.
.
"makasih ya Kak udah belanjain Ara.....!! " ucap Zahra dengan senyumnya dibalik cadar..
"Iya.... kakak Kembali ke Rumah sakit Ya.....!! ". balas Tanisha mengusap kepala Zahra..
"Iya... jaga kesehatan Kakak, karna banyak orang yang membutuhkan bantuan Kakak.....!!" Tutur Zahra lagi.
"Waah... Adik kakak udah bijak nih.....!! " goda Tanisha
"Kakakk.......!!! " Rengek Zahra.
"Iya... iya... makasih Ara... Kakak bakal jaga kesehatan.... !!" senyum manis Tanisha..
Zahra pun masuk ke rumah Maharza dan Tanisha juga keluar dari rumah besar Maharza, Tanisha tidak sempat lagi bertemu Orangtuanya karna waktunya sudah tidak ada lagi..
Zahra membawa semua belanjaannya dengan riang.
" Assalamualaikum Umi.... Abi.......!! " Teriak Zahra bahagia..
"Wa alaikum salam..... !!" jawab semua orang
Zahra tertegun sebentar sebab Umi dan Abi nya sedang ada tamu..
"Ara Kemari Nak.....!!! " Riqi melambai.
Zahra memberikan belanjaannya pada Neneng, dan Neneng membawa belanjaan Zahra ke kamarnya. sedangkan Zahra berjalan ke arah Abi dan Umi nya..
"Zahra Pakai Cadar Ya Riq....?? " tanya kahfi tersenyum tulus.
"Mata Ara cantik Ya Aira... apalagi wajahnya.!! " sambung Siti.
Zahra menyalami Siti dan menyalam sopan pada Kahfi sebab mereka tidak Muhrim, Kahfi tidak Marah malah tersenyum menyambut tangkupan Zahra.
gadis yang bisa menjaga sentuhan lawan jenisnya adalah gadis baik-baik yang patut di pertahankan...
"Ayo Duduk Nak....!! " Aira berseru.
Riqi dan Aira memberi celah untuk Putri bungsunya duduk di tengah mereka.
Kini hanya ada Zahra yang sopan, walaupun benaknya penuh tanya dengan situasi ini, tidak mungkin dia bertanya pada orangtuanya di depan tamu mereka kini...
"Buka Nak Cadarmu.....!! " Pinta Riqi.
Zahra pun menurutinya tanpa berpikir aneh.
"Subhanallah.....!! " ucap Kahfi dan Siti bersamaan.
Riqi tersenyum mengusap kepala Zahra, begitu juga Aira yang mengusap tangan Zahra dengan sayangnya..
"Cantik sekali calon menantu kita ya Pa, pasti anak kita bakalan suka.....!! " Ucap Siti kepada Kahfi.
DEG....!!!!
jantung Zahra berdebar kencang, bagaimana bisa ada tamu yang mau melamarnya.
"Maaf Tante.... Paman.... Ara masih Kuliah.... Ara bukan tidak mau menikah karna Ara tau jodoh sudah di tetapkan oleh Allah SWT tapi untuk saat ini Ara belum mau terikat dengan siapapun ! " Tolak Zahra halus dan sopan.
"loh.... iya Ara....tapi Kamu sudah terikat dengan anak mama...!!! kalian sudah tunangan sejak bayi....!! bukan... bukan... bahkan sejak dalam kandungan.....!!! " ucap Siti tersenyum manis.
bagai disambar petir Zahra terdiam lalu matanya beralih ke Umi dan Abi nya yang tampak tersenyum canggung karna tidak memberi tau nya.
"tunangan.....?? "
beo Zahra pelan dengan nada tak percaya..
"Iya... jadi panggil Mama sama Papa ya pada
kami nak.!! " sahut Kahfi.
"Maaf Tante.... Paman ..Zahra permisi.... Umi Abi...
Ara mau Ke kamar... Assalamualaikum.....!! "
Zahra berlari dari tempat Itu,,, untuk pertama kalinya Zahra bertindak tidak sopan pada tamu orangtuanya..
"Wa.. waalaikum salam......!!! " balas semua orang dengan bertanya-tanya dalam hati.
"Abi......!! " bisik Aira.
"ada apa dengan Ara Aira....?? " tanya Siti penasaran..
"mungkin Zahra kelelahan... dia habis belanja dengan Kakaknya berjam-jam.. badannya gerah mungkin.....!! maafkan anakku Kahfi... !!"
Jawab Riqi terpaksa berbohong.
"berarti Kami datang diwaktu yang salah Ya...??" gumam Siti jadi sedikit merasa bersalah..
"tidak... jangan seperti Itu... Zahra mungkin memang lelah... dia jarang menghabiskan waktu dengan kakaknya jadi sekali ada waktu Zahra ya seperti itu.. aku harap kalian tidak ambil hati perilaku Ara.. dia anak yang sopan dan baik kok... !!" ujar Aira serius.
"tidak apa... Kami mengerti... !!" balas Kahfi tersenyum kecil.
"Iya Aira...Riqi... Kami mengerti Ara Kok, tidak akan ambil hati perilaku Ara... lagian tadi nya Kan kami yang datang tidak beritau dulu, jadi maafkan kami yang datang tidak tepat waktu....!!? "
.
.
Sedangkan Zahra duduk di ranjangnya dengan tatapan kosong.
"bukan mau melamar tapi Sudah bertunangan...??
Ya Allah... Apa yang terjadi... ?? kenapa hidup hamba harus rumit....?? tolong beri hamba petunjuk ya Allah... hamba tidak bermaksud mencela ujianmu... hanya saja bantu hamba mengatasi gejolak dalam diri hamba Ya Allah... hamba bukan Nabi Ayyub a. s. yang kuat dan sabar akan cobaan ...!!"
"Astagfirullahal Adzim... !!" Zahra terus ber istigfar sampai air matanya menetes membasahi pipinya..
Zahra tidak terima perjodohan ini dalam hal Islam ta'Aruf pun mempelai boleh menolak, tapi Ini sudah tunangan artinya mutlak kan...??
"Hiks... Hiks.... ampuni hamba tidak kuat menahan amarah hamba ya Allah..!! "
Zahra menangis di Kamarnya, rasanya Zahra memang bukan gadis yang super sabar, bagaimana pun Zahra juga manusia biasa yang ada rasa tidak terima saat mengetahui kebenaran itu.
.
.
"nak.....!! "
Zahra mendongak pada suara Itu, Riqi dan Aira datang bersamaan dengan raut wajah bersalah mereka..
"Ara kurang apa Bi....?? Ara kurang apa....?? Ara udah uurutin perkataan Abi.. Ara mau melukis tapi Abi tidak suka Ara melukis... Abi bilang Ara harus ambil jurusan Agama... Ara nurutin....!!! hiks... hiks... Ara bahkan mengorbankan cita-cita Ara demi kemauan Abi tapi Apa....?? Kenapa bisa kayak gini.....??? "
"Ara terima segalanya Bi, tapi tidak untuk Pernikahan Ara berhak kan memilih siapa Pria yang pantas buat Ara... !!"
"Ini demi kebaikanmu nak, saat Umi mu mengandungmu Wanita tadi yang tengah mengandung anaknya juga menyelamatkan Umi mu kalau dia tidak menolongmu saat itu belum tentu Umi mu ada nak...sebagai ungkapan terimakasih Abi... Abi.........!!? " jelas Riqi terpotong.
"Abi menjodohkan Ara dengan anak mereka... Ya Allah Abi... balas Budi tidak harus menikahkan kami bagaimana jika anaknya seorang pembunuh..??
atau apapun... Bagaimana bisa Abi menikahkan anak Abi dengan Pria Asing... yang bahkan Abi pun tidak tau perilakunya. Ara harus bagaimana....?? Ara tidak mau menikah dengan Pria Itu... Ara hanya mau menikah dengan Pria yang bisa menuntun Ara ke jalan yang lebih baik, Ara nggak mau menikah dengan Pria yang Abi pilihkan untuk Ara..!! "
"maafkan Abi nak... Abi hanya ingin kamu bahagia... abi tidak tau keputusan abi akan seperti ini jadinya maafkan abi Nak.... !!" Ucap Riqi merasa bersalah bersimpuh didepan Zahra.
seolah minta pengampunan anak kesayangannya itu yang sedang marah besar, biasanya Zahra tidak pernah menunjukkan air matanya padanya ataupun pada Umi nya.
kali Ini Aira, Riqi juga ikutan menangis melihat air mata putri kesayangannya itu.
"Umi yang salah nak... jika saja Umi tidak ceroboh mungkin hal itu tidak akan terjadi... Umi tidak akan bertemu dengan Keluarga mereka dan pertunangan tidak akan terjadi... maafkan Umi nak....!! "
Zahra masih menangis sesegukan, bahkan dia sudah lupa ber istigfar, kepalanya penuh dengan kata tidak terima itu sebabnya zahra tidak bisa berpikir jernih.
"Ara butuh waktu sendiri... Abi sama Umi Keluar aja..!! " usir Zahra masuk ke dalam selimutnya dan menutupi seluruh wajahnya.
"nak.....!! " tangis tak tega Aira..
"Umi... Ayo kita keluar Ara butuh waktu...!! "
"tapi Ara masih menangis Abi...!! "
"Ayo kita keluar... Ara butuh ketenangan..! "
Aira pun menurut keluar dari kamar Zahra.
Zahra membuka selimutnya dan menangis sesegukan, tidak ada maksud dihatinya menjadi anak durhaka hanya saja ini masalah hidupnya tidak mungkin zahra melampiaskan kekesalannya pada Abi dan umi nya, ia hanya bisa melampiaskan lewat air matanya.
.
.
.
perbaikan juga.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Vina Pembriyani
author cantik bab hari ini cm 2 ya😁😁kurang 1😄😄😄tapi semangat ya....lanjut😊😊
2021-06-29
2
Mang Widhi
lanjutt kakkk💪💪
2021-06-29
2
M!¥@
mengguras airmata bngt ci,..next n ttp💪💪💪😘
2021-06-29
2