BAB 14 Akhir Pekan (2/2)

Ello meninggalkan studio musik bersama sekelompok pecinta rock, mereka semua sangat menyukai band rock legendaris Indonesia, Slank. Bukan rock abal-abal yang tidak mendidik, mereka semua sangat kritikus.

"Bro duluan..."

Ello melambai tangan tinggi tersenyum, saat teman-temannya berpamitan. Satu persatu mereka telah pergi ada juga yang masih menetap di studio musik, tidak hanya studio disini terdapat kafe untuk nongkrong.

Ello bersiap-siap memakai helmnya. Tapi, seseorang tiba-tiba menyapanya.

"El ey... udah mau balik ajah nih?"

"Eh Ken, yoi udah beres juga ngumpul, cuman bentar."

"Nggak mau masuk lagih nih? Gue baru dateng heheh."

"Mm kapan-kapan, deh."

"Beneran yah loh?" Dia adalah teman SMP Ello bernama Ken, tapi tidak lama dia harus pindah ke Jakarta tapi sekarang dia kembali lagi ke kota ini. Mereka tidak jarang selalu bertemu di tempat ini, karena sama-sama menyukai musik. "Ah yah gue baru inget, di sekolah lo ada anak baru namanya Sheila, kan?"

Ello mengangguk dan berpikir bahwa temannya ini pasti tahu tentang berita yang tengah heboh di SMA Bakti Nusa.

"Hah... gue kasian sama dia, rumornya udah heboh di sekolah lain, termasuk sekolah gue," pungkasnya.

Ello hanya diam tidak ada niat untuk membalas ucapannya.

Ken kembali berbicara dengan santainya. "Cewek cantik kayak Sheila, banyak yang sirik." Dia terkekeh setelahnya. "Yaudah El, gue masuk dulu, temen-temen gue pasti udah nunggu, lo beneran nggak mau ikut lagih nih? Nongki?"

"Kapan-kapan aja," balas Ello.

"Oke deh," pamit Ken.

Sambil memakai helm, lalu naik motor modifikasi Jap Style hitam merah kesayangannya, dia sedikit melamun memikirkan apa yang dikatakan temannya tentang Shei.

"Dia baik-baik aja nggak ya?"

Dia pun mencoba menghilangkan kekhawatirannya itu, dan segera bergegas pergi.

...****************...

"Sebenarnya sih Kepo. Di zaman sekarang ini mana ada orang yang nggak Kepo apalagi remaja kayak kita."

"Jadi tujuan lo berusaha temenan sama gue apa?"

"Phtt...! Ngakak lo ada-ada aja, hahahah...."

"Kenapa ketawa?"

"Permisi," kata seorang pelayan tiba dengan pesanan Joy dan Shei.

"Makasih, Mbak."

Pelayan mengangguk senyum dan beranjak pergi.

"Lo berpikir kalau berteman itu pasti ada maksud terselebung?"

"Yah semua orang emang kayak gitu, berteman karena ada maunya," cicit Shei sambil melahap pesanannya yaitu cheese sauce fries.

"Woah ajaran lingkungan sekolah lama lo kayak gitu, serem juga," ejek Joy. "Ginih Shei, sekali-kali lo lihat ketulusan orang, jangan negatif thinking. Oka?" Dia menggigit strawbery yang ada di atas buttermilk waffle miliknya.

Shei terus mengamati strawbery Joy itu, mengingatkannya pada sahabat lamanya.

Dua tahun lalu saat Wisuda Sekolah Menengah Pertama. Dua gadis yang sangat berbeda dalam penampilan. Tubuh ideal, cantik, dari keluarga kaya, primadona sekolah, dia adalah Sheila, sekaligus mayoret drumband kebanggaan sekolah. Tapi, dia hanya punya satu teman setia yang tulus, yang dikenal sebagai murid teladan dan sedikit culun.

"Shei, aku udah diterima di Nusantara High School."

Shei membulatkan matanya kejut dengan gembira. "Serius? Yes! Kita bisa satu sekolahan lagi, gue seneng."

"Emang ujian masuk Nusantara High School udah dimulai?" Polosnya bertanya, sekaligus menyindirnya.

"Belum sih," kekeh Shei malu. "Tapi gue yakin, gue bisa masuk sekolah itu."

Mereka tampak senang.

"Ah iyah gue lupa. Lo tunggu disini," kata Shei.

Gadis itu duduk, menunggu Shei, tidak lama, Shei telah kembali sambil membawa sebuah kotak.

"Apa itu?" tanyanya.

"Tadaaaa..... kue kesukaan kita," kata Shei dengan riang setelah membuka kotak itu. Gadis itu terlihat senang melihat isi kotak tersebut yaitu strawberry shortcake cake.

Shei mengambil strawberry terbesar yang dia berikan kepada sahabatnya. "Ini, gue kasih strawberry yang paling besar buat sahabat kesayangan gue. Lo yang paling suka."

Gadis itu tersenyum lebar. "Makasih." Dan mengigit strawberry itu.

Kenangan yang sudah pudar, serta pertemanan yang putus, mungkin dia sudah lupa. Atau dia tidak menganggapnya sebagai teman lagi, karena Shei sudah membuat dia membencinya.

...****************...

Alya baru saja mengembalikan buku itu ke perpustakaan. Seharusnya dia datang kemari bersama Ghesa, dan berencana bermain setelah itu, tapi tiba-tiba Ghesa membatalkan sendiri undangannya, karena ada acara keluarga.

Dengan terpaksa, Alya harus segera kembali ke asramanya. Ya. Karena Alya sebenarnya asli Jakarta, rumahnya ada disana, kerena suatu alasan Alya harus pindah sekolah, dia juga disini hanya tinggal sendiri, menyewa kamar, kos-kosan elit.

Alya tengah berdiri diam menunggu angkutan umum. Namun, dia tidak asing melihat pemuda yang tengah mengendarai sepeda motor yang berjalan ke arahnya, pemuda itu adalah Ello.

"Ketemu disini," kata Ello. Alya tersenyum. "Mau kemana?"

"Mau pulang, tadi habis dari perpustakaan."

"Rajin amat belajar di hari weekend," canda Ello

"Ngembaliin buku," ulangnya.

Ello berseri. "Yaudah, naik, biar gue anter."

Alya sedikit terkejut, dia gugup. "Nggak usah, nggak papa, gue mau naik angkutan umum aja."

"Kelamaan, nggak bakalan ada yang dateng, supir angkutan lagi pada demo di terminal."

"Beneran?"

Ello mengangguk yang sebenarnya dia berbohong. "Biasa, demo mau dipotong gaji." Ello berbisik.

"Potong gaji?" Alya sedikit tidak percaya.

"Lama ah lo mah, buruan naek, gue anterin," seloroh Ello menepuk-nepuk jok sepeda motornya.

Meski ragu, Alya menerima tawaran ajakan pulang itu. Lumayan menghemat biaya. Dan juga Ello tidak bermaksud lain, dia hanya ingin membantu, menganggap Alya sebagai teman sekelas sekaligus dia juga teman satu ekstrakurikuler.

"Udah siap?"

"Udah."

Motor Ello dinyalakan lagi.

...****************...

Rave dan Alvin menikmati momen kebersamaan mereka di daerah Puncak dengan pemandangan yang indah, dengan menyantap mie instan ditemani minuman teh manis hangat. Favorit mereka.

Rave juga sedikit melamun tentang sesuatu, dia memikirkan tentang apa yang siswa baru di kelasnya, Shei, sedang alami. Gambar postingan yang tersebar tentang Shei. Ia juga mendapat informasi persis seperti perkiraan orang-orang tentang Shei yang dia terima dari temannya melalui email.

Tapi yang dipertanyakan.

Sebuah email masuk dari orang suruhannya, Rave membukanya, menerima beberapa foto yang dikirim orang itu. Rave tidak bereaksi sama sekali, terdiam.

"Jadi, Shei sama Alya...."

"Rave?"

Deg!

"Yah?" Rave segera menoleh dan menutup laptopnya. "Oh lo udah bangun."

"Hum. Gue pulang yah, ngantuk."

"Oke, tolong nanti kunciin gerbangnya."

"Iyah."

"Ah iyah. Tempat makannya udah gue cuci, lo bisa langsung bawa. Makasih."

"Oke gue cabut yah hwaaah..." pamit Ello sambil menguap.

Tanpa disadari Rave mengaduk-aduk mie nya itu dengan sendoknya. Alvin memperhatikannya sedari tadi.

"Rave? Rave....?"

"Hah iyah?"

"Kenapa mienya diaduk-aduk? Nggak enak?"

"Nggak kok, enak," timpal Rave segera dia melahapnya, sambil tersenyum.

Namun Alvin menyadari ada sesuatu yang dipikirkan oleh Rave, sampai-sampai dia melamun.

Tapi Alvin, enggan untuk bertanya sekarang.

"Rave maaf, kita nggak bisa lama-lama. Ayah aku bakalan pulang malam ini."

"Kalau gitu, kita harus cepet, nanti ayah lo marah."

Alvin hanya angguk.

...****************...

Ello telah sampai mengantarkan Alya pulang. Ello melihat-lihat lingkungan sekitaran sini.

"Jadi lo ngekos."

"Iyah, tempat asalku kan di Jakarta."

"Hah?"

Alya tersadar segera mengubah cara bicaranya lagi. "Ma-maksud gue, gue murid baru disini."

"Ah... iyah gue lupa lo juga murid baru, walaupun lo udah tinggal satu bulan di kelas Flower," kekeh Ello.

Alya berseri. "Kalau gitu gue masuk, makasih tumpangannya."

"Em bentar Alya," kilah Ello, dia jadi teringat sesuatu. "Lo satu sekolahan sama Shei kan di Jakarta?"

Alya tersentak kejut.

"Apa lo tahu masalah Shei dulu? Rumor sekarang ini."

Alya menjadi gugup setelah ditanya hal itu, dia berusaha untuk tenang sebisa mungkin tidak terlihat gelisah. "Gue nggak tahu banyak soal Shei, sorry El."

"Ah iyah nggak papa, santai aja," sanggah Ello. "Yaudah gue balik, Ya."

"Makasih tumpangannya."

Ello hanya angguk tersenyum, motornya kembali jalan.

Alya bernafas lega setelah Ello sudah pergi. "Kenapa tiba-tiba El nanyain soal Shei ya?" Meski penasaran, dia pun masuk ke dalam kosannya.

...🌸...

Terpopuler

Comments

Fitri Chan

Fitri Chan

hallo kak, aku mampir

di tunggu feedback nya ya jika berkenan mampir🥰

2021-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG SERIES 2
2 BAB 1 Kepindahan
3 BAB 2 D-Day School
4 BAB 3 School Tour
5 BAB 4 Perubahan Sikap
6 BAB 5 Mood
7 BAB 6 Rahasia Terdalam
8 D'OAS SERIES 2
9 BAB 7 Real Friend
10 BAB 8 Menyapa Teman Lama
11 BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12 BAB 10 Surat Misterius
13 BAB 11 Marching Band
14 BAB 12 Sosmed
15 BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16 BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17 BAB 15 Uluran Tangan
18 BAB 16 Haru
19 BAB 17 Anggota Baru
20 BAB 18 Bolos
21 BAB 19 Anak Nakal
22 BAB 20 Termasuk Sahabat?
23 BAB 21 Bergelut Pikiran
24 BAB 22 Merah
25 BAB 23 Kian Masa Lalu
26 BAB 24 Suspicious
27 BAB 25 Brave
28 BAB 26 Bagian Yang Hilang
29 BAB 27 Sibling?
30 BAB 28 Saling Berpikir
31 BAB 29 Past
32 BAB 30 Friendship
33 BAB 31 Sebuah Alasan
34 BAB 32 Pernah
35 BAB 33 Menarik Memori
36 BAB 34 Rumah
37 BAB 35 Cat Vs Lion
38 BAB 36 Shttt
39 BAB 37 Ujian Akhir
40 BAB 38 Bundar Kesakitan
41 BAB 39 Penjelasan
42 BAB 40 Bamm
43 BAB 41 Morning
44 BAB 42 Go for A Walk
45 BAB 43 Day With You
46 BAB 44 Suddenly
47 BAB 45 Meet Again (1/2)
48 BAB 46 Meet Again (2/2)
49 BAB 47 I Know
50 BAB 48 Envy
51 BAB 49 Defended
52 BAB 50 Love
53 BAB 51 Will Notice It
54 BAB 52 Pelaku Pertama
55 BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56 BAB 54 Save Me
57 BAB 55 Puzzle
58 BAB 56 Dies Natalis or Not
59 BAB 57 Dies Natalis
60 BAB 58 Dies Natalis or Yes
61 BAB 59 Everything Will be Just Fine
62 BAB 60 Where are You
63 BAB 61 Sheila
64 BAB 62 NHS
65 BAB 63 Kanan
66 BAB 64 Adanya Teman
67 BAB 65 Packing
68 BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69 BAB 67 Permainan
70 BAB 68 Sebuah Foto
71 BAB 69 Jawaban
72 BAB 70 Happy Day
73 BAB 71 Smell
74 BAB 72 Not Me
75 BAB 73 Memori
76 BAB 74 Awal yang Baru
77 BAB 75 Rekrutmen
78 BAB 76 Fay & Lisa
79 BAB 77 Pelatihan
80 BAB 78 I don't Know Anything
81 BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82 BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83 BAB 81 On whose side?
84 BAB 82 Memori
85 BAB 83 Di Mulai
86 BAB 84 Gelora (1/2)
87 BAB 85 Gelora (2/2)
88 BAB 86 Kelemahan
89 BAB 87 Lisa Got Caught
90 BAB 88 Rave's Reason
91 BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92 BAB 90 Mess Up
93 BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94 BAB 92 Feeling Bad
95 BAB 93 Flower [End]
96 Diary Of A School Series 2
97 Informasi : Diary Of A School Series 3
98 Karya Baru, Baru Saja Liris!
Episodes

Updated 98 Episodes

1
PROLOG SERIES 2
2
BAB 1 Kepindahan
3
BAB 2 D-Day School
4
BAB 3 School Tour
5
BAB 4 Perubahan Sikap
6
BAB 5 Mood
7
BAB 6 Rahasia Terdalam
8
D'OAS SERIES 2
9
BAB 7 Real Friend
10
BAB 8 Menyapa Teman Lama
11
BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12
BAB 10 Surat Misterius
13
BAB 11 Marching Band
14
BAB 12 Sosmed
15
BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16
BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17
BAB 15 Uluran Tangan
18
BAB 16 Haru
19
BAB 17 Anggota Baru
20
BAB 18 Bolos
21
BAB 19 Anak Nakal
22
BAB 20 Termasuk Sahabat?
23
BAB 21 Bergelut Pikiran
24
BAB 22 Merah
25
BAB 23 Kian Masa Lalu
26
BAB 24 Suspicious
27
BAB 25 Brave
28
BAB 26 Bagian Yang Hilang
29
BAB 27 Sibling?
30
BAB 28 Saling Berpikir
31
BAB 29 Past
32
BAB 30 Friendship
33
BAB 31 Sebuah Alasan
34
BAB 32 Pernah
35
BAB 33 Menarik Memori
36
BAB 34 Rumah
37
BAB 35 Cat Vs Lion
38
BAB 36 Shttt
39
BAB 37 Ujian Akhir
40
BAB 38 Bundar Kesakitan
41
BAB 39 Penjelasan
42
BAB 40 Bamm
43
BAB 41 Morning
44
BAB 42 Go for A Walk
45
BAB 43 Day With You
46
BAB 44 Suddenly
47
BAB 45 Meet Again (1/2)
48
BAB 46 Meet Again (2/2)
49
BAB 47 I Know
50
BAB 48 Envy
51
BAB 49 Defended
52
BAB 50 Love
53
BAB 51 Will Notice It
54
BAB 52 Pelaku Pertama
55
BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56
BAB 54 Save Me
57
BAB 55 Puzzle
58
BAB 56 Dies Natalis or Not
59
BAB 57 Dies Natalis
60
BAB 58 Dies Natalis or Yes
61
BAB 59 Everything Will be Just Fine
62
BAB 60 Where are You
63
BAB 61 Sheila
64
BAB 62 NHS
65
BAB 63 Kanan
66
BAB 64 Adanya Teman
67
BAB 65 Packing
68
BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69
BAB 67 Permainan
70
BAB 68 Sebuah Foto
71
BAB 69 Jawaban
72
BAB 70 Happy Day
73
BAB 71 Smell
74
BAB 72 Not Me
75
BAB 73 Memori
76
BAB 74 Awal yang Baru
77
BAB 75 Rekrutmen
78
BAB 76 Fay & Lisa
79
BAB 77 Pelatihan
80
BAB 78 I don't Know Anything
81
BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82
BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83
BAB 81 On whose side?
84
BAB 82 Memori
85
BAB 83 Di Mulai
86
BAB 84 Gelora (1/2)
87
BAB 85 Gelora (2/2)
88
BAB 86 Kelemahan
89
BAB 87 Lisa Got Caught
90
BAB 88 Rave's Reason
91
BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92
BAB 90 Mess Up
93
BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94
BAB 92 Feeling Bad
95
BAB 93 Flower [End]
96
Diary Of A School Series 2
97
Informasi : Diary Of A School Series 3
98
Karya Baru, Baru Saja Liris!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!