.
.
Ke esokan paginya Dafa pulang bekerja dengan raut wajahnya terbilang biasa seolah tak terjadi apa-apa dengannya.
Orangtua Dafa tidak tau kalau putranya Itu bisa membunuh... secara Dafa juga rajin beribadah, Sholat 5 waktunya tidak tinggal.
"Tuan.....!!! Ada yang bisa Bibi bantu tuan....?? " tanya Bibi sisi.
"Tidak usah Bi... Papa sama Mama kemana Bi....?? " tanya balik Dafa meregangkan sendi-sendi tubuhnya yang terasa pegal.
"Tuan Besar dan Nyonya Besar sedang keluar Tuan... Katanya mau bertemu dengan Teman Tuan...!! " Jawab Bibi Sisi
"Tuan Muda...?? " Pekik Sisi panik.
"Kenapa Bi....?? " tanya Dafa bingung.
"ada darah.... di... di celana Tuan... aaakkhh... di baju tuan muda juga... apa yang terjadi tuan muda....?? "
Dafa menghela nafas berat saat dirinya tak menyadari bajunya terkena darah pria brengs*k itu, Dafa bahkan melamun semalaman tidak sempat mandi.
"Udah Bi... jangan berlebihan Dafa baik-baik aja, lagian tubuh dafa baik-baik aja Kok Bi... Dafa mandi Dulu Ya Bi... jangan beritau Mama nanti mama nangis ngerti ya Bi.....!! "
"I.. iya tuan muda....!! " gagap sisi mengusap air matanya.
dia tidak berani berpikir buruk, secara tuan mudanya Ini sangat sopan dan baik mungkin hanya keciprat darah nyamuk pikirnya walau tidak mungkin darah nyamuk lumayan banyak seperti itu.
Dafa langsung pergi dari Sisi dan memasuki kamar mandinya..
"Aku tidak suka bajuku terkena darah Pria Itu bakar saja ...!! " Geram Dafa membuka semua baju Formalnya yang berharga belasan Jt dan melepas sepatunya juga.
Dafa langsung membakarnya di tong sampah di balkon Kamarnya jadi asapnya ke atas tidak masuk ke kamarnya..
"Tuan bakar apa lagi Ya....?? "
"Sudahlah, palingan sampah biasa, tuan muda Kan nggak suka ngerepotin orang walaupun kita dibayar untuk melayani tuan muda, tapi tuan muda tidak pernah menyuruh kita dengan semena-mena.!! "
"Iya kalaupun nyuruh pun sopan Ya Allah.. siapa ya perempuan yang bisa menaklukkan hati tuan muda Kita...!! "
"Hentikan.. Kalian buka aib Keluarga Satria yang ada nanti mulut kalian di robek Pak Bara.. !!"
mendengar nama Bara mereka yang bergosip merinding disko.
"Cepat bekerja... !!" teriak Bibi Sisi.
Bibi Sisi tadinya mau keluar belanja ngisi Kulkas, tapi mendengar gosip para Pelayan segera dia melerai mereka yang bergosip.
Sisi pun Keluar dari Rumah Itu untuk tujuan awalnya belanja..
Dafa Selesai membersihkan diri, dia memakai baju santainya dan duduk dibalkon kamarnya, baju yang dibakarnya sudah hangus bagai debu, tapi tong sampahnya masih bagus tidak rusak ataupun lonyot
hanya menghitam saja..
"Siapa gadis Itu....??? " Gumamnya pelan.
Flasback On.
"Kamu baik-baik saja ...?? " tanya Gadis bercadar ke arah Dafa saat itu..
"Kenapa Kamu menolongku....?? " tanya balik Dafa.
"Astagfirullahal Adzim... lepasin tangan aku ! Kita bukan muhrim....!! " pekik wanita Itu mendorong tubuh Dafa hingga termundur kebelakang dan punggungnya membentur dinding.
Dafa terlalu lengah hingga dirinya dengan mudah terdorong, apalagi dengan kondisi kakinya..
"maaf.. Aku tidak sengaja....!! " Dafa angkat tangan kalau masalah Agama.
apalagi gadis bercadar itu menyebutnya bukan muhrim, emang benar kan..? Dafa juga tidak mengerti kenapa dia begitu berani menyentuh tangan gadis bercadar itu.
"Sudahlah... Aku maafkan, anggap saja pertolongan Allah melalui aku.. permisi.. ! semoga Allah mengampuni dosa kita karna bersentuhan tadi.!! "
Dafa Ingin tertawa mendengarnya, kenapa gadis bercadar ini terlihat sangat panik seolah kepergok sedang selingkuh saja, sungguh menggemaskan.
setelah mengatakan itu gadis bercadar Itu berlari dari Dafa, Dafa kngin mengejarnya tapi luka di kakinya tidak bisa diajak kompromi...
"Tu.. tunggu... siapa namamu gadis bercadar.! "
"huh....!!! " Dafa terduduk lemas sambil meluruskan kakinya..l
Dafa menatap sekeliling yang sunyi dan sepi, dia tau sebentar lagi Bara akan menemukannya, karna alat pelacak di saku baju nya...
"Aku akan menikahi mu.....!! dengan begitu kita tidak akan berdosa kedepannya..!! ". Senyum tipis Dafa dibibir pucatnya.
Flasback Off..
Dafa tersenyum mengingat pertemuan singkatnya dengan gadis bercadar Itu.
"maafkan Dafa mama.. Dafa tidak bisa menikah dengan gadis pilihan Mama, Dafa sudah menemukan pujaan hati Dafa Ma... Dafa hanya mau hidup dengannya !!" lirih Dafa pelan.
.
.
disisi lain Zahra sibuk dengan kesenangannya.
selama 3 hari Zahra diberi kebebasan oleh Keluarganya..
"Kamu mau kemana sayang ...?? " tanya Aira serius.
"aaah... Ara mau ke Rumah Sakit Maharza umi..
Ara mau ketemu Kakak... katanya ada waktu Istirahat 2 jam.. kakak mau ngajak ara jalan-jalan ke mol...!! " jawab Zahra jujur berjalan mendekati Uminya.
"dikawal kan...?? " tanya Aira ragu melepas Zahra keluar..
"Iya Umi.. Tapi nggak banyak Ya... Cuma 1 Aja...!! " Jawab Zahra nego menaik turunkan alisnya.
Aira tertawa dan mengangguk, Zahra sangat susah dikawal Kalau dikawal pasti banyak alasannya, sekarang dikawal 1 orang tidak apalah.
yang penting dikawal.
"Kamu pakai Cadar Sayang...?? " tanya Aira tersenyum manis.
"Iya Umi... Ara nggak suka di ketahui publik, yang ada Ara nggak bisa bebas di pasar...!! "
cengir Zahra memakai Cadar panjang yang senada dengan Gamisnya.
"ya udah... hati-hati Ya...!! " Senyum manis Aira melihat mata Indah Zahra yang menyipit menyalaminya.
"Umi minta dibelikan apa nanti...?? " tanya zahra.
"Hm....?? Gamis 1 stel yang sama seperti kalian nantinya...!! " Jawab Aira semangat..
"Umi sama aja kayak kakak mintanya sama muluk.. kami nggak niat Couple Umi, Kakak aja yang ngekor kalau Ara pilih baju...!! " gerutu Zahra.
Aira tertawa mendengarnya, Zahra mengecup pipi Aira lalu keluar dari Rumah Maharza.
.
.
Zahra tiba di Rumah Sakit Maharza milik kakaknya yang bernama Tanisha.
"Permisi... saya mau bertemu Kak Tanisha..
bisa di beritau....?? " tanya Zahra sopan pada suster yang ada di meja Resepsionis..
"dengan siapa nona...?? " tanya Suster ramah dan hati-hati takut Zahra tersinggung.
"Zahra Adiknya...!! " Jawab Zahra menyipitkan matanya yang tersenyum dibalik cadarnya.
"Ahh.. Nona Zahra.. silahkan Nona.. tadi Dokter Tanisha sudah memberi tau kalau akan ada tamu yang bernama Nona Zahra.. silahkan Nona.. saya antar...!! "
Zahra menangkupkan tangannya sebagai ungkapan terimakasih.
tidak ada yang tau rupa putri bungsu Keluarga Maharza, itu sebab gadis itu begitu menutup diri dari publik, kabarnya Kuliah tapi tidak tau kuliah dimana hanya bisa menerka-nerka saja..
"silahkan masuk Nona...!! "
"Terimakasih Suster...!! " Ucap Zahra tersenyum tulus dibalik cadarnya.
"sama-sama Nona...!! " jawab Suster menunduk sopan.
mereka sangat tau bagaimana ramah dan baiknya Keluarga Maharza, itu sebabnya banyak orang yang berbondong-bondong ingin bekerja dengan keluarga itu, selain gajinya besar mereka juga menghormati pekerjanya layaknya raja, sungguh dermawan keluarga Maharza..
"Assalamualaikum....?? "
"wa alaikum salam....!! Ara....!! "
"Iya Kak....!! " Cengir Zahra mendekati Tanisha dan memeluknya.
Tanisha tersenyum manis mengusap punggung Adik bungsunya.
"Maaf Kakak jarang menghabiskan waktu denganmu Ara... jangan berpikir kakak tidak sayang padamu Ya...?? " Ucap Tanisha merasa bersalah tidak bisa dekat dengan adiknya karna pekerjaannya.
"Issh... Kakak.. Udah makan waktu 10 menit nih... ayo cus berangkat...!! '
Tanisha tertawa lepas, segera dia membuka Jas Dokternya dan menggandeng tangan Zahra.
Tanisha Juga memakai cadar sesuai permintaan Zahra, ya mereka ingin bebas tanpa dikenal masyarakat..
Zahra dan Tanisha menghabiskan waktu berdua dengan ceria, Tanisha selalu tertawa kalau bersama adiknya Itu...biasanya Tanisha selalu serius karna banyaknya pasien dadakan di tempat kerjanya..
"Oh Iya Kak.. Kok Tumben kakak ada Waktu istirahat...?? Kenapa...?? " tanya Zahra serius juga penasaran.
"suami Kakak yang menanganinya.. Dia mau Kakak menghabiskan waktu dengan mu karna selalu tidak sempat.. !!"
"Abang ipar romantis sekali, Pengertian banget sama Kakak..!!"
Tanisha terkekeh..
"Kamu akan menemukan Pria Hebat yang akan membuatmu bahagia Ara.. !!"
"Kenapa Kakak bisa begitu yakin...?? " tanya Zahra heran.
"Karna Zahra Kami sangat berharga, berarti jodoh Ara juga akan memperlakukan Ara dengan sangat berharga...!! " jawaban Tanisha malah membuat Zahra tidak mengerti.
ingin bertanya namun makan siang nya sudah datang kalau diluar Rumah Zahra akan bersikap sebagai wanita terhormat tidak bicara saat makan begitu Juga Tanisha
nama Keluarga Maharza tidak boleh tercoreng, mereka begitu mencintai Umi dan Abi nya..
.
.
perbaikan penulisan baru sampai disini..
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
elsa devika
novel nya bagus tpi yg ngelike cma sedikit
kuy lah bantu othor nya semangat dengan memberi like, komen, dan masukin favorite
2021-08-16
3