BAB 5 Mood

Kelas akan berlangsung. Rave baru saja tiba di kelas, dia duduk sambil membaca buku. Shei, Ghesa, dan Alya baru saja tiba di kelas setelah mereka pergi ke kafetaria. Sudah bisa melihat bangku dan meja di belakangnya. Joy telah melaksanakan tugasnya dari ketua kelas. Alya merasa lega.

"Jonathan makasih," kata Alya tersenyum tulus.

Dan Joy yang sedang asik bermain game hanya mengangguk untuk menjawab.

"Nah Shei, ini bangku lo."

"Oh. Oke," balas Shei masih terngiang dengan obrolan yang begitu mengejutkan untuknya terhadap Alya.

Sikap Alya berbeda di saat bersama yang lain dengan hanya mereka berdua.

Shei juga merasa terusirkan untuk pindah tempat duduk. Tapi dia lega karena dia tidak lagi duduk di tempat yang penghuninya sudah meninggal. Shei buru-buru mengambil tasnya dan memindahkannya ke kursi baru tak jauh dari sebelumnya, hanya bersebelahan di baris kedua.

Tiba-tiba seseorang datang, berdiri diam di depan pintu belakang, semua siswa di kelas ini langsung membidiknya. Ya. Dia adalah Ello yang baru saja tiba dan kelasnya ditolak olehnya, termasuk Shei. Mata Shei dan Ello bertemu, hanya beberapa detik kami dilepaskan. Ello berjalan, dia berjalan ke Shei dan menyapanya.

"Haii. Lo anak baru disini? Kapan masuk?" tanyanya.

Shei diam dalam lamunannya. Memang benar dia tampan, apalagi saat jarak mereka sangat dekat untuk melihat wajah tampan Ello.

"Hello."

"Ohh." Ucap Shei terbangun dari lamunannya.

"Broh apa kabar?" sahut Joy tiba-tiba. " Ngilang aja gue kira lo udah mati." Berlanjut dengan sindiran terhadap Ello.

Ello marah mendengarnya tapi itu hanya lelucon. "Wahh lo Joy, mau gue tendang? Hah?" Sambil menunjuk ke arah Joy.

Dan Joy tertawa puas dan langsung kembali ke layar ponselnya. Ello masih berdiri di samping Shei, dia mengajak Shei mengobrol lagi.

"Nama lo siapa? Kenalin nama gue Ello si pangeran dari--"

"Tong sampah," potong Ghesa sambil menahan tawanya.

Semua murid yang mendengarnya tertawa puas.

"Shei, lo jangan terciut sama tampang ni orang," lanjutnya dan Shei hanya tersenyum mendengarnya.

"Jadi nama lo Shei," ucap Ello dan dan tiba-tiba wajahnya sangat dekat dengan wajah Shei. Itu membuat Shei mulai tersipu. Ello berbisik padanya. "Shei, semoga kita jadi lebih dekat."

Dan Ello segera melangkah pergi sambil mengedipkan mata. Ello juga pergi ke kursinya. Ya. Tidak diragukan lagi dia mendekati Rave karena tempat duduknya ada di samping Rave. Ketika dia tiba, dia menatap tulisan di atas meja.

"Woahhh bener-bener." Sambil memegang pinggangnya tak percaya. "Brave, lo nyumpahin gue mati yah?"

Rave acuh yang sedang membaca buku, langsung diletakkanya buku itu. "Penghuni ini udah ditelan bumi, jadi lo ini siapa? Hantu yang gentayangan?"

Joy yang asik bermain game, dia masih tetap mendengar pembicaraan Ello. Dia sangat-sangat-sangat tertawa puas.

"Gila. Gila. Nih kelas baru aja gue tinggal udah nambah sengklek ajah," sindir Ello. "Yaudah kalau gitu, gue mau duduk disini aja." Lanjut Ello yang beranjak pergi ke bangku sebelah Shei.

Namun Rave tidak peduli. Malah menguntungkan untuknya jika Ello pindah duduk karena dirinya menyukai duduk sendiri ditimbang duduk bersama Ello. Namun sejak kecil, Ello selalu ingin berada di samping Rave. Namun karena perilakunya yang hiperaktif, ia mampu membuat Rave merasa tidak terlalu kesepian di dunia hingga saat ini.

"Shei, gue duduk disini yah?" Sambil bertidur menompang pada lengannya.

"El lo duduk sama gue aja? Yah? Yah?" tukas siswi dengan gaya yang sangat feminin itu dengan make-up yang tampak jelas. "Lo pindah duduk. Karna gue mau duduk sama Ello. Awas. Awas." Mengusir teman sebangkunya.

"Cih, gue nggak mau sama lo, gue mau disini. Gue mau sama Shei," ucap Ello senyum manis menatap Shei.

Namun Shei hanya tersenyum kakuk.

Bela masuk berbunyi, guru yang mengajar pun tepat waktu telah masuk ke kelas.

"Heh! Rambut yang ubanan, duduk yang bener!" tegur sang guru.

"Iyah pak Harto," tawar Ello.

"Shei, nanti kita ngobrol lagi yah," lanjutnya tersenyum.

Shei angguk kembali dengan kecanggungan.

Gue disini, kayaknya bakalan nambah gesrek. Batinnya.

...****************...

Hari pertama sekolah tadi Shei merasa senang bahwa mereka baik dan menyenangkan namun kebingungan yang terjadi padanya karena sosok Alya. Shei duduk di kursi meja belajarnya sambil memikirkan hal itu.

"Gue kasih tahu Lisa aja, deh."

Meski berpisah, hubungan Shei dan Lisa masih baik-baik saja tidak jarang mereka masih mengirim pesan satu sama lain.

Shei mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada sahabat di sekolah lamanya.

Lisa

| Lis, hari ini gue udah mulai sekolah, gue pindah ke Bogor, sekolah gue namanya SMA Bakti Nusa.

(19.36)

| Lo tahu, Babu sekolah disitu juga

(19.36)

| Kenapa lo nggak kasih tau gue kalau Babu pindah sekolah?

(19.37)

Shei meletakkan kembali ponselnya, sambil berpikir tentang Alya, perasaan sangat lega dan bersyukur.

Ting. Notif pesan terdengar namun bukan balasan dari Lisa melainkan nomor dirinya masuk ke kontak grup Flower Class.

+62********

| Selamat bergabung di Flower Class Shei

(19.40)

+62********

| Betah-betah yah jangan pindah sekolah lagih wkwkw

(19.42)

...Read...

Makasih :)

Shei tersenyum saat melihat isi chat grup kelas menyambutnya dengan hangat. Sudah lama sejak dia menerima perhatian seperti itu di sekolah lamanya, dan mungkin di sekolah baru ini bisa mengembalikan jati dirinya yang sebenarnya.

Tok tok tok

Shei kaget saat diambang kesenangan dan fokus dengan ponselnya, tiba-tiba terdengar suara nenek yang mengetuk pintu kamar tidurnya.

"Shei? Kamu belum tidur?"

"Iyah belum, Omah. Omah kenapa belum tidur?"

"Omah masih nonton sinetron Bismillah Cinta."

"Sinetron apaan?"

"Adalah, kamu mah nggak bakalan tahu."

Shei menanggapi dengan senyuman kakuk.

"Ini." Omah memberikan sejumlah uang. "Cemilan abis tadi sama omah, tolong beliin cemilan lagih yah." Melihat cucunya yang bengong, omah heran. "Shei."

"Hah? Iiyah omah."

"Beliin cemilan di mini market."

"Oh oke. Beli apa aja, Omah?" Shei segera bangkit dari duduknya.

"Apa aja yang penting bisa dimakan sama Omah."

"Cemilan buat Shei?"

"Yah kamu juga beli, uangnya juga cukup."

"Oke makasih, Omah," jawab Shei tersenyum.

Shei bergegas mengambil sweter karena cuaca disini cukup dingin di malam hari. Dia pergi membeli makanan ringan, berjalan menuju mini market di perumahan ini.

Shei berjalan sambil memainkan ponselnya, melihat chat dirinya kepada Lisa belum dibaca ataupun diread. Centangnya pun satu.

"Nggak biasanya Lisa offline, kenapa yah."

Karena bosan, ia membuka Instragram, langsung mendapat update terbaru dari seniornya di sekolah lamanya.

Mood Shei jadi buruk mengingat hal itu.

Shei, yang belum lama ini menjadi murid SMA tengah berada di gudang sekolah Nusantara High School. Ia berdiri seorang diri dengan gugup menghadap kakak-kakak kelasnya.

Shei baru sadar dia telah dijebak untuk datang kemari dengan alasan sahabatnya dikurung di gudang ini. Dan kejadian itu menjadi awal masa-masa SMA nya yang berubah.

Shei terkadang gelisah jika mengingat kejadian itu, dirinya dijebak oleh mereka. Selama satu tahun lebih dirinya bertahan dari orang-orang itu. Namun sekarang dia lebih kesal dengan dirinya yang dikeluarkan oleh sekolah padahal dirinya tidak bersalah.

Shei selesai membeli beberapa makanan dan dia juga membeli yogurt yang langsung dia minum. Dia baru menyadari bahwa dia harus pulang dengan berjalan kaki yang memakan banyak waktu. Angin yang menembus tubuh Shei. Dingin. Sekarang jam 8:31 malam dan Shei masih dekat dengan mini market. Kemungkinan dia akan pulang pukul sembilan. Ia terus berjalan tanpa istirahat, meski langit di atas begitu indah sehingga Shei tidak takut berada di sini sendirian untuk pulang. Selangkah demi selangkah tanpa henti, rumah sudah terlihat. Dia hampir sampai.

"Ayo Shei bentar lagi."

Shei menyemangati dirinya sendiri.

"Aaah!" Saat dia bergumam pada dirinya sendiri, dia tiba-tiba terkejut dengan suara klakson mobil. Dia hampir tertabrak mobil.

Di dalam mobil. "Den, saya urus dulu." Ucap sopir.

Pemuda itu mengangguk.

Pengemudi itu turun dari mobil, meski terlihat sudah tua, namun tubuhnya masih kokoh dan memberikan ekspresi wajah yang membuat Shei takut.

"Mm... m... pak kalau nyetir tuh hati-hati. Gimana kalau tadi saya ketabrak bapak mau tanggung jawab?" lirih Shei mengawali dengan berbicara gugup.

"Maaf, Mbak. Mbak sendiri yang berdiri di tengah jalan."

Shei diam tak berkutik.

Seseorang keluar dari mobil di tempat duduk belakang. Sopir itu menyadari kedatangan tuan mudanya.

"Lo nggak papa?"

"I.. yah nggak papa."

"Gue minta maaf buat lo hampir celaka."

"Nggak papa, ini salah gue juga gue nggak liat jalan."

"Kalau gitu, permisi. Selamat malam."

"Iyah malam."

Shei tersenyum.

Mereka masuk ke mobil lagi, namun tidak lama mobil itu berhenti kembali di depan rumah yang tidak jauh dari rumah neneknya sendiri, hanya saja berbeda belokan. Shei berpikir mungkin pemuda itu tinggal di sana. Terlihat muda tapi cara bicaranya sudah dewasa.

Shei masuk ke dalam rumah. Nenek masih setia duduk manis di depan televisi.

"Kenapa lama? Nggak nyasar, kan?"

"Nggak kok, Omah. Ah iyah omah, mm rumah yang dibelokkan setelah rumah omah itu rumah siapa yah?"

"Rumah yang mana?"

"Rumah yang gede."

"Ah itu rumahnya pejabat."

Shei langsung ber'oh.

"Kenapa emang?"

"Ah nggak kok omah. Kalau gitu Shei ke kamar lagih yah, mau tidur." Shei beranjak. "Omah juga tidur jangan nonton sinetron mulu."

"Bentar lagi beres, udah ini omah tidur."

"Good night omah."

Shei menggeleng kepalanya, tingkah laku neneknya seperti anak muda yang bergadang.

...🌸...

Episodes
1 PROLOG SERIES 2
2 BAB 1 Kepindahan
3 BAB 2 D-Day School
4 BAB 3 School Tour
5 BAB 4 Perubahan Sikap
6 BAB 5 Mood
7 BAB 6 Rahasia Terdalam
8 D'OAS SERIES 2
9 BAB 7 Real Friend
10 BAB 8 Menyapa Teman Lama
11 BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12 BAB 10 Surat Misterius
13 BAB 11 Marching Band
14 BAB 12 Sosmed
15 BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16 BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17 BAB 15 Uluran Tangan
18 BAB 16 Haru
19 BAB 17 Anggota Baru
20 BAB 18 Bolos
21 BAB 19 Anak Nakal
22 BAB 20 Termasuk Sahabat?
23 BAB 21 Bergelut Pikiran
24 BAB 22 Merah
25 BAB 23 Kian Masa Lalu
26 BAB 24 Suspicious
27 BAB 25 Brave
28 BAB 26 Bagian Yang Hilang
29 BAB 27 Sibling?
30 BAB 28 Saling Berpikir
31 BAB 29 Past
32 BAB 30 Friendship
33 BAB 31 Sebuah Alasan
34 BAB 32 Pernah
35 BAB 33 Menarik Memori
36 BAB 34 Rumah
37 BAB 35 Cat Vs Lion
38 BAB 36 Shttt
39 BAB 37 Ujian Akhir
40 BAB 38 Bundar Kesakitan
41 BAB 39 Penjelasan
42 BAB 40 Bamm
43 BAB 41 Morning
44 BAB 42 Go for A Walk
45 BAB 43 Day With You
46 BAB 44 Suddenly
47 BAB 45 Meet Again (1/2)
48 BAB 46 Meet Again (2/2)
49 BAB 47 I Know
50 BAB 48 Envy
51 BAB 49 Defended
52 BAB 50 Love
53 BAB 51 Will Notice It
54 BAB 52 Pelaku Pertama
55 BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56 BAB 54 Save Me
57 BAB 55 Puzzle
58 BAB 56 Dies Natalis or Not
59 BAB 57 Dies Natalis
60 BAB 58 Dies Natalis or Yes
61 BAB 59 Everything Will be Just Fine
62 BAB 60 Where are You
63 BAB 61 Sheila
64 BAB 62 NHS
65 BAB 63 Kanan
66 BAB 64 Adanya Teman
67 BAB 65 Packing
68 BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69 BAB 67 Permainan
70 BAB 68 Sebuah Foto
71 BAB 69 Jawaban
72 BAB 70 Happy Day
73 BAB 71 Smell
74 BAB 72 Not Me
75 BAB 73 Memori
76 BAB 74 Awal yang Baru
77 BAB 75 Rekrutmen
78 BAB 76 Fay & Lisa
79 BAB 77 Pelatihan
80 BAB 78 I don't Know Anything
81 BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82 BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83 BAB 81 On whose side?
84 BAB 82 Memori
85 BAB 83 Di Mulai
86 BAB 84 Gelora (1/2)
87 BAB 85 Gelora (2/2)
88 BAB 86 Kelemahan
89 BAB 87 Lisa Got Caught
90 BAB 88 Rave's Reason
91 BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92 BAB 90 Mess Up
93 BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94 BAB 92 Feeling Bad
95 BAB 93 Flower [End]
96 Diary Of A School Series 2
97 Informasi : Diary Of A School Series 3
98 Karya Baru, Baru Saja Liris!
Episodes

Updated 98 Episodes

1
PROLOG SERIES 2
2
BAB 1 Kepindahan
3
BAB 2 D-Day School
4
BAB 3 School Tour
5
BAB 4 Perubahan Sikap
6
BAB 5 Mood
7
BAB 6 Rahasia Terdalam
8
D'OAS SERIES 2
9
BAB 7 Real Friend
10
BAB 8 Menyapa Teman Lama
11
BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12
BAB 10 Surat Misterius
13
BAB 11 Marching Band
14
BAB 12 Sosmed
15
BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16
BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17
BAB 15 Uluran Tangan
18
BAB 16 Haru
19
BAB 17 Anggota Baru
20
BAB 18 Bolos
21
BAB 19 Anak Nakal
22
BAB 20 Termasuk Sahabat?
23
BAB 21 Bergelut Pikiran
24
BAB 22 Merah
25
BAB 23 Kian Masa Lalu
26
BAB 24 Suspicious
27
BAB 25 Brave
28
BAB 26 Bagian Yang Hilang
29
BAB 27 Sibling?
30
BAB 28 Saling Berpikir
31
BAB 29 Past
32
BAB 30 Friendship
33
BAB 31 Sebuah Alasan
34
BAB 32 Pernah
35
BAB 33 Menarik Memori
36
BAB 34 Rumah
37
BAB 35 Cat Vs Lion
38
BAB 36 Shttt
39
BAB 37 Ujian Akhir
40
BAB 38 Bundar Kesakitan
41
BAB 39 Penjelasan
42
BAB 40 Bamm
43
BAB 41 Morning
44
BAB 42 Go for A Walk
45
BAB 43 Day With You
46
BAB 44 Suddenly
47
BAB 45 Meet Again (1/2)
48
BAB 46 Meet Again (2/2)
49
BAB 47 I Know
50
BAB 48 Envy
51
BAB 49 Defended
52
BAB 50 Love
53
BAB 51 Will Notice It
54
BAB 52 Pelaku Pertama
55
BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56
BAB 54 Save Me
57
BAB 55 Puzzle
58
BAB 56 Dies Natalis or Not
59
BAB 57 Dies Natalis
60
BAB 58 Dies Natalis or Yes
61
BAB 59 Everything Will be Just Fine
62
BAB 60 Where are You
63
BAB 61 Sheila
64
BAB 62 NHS
65
BAB 63 Kanan
66
BAB 64 Adanya Teman
67
BAB 65 Packing
68
BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69
BAB 67 Permainan
70
BAB 68 Sebuah Foto
71
BAB 69 Jawaban
72
BAB 70 Happy Day
73
BAB 71 Smell
74
BAB 72 Not Me
75
BAB 73 Memori
76
BAB 74 Awal yang Baru
77
BAB 75 Rekrutmen
78
BAB 76 Fay & Lisa
79
BAB 77 Pelatihan
80
BAB 78 I don't Know Anything
81
BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82
BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83
BAB 81 On whose side?
84
BAB 82 Memori
85
BAB 83 Di Mulai
86
BAB 84 Gelora (1/2)
87
BAB 85 Gelora (2/2)
88
BAB 86 Kelemahan
89
BAB 87 Lisa Got Caught
90
BAB 88 Rave's Reason
91
BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92
BAB 90 Mess Up
93
BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94
BAB 92 Feeling Bad
95
BAB 93 Flower [End]
96
Diary Of A School Series 2
97
Informasi : Diary Of A School Series 3
98
Karya Baru, Baru Saja Liris!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!