Zahra selesai membersihkan diri, dia lupa membawa gamisnya.
"mudah-mudahan dia tidak ada di sini...?? " gumam Zahra penuh harap.
Zahra mengintip sekeliling, tubuhnya memakai Jubah mandi dan kepalanya di tutup handuk mini..
merasa aman Zahra segera berlari seperti seorang l pencuri yang takut ketahuan oleh Tuan Rumah, kalau Dafa ada pasti gemas melihatnya.
"Allahu Akbar....!! ini baju atau toko....?? " batin Zahra mengerjab tak percaya banyaknya baju gamis mewah di kamar ganti nya kini.
saat Zahra mencari kamar mandi kesasar kesitu, jadi tau ruang ganti bajunya, setelah memakai busana yang lengkap di pilih asal olehnya tadi barulah Zahra kembali berwudhu setelah itu celingak-celinguk mencari mukenah.
"dimana Mukenahnya....?? " gumam Zahra pelan.
Zahra masih enggan membuka cadarnya, bagaimana pun pernikahan ini tidak masuk dalam kemauannya lagian Zahra belum mau pulang Karna masih ngambek dengan Abi nya..
tok.. tok... tok...
Zahra yang kaget segera berjalan ke arah Pintu dan membuka sedikit pintunya...
mata Zahra terbelalak kaget saat belasan pekerja wanita menunduk hormat padanya
"m.. mau apa....?? " tanya Zahra takut-takut.
"Kami membawakan alat ibadah untuk Nona!"
Zahra melirik mukenah yang di pegang begitu berharga oleh pekerja itu, seperti memegang bendera merah putih saja...
(Tinggal di Kibarkan di tiang.... wkwk... 😂😂)
"silahkan Nona.. tuan muda menunggu ! "
Zahra melirik hiasan megah di tangan Pelayan lainnya dan banyak hal lainnya.
"itu semua hantaran pernikahan Nona.. ! yang ini Mahar pernikahan Nona...!! "
"sudah cukup....!! saya mau Sholat....!! " ujar tegas Zahra..
"tidak perlu sopan pada kami Nona...!! "
Zahra hanya diam saja tak menjawab, dia menatap tak percaya semua hantaran pernikahan itu semua sangat pas dengannya..
"*d*asar pria gila " umpat Zahra dalam hati
"geserlah....!! sudah Khomat....!! " kesal Zahra.
"baik Nona....!! " mereka semua menekuk lututnya sopan saat Zahra mengambil mukenah berwarna emas itu..
Zahra berjalan ke arah kiri sesuai petunjuk Dafa tadi, namun dia menoleh kebelakang dan para pelayan itu masih menekuk lututnya padahal Zahra sudah menjauh dari mereka.
"bahkan pekerja nya juga gila...!! " gumam Zahra berdecak sebal
dia tak menyangka akan bertemu dengan orang-orang gila disekitarnya.
"*l*ebih baik aku pulang saja.. setidaknya aku masih waras bisa ikutan gila aku kalau tetap disini! " Batin Zahra segera melangkahkan kaki ke Mushola yang ada di ujung koridor lantai 7 mansion itu
"Kenapa jalan ini tidak ada Habisnya....!!?? " gerutu Zahra dalam hati.
sesampainya di Mushola yang di katakan oleh Dafa, Zahra tertegun mendengar suara seseorang yang sedang mengaji irama.
"*a*pa Pria gila itu yang mengaji...?? " tebak Zahra dalam hati.
Zahra mendekat bertepatan Dafa mengakhiri ngajinya..m
"kenapa lama sekali sayang... ? kamu telat 5 menit, Ayo cepat....!! "
Dafa Segera berdiri, Zahra berjalan pelan ke belakang Dafa.
"kenapa jauh sekali....?? " tanya Dafa saat menoleh kebelakang.
Zahra masih memutar bola matanya ke kiri dan ke kanan, jujur dia canggung dengan situasi ini.
"Ayo lah sayang ! kamu udah telat terus mengulur waktu lagi, cepat dibelakang aku....!! "
Zahra pun tak punya pilihan selain maju ke arah yang di tunjuk Dafa tadi, Dafa tersenyum melihat Zahra.
"bisa Kita mulai Sayang?" tanya Dafa.
Zahra mengangguk saja sebagai jawaban..
Dafa pun mulai fokus karna dirinya sekarang Sholat bersama Gadis pemilik hatinya, Gadis yang dia sebut di sepertiga malamnya. berharap dialah Makmum nya di kemudian hari, dan saat ini semua tercapai..
"Allahu Akbar......!! "
.
.
..
Dafa berdzikir dengan kusyu' dan berdoa..
"Ya Allah Ya Tuhanku.... Engkau telah menjawab Doa di sepertiga malam hambamu yang lemah ini, terimakasih atas segalanya ya Allah, Engkau menemukanku dengan gadis pemikat hati hambamu ini ! tanpa tuntunan Engkau mungkin hamba belum menemukannya... !!"
"Wahai Zat pembolak-balik hati... tuntunlah hati istri hamba supaya bisa mencintai hamba Ya Allah....!! beri hamba kesabaran untuk melunakkan hati nya yang Keras karna belum menerima ini semua !! "
...... ... ......
Dafa pun selesai dengan Doa nya dan menoleh kebelakang.
"Sayang.....!! apa... Kam..... Eeh......?? "
Dafa terkejut melihat Istri Nlnya yang sudah tertidur dengan posisi bersila, tangannya masih menengadah seolah sedang berdoa..
senyum Dafa terbit secerah mentari, bahkan melebihi Matahari yang belum terbit pagi itu.
"Sayang....?? " gemas Dafa mengusap Pipi Zahra yang entah sejak kapan melepas cadarnya.
Zahra tersentak kaget hal Itu juga membuat Dafa juga ikutan kaget, "maaf... Aku Ketiduran...!! "
"Hm....?? " Dafa memberikan tangan kanannya..
Zahra yang bingung malah menatap tangan Dafa yang mengudara dengan tanda tanya.
Dafa tertawa melihatnya, tangan yang mengudara itu mengusap kepala Zahra.
"kalau begitu biar aku yang melakukannya...!! " gemas Dafa
Dafa meraih tangan lembut Zahra dan mengecupnya sayang, Zahra membelalakkan matanya..
"Hei... apa... yang... ka mu lakukan... kita kan....??? "
Zahra dengan cepat menarik tangannya.
"Kita sudah menikah sayang... jadi aku tidak akan berdosa menyentuh kulit mulusmu." tutur lembut Dafa.
Zahra hanya menghela nafas, "Jangan mengatakan Itu didepan ku.. !!
"Kenapa sayang...?? "
"jangan panggil itu padaku....!! " Kesal Zahra..
"Hem...?? baiklah Zahra... aku panggil Zahra Ku sayang."
"aku mau pulang.....!! " pinta Zahra.
"kapan....?? " tanya Dafa lembut mau memegang tangan Zahra.
Zahra dengan pelan menjauhkan tangannya, dia belum bisa menerima pernikahan dadakan ini..
"aku mau pulang hari Ini....!! " Jawab Zahra Serius..
"baiklah... aku antar kamu Zahra ku sayang....!! " pasrah Dafa
Dafa akan bersabar menunggu hati Zahra terbuka untuknya, yang penting Dafa sudah tau siapa Zahra. dia juga tidak akan mengekang Zahra...
"Boss.. Nona Muda memiliki kepribadian ceria dan bebas.. hidupnya seperti Air yang mengalir di semua tempat... Nona tidak suka di kekang ataupun dipaksa alasan dia kabur dari Rumah Maharza karna dijodohkan dengan seseorang.!! "
Dafa ingat kata-kata Bara saat mencari identitas Zahra, intinya Dafa harus bersabar menghadapi Zahra...
.
.
semua anak buah Dafa memberi hormat pada Zahra
Zahra hanya tersenyum kaku karna canggung dengan situasi itu.
"hati-hati di jalan Nona... kami menunggu kedatangan Nona Kembali."
"Nona perkenalkan nama saya Bara, ini HP baru untuk Nona.. di dalam sini sudah ada Nomor HP saya dan Tuan Muda...!! "
Zahra mengambil HP Itu dan berterimakasih, yang penting dia harus pulang ke Rumahnya kini. Zahra mungkin tidak akan memakai HP itu tapi demi kebaikannya harus di terima
Zahra masuk ke dalam Mobil mewah milik Dafa..
ini pertama kalinya Dafa memakai Mobil Itu setelah sekian tahun membelinya. Bara menutup sopan pintu masuk Zahra tadi.
"pakai sealbealt mu Say...!! pinta Dafa terhenti saat Zahra menatapnya tajam.
"Zahra....!!! " ralat Dafa tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapi.
Zahra tak bisa memungkiri Dirinya yang kagum akan desain Mansion itu, tapi hanya memuji lewat matanya saja tidak di bibirnya.
"buku nikah kita bagaimana Zahra...?? " tanya Dafa sesekali melirik Zahra.
"simpan saja ! jangan beritau Keluargaku !! bisa stress orangtua ku kalau tau caramu menikahiku, kami Keluarga terpandang. nama baik Abi ku bisa tercoreng karna caramu menikahiku tiba-tiba tanpa memberi tau keluargaku ...!! "
"Aku akan melamarmu lagi... Ijab Kabul kedua kalinya tidak masalah bagiku...!! " senyum Tampan Dafa..
Zahra hanya menaikkan satu sudut bibirnya...l
"gila....!! " Umpatnya pelan.
Dafa terkekeh, dia tidak marah disebut gila, jujur dia sendiri mengakui tindakannya memang gila, tapi Itulah kenyataannya..
.
.
.
tahap Revisi penulisan..
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Bocah Pinggiran
maksa banget sih bilang sudah nikah?
emang bisa ya nikah tanpa wali dari pihak perempuan. masak sebodoh itu si zahra, katanya ngerti agama
2021-10-31
3