Zahra dan Shezan kembali ke Rumah Maharza, dan Maryam juga tiba di Rumah keluarga Satria.
"Nak...?? "
"Eeh... Assalamualaikum Papa... Mama...!! " senyum hangat Maryam..
Kahfi dan Siti saling pandang bingung melihat senyum Maryam yang terbilang langka.
"Wa alaikum salam...!! "
"Kenapa Wajahmu terlihat bahagia Sayang...?? " tanya Siti lembut mengusap kepala Maryam dengan sayangnya.
"Maryam bertemu seorang bidadari cantik Ma...!" jawab Maryam antusias.
"bawa belanjaan Maryam ke kamarnya...!! " titah Kahfi.
"baik Tuan...!! " pengawal utusan Dafa pun membawa belanjaan milik Maryam ke kamarnya lewat tangga.
kalau Maryam bisa lewat Lift yang langsung tiba didepan kamarnya jadi tidak khawatir dengan banyaknya anak tangga itu.
"bidadari...?? siapa nak?. " tanya Siti semangat
Siti tau Maryam bukanlah orang yang mudah menyukai seseorang, kalau pilihan pertama adalah calon menantunya gagal maka pilihan kedua dari Maryam.
"nama nya kak Zahra...!! " jawab Maryam semangat.
"Zahra....?? " beo Siti dan Kahfi kompak
"kenapa Papa... Mama...? apa Mama sama Papa kenal sama kakak cantik Zahra Itu....?? " tanya Maryam bingung juga penasaran.
"aah... enggak Sayang...!! " elak Siti tidak mau berpikir lebih...
"apa nama Zahra begitu marak ya?. " gumam Kahfi heran
"Papa ngomong apa...??? " tanya Maryam tidak mendengar gumaman Kahfi..
"enggak ada nak... apa yang dilakukan Bidadarimu Itu...?? " tanya Kahfi mengalihkan pembicaraan.
wajah bingung Maryam berubah sumringah bahagia, Maryam menceritakan dengan senang pada Kahfi dan Siti. awalnya mereka marah karna Maryam menyuruh pengawalnya menjauh tapi mendengar sosok bidadari yang bernama Zahra Itu menyelamatkan Maryam membuat mereka lega sekaligus bersyukur.
"kakak Cantik Itu dengan kerennya berkata.. !"
Maryam mulai berkacak pinggang memperagakan kata-kata Keren Zahra saat menolongnya.
"emang kamu siapa...?? kalau kalian bukan istri tuan Dafa atau Tuan Shezan nggak usah berlagak sombong semakin tinggi derajat kalian bukannya makin rendah hati malah makin sombong!."
"ya ampun Mama, Maryam ngefans banget sama kakak Zahra. Kak Zahra sangat keren dan terlihat Cantik..!!" pekik girang Maryam
Siti menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"kamu beli apa saja nak belanjaannya sampai sebanyak Itu....?? " tanya Kahfi tersenyum lebar.
"aah, Maryam mau pakai gamis dan jilbab dalam kayak Kak Zahra...!! Papa..Mama Maryam masuk ke kamar ya... Ba bye..."
Maryam pergi dari tempat Itu dengan Kursi rodanya saat ini tidak ada Maryam yang murung dan diam, Maryam seperti Manusia normal jadinya.
"Zahra Pa....!! apa Zahra yang kita maksud?"
"Papa nggak tau Ma, menurut Papa Dafa juga mengenal Zahra." ujar Kahfi tampak memikirkan keterkejutan Dafa saat Siti menyebut nama tunangan kecil nya Dafa.
"maksud Papa...?? ini Zahra yang mana lagi? bukannya sekarang maraknya penculik Ya...?? kenapa sekarang maraknya wanita bernama Zahra..? Mama kan jadi berharap penuh Pa."
Kahfi tidak tau mau berkata apa lagi sekarang, apa yang dikatakan Siti memang benar tapi kenapa raut wajah Dafa saat itu membuat Kahfi berpikir Dafa mengenal sosok Zahra.
.
.
malam harinya Kahfi menunggu Dafa pulang bekerja.
"Assalamualaikum....!! "
"Astagfirullahal Adzim.. Papa.... ngagetin Dafa aja, Papa ngapain di balik tembok...?? kayak mau cegat cewek cantik aja, Papa mau ngungkapin perasaan sama Dafa...!! " dumel Dafa dengan kesalnya
"bukannya Jawab Wa alaikum salam malah nyolot nih anak. !!" gelengan kepala Kahfi.
"Wa alaikum salam Papa...!! mau apa...?? " tanya Dafa mengalah berjalan duluan ke arah Lift.
dan Kahfi mengekori Dafa yang terlihat enggan jalan lewat tangga.
.
.
"Papa ngapain ngintilin Dafa sih....?? Papa mau apa....?? " decak Kesal Dafa menoleh ke arah Kahfi
"kamu mengenal Anindira Zahra Fauziyah...?? " tanya Kahfi to the Point...
"Ck.. udah Dafa tebak Papa bakal nanya itu, kenapa emangnya....?? " tanya balik Dafa.
"bukannya jawab malah bertanya balik, jawab aja pertanyaan Papa !! "
"hm... siapa yang nggak kenal nama itu, Dafa nggak nyangka aja tunangan Dafa adalah putri bungsu konglomerat islam Keluarga Maharza, ya Dafa kagetlah, Papa nggak pernah bilang siapa dia kalau Dafa tau pasti Dafa terima perjodohan Itu sejak awal. !!"
"benarkah...?? hanya Itu alasanmu...?? " tanya Kahfi tak percaya.
"iya Pa... sekarang giliran Dafa yang tanya, ada apa? kenapa Papa tiba-tiba nanya Zahranya Maharza?? "
Kahfi menghela nafas panjang dan menceritakan apa yang terjadi pada Maryam.
"benarkah....?? namanya juga Zahra....?? " tanya Dafa tak lagi terkejut saat tau Maryam mengusir pengawal dan tak terkejut juga mendengar cerita Kahfi.
"kenapa kamu terlihat tenang-tenang saja? apa yang terjadi...?? kamu tau sesuatu nak...?" cecar Kahfi penasaran.
"Iya pa... dia memang Zahra yang Papa dan Mama maksud. " jelas Dafa singkat menjawab rasa penasaran Kahfi..
"jadi Zahranya Maharza...? benar Zahra nya Maharza....?? " tanya Kahfi sekali lagi memastikannya lagi.
"hm....!! " Jawab Dafa membuka jas kerjanya juga melepas dasinya.
"lalu bagaimana...?? mamamu suka Zahra nya Maharza, Maryam juga Papa masa Kamu nggak mau perjuangin sih...? apa kamu bodoh menolak keluarga terpandang dalam agama islam itu mereka keluarga dermawan nak...! "
"Iya Pa, kalau Maryam suka dengan Zahranya Maharza, Dafa akan dapatkan dia untuk maryam dan mama ..!! " senyum tertampan Dafa.
Kahfi menganga lebar,
"nggak mungkin karna Maryam atau Mamamu pasti ada alasan lain kan kamu juga jatuh cinta padanya kan...? dimana kalian bertemu? "
"terserah Papa mau mikir apa.. ? ya sudah papa keluar sana... Dafa mau mandi!. "
dengan nggak sopannya Dafa mengusir Papanya seolah Papanya hanya pengganggu saja.
"kamu belum jawab Papa nak, dimana kalian bertemu..? lagian Zahra sudah membatalkan pertunangan masa kecil kalian, jadi tidak mungkin Zahra bisa kamu dapatkan...! "
"Pa...Dafa punya cara sendiri mengikat nya.. !!" senyum miring Dafa lalu menutup pintu kamarnya.
Dafa mengabaikan Papanya yang mengomel tak terima dengan percakapan singkat mereka.
Dafa selesai membersihkan diri langsung melakukan panggilan Vidio dengan Zahra..
"Kamu menolakku Sayang...?? " gemas Dafa tersenyum lebar dengan apa yang Zahra lakukan.
Dafa terus melakukannya berkali-kali tidak menyerah dengan apa yang dia kerjakan kini.
"Jawab sayang....!! " gemas Dafa.
"Apa.....?? " bentak Zahra tak menunjukkan wajahnya di layar HP nya.
"Kamu dimana Sayang...?? " tanya Dafa masih gemas.
"Aku mau tidur jadi nggak pakai Jilbab, jangan ganggu ! Assalamualaikum....!! " ketus Zahra mematikan panggilan vidionya secara sepihak.
Dafa tertawa lepas mendengar omelan kesal Zahra, dengan jahilnya dia kembali menghubungi Zahra dengan panggilan Vidio lagi, Zahra masih menolaknya.
"Aku belum jawab salammu sayang....!! " senyum manis Dafa tak menyerah mencoba menghubungi Zahra.
Sedangkan Zahra di kamarnya selalu terganggu dengan panggilan vidio Dafa..
"menyebalkan sekali...!! lihat saja akan aku ganti nada deringnya...!! " geram Zahra mematikan HP pemberian Dafa.
"rasakan itu... nggak akan bisa menghubungi ku lagi kan...?? dasar perusuh....!! ganggu orang tidur aja. "
Zahra akhirnya bisa tidur nyenyak tanpa ada penganggu..
di kamar Dafa
dia yang kesal kini saat panggilan nya Zahra tidak aktif, bisa Dafa tebak Zahra mematikan HPnya...
"awas kamu Sayang... !!" senyum misterius Dafa tak bisa marah dengan kelakuan Zahra..
Dafa mengetik pesan dengan huruf Kapital..
"AKTIFKAN BESOK HP PEMBERIANKU SAYANG,,
KALAU TIDAK BERSIAPLAH MATA-MATAKU AKAN MENCULIKMU....!!! "
Dafa mengirim pesan itu, kalau Zahra tak juga mengaktifkan HP nya besok mungkin Zahra akan diculik oleh anak buah dafa.
.
.
perbaikan penulisan kata
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Siti Aniah
moga" jodoh
2023-07-16
1