di perlukan anda bisa memanggil saya” dengan membawa baki kosong Milly keluar dari kamar Ai
Setelah Milly pergi Ainsley kembali berbaring, menatap langit-langit atap. Memikirkan jawaban Milly yang masuk akal juga. Jika pergi tak tentu mendapat lelaki setia. Ai sedikit terpengaruh dengan penuturan Milly.
“ huh pusing jadinya” Ai menuruni ranjang dan berjalan ke balkon. Menikmati angin pagi mungkin bisa membuatnya berfikir jernih.
Dari lantai 3 kamarnya, dia bisa melihat situasi sekitar yang begitu asri. Kediaman Duke cukup luas, untuk masuk dari gerbang luar saja harus menaiki kererta kuda. Taman yang mengelilingi kediaman cukup luas. Sampai akhirnya sudut mata Ai menangkap seekor kuda yang sedang di tali di taman. Tiba-tiba saja dia merindukan berkuda seperti di barack dulu. Muncul ide untuk melakukannya sekarang. Ai segera masuk kembali ke kamar kemudian mengganti gaunnya dengan setelan celana panjang dan kemeja. Sebenarnya ketika di barack dulu pakaian sehari-harinya ya seperti ini. Jarang sekali memakai gaun. Bagiamana tidak disana hanya ada para lelaki. Lagipula aktivitsanya juga menuntutnya berpakaian seperti lelaki.
“ nyonya akan pergi kemana?” begitu menuruni tangga Milly langsung bertanya. Bagaimana tidak penampilan nyonyanya terlihat begitu berani menggunakan celana.
“ aku akan berkuda sebentar, jangan laporkan pada Duke” Ai langsung melanjutkan langkahnya sebelum Milly sempat memberi pendapat. Ai yang sudah hafal seluk-beuk kediaman dengan mudah langsung pergi ke pintu samping dan menemukan kuda yang dia lihat. Tanpa pikir panjang, dia langsung melepas ikatannya. Membawanyaa berjalan sejenak sebelum menaiki.
Cah, cah,,
Angin sejuk langsung menerbangkan rambutnya yang terkuncir. Ai beruntung sekali tinggal di tempat yang memiliki taman luas. Dengan senangnya memacu kuda dengan senyum mengembang. Rasanya sudah sangat lama dia tak menaiki kuda seperti dulu.
Waktu semakin siang, Axton yang sedari tadi sibuk di ruang kerjaa kini berjalan untuk menemui Ainsley. Dia memiliki urusan di luar yang mengharuskannya pergi beberapa hari. Axton berniat mengatakannyaa kepada Ainsley tentang rencananya itu.
“ Ainsley,,” panggil Axton yang tidak mendapati istrinya di kamar. dia mengecek kamar mandi tetapi kosong. Axton pergi ke balkon mengecek mungkin saja Ai pergi keluar.
“ kemana dia?” tak kunjung menemukan Ainsley, sampai ada sesuatu yang menarik penglihatannya. Jauh disana dia melihat beberapa penunggang kuda sedang melakukan balapan. Axton tidak menyadari jika salah satuanya adalah Ainsley, istrinya sendiri. Karena tidak menemukan siapa-siapa Axton turun.
“ dimana Duchess?” tanya Axton kepada Milly yang kebetulan lewat.
“ emm itu tuan “ terlihaat sekali jika Milly sedang ketakutan, hal ini semakin membuat Axton curiga.
“ itu apa?” Axton penasaran dengan jawaban Milly.
“ nyo,,nyonya tadi pamit untuk berkuda” kedua tangan Milly meremas gaunnya. Dia sangat takut dengan reaksi yang akan tuannya berikan.
“ berkuda? Jangan-jangan,,” Axton segera pergi keluar, dia yakin istrinya pasti ikut kelomok berkuda yang dia lihat tadi.
“ Brian berikan aku kuda” teriaknya begitu sampai di pintu samping. Brian yang mendengar nada marah tuannyaa segera membawakan kuda. Tak perlu banyak bicara Axton segera menaikinya dan memacunya dengan laju cepat. Dia tak habis pikir dengan kelakuan istrinya itu. Butuh beberapa lama dia sampai di acara lomba kuda dadakan itu. Dia mencari kesana kemari tidak mendapati istrinya. Tiba-tiba terdengar sorak-sorak dari kejauhan. Dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Ainsley memacu kuda sekencang itu dikuti 2 orang lelaki. Istrinya memimpin balapan. Kemarahannya sudah tak bisa di bendung lagi. Axton langsung turun dari kuda dan berdiri tepat di garis finish. Axton ingin menghentikan perlombaan yang sudah terlihat akhirnya itu. Beberapa orang terlihat tegang melihat sang Duke ada disana, apalagi mereka melihat raut kemarahan Axton yang mengerikan.
“ hanya segitu kemampuan kalian?” Ai yang belum mengetahui situasi masih berlagak sombong, dia terus mengejek lawan mainnya.
“ lihat bagaimana aku mengalahkan kalian” Ai masih tidak sadar dengan keberadaan Axton, sampai pada jarak yang lumayan dekat dia melihat sosok laki-laki berkacak pinggang menghadangnya di garis finish.
“ mau cari mati itu orang?, oh astaga Axton” kuda yang melaju kencang itu tiba-tiba tak terkendali. Ainsley sedikit kerepotan menguragi kecepatan.
“ bagaimana ini?” Ainsley yang gugup lupa menghentikan kudanya. Begitu jarak sangat dekat, tanpa aba-aba dia menarik tali kekang kuda dengan keras. Kuda itu tiba-tiba mengangkat kaki depannya tinggi-tinggi. Ainsley yang tidak memiliki persiapan langsung saja terhempas jaatuh kebelakang. Semua orang menjerit kaget melihat kejadian itu, tak terkecuali Axton. Dia tidak berfikir akan seperti ini kejadiannya.
“ akkhh” teriak Ainsley begitu tau dia akan jatuh.
Bum.
Ainsley membentur tanah dengan keras, punggung dan kepala bagian belakang menjadi korban karena posisinya.
“ Ainsley” teriak Axton langsung berlari mendekati istrinya itu. 2 lelaki di belakangnya ikut menghentikan kuda dan langsung turun untuk menolong Ainsley.
“ Ainsley, kau tak apa?” ucap Lord Hardwin, salah satu lawan Ainsley yang sampai lebih dulu dari Axton. Dia mencoba mengangkat tubuh bagian atas Ainsley. Tapi gagal, karena Axton segera mengambil alih.
“ Ainsley, “ Axton menepuk pipi Ainsley pelan. Mata Ainsley masih tertutup dia pingsan akibat benturan tadi. Tanpa berlama-lama, Axton segera membawa Ainsley ke kediaman. Semua orang disana terdiam melihat semua kejadian ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 213 Episodes
Comments
Oi Min
salahmu Ax..... nopo kok nyegat nek garis finish??? pekok
2024-05-17
0
Dikaa
teryata Milly lebih bijak daripada ai
2021-11-14
0
Abi Mancung
terlalu bodoh dmna mau bls dendamnya
2021-09-28
0