BAB 2 D-Day School

Di pagi hari ini, secepat inikah aku harus sekolah kembali. Baru saja kemarin aku sampai di rumah omah dan juga harus mengalami kejahatan di kota ini. Yaampun. Sekarang aku harus langsung masuk sekolah di sekolah baruku disini.

Bagun di pagi hari, aku sudah lupa bagaimana caranya. Satu bulan putus sekolah.

"Astagfirullah!"

Shei terperanjat melihat neneknya duduk di meja makan sambil memegang gayung.

Mah, pah, apa kata Shei bilang, omah jadi nenek gayung. Batin Shei.

"Shei..."

"Iyah, Omah?"

"Kenapa berantakan pake seragamnya? Sini, omah benerin."

"Omah...., pake seragamnya emang kayak ginih, style anak gaul."

"Gaul apaan," celetuknya. "Kamu tuh kayak cabe-cabean yang sering omah liat di pasar. Sini cepetan, omah benerin."

Ya Allah, Shei dikatain cabe sama omah.

Nenek merapihkan seragam yang Shei kenakan. "Nah ini baru cucuk omah, cantik, manis, anggun. Senyum dong."

Shei tersenyum walau sedikit terpaksa, ia kembali bercermin untuk melihat. Rapih, tampak manis, seperti anak yang baik. Shei berpikir panjang, sudah lama ia tidak berseragam dengan penampilan seperti ini. Selama ini Shei berusaha menampilkan dirinya seperti bad girl di sekolah lamanya. Karena suatu alasan.

Dia duduk dan mulai sarapan dengan nenek.

"Omah kenapa bawa-bawa gayung?"

"Oh gayung ini? Hehe lupa kebawa, tadi habis nyiram bunga."

"Ah... iyah..." Shei berseri dengan perasaan lega.

Semoga omah nggak berubah jadi nenek gayung.

Masih teringat kejadian kemarin, nenek seharusnya menjemputnya dan dia tidak akan mengalami kejadian bertemu dengan preman-preman itu, bahkan nenek lupa kalau cucunya akan datang. Sudah berakhir. Sheila beruntung punya bos. Sheila lupa menanyakan namanya yang pada akhirnya malah dia panggil bos seperti yang lainnya.

...****************...

Shei diantar oleh Paman Jaka yang selalu menjaga nenek disini. Nenek berkata untuk pertama kali Shei harus diantar dulu dan selanjutnya Shei harus mandiri jika ingin tinggal di sini. Shei tahu, Shei sedikit manja jika bersama orang tuanya karena tidak selalu bersama orang tuanya yang selalu ditinggal.

Omah nggak tahu aja. Padahal aku anak bandel di sekolah dulu.

"Nah ini sekolah barunya," ucap paman Jaka.

Gerbang sekolah sudah terlihat bernama SMA Bakti Nusa. Shei tidak menyangka ada sekolah sebagus dan seindah ini di kota yang selama ini pernah Shei kunjungi dulu waktu kecil, entah kenapa perasaannya tenang melihat sekolah barunya ini terlihat lebih indah untuk dilihat. Semoga ini menjadi pertanda baik dalam pikiran Sheila.

"Non, paman nggak bisa anter sampe dalem soalnya paman ada urusan."

"Nggak papa, Paman."

"Paman pamit."

"Iyah paman makasih udah nganter."

Shei terdiam melihat sekolah barunya. Ia berdoa agar selalu ada kebaikan untuk mendekatinya di saat seperti ini. Perasaannya sedikit gugup, dia kembali merasakan suasana sekolah, dan terlintas kejadian di masa lalu membuatnya takut.

Dia masuk untuk menyapa guru yang sedang bertugas di gerbang untuk memeriksa murid-muridnya. Orang-orang disini memandang Shei, seperti biasa jika ada murid baru mereka selalu menatapnya. Mereka asing bagi Shei, dia mengabaikan tatapan itu.

"Ruang guru dimana ya?"

"Hei..."

Shei melihat ke kanan ke kiri untuk mengecek siapa yang disapa murid laki-laki itu. Shei menunjuk dirinya, dan mendapat anggukan dari murid itu.

"Murid baru?"

Shei angguk memperhatikan murid itu dari bawah sampai atas.

Keren sih... tapi.... kenapa pake kacamata item di sekolah emangnya mau fashion show.

"Mm mau tanya kalau ruang Kepala Sekolah di sebelah mana yah?"

"Kamu lurus aja terus nanti belok kanan."

"Ruang Kepala Sekolahnya disitu?"

"Bukan, disitu toilet," terangnya membuat Shei kesal namun ia tahan. "Nah terus lo lurus lagi belok kiri."

"Ruangannya disitu?"

"Bukan, disitu lapangan indoor."

Sabar Shei sabar... Pertama masuk sekolah jangan sampai ribut.

"Dipinggir lapangan indoor ada tangga, nah baru disitu ruang Kepala Sekolah."

"Kalau gitu makasih," ucap Shei dengan senyum paksanya.

Setelah murid baru itu pergi, pemuda berkacamata hitam itu berlari kencang lalu menaiki tangga ke lantai dua masuk salah satu kelas yaitu kelas yang bernama XI - Flower. Ia langsung menjadi pusat perhatian penghuni kelas tersebut.

"Oy oy oy ou oy...!"

"Lo bisa nggak masuk kelas biasa aja!"

"Sorry dahh, gue terlalau seneng bukan mau ribut."

Dia adalah Joy, orang terkaya kedua di kelas ini, anak dari seorang pembisnis dam desainer. Dia sangat periang.

Dia segera mengambil tempat duduk di depan kelas dan naik ke dalamnya, dia berdiri disana dengan maksud mengumumkan sesuatu yang membuatnya sangat bahagia.

"TOK TOK TOK PERHATIAN SEMUANYA ....."

Semuanya ditujukan padanya dan menjadi pusat perhatian seluruh kelas.

"Gue mau kasih informasi yang menyenangkan sekali...."

"Joy, buka dulu kacamatanya! Emangnya ini di mall," sindir Ghesa.

Ghesa, gadis termanis di kelas ini terutama saat dia tersenyum. Namun sayang, mulutnya seperti kicauan yang terlalu jujur ataukah bodoh. Tapi kita lihat siapa sebenarnya dia.

Joy dengan gayanya melepaskan kacamata hitamnya itu.

"Dih, sok gaya," lanjut Ghesa mengejeknya.

Joy menatapnya malas dan dia segera melanjutkan kembali informasi yang tertunda.

"Guys kita.... kedatangan murid baru lagi....."

JRENG JRENG JRENG

Semua orang bersemangat di kelas.

"Cewek cowok Joy? Masuk kelas mana?"

"Cewek. Masuk kelas kita lagi."

Penghuni kelas kaum adam berbahagian disini.

"Cantikk banget, gue udah liat tadi."

Tapi buat gue cantikkan ketua kelas kita. Batinnya.

Satu kelas semakin bersemangat tentang seorang siswi baru yang cantik, tetapi siswi lain di sini segera mengabaikan mereka yang sedang menikmati kedatangan bidadari baru. Segera guru itu datang ke kelas kami dan melihat Joy berdiri di atas kursi. Joy segera turun dari kursi, kembali ke tempat duduknya.

"JOY..." Sang guru yang bernama pak Satria, beliau adalah wali kelas kami. Ia bisa dikatakan sebagai seorang guru yang tampan bagi wanita, bisa dibilang masih muda di usia 27 tahun dan belum menikah.

"Ohiyah lupa, Pak." Joy lupa karena dia tidak mengembalikan kursinya.

"Oke anak-anak, kalian mungkin sudah tahu tentang kedatangan siswa baru di sekolah kita, dan hari ini dia akan mulai belajar di kelas kita, saya harap kalian menerimanya dan memperlakukannya dengan baik seperti flower simbol kita, mengerti?"

"Mengerti, Pak....."

Flower adalah sebuah kata dalam bahasa inggris yang artinya bunga. Kelas kami disebut bunga karena bunga merupakan salah satu sentra yang sering diberikan sebagai hadiah. Karena itulah kami semua hadir untuk menjadi pusat perhatian para siswa di sekolah ini. Ets, tapi sebenarnya kelas ini adalah kelas khusus, kelas yang semua siswanya adalah konglomerat.

Ya, sekolah ini memang agak diskriminatif. Tapi sekarang diskriminasi itu, sistem ini sudah ditiadakan oleh sekolah, siapapun bisa saja masuk kelas ini.

"Baik, Sheila silahkan masuk."

Sheila pun masuk ke dalam kelas dengan memberikan suasana ceria pada dirinya. Seluruh kelas segera berpaling padanya.

"Silahkan perkenal diri."

"Hallo nama saya Sheila Gouverneur, kalian bisa panggil Shei."

Kedengarannya mereka sedang membicarakan nama belakang Sheila karena mungkin terdengar aneh.

"Asalnya darimana Shei?"

"Jakarta."

"Sekolahnya?"

"Nusantara High School."

"Uwwwwaaaa....."

"Sama kayak Alya dong."

Alya? Dalam hati Shei kebingungan.

"Kenapa pindah?"

Kebingungan itu menjadi berubah ketika seseorang menanyakan alasan kepindahannya, Shei diam dan pak Satria menyadari hal itu.

"Shei kamu boleh duduk," papar Satria.

Segera seseorang datang dan memasuki kelas dengan tenang.

"Pagi, Pak."

Saat melewati kami. Warga kelas bersemangat, menertawakan perilaku siswi itu.

"Pagi pagi, kamu siswi kelas mana? Salah masuk yah?" sindir Satria.

Shei tersenyum pada situasi ini. Tapi karena agak mencolok, gadis itu menatap Shei. DEG. Mata itu, tatapan itu.

Apa dia bos waktu itu?

Murid itu kembali menatap Pak Satria. Dia meminta maaf karena terlambat beberapa menit ke kelas. Meskipun dia datang ke sekolah pagi-pagi, dia lebih dulu tinggal di suatu tempat. Pak Satria memaafkannya dan menyuruhnya duduk.

"Makasih, Pak."

Saat berjalan ke kursinya.

"Waoww.. Ghes, Ghesa??" Joy memanggilnya.

Tempat duduk mereka berdekatan, Joy di depannya sementara Ghesa duduk dibelakangnya.

"Apa Joy?"

"Ada yang berubah tapi apa yah?" Dia berbicara ketika siswi tersebut melewatinya. Siswi itu menepuk kepala Joy. "Adaww!" ringkisnya.

"Rambut baru cieee dipanjangin, nih. Selamat datang kembali Rave," ucap Ghesa.

"Welcome My Bos! Gimana?" sambung Joy. Segera Ghesa menendang kaki Joy agar tidak membuat Rave lebih memikirkan orangtuanya. "Gue salah apa?" rengeknya yang melebay-lebay.

Meskipun teman sekelasnya itu menyapanya, Rave acuh sekali.

"Oke Shei, kamu boleh duduk di...." Saat mencari tempat duduk kosong, hanya tempat duduk di samping siswi yang terlambat itu, Rave namanya dan dia menyadari hal itu, dia segera menatap langsung ke Pak Satria, tidak menerima. Rave dan Pak Satria saling berkirim pesan dengan ilusinya masing-masing.

"Shei, kamu sementara duduk di sebelah Brav. Nanti ketua kelas tolong bawakan tempat duduk dua karena tidak lama lagi teman kita akan kembali dari pertukaran pelajaran."

"Si Alvin udah mau pulang?"

"Pangeran kita kembali lagi nih."

Semua heboh.

"Semuanya tenang, sekarang kita kembali ke materi pembelajaran," kata Satria.

Shei tidak tahu apa yang mereka ributkan namun ada sesuatu yang aneh ketika melewati jalan kolom tempat duduknya. Menatap siswi berambut pendek, Shei merasa tidak asing.

Hendak untuk memulai Pak Satria merasa ada yang kurang lagi.

"Mana Ello? Dia belum juga masuk?" tanyanya. "Brave, Ello sudah ada kabar?

"Jam istirahat dia bakal dateng, Pak."

"Anak ini seenak jidat kayak yang punya sekolah aja," gerutu Satria.

Shei sudah duduk di sampingnya. Sambil memperhatikan pembelajaran dia mencuri pandang, membuat dia tidak nyaman.

"Apa?"

Shei terperanjat karenanya.

...🌸...

...Brave Razita...

Terpopuler

Comments

Mommy Gyo

Mommy Gyo

3 like hadir thor

2021-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG SERIES 2
2 BAB 1 Kepindahan
3 BAB 2 D-Day School
4 BAB 3 School Tour
5 BAB 4 Perubahan Sikap
6 BAB 5 Mood
7 BAB 6 Rahasia Terdalam
8 D'OAS SERIES 2
9 BAB 7 Real Friend
10 BAB 8 Menyapa Teman Lama
11 BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12 BAB 10 Surat Misterius
13 BAB 11 Marching Band
14 BAB 12 Sosmed
15 BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16 BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17 BAB 15 Uluran Tangan
18 BAB 16 Haru
19 BAB 17 Anggota Baru
20 BAB 18 Bolos
21 BAB 19 Anak Nakal
22 BAB 20 Termasuk Sahabat?
23 BAB 21 Bergelut Pikiran
24 BAB 22 Merah
25 BAB 23 Kian Masa Lalu
26 BAB 24 Suspicious
27 BAB 25 Brave
28 BAB 26 Bagian Yang Hilang
29 BAB 27 Sibling?
30 BAB 28 Saling Berpikir
31 BAB 29 Past
32 BAB 30 Friendship
33 BAB 31 Sebuah Alasan
34 BAB 32 Pernah
35 BAB 33 Menarik Memori
36 BAB 34 Rumah
37 BAB 35 Cat Vs Lion
38 BAB 36 Shttt
39 BAB 37 Ujian Akhir
40 BAB 38 Bundar Kesakitan
41 BAB 39 Penjelasan
42 BAB 40 Bamm
43 BAB 41 Morning
44 BAB 42 Go for A Walk
45 BAB 43 Day With You
46 BAB 44 Suddenly
47 BAB 45 Meet Again (1/2)
48 BAB 46 Meet Again (2/2)
49 BAB 47 I Know
50 BAB 48 Envy
51 BAB 49 Defended
52 BAB 50 Love
53 BAB 51 Will Notice It
54 BAB 52 Pelaku Pertama
55 BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56 BAB 54 Save Me
57 BAB 55 Puzzle
58 BAB 56 Dies Natalis or Not
59 BAB 57 Dies Natalis
60 BAB 58 Dies Natalis or Yes
61 BAB 59 Everything Will be Just Fine
62 BAB 60 Where are You
63 BAB 61 Sheila
64 BAB 62 NHS
65 BAB 63 Kanan
66 BAB 64 Adanya Teman
67 BAB 65 Packing
68 BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69 BAB 67 Permainan
70 BAB 68 Sebuah Foto
71 BAB 69 Jawaban
72 BAB 70 Happy Day
73 BAB 71 Smell
74 BAB 72 Not Me
75 BAB 73 Memori
76 BAB 74 Awal yang Baru
77 BAB 75 Rekrutmen
78 BAB 76 Fay & Lisa
79 BAB 77 Pelatihan
80 BAB 78 I don't Know Anything
81 BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82 BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83 BAB 81 On whose side?
84 BAB 82 Memori
85 BAB 83 Di Mulai
86 BAB 84 Gelora (1/2)
87 BAB 85 Gelora (2/2)
88 BAB 86 Kelemahan
89 BAB 87 Lisa Got Caught
90 BAB 88 Rave's Reason
91 BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92 BAB 90 Mess Up
93 BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94 BAB 92 Feeling Bad
95 BAB 93 Flower [End]
96 Diary Of A School Series 2
97 Informasi : Diary Of A School Series 3
98 Karya Baru, Baru Saja Liris!
Episodes

Updated 98 Episodes

1
PROLOG SERIES 2
2
BAB 1 Kepindahan
3
BAB 2 D-Day School
4
BAB 3 School Tour
5
BAB 4 Perubahan Sikap
6
BAB 5 Mood
7
BAB 6 Rahasia Terdalam
8
D'OAS SERIES 2
9
BAB 7 Real Friend
10
BAB 8 Menyapa Teman Lama
11
BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12
BAB 10 Surat Misterius
13
BAB 11 Marching Band
14
BAB 12 Sosmed
15
BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16
BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17
BAB 15 Uluran Tangan
18
BAB 16 Haru
19
BAB 17 Anggota Baru
20
BAB 18 Bolos
21
BAB 19 Anak Nakal
22
BAB 20 Termasuk Sahabat?
23
BAB 21 Bergelut Pikiran
24
BAB 22 Merah
25
BAB 23 Kian Masa Lalu
26
BAB 24 Suspicious
27
BAB 25 Brave
28
BAB 26 Bagian Yang Hilang
29
BAB 27 Sibling?
30
BAB 28 Saling Berpikir
31
BAB 29 Past
32
BAB 30 Friendship
33
BAB 31 Sebuah Alasan
34
BAB 32 Pernah
35
BAB 33 Menarik Memori
36
BAB 34 Rumah
37
BAB 35 Cat Vs Lion
38
BAB 36 Shttt
39
BAB 37 Ujian Akhir
40
BAB 38 Bundar Kesakitan
41
BAB 39 Penjelasan
42
BAB 40 Bamm
43
BAB 41 Morning
44
BAB 42 Go for A Walk
45
BAB 43 Day With You
46
BAB 44 Suddenly
47
BAB 45 Meet Again (1/2)
48
BAB 46 Meet Again (2/2)
49
BAB 47 I Know
50
BAB 48 Envy
51
BAB 49 Defended
52
BAB 50 Love
53
BAB 51 Will Notice It
54
BAB 52 Pelaku Pertama
55
BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56
BAB 54 Save Me
57
BAB 55 Puzzle
58
BAB 56 Dies Natalis or Not
59
BAB 57 Dies Natalis
60
BAB 58 Dies Natalis or Yes
61
BAB 59 Everything Will be Just Fine
62
BAB 60 Where are You
63
BAB 61 Sheila
64
BAB 62 NHS
65
BAB 63 Kanan
66
BAB 64 Adanya Teman
67
BAB 65 Packing
68
BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69
BAB 67 Permainan
70
BAB 68 Sebuah Foto
71
BAB 69 Jawaban
72
BAB 70 Happy Day
73
BAB 71 Smell
74
BAB 72 Not Me
75
BAB 73 Memori
76
BAB 74 Awal yang Baru
77
BAB 75 Rekrutmen
78
BAB 76 Fay & Lisa
79
BAB 77 Pelatihan
80
BAB 78 I don't Know Anything
81
BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82
BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83
BAB 81 On whose side?
84
BAB 82 Memori
85
BAB 83 Di Mulai
86
BAB 84 Gelora (1/2)
87
BAB 85 Gelora (2/2)
88
BAB 86 Kelemahan
89
BAB 87 Lisa Got Caught
90
BAB 88 Rave's Reason
91
BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92
BAB 90 Mess Up
93
BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94
BAB 92 Feeling Bad
95
BAB 93 Flower [End]
96
Diary Of A School Series 2
97
Informasi : Diary Of A School Series 3
98
Karya Baru, Baru Saja Liris!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!