Zahra belanja di Mol bersama Shezan, banyak yang melihat keromantisan Shezan dengan gadis bercadar itu tapi tidak ada yang tau siapa Gadis itu yang jelas terlihat begitu dekat dengan tuan Shezan.
"Abang pakai kartu abang ya.?" rengek manja Zahra.
Shezan terkekeh dan mengusap kepala Zahra.
"artinya boleh Hehehe... mana.....?? " pekik girang Zahra menengadahkan tangannya.
Zahra menaik turunkan alisnya dan Shezan dengan senang hati memberikannya.
"untuk adik kesayangan abang apa yang enggak...!! " seru Shezan tersenyum tampannya.
Zahra menyipitkan matanya sebab Zahra sedang tersenyum senang mendapatkan Blackcard Shezan.
Zahra si adik bungsu Maharza di manja oleh Tanisha dan Shezan, walaupun begitu Zahra tidak pernah memintanya terlalu sering hanya sekali saja saat berbelanja.
Zahra belanja dengan senang terutama bagian makanan snack untuk cemilannya perjalanan ke Bandung membeli jaket rajut, buku Kampus dan banyak hal lainnya..
"Abang suka buku Novel itu? " tanya Zahra tersenyum meledek.
"judulnya menarik Abang baca sinopsisnya mirip Kisah Abang makanya jadi pengen baca. "
"ya udah beli aja abang.!! " seru Zahra semangat.
"ya udah... masukin aja ke belanjaan Ara..!! "
"Ok... Abang." Zahra menunjukkan huruf O dengan tangannya.
Shezan mencubit pipi Zahra yang memakai cadar, Zahra menepis pelan tangan Shezan..l
"sakit Abang...!! " ringis Zahra mengusap pipinya.
"gitu aja sakit...!! " ledek Shezan..
"ihh... coba ni abang rasain." Zahra mencubit kedua pipi Shezan..
"sakit.. kan..?? " cibir Zahra tersenyum penuh kemenangan.
"enggak Ara...!! kayak digigit semut...!! "
"Abang.!! " kesal Zahra mendorong dada bidang Shezan dan berjalan ke arah Lain demi membayar belanjaan nya..
bibirnya komat-kamit tak jelas karna kelakuan Shezan yang mengerjainya..
Shezan hanya tertawa cekikikan melihat raut kening Zahra yang terlihat kesal adiknya Itu sungguh menggemaskan kalau marah dan kesal..
.
"itu tuan Shezan Maharza...?? "
"sepertinya iya.. apa tuan muda Maharza memiliki istri...?? "
"tidak... !!!" jawab serentak semua wanita seumuran Shezan..
bisa dibilang mereka semua fans garis besar Maharza, terutama Shezan pria idaman momor 2 yang menjadi incaran semua wanita di negara ini.
"kenapa kalian membentakku...?? "
"kan kamu tau sendiri tuan Shezan selalu menolak tawaran ta'Aruf dari wanita lainnya. "
"iya.. lalu gadis itu siapa....?? "
"mungkin Nona Tanisha...!! "
"kamu gila, Nona Tanisha Itu sibuk bekerja dengan suaminya."
"atau Itu adiknya ? yang bernama Zahra Itu? "
"Aahhh... beruntungnya punya kakak seperti itu. "
gosip para wanita secara terang-terangan tentang Zahra dan Shezan ada yang berusaha memotret shezan
"udah bang.. Ayo....!! " ajak Zahra melingkar di lengan Shezan..
.
.
"Abang ... Ara ke toilet dulu ya...! abang tunggu disini sambil baca buku Novelnya.. yaa...!! "
"ya udah.. perlu Abang antarin...?? " tawar Shezan.
"nggak usah abang dari tadi Abang jadi pusat perhatian tau....!! " celutuk Zahra.
Shezan tersenyum saja, dia tau adiknya Itu tidak suka jadi pusat perhatian, Zahra lebih suka tidak dikenal oleh orang masyarakat .
"Abang tunggu disini.. hubungi Abang Kalau terjadi sesuatu...!! "
"terjadi apa nya di tempat ramai begini . " Zahra menggeleng kepalanya akan kekhawatiran Shezan.
Zahra segera berlari kecil ke toilet wanita terdekatnya..
selesai dengan kegiatan rutinitasnya (Buang Air Kecil)
Zahra keluar dari toilet dan terbelalak melihat seorang gadis di kursi roda di ejek dan di tonyor keras oleh para wanita .
Zahra yang pernah di buli pun tak terima ini sama dengan kekerasan fisik bedanya Zahra dulu Hanya sebuah Kata-kata, dan Kata-kata lebih tajam dari pada pedang, sungguh menyakitkan hati.
"apa yang kalian lakukan....?? " bentak Zahra berkacak pinggang...
"Hei... siapa dia...?? "
"tidak tau ketua... mungkin mau jadi pahlawan kesiangan dia...!! "
"Hahahaha....!! "
"hanya bocah ingusan seperti Kalian berlagak seperti preman Ciiuhhh... apa yang kalian banggakan....?? " ledek Zahra tersenyum sinis di balik cadarnya..
gadis di Kursi roda Itu menatap bingung Zahra yang menolongnya, siapa Zahra memangnya berani melawan 3 wanita Konglomerat sombong itu. dia emang Orang Kaya juga tapi dia memilih merahasiakannya takut keluarganya malu.
"kau tidak mengenalku hah...?? " bentak si ketua geng seolah dia lah Boss diantara temannya.
"emang kamu siapa...?? bukan istri tuan Dafa ataupun bukan istri tuan shezan...!! kalau kalian nukan istri mereka jangan berlagak sok preman...!! " sindir keras Zahra.
karna Kyara Zahra jadi tau pria terhebat di negara ini.
gadis di kursi roda Itu membelalak kaget saat Zahra menyebut nama Kakaknya Dafa..
"sialan ni wanita sok pahlawan ya...!! lawan Dia....!! "
Zahra tidak takut malah tersenyum misterius.
salah satu diantara pembuli hendak menjambak jilbab Zahra tapi Zahra dengan cepat memutar tangan perempuan Itu.
"Akkkh... Akhhh sakit... sakit... bodoh....!! "
"sakit ya...!! maka nya jadi orang jangan sok preman hmm? preman macam apa Yang tak bisa melawan gadis mantan atlet seperti ku hah...?? bahkan badan kalian aja lebih kecil dariku...!! "
Zahra mendorong kesal tubuh wanita itu hingga menubruk temannya.
"kau... akan aku balas Kau tapi harus aku beri pelajaran dulu kau. !!" ancam si Ketua dengan lagak dia bisa beladiri..
Zahra hanya mencibir di balik cadarnya..
Zahra hanya menarik pergelangan tangan ketua pembuli itu dan mendorongnya ke arah toilet dan Zahra menutup pintu Toilet itu dengan kencang dan menguncinya dari luar.
kedua temannya berdiri takut saat ketuanya di kurung oleh gadis bercadar itu.
"dasar pembuli tak punya otak semakin tinggi kedudukan kalian bukannya semakin rendah hati malah sok-sok 'an apa yang kalian banggakan ? hanya numpang popularitas orangtua kalian hah...??? Ck.. ck.. ck... bahkan gadis Itu jauh lebih cantik dari kalian! " bentak Zahra dengan sinisnya.
"Ayo cantik..!! kita pergi saja...!! " Zahra mendorong kursi roda gadis itu.
.
.
"Siapa nama kakak...?? " tanya Gadis Itu mendongak kebelakang.
"Zahra...!! " Jawab Zahra berjongkok di depan Gadis cantik Itu.
"nama aku Maryam kak.. terimakasih banyak atas pertolongan Kakak...! "
"Maryam...?? cantik sekali... seperti orangnya...!! " gemas Zahra entah mengapa dia berani mencubit pipi Maryam yang tembem sangat imut di matanya.
pipi Maryam memerah untuk pertama kalinya ada orang yang menatapnya biasa saja tidak berbelas kasih atau iba padanya..
"kenapa jilbab mu seperti ini...?? " tanya Zahra tak suka melihat cara Maryam memakai (Jilbab) pasmina .
"emang kenapa Kak...?? " tanya Maryam bingung.
"ini aurat Maryam.. kakak Pinjamin mainan jilbab kakak Ya.. !!" Zahra melepas Bros jilbabnya dan merapikan pasmina Maryam.
Maryam menatap takjub mata Zahra yang fokus membenarkan Pasmina nya, dia merasa punya Kakak perempuan rasanya sangat menyenangkan.
"ini hadiah di hari ulang tahun Kakak...!! (menatap Brus Kecil berbentuk Lafaz Allah miliknya ), lain kali di tutup Ya? " Zahra mengusap pipi tembem Maryam dan pergi dari Maryam.
Maryam tersenyum menatap kepergian Zahra dia merasa diperlakukan layaknya manusia normal sebab Zahra tidak menanyakan kenapa sendiri..? dimana Keluargamu..? atau pertanyaan yang dilontarkan seolah mengejek Maryam tak bisa apa-apa tanpa keluarga nya..
"aku suka sama kakak Zahra.. aku harap kakaklah yang terpilih menjadi istri Kakak dafa.! "
bisa dibilang Maryam juga mengusir pengawalnya membiarkannya belanja sendiri, Maryam tidak mau di rendahkan oleh orang lain, sudah lumpuh terus di kawal banyak orang, Maryam malu itu.
"Nona...!! kenapa Nona lama sekali kembalinya...?? "
"Aak... maaf... aku belum menemukannya.. bisa kamu bantu aku mencari apa yang aku mau...?? " senyum tulus Maryam..
Pengawal Maryam tertegun melihat Maryam tersenyum..
"Apa Nona sedang mode senang...?? " batin engawal itu berjalan disisi Maryam..
semua pengawal Dafa tau kalau Maryam tidak suka di dorong didepan umum, dia tidak suka diperlakukan seperti orang tidak berguna..
.
.
perbaikan penulisan.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Mang Widhi
lanjutt kak
semangatt kak
2021-07-03
2
Vina Pembriyani
makin seru....lanjut ya othor cantikkk😍😍😊😊semangat💪💪💪
2021-07-03
2