"kenapa disini....?? aku mau pulang!." tanya Zahra tak terima saat Mobil Dafa berhenti di warung sarapan pagi.
"Aku akan belikan bubur untuk mengisi perutmu sayang, makanlah setelah itu aku akan mengantarmu pulang."
Zahra hanya mendengus saja mendengarnya, entah kenapa Zahra tidak bisa menjaga sikap baiknya pada Dafa. mungkin pernikahan Itu yang membuatnya kesal, ingin marah tapi mendengar alasan Dafa juga tidak bisa membuat Zahra berkata-kata...
Zahra hanya diam di Mobil saat Dafa keluar membeli sarapan. dia tidak peduli saat banyaknya perempuan yang ada di Warung itu pada histeris melihat Dafa secara langsung.
"Pria gila Itu banyak juga fans nya, kenapa dia tidak menikah dengan mereka saja.? kenapa harus aku? " oceh Zahra dengan nada Kesal.
Zahra tidak cemburu hanya saja dia tidak suka dengan cara Dafa menikahinya, seolah Zahra tidak memiliki Keluarga.
"tuan Dafa... ya ampun,, kita seperti menang lotre!."
"Tampan sekali....!! "
"aku ingin meraba alisnya...!! "
"Aah.. aku bibirnya...!! "
"salah hidungnya lebih tinggi.. aku ingin mencubit hidungnya...!! "
"bagaimana bisa pria seterkenal tuan muda Satria Itu beli makanan di kaki lima...? apa Restaurant bintang 5 sudah tutup?."
"mungkin hanya ingin mengganjal perut saja...!! "
Dafa tidak peduli dengan gosip para Wanita di sekitarnya, telinganya di tulikan wajahnya dingin bagai es balok. bahkan penjual nya saja gugup melayaninya
"Terimakasih." ucap Dafa memberikan selembar uang 100 Ribu dan penjual memekik saat Dafa sudah main pergi saja.
"Tuan... kembaliannya...??? " teriak si penjual..
"layani semua nya, Ibu mau kembalikan uang tuan muda tadi...!! "
namun terlambat saat penjual keluar Mobil Dafa sudah pergi melewatinya.
"Tuan... Kembaliannya....!! " teriak Penjual lagi.
"sudahlah Bu biarkan saja, tuan tadi memang sengaja tidak mengambil uang kembaliannya."
sedangkan di dalam Mobil Zahra mengomel saat Dafa dengan acuhnya melajukan Mobilnya tak peduli jeritan wanita paruh baya tadi.
"baiklah ! lain kali aku akan memperbaiki sikapku!. "
Zahra yang mengomel panjang kali lebar malah menganga tak percaya dengan jawaban singkat Dafa, begitu menyebalkan di dengarnya.
"makanlah sayang....!! " pinta Lembut Dafa..
"aku tidak bisa....!! " tolak Zahra.
"kenapa...?? apa makanannya tidak enak?. " tanya Dafa melirik sekilas bubur Ayam Itu.
"bukan.. !! aku hanya tidak bisa makan, mungkin ini firasat Ibu dan anak aku rasa Umi belum makan." jawab Zahra menatap nanar tepi jalan yang mereka lalui.
Dafa akhirnya mengerti, dia tak lagi memaksa Zahra makan. kalau masalah ikatan darah Dafa tidak bisa ikut campur, walau khawatir tapi dirinya hanya bisa menahan Diri.
.
.
"Jangan panggil aku seperti itu.!." desis Zahra sekali lagi...
"Maaf Sayang... lidahku susah di ajak kompromi." Jawab Dafa tak merasa bersalah sama sekali.
"sudah berhenti... !!" pekik Zahra..
"kenapa tidak masuk....?? " tanya Dafa bingung.
"kamu mau digantung tak bertali oleh Abang dan Abi ku hah ....?? sudahlah... aku pulang ! terimakasih untuk segalanya."
"kabarin aku Sayang...!! " pinta Dafa menahan pergelangan tangan Zahra.
Zahra memutar bola matanya, "Kalau aku nggak mau....?? "
"aku akan menculikmu lagi....!! " ancam Dafa tersenyum misterius.
Zahra bergidik ngeri melihat senyum Dafa.
"kabarin aku tidak perlu sering sekali dalam sehari saja tidak masalah." pinta Dafa memelas.
Zahra menghela nafas panjang, "Hm... kalau ingat!! "
Dafa mengusap pipi Zahra yang memakai cadar, "jadikan aku Pria pertama yang melihat wajahmu sayang. jangan biarkan Pria lain melihat wajah cantik jelita mu...!! "
Zahra hanya menatap diam Dafa tanpa menjawab, memang benar kan hanya Dafa yang melihat wajah aslinya.
"beberapa hari lagi aku harus kuliah di Bandung, aku hanya ingin mengatakannya. hati-hati di jalan!. " Zahra keluar dari Mobil Dafa dan berlari ke arah pagar Rumahnya membawa bubur yang dibeli Dafa.
Dafa tentu tersenyum mendengarnya, sepertinya buah kesabarannya bisa membuat hati Zahra tersentuh walau setitik saja
Dafa menatap Zahra yang berlari memasuki pagar Rumahnya saat sudah terbuka.
"aku tidak menyangka kamu berasal dari Keluarga terpandang sayang, dilihat dari pakaianmu yang terbilang sederhana bagi seorang putri sepertimu."
Dafa tersenyum saat Zahra balik badan sebentar ke arahnya.
"kenapa dia tidak pergi juga...?? " gumam Zahra menggeleng tapi sambil tersenyum kecil.
Zahra Mlmerasa Dafa benar hanya ingin membuatnya terhindar dari dosa yang berkepanjangan itu sebabnya menikahinya, apalagi Dafa melepaskannya dengan mudah saat Zahra minta pulang.
"Umi.....?? Umi....?? " panggil Zahra celingak-celinguk melihat isi Rumah.
"Ara....!!! " pekik Aira keluar dari kamarnya.
hati Zahra seperti di tusuk-tusuk ribuan anak panah melihat wajah Uminya yang pucat dan Zahra bisa melihat raut wajah bersalah abi nya.
Aira jalan cepat walau terasa lemah, Zahra segera berlari mendekati Aira dan memeluknya.
"kamu pulang Ara....!!! maafin Umi nak... maafin Umi.!"
Zahra berkaca-kaca merasakan tubuh Umi nya yang panas.
"kenapa Umi minta naaf...? Ara yang minta maaf seharusnya Ara nggak kabur dari Rumah, maafin Ara Umi gara-gara Ara Umi jadi demam gini! Umi udah minum obat...?? "
Zahra menangkup pipi Aira, jelas raut wajah Zahra sangat cemas saat ini.
"Umi sudah di obati oleh Abi mu nak, maafin Abimu, Abi nu sudah membatalkan pertunangan mu, jangan kabur lagi Ya?? "
Zahra beralih ke Abi nya yang menatap takut dan ragu padanya, baru Kali ini Zahra melihat Abi nya seperti itu.
"Abi maafin Ara....!! " ucap Zahra berkaca-kaca.
Riqi meneteskan air mata nya dengan langkah ragu-ragu dia mendekati Zahra yang juga mendekati Riqi dan memeluknya.
"Hiks.. hiks.... maafin Ara Abi.. Ara jadi gadis pembangkang... Ara pantas di hukum... maafin Ara Abi... !!"
"tidak nak... tidak.. Abi yang minta maaf nak Abi minta maaf udah buat Kamu menderita, maafin Abi.. Abi sudah membatalkan pertunangan itu jangan kabur lagi dari Abi dan Umi ya..!!"
"enggak Abi... Ara nggak bakal kabur dari Abi dan Umi lagi Ara salah Abi, maafin Ara...!! Abi jangan minta maaf... nanti Ara makin merasa bersalah ni "
Riqi tersenyum disela air matanya yang menetes membasahi pipinya..
Zahra menangis dalam pelukan Riqi, Aira juga memeluk Zahra dan Riqi. mereka menangis sambil berpelukan bersama.
.
.
"Abi... Umi Ara masuk kamar ya....?? " izin Zahra tersenyum dengan mata sembabnya.
"iya nak... jangan kabur lagi ya...?? nanti Umi sakit loh!."
"Iya Umi... ara nggak bakal kabur lagi...!! " nyengir kuda Zahra..
sebenarnya Zahra penasaran bagaimana cara Abinya membatalkan pertunangan nya itu, tapi Zahra tak bisa bertanya takut Abi nya sedih, lebih baik Zahra diam saja itu lebih baik baginya dan juga Abi nya ..
Aira tersenyum memeluk Riqi, "Ara kita sudah kembali Abi...!! "
"Iya Umi... ayo habisin bubur bawaan Ara! " pinta Riqi.
sebenarnya Riqi juga banyak pertanyaan muncul dibenaknya bagaimana Zahra setelah kabur tapi dia tahan takut menyakiti hati Zahra lagi.
Zahra di dalam kamarnya langsung membuka laptopnya.
"Yeeaah..endingnya nggak sempat aku tonton, nonton episode terakhirnya ahh...!! "
pekik girang Zahra memutar episode terakhir Drama favoritnya minggu ini.
.
.
1 jam lamanya Zahra menonton Drama nya akhirnya bisa tersenyum puas..
dia membalik tubuhnya dan bayangan wajah tampan Dafa yang sedang tersenyum lembut dan tulus padanya terlintas di benaknya..
"Astagfirulahal Adzim.... kenapa bayangan Pria gila itu muncul dikepalaku...?? " pekik Zahra terduduk seketika.
Zahra berlari ke kamar mandinya dan mencuci wajahnya berkali-kali
"hiang... hilang... hilang... sadarlah Ara.. dia itu hanya pria gila,, kenapa kamu juga ikutan gila memikirkannya? "
HP Zahra pemberian Bara berdering, entah hantu belau dari mana Zahra malah berlari dengan semangat mengejar HP itu takut Orang yang menelfon mematikan nya .
.
.
.
masih tahap Revisi penulisan dan juga perlu diberitau ini hanya Novel ya? tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata bagaimana cara Dafa menikahi Zahra itu adalah cara Dafa yang emang berkuasa masalah wali bisa di pinjam siapa saja, Dafa melakukan segala cara supaya gadis pemikat hatinya tidak lari darinya..
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Vina Pembriyani
bagaimanapun Zahra ga akui pernikahannya,namun kalau mrk bnr2 menikah maka Zahra ga bs hdp pisah sama suaminya dan bersikaf ga baik sama suami ...bagaimanapun dia harus bersikaf seperti seorg istri lah,paling tdk urus masalah makan pakaian wlpn ga hubungan suami istri klo lum siap...lanjut ya othor cantikkk😍😍😘😘💪💪💪semangat
2021-07-02
6
Mang Widhi
lanjuttt kak
semngat up nya
2021-07-02
2