Zahra menatap Dafa dengan curiga..
"Apa ini modus penculik ya..?? dia bilang menikahiku dengan alasan takut dosa... dia pikir aku bodoh apa....?? "
"mana buktinya....?? aku rasa kamu bohong... mana ada nikah tidak pakai wali atau orangtua...!! " tanya Zahra memicingkan matanya.
Zahra benar-benar tidak tau kalau Dafa pria yang sangat berkuasa, bisa melakukan apa saja hal yang mustahil dilakukan manusia Dafa bisa melakukannya.
(Berarti Dafa Bukan manusia dong... 😂😂😂😂 wkwkwk..)
Satria Dafa... nama Keluarga Satria tidak ada yang tak mengenalnya.
Zahra saja yang tak kenal, dia jarang nonton berita di TV, hanya sering mendengar cerita teman Kuliahnya.
"Kamu menikahiku lalu menjual organ tubuhku...? apa begini modus para pembunuh organ tubuh manusia ? kalian tidak boleh melakukan Itu ! kamu bohong kan iya kan...? Ya Allah tolong lindungi hamba mu ini !. "
Dafa mengerutkan keningnya mendengar kata-kata Zahra.
"pembunuh organ tubuh....?? apa maksudmu Zahra?. " tanya Dafa jelas kebingungan.
"kamu mau membunuh ku Kan?? " tantang Zahra tak takut sama sekali.
Dafa akhirnya mengerti, pantas saja Zahra ketakutan saat di hutan ternyata Zahra berpikir dia adalah pembunuh yang lagi maraknya Itu di Kota ini..
"Aku Satria Dafa Zahra.. pemilik tunggal perusahaan ternama JB Grup.... apa menurutmu aku seorang pembunuh...?? apa Pria setampan diriku terlihat seorang pembunuh.l? "
Zahra terdiam mendengar penjelasan lembut Dafa..
"Satria....?? masa Iya keluarga Satria...?? "
"Hem... aku keluarga Satria sayang !!" ujar Dafa seperti tau isi pikiran Zahra.
Dafa hendak mengusap pipi Zahra yang segera menjauhkan wajahnya, dia masih tidak percaya kalau Pria didepannya ini sudah sah menjadi suaminya.
Dafa tidak marah malah tersenyum begitu tampannya, "Dia memang Gadis yang sangat berbeda. "
"aku akan tunjukkan buktinya ! " Dafa mengeluarkan buku nikahnya dengan Zahra
Zahra melebarkan matanya, "dari mana kamu dapat foto aku.?? "
"dari tasmu sayang!!. " Jawab Dafa lembut
"ya Allah... hamba benar-benar sudah menikah?? bagaimana bisa. .?? Umi dan Abi ku tidak ada, apa yang kamu lakukan ? apa menurutmu ini sah?."
"tentu saja Sah, kamu punya wali dan ada saksi juga ada Ijab Kabul tentu aku yang menjalankannya!! "
"kamu tau nama panjangku?." tanya Zahra tak percaya.
"aku tau semua tentangmu Zahra, aku kaget saat tau kamu adalah Anindira Zahra Fauziyah si bungsu Keluarga terhormat Maharza.!! "
"siapa kamu sebenarnya? " tanya Zahra merinding seketika.
"aku Dafa suamimu !."
Zahra makin geli mendengar kata suamimu keluar bibir sexy Dafa.
"kamu benar-benar pria gila....!! "
"Iya... aku tergila-gila karnamu Baby....!! " balas Dafa mengusap pipi Zahra.
Zahra melirik tangan Dafa, tatapannya tidak lagi takut hanya tak percaya dengan kebenaran ini, bagaimana bisa Pria ini menikahinya saat dirinya tak sadarkan diri.
"Astagfirullah... Abi... umi... Abang... Kakak... Ara Sudah menikah... parahnya Suami Ara Orang Gila... bagaimana Ini abang?? " batin Zahra
"Kamu makan ya sayang.....!! " seru Dafa lembut.
"tunggu.... baju aku siapa yang gantikan....?? " tanya Zahra memekik spontan menyilang tubuhnya.
"bukan aku sayang, perempuan yang menukar bajumu....!! ayo kita keluar... makan malam sudah disiapkan!."
Zahra akhirnya lega, ia juga tidak percaya akan bertemu dengan pria segila Dafa, nekat menikahinya dengan cara yang tidak dimasuk di akal.
"Heii... apa yang mau kamu lakukan....?? " bentak Zahra saat Dafa menggenggam tangannya.
"Kita sudah menikah Sayang, aku hanya mau pegang tanganmu apa aku salah ? hanya pegang saja kan sudah sah ? "
Zahra menggeleng kepalanya.
Dafa pun tidk marah hanya tersenyum, "Ayo Keluar....!! "
Dafa membuka kan pintu kamarnya dan Zahra keluar dengan was-was, dia takut Dafa melakukan sesuatu di luar nalar nya, sebab Pria didepannya itu Pria tergila yang pernah Zahra temui.
tidak ada guratan kemarahan di wajahnya, hari sudah jam 12 malam tapi Dafa dan Zahra masih bisa makan di tengah malam ini
Dafa tidak makan karna pujaannya belum bangun, dan Zahra tidak makan karna dia sedang marah lari dari rumah setelah sholat subuh, perutnya meronta-ronta.
"apa ada acara di Hotel ini....?? " tanya Zahra pelan.
"Hotel....?? " beo dafa
"iya.. ini Hotel kan....?? " tanya Zahra lagi..
Dafa tersenyum sambil menggeleng kepalanya..
"bukan.....?? lalu ini dimana...?? istana Kah....?? " tanya Zahra lagi baru pertama kalinya dia melihat Rumah semegah itu.
lampu besar nan indah di atasnya begitu Zahra kagumi, Dafa berjanji akan memberi Bara hadiah karna berhasil membuat Zahra .engagumi pilihan Bara.
"ini Mansionku milikmu Sayang." gemas Dafa mengusap kepala Zahra..
Zahra terkejut dengan perlakuan Dafa, selama Ini tidak ada laki-laki lain yang berani menyentuh kepalanya selain Abang dan Abi nya.
"kenapa...?? ada yang sakit....?? apa aku melukaimu? " tanya Dafa panik.
Zahra makin saja menganga akan kepanikan Dafa yang tak masuk diakal..
"Aku hanya sedang berpikir pria gila ! " ketus Zahra menepis tangan Dafa...
Dafa pun lega mendengarnya, entah mengapa dia bisa begitu takut terjadi sesuatu pada Zahra, apalagi Zahra sempat pingsan karna ketakutan tadinya .
.
.
Zahra makan dengan lahap di balik cadarnya.
"kamu tidak akan melepas cadarmu...? kita sudah menikah!! "
Zahra mengabaikan kata-kata Dafa, ia sibuk dengan makanannya.
Dafa tersenyum saja mana bisa dia marah pada Zahra.
.
.
"ngapain kamu masuk Ke kamar aku...?? " tanya Zahra menyilang pintu masuk kamarnya.
"ini Kamar Ku....!! " jawab Dafa mengerjab polos.
Zahra terbelalak melihatnya..
"Pria Gila ini juga lucu ya...!! Astagfirullah .. Zahra sadar.... dia pria gila....!! "
"ini kamarku...!! " ketus Zahra mendorong dada bidang Dafa dan menutup pintu kamarnya dengan kencang.
Dafa tertegun saat Zahra bilang itu kamarnya, ada kesenangan tersendiri baginya saat Zahra bilang itu kamarnya.
"baiklah Sayang ! itu kamarmu ! " gumam Dafa mengulum senyum manisnya.
Dafa Pun berjalan ke kamar lain yang ada di lantai 7 ini, Dafa menyiapkan 3 kamar megah di lantai 7 ini dan Kamar Zahra adalah yang termewah, Dafa berencana menyiapkan Kamar itu untuk anak-anaknya nanti dia mau Keluarga besarnya tinggal di Mansion ini nantinya.
Zahra duduk di ranjangnya.
"dasar Pria Gila... bagaimana bisa aku menikah dengannya...?? masa iya Aku jadi Janda kalau minta cerai padanya, bisa malu abi dan Umi nantinya. cerai memang di perbolehkan tapi Allah SWT benci itu entah bagaimana nasibku setelah Ini...?? "
Zahra melepas cadarnya, dia sudah mengunci pintu kamarnya.
"Eeiiitttsss.....!! kalau Pria gila itu nyelonong masuk gimana ? "
Zahra pun tak jadi melepas jilbabnya.
.
.
karna tidur larut malam, Zahra tak sadar sudah mau subuh kini Dafa memasuki Kamar Zahra, Dafa tidak bisa tidur sejak tadi karna terlalu bahagia..
"Sayang... Ayo kita sholat subuh.....!! "
Zahra menggeliat kecil..
"Abang... bentar lagi....!! " racau Zahra.
Dafa tersenyum...
"Sayang... ayo kita sholat subuh... Kalau nggak bangun aku cium nih.....!! "
ancaman Itu berhasil membuat Zahra terbangun dengan mata membelalak nya yang sungguh merah.
Dafa tertawa gemas melihatnya.
"apa yang kamu lakukan....?? " tanya Zahra panik segera mencari cadarnya.
Dafa menahan tangan Zahra yang ingin memakai cadarnya.
"aku tidak akan minta hakku, atau melihat bagaimana bentuk rambutmu. hanya saja biarkan aku menatap wajahmu saja, bukankah aku tidak lagi berdosa menatap wajahmu saja !."
Zahra terdiam mendengar perkataan Dafa.
"ayo kita sholat ! mandilah sebentar lagi Adzan Subuh, kalau sudah siap keluar dari kamar ini berjalanlah ke arah kiri nanti ada Mushola.. kita Sholat bersama ! aku menunggumu !! "
setelah mengatakan itu Dafa pergi dari kamar Zahra yang menatap punggung Dafa saat keluar dari kamarnya.
"Sholat bersama? " gumam Zahra pelan.
Zahra segera berlari ke arah kamar mandi, walau sempat tersesat bahkan kamar itu sangat luas, Zahra berlarian kesana-kemari hanya ingin mencari kamar mandi saja....
.
.
masih revisi penulisan
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Khoerun Nisa
maap tor menurut aku zahra trlalu lemah buat wanita muslim taat knp harus prcya bhwa dia udah nikah padahal klu tanpa wali gk sah harus cari bukti apa bnr orang tuanya yg jdi wali..knp harus jdi lemah klu memng jdi atlit
2022-01-10
1