Penjelasan

"kenapa aku tidak menyadarinya....?? nama si bungsu Maharza dengan nama Zahra sama! Astagfirullah adzim... Allahu akbar. .. Subhanallah Warhamdulillahi Wallaillaha illahh wallahu akbar....!! "

Kyara bergumam-gumam bodoh mtanya melotot tak percaya akan kebenaran identitas Zahra.

ini sudah semester 4 dan bodohnya Kyara baru tau sekarang, selama masa pesantrennya dengan Zahra

Zahra tidak pernah memberi taunya.

bahkan Kyara tidak pernah menduga Ini semua, soalnya dulu Zahra pernah di buli karna memiliki nama yang sama dengan Zahra nya Maharza, tapi Zahra hanya diam tidak pernah menjawab kalau dia memanglah Zahra nya Maharza.

"pantas saja Zahra tidak mau orangtuanya datang ke pesantren....? kalau ada acara dengan orangtua Zahra akan memijam Papa ku.!" gmam Kyara lagi mengingat masa-masa pesantrennya.

Kyara sibuk dengan penyesalannya karna tidak mempercayai perkataan Zahra...

.

.

Zahra di kamarnya kembali berbusana Muslimah nya..

"Aku mau beli jajanan... hehehe....!! "

cengir Zahra melihat penampilannya sendiri di cermin.

"Perfect.....!! " pujinya pada diri sendiri setelah memasang cadar di wajahnya.

Zahra segera keluar dari kamarnya dan terkejut saat Abi dan Umi nya ketangkap basah sedang menempelkan telinga mereka di pintu kamarnya.

"Abi sama Umi ngapain....?? " tnya Zahra curiga..

"Umi penasaran aja... !!" nyengir Aira..

Zahra beralih ke Abi nya yang menggaruk tengkuknya sendiri

"kenapa tingkah Umi dan Abi seperti seorang pencuri yang ketahuan oleh tuannya....?? " tanya Zahra masih curiga.

Riqi dan Aira sama-sama membolak balik mata mereka ke kiri dan ke kanan, mereka tak menyangka Zahra akan keluar kamar.

"Ara nggak akan kabur Umi, jaga kesehatan Umi sebaiknya Umi Istirahat aja." jelas lembut Zahra yang tau isi kepala orangtua kandungnya itu

Aira merentangkan tangannya dan Zahra tersenyum memeluk Umi tersayangnya..

"Abi bagaimana....?? " tanya Riqi tak terima juga memeluk Zahra dan Aira bersamaan..

"apa-apaan Ini...?? apa anak Abi dan Umi cuma Ara doang...?? " selah Shezan tiba-tiba.

pelukan mereka terlepas.

"Kamu aja yang nggak mau di peluk kayak gini nak katanya apa kayak... teleb.. teleb... gitu...!! " sindir Aira lupa..

"iya... telebriti....?? " sahut Riqi..

"bukan Abi apa ya....?? " kesal Aira..

"teletubis Umi...!! " bisik Zahra.

"nahh.. iya... teletubis....!! " pekik Aira.

"sini kalau mau di peluk nak." Riqi merentangkan tangannya.

Shezan menggeleng pelan tapi bibirnya tersenyum mengabaikan pelukan Abinya hanya menyalami kedua orang tuanya..

Shezan beralih ke Zahra, tiba-tiba Zahra melangkah mundur dia merinding menatap .ata Shezan yang terbesit kemarahan.

"kemari....!! kenapa Menjauh Zahra....??? " tanya Shezan.

Zahra meneguk salivanya bersusah payah, artinya Shezan sedang marah padanya kalau menyebut namanya Zahra..

Riqi dan Aira saling berpelukan takut dengan perkataan Shezan tadinya, kalau Shezan marah Abi dan Umi nya tidak akan bisa menyelamatkan anak kesayangannya itu, kalau ikut campur Shezan bisa tambah marah.

"maaf Abang....!! " Zahra menunduk takut..

"kamu tau kesalahanmu Zahra....?? " tanya Shezan mengintrogasi.

"tau Abang....!! " Jawab Zahra pelan..

Shezan hendak menjitak kening Zahra dan Zahra segera memejamkan matanya, Shezan bisa lihat ketakutan Zahra alhasil Shezan memeluk Zahra sambil menghela nafas berat..

"Abang khawatir Ra, kenapa lama sekali mengabari Abang ? "

Zahra tersenyum senang karna Shezan tak jadi menjitak keningnya, dia membalas pelukan Shezan..

"terjadi hal kecil Abang Ara nggak bisa cerita, yang jelas Ara pingsan satu harian, seharusnya Abang hukum Ara karna lalai meninggalkan Sholat, Ara pingsan sejak siang sampai larut malam..!! " jelas Zahra berbisik pelan ke Shezan.

Zahra tidak mau Umi dan Abinya mendengarnya..

Shezan mengernyitkan keningnya bukan karna Zahra lalai meninggalkan sholat, dia tau Zahra bukanlah gadis yang suka meninggalkan sholat hanya saja penasaran kenapa Zahra sampai pingsan selama itu.

"ayo masuk....!! ceritakan sama Abanhlg...!! "

Shezan menarik tangan Zahra tapi tidak menyakiti pergelangan tangan Zahra.

zahra hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal, tadinya dia mau keluar Riqi yang mendengar Shezan minta Zahra menceritakan semuanya juga Ikut-ikutan mengekori Zahra dan Shezan.

"ikuut....!! " rengek Aira segera berlari mengejar ketertinggalan riqi...

"Abang... Abi sama Umi ikut....!! " bisik Zahra.

Shezan membalik tubuhnya menatap datar Abinya yang nyengir kuda lalu Shezan melihat penampilan Zahra yang memakai cadar, artinya Zahra mau keluar..

"Ayo Abang antar kamu." Shezan menarik tangan Zahra ke arah lain menuju pintu keluar Rumah Maharza..

"Abi ikut....!! "

"Umi juga....!! "

"nggak boleh.....!! " tolak Zahra dan shezan cepat.

Aira mengerucutkan bibirnya dan memeluk suaminya dan Riqi hanya menatap nanar kepergian mereka.

"pasti Ara melalui masa sulit saat kabur kemarin."

"Iya Abi... Umi juga berpikir seperti itu...!! Ara kan suka menyimpan hal sulit, dia hanya suka memberi kebahagiaan pada kita abi... !!"

.

Zahra mengekori Shezan yang menarik tangannya lembut..

.

.

.

Zahra menceritakan semua yang terjadi pada Shezan..

"Astagfirullah hal Adzim.. dia menikahimu....?? " teriak Shezan tak percaya..

"Iya abang.!! "

"apa alasannya...?? "

"takut nambah dosa karna jatuh cinta sama Ara...!" jawab Zahra jujur.

Shezan mengumpat serapahi Dafa, Zahra tertawa lepas mendengar omelan Shezan..

"dia tidak melakukan sesuatu kan Ara...?? apa Kamu baik-baik saja....?? " tanya Shezan khawatir.

Zahra tersenyum dan menggeleng kepalanya..

"dasar pria tidak waras." umpat Shezan lagi

"dia memang gila Abang, tapi alasannya Ara juga nggak bisa berkata-kata dari caranya melepaskan Ara saat minta pulang.. Ara yakin dia pria baik-baik "

Shezan menghela nafas berat..

"sudahlah... percuma semua sudah terjadi, syukurlah kamu bertemu dengannya di hutan itu kalau bukan dia abang tidak bisa membayangkannya!! "

Zahra hanya tersenyum kecil, benar juga kenapa Zahra tidak memikirkannya.

Shezan ingin marah pada Dafa tapi tidak bisa menyalahkan Dafa karna memang salah adiknya yang pergi Ke sana. ingin marah ke Zahra tapi juga bukan salah Zahra yang mana hanya marah pada Abi dan Umi nya yang menjodohkannya dengan pria asing, menyalahkan Abi nya juga tidak mungkin dan ya sudahlah Shezan diam saja tidak lagi membahasnya.

"Abang memang Pria terbaik Ara punya perempuan yang cocok dengan Abang..!! '

"kamu mau jodohkan Abang Ra...?? " senyum tampan Shezan mengusap kepala Zahra..

Zahra menyeringai lebar, "Kalau Ara tidak bisa maka sahabat Ara bisa...!! "

"sahabat.?? "

"Iya Abang, dia sahabat dekat Ara sejak masa pesantren, dia nggak tau siapa Ara saat mulai berteman dengan Ara, Ara dibuli saat itu tapi dia malah menolong Ara dan mengajak Ara berteman jadi teman Ara hanya dia bang.! '"

"buli...?? kamu pernah dibuli Ara...?? "

"hehe.. maaf Abang Ara nggak pernah cerita, dia gadis baik deh... namanya Kyara...!! Abang mau ya sama Kyara.. dia nggak jauh beda sama Ara, kalau Abang sayang sama Ara pasti bakalan jatuh cinta sama Kyara..!! "

"mereka buli apa Ara...?? " tanya Shezan serius..

Zahra tidak menjawab hanya tersenyum...

"ya sudah terserah padamu Sayang, Abang terima apapun kamu katakan abang akan coba membuka hati padanya...!! " tutur lembut Shezan mengusap kepala Zahra..

dia tidak mungkin memaksa Zahra menceritakan masa itulebih baik pura-pura tak dengar saja.

Zahra tersenyum senang mendengar perkataan Shezan menurutnya Kyara memang wanita yang pantas untuk Shezan.

Zahra sangat mengenal Kyara, itu sebabnya dia mau Kyara jadi kakak ipar sekaligus sahabat baiknya.

"Ara akan atur pertemuan Abang dengannya...!! " senyum tercantik Zahra di balik cadarnya.

Shezan hanya tersenyum, kalau adiknya saja sayang pada sosok itu kenapa dirinya tidak...? tidak ada salahnya Shezan membuka hati pada gadis pilihan adiknya, dia tau Zahra akan memilihkan yang terbaik untuknya...

.

.

.

perbaikan penulisan

.

.

Terpopuler

Comments

Dicky Riyan Saputra

Dicky Riyan Saputra

lanjt thor

2021-07-29

2

lihat semua
Episodes
1 Anindira Zahra Fauziyah
2 Maharza
3 Gelisah
4 Tanisha dan Zahra
5 kebenaran yang disembunyikan
6 mengurung diri
7 Pertemuan kedua
8 Zahra
9 Mansion
10 Bohong...?
11 Terdiam
12 Ekstra Sabar
13 Buah Kesabaran
14 silsilah keluarga Maharza
15 Penjelasan
16 Bertemu
17 Zahra nya Maharza
18 Rumah Kyara
19 Shezan dan Kyara
20 Ujian Kedua Dafa
21 Berbohong demi kebaikan
22 Makan Malam Romantis
23 Dosen baru
24 Kedatangan Keluarga Maharza
25 Keluarga Zahra dan Kyara
26 Poligami..?
27 Rumah Baru
28 Terlelap
29 hari H
30 Penjelasan Dafa
31 belum terbiasa
32 Maryam
33 Amerika
34 Wisuda
35 Berkemas
36 Misterius?
37 hancur rencana romantis
38 menuruti permintaannya
39 kedatangan Maryam
40 Maryam dan Bayu
41 Belajar menembak
42 bisa menembak
43 Tak sengaja
44 Perdebatan karna tamu bulanan
45 Rooftop
46 duo Couple
47 mol
48 3 wanita iri
49 kebaikan hati Zahra
50 pengintai
51 jalan lain
52 Preman jalanan
53 makan lahap
54 luar kota
55 permintaan aneh zahra
56 ngidam kyara
57 Dafa di kantor cabang
58 hamil?
59 VC dalam rapat
60 kemauan zahra
61 sensitif
62 Sarapan bersama
63 kejadian tak terduga
64 Rumah Sakit
65 merindukanmu
66 teror _HBD
67 USG
68 Rencana
69 Keadaan yang menyulitkan
70 bau
71 pecel lele
72 minta pisang goreng
73 masak pisang crispy
74 Rencana
75 tahanan
76 tak disangka
77 KorSel
78 Kembali
79 Pertemuan Yura dengan Zahra
80 pernikahan ala Korea
81 mengompori Kyara
82 Ceritakan
83 Masa lalu Dafa
84 pengawal baru
85 romantis
86 wanita yang kesekian..?
87 138 wanita
88 postingan baru
89 detik-detik
90 kebahagiaan yang tak ternilai
91 Ekstra Part-1
92 Ekstra Part -2
93 Ekstra Part -3
94 Ekstra Part - 4
95 Ekstra Part - 5
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Anindira Zahra Fauziyah
2
Maharza
3
Gelisah
4
Tanisha dan Zahra
5
kebenaran yang disembunyikan
6
mengurung diri
7
Pertemuan kedua
8
Zahra
9
Mansion
10
Bohong...?
11
Terdiam
12
Ekstra Sabar
13
Buah Kesabaran
14
silsilah keluarga Maharza
15
Penjelasan
16
Bertemu
17
Zahra nya Maharza
18
Rumah Kyara
19
Shezan dan Kyara
20
Ujian Kedua Dafa
21
Berbohong demi kebaikan
22
Makan Malam Romantis
23
Dosen baru
24
Kedatangan Keluarga Maharza
25
Keluarga Zahra dan Kyara
26
Poligami..?
27
Rumah Baru
28
Terlelap
29
hari H
30
Penjelasan Dafa
31
belum terbiasa
32
Maryam
33
Amerika
34
Wisuda
35
Berkemas
36
Misterius?
37
hancur rencana romantis
38
menuruti permintaannya
39
kedatangan Maryam
40
Maryam dan Bayu
41
Belajar menembak
42
bisa menembak
43
Tak sengaja
44
Perdebatan karna tamu bulanan
45
Rooftop
46
duo Couple
47
mol
48
3 wanita iri
49
kebaikan hati Zahra
50
pengintai
51
jalan lain
52
Preman jalanan
53
makan lahap
54
luar kota
55
permintaan aneh zahra
56
ngidam kyara
57
Dafa di kantor cabang
58
hamil?
59
VC dalam rapat
60
kemauan zahra
61
sensitif
62
Sarapan bersama
63
kejadian tak terduga
64
Rumah Sakit
65
merindukanmu
66
teror _HBD
67
USG
68
Rencana
69
Keadaan yang menyulitkan
70
bau
71
pecel lele
72
minta pisang goreng
73
masak pisang crispy
74
Rencana
75
tahanan
76
tak disangka
77
KorSel
78
Kembali
79
Pertemuan Yura dengan Zahra
80
pernikahan ala Korea
81
mengompori Kyara
82
Ceritakan
83
Masa lalu Dafa
84
pengawal baru
85
romantis
86
wanita yang kesekian..?
87
138 wanita
88
postingan baru
89
detik-detik
90
kebahagiaan yang tak ternilai
91
Ekstra Part-1
92
Ekstra Part -2
93
Ekstra Part -3
94
Ekstra Part - 4
95
Ekstra Part - 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!