BAB 3 School Tour

Berlanjut...

Shei sudah duduk di samping Rave. Sambil memperhatikan pembelajaran dia mencuri pandang, membuatnya tidak nyaman.

"Apa?"

Shei terperanjat. "Ohh gue... gue,, lo yang waktu itu, kan? Yang bantuin gue dari preman. Bos?"

Rave acuh.

"Hah.... bener itu lo," ucap Shei dengan suara keras.

"Yang dibelakang, ada apa ribut-ribut?"

Shei tersentak, dia terlalu kegirangan sampai-sampai terkena omel pak Satria.

Shei berseri. "Maaf, Pak. Tadi ada semut keinjek sama saya."

HAHAHAHAHAH hahahahahah

"Anak baru gue suka lelucon lo."

Semua orang mentertawakannya.

Shei terdengar menghela nafas. Sebenarnya gue ini siapa?

Shei merasa kehilangan dan kebingungan dengan karakter yang sebenarnya.

Pak Satria hanya menggelengkan kepala dan terus melanjutkan menganjar. Selama masa pembelajaran, Shei masih penasaran dengan sosok di sampingnya ini. Dia terus ingin tahu yang sebenarnya.

"Lo beneran bos kan?" bisik Shei.

Rave merasa tidak nyaman menatapnya terus menerus. Dia balas menatap dengan matanya yang tajam.

"Kalau gue bos, lo mau apa?" ketusnya.

Namun Shei bukannya takut, tapi dia malah terpukau dengan ke kerenannya.

"Kalau lo emang bos yang waktu itu. Gue mau bilang makasih banyak."

"Sama-sama, itu kewajiban gue."

Akhirnya rasa penasaran itu sudah terjawab. Perasaan Shei sedikit lega.

Kayaknya dia bukan anak nakal kayak di sekolahan lama gue.

Dua jam sudah berlalu. Bel istirahat berbunyi. Ketua kelas memberi awalan untuk menyapa dan terima kasih atas pelajarannya.

"Ketua kelas jangan lupa bawa meja dan kursinya," kata Satria. "Ah iyah, ajak juga Shei buat lihat-lihat SMA BAKNUS."

"Baik, Pak."

Setelah itu pak Satria pun pergi.

"Sabar yah, Al. Gue temenin kok," kata Ghesa.

"Ehh Jonathan, mau kemana?" panggil Alya.

"Mau ke kantin, lah."

"Udah dengerkan tadi Pak Satria bilang apa?"

Joy mengundurkan diri jika ketua kelas telah bertindak. Memang dia harus tunduk pada jabatan yang tinggi.

"Yah yahh gue ambil meja sama kursinya, dua kan?"

Alya tersenyum. Joy pun langsung bergegas pergi dengan menggerutu.

Hendak membersihkan buku, dia melihat tulisan di atas meja. PENGHUNI MEJA INI SUDAH MATI.

"Yang nempatin meja ini udah meninggal?"

Rave bangkit dari kursinya. "Orang yang duduk disini udah mati seminggu yang lalu, lo hati-hati dia masih sering gentayangan."

Setelah mengatakan apa yang membuat Shei takut, dia pergi. Shei merinding mendengar itu, dia mungkin duduk di tempat siswa yang telah meninggal.

"Bos mau kemana?" panggil Shei ketakutan. Sebenarnya dia tidak tahu siapa lagi yang harus ia panggil karena yang ia tahu hanya bos.

"Shei, lo kenapa?"

Shei menoleh pada siswi yang memiliki mata sipit, dan manis.

"Emm itu?"

"Lo tahu sebutan Rave darimana?" tanyanya lagi.

"Ohh itu Rave?" Shei menunjuk ke arah meja di sampingnya.

Ghesa angguk. "Pasti lo pernah ditolongin sama dia yah?"

Shei mengangguk. Dia menceritakan saat dia dibantu oleh Rave, dan dia menertawakannya.

"Astaga, perut gue sakit, sampe lo manggil Bos juga. Shei, dia itu namanya Brave, tapi dia sering dipanggil Rave dan di luar sana dia emang bos dari beberapa berandalan di kota Hujan ini."

"Aah jadi gitu..."

Ghesa tersenyum. "Ah iyah gue sampe lupa, nama gue Ghesa."

Shei menerima jabat tangannya sambil tersenyum.

"Alya," panggil Ghesa membuat Shei mengikuti arah pandangnya. "Buruan kita harus ngenalin sekolah ini ke Shei."

Ketika yang dipanggil oleh Ghesa itu mulai berdiri, membalikkan badannya. Sosok yang tidak asing sedari tadi oleh Shei setelah Bos tadi.

"Babu?" kejut Shei.

Mata Alya membulat kejut.

"Babu?" heran Ghesa. "Siapa Babu?"

"Hah? Em..."

"Pergi sekarang," ajak Alya dengan cepat.

"Oh.. oke."

Mereka pun beranjak keluar dari kelas.

Tidak ada yang terlewat dari apa yang disampaikan Ghesa, dia seperti turget Sekolah Bakti Nusa ini yang mengenalkan semuanya, mulai dari sudut gedung sekolah, sejarah sekolah ini hingga hal-hal yang tidak penting.

Namun Shei tidak terlalu fokus mendengarkan Ghesa karena selama ini Alya lah yang membuatnya bingung.

Dia beneran Babu yang gue kenal?

Babu Alya memang terlihat berbeda dengan Ketua Kelas Alya. Yang Shei kenal dulunya rambutnya dikuncir dan berkacamata, kini berambut pendek, bergaya dan tidak berkacamata.

"Shei, nah ini yang penting buat lo karena udah jadi bagian dari Kelas Flower."

...Peraturan Flower Class...

Dilarang Mempermalukan Kelas Flower

Dilarang Saling Mengucilkan Penghuni Kelas Flower dan Harus Selalu Bergandengan Tangan

Dilarang Masuk Keanggotaan Geng Three Zero

"Three Zero? Geng apaan?"

"Adalah nanti gue ceritain."

Mereka memasuki perpustakaan.

"Kalau lo kesini tuh yang kutu buku semua, nah kalau tempat yang pojok sana itu tempat murid yang suka.... pacaran nggak tahu tempat banget sih mereka, astaga." Ghesa melihatnya secara nyata, jengkel sekali.

"Terus tidur, kalau nggak mau diganggu nah kebanyak murid disini suka ke perpustakaan," lanjutnya.

Shei hanya tersenyum angguk.

Kami meninggalkan perpustakaan dan kembali melanjutkan tur sekolah baru Shei. Mereka bercerita dan yang paling penasaran, mereka bercerita tentang siswa di sini. Sekolah ini juga memiliki siswa yang memiliki kelompok yang disebut geng ThreeZ, biang onar, pembawa masalah.

Memikirkannya Shei merasa mual, dia tidak mau terjebak lagi, seperti dulu.

"Lo liat itu?" Ghesa menunjuk sekelompok siswa yang berkumpul.

"Nah itu mereka itu termasuk Geng Three Zero atau ThreeZ. Mereka biang onar, nakutin dan lo jangan berurusan sama mereka-mereka pada, ataupun anggota ThreeZ lain, ngerti."

Shei angguk. Namun ia melihat pada orang yang melewati sekumpulan itu, membuat tertarik Shei. "Kalau itu siapa?"

"Yang mana?"

"Yang baru aja lewat pake jaket."

"Ah kalau itu Kak Fauzan."

"Termasuk onar?"

Ghesa langsung membenarkan. "Kalau lo mau deketin Kak Fauzan, lo bakalan ditendang, susah deketinnya. Kalau mau, lo bisa deketin saudara kembarnya, Fauzi, beda banget deh sifatnya, kalau dia mah ramah."

"Ah punya kembaran."

Gue harus ganti Ketua Kelas Flower. Batin Alya.

Alya kehilangan kata-kata karena yang menceritakan dan memberikan informasi dari sebelumnya adalah Ghesa. Meski dia kegugupan karena Shei, dia berusaha untuk tidak dicurigai, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Nah kal--"

"Giliran," potong Alya. "Disitu ada taman bunga, enak buat duduk santai, terus kalau itu--"

"Disitu pohon keramat," potong Ghesa. Alya menyipitkan matanya kesal. "Pohon Ijo SMA Bakti Nusa."

"Kenapa bisa jadi keramat?"

"Itu pohon umurnya udah puluhan tahun sebelum sekolah kita ini ada. Tapi, katanya, kalau lo ditembak di pohon ijo itu, hubungan lo bakalan kandas, atau pertanyaan cinta sama sekali ditolak."

Shei ber'oh.

"Shei, lo udah tahukan Kelas Flower itu karena penghuni kelas kita itu--"

"Flower sekolah Bakti Nusa," potong Alya.

Alya menyeringai mendapatkan kemenangan.

Ghesa berdeham karena itu. Lalu tiba-tiba saja terlintas dalam pikirannya, Ghesa baru ingat. Telminya muncul.

"Eh, tunggu, sekolah kalian dulu sama-sama dari Nusantara High School," seloroh Ghesa.

Alya terkejut begitu juga dengan Shei.

"Kalian nggak saling kenal? Alya juga murid pindahan, dia baru satu bulan sekolah disini."

Berarti dia.... Batin Shei menatap manik Alya.

Alya semakin gugup, dia berusaha mencari sesuatu untuk mengalihkan pembicaraan. Alya menemukan mangsa.

Seorang siswa dengan seorang guru berdebat dapat dilihat dari atas sini.

"Itu," tunjuk Alya.

Shei dan Ghesa segera mengikuti arah pandangnya.

"Ah Shei, itu yang namanya Ello," sahut Ghesa.

"Ello?"

Alya sedikit bernafas lega, Ghesa memang gampang dialihkan perhatiannya.

...🌸...

...Ello Rayyan Altair...

Episodes
1 PROLOG SERIES 2
2 BAB 1 Kepindahan
3 BAB 2 D-Day School
4 BAB 3 School Tour
5 BAB 4 Perubahan Sikap
6 BAB 5 Mood
7 BAB 6 Rahasia Terdalam
8 D'OAS SERIES 2
9 BAB 7 Real Friend
10 BAB 8 Menyapa Teman Lama
11 BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12 BAB 10 Surat Misterius
13 BAB 11 Marching Band
14 BAB 12 Sosmed
15 BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16 BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17 BAB 15 Uluran Tangan
18 BAB 16 Haru
19 BAB 17 Anggota Baru
20 BAB 18 Bolos
21 BAB 19 Anak Nakal
22 BAB 20 Termasuk Sahabat?
23 BAB 21 Bergelut Pikiran
24 BAB 22 Merah
25 BAB 23 Kian Masa Lalu
26 BAB 24 Suspicious
27 BAB 25 Brave
28 BAB 26 Bagian Yang Hilang
29 BAB 27 Sibling?
30 BAB 28 Saling Berpikir
31 BAB 29 Past
32 BAB 30 Friendship
33 BAB 31 Sebuah Alasan
34 BAB 32 Pernah
35 BAB 33 Menarik Memori
36 BAB 34 Rumah
37 BAB 35 Cat Vs Lion
38 BAB 36 Shttt
39 BAB 37 Ujian Akhir
40 BAB 38 Bundar Kesakitan
41 BAB 39 Penjelasan
42 BAB 40 Bamm
43 BAB 41 Morning
44 BAB 42 Go for A Walk
45 BAB 43 Day With You
46 BAB 44 Suddenly
47 BAB 45 Meet Again (1/2)
48 BAB 46 Meet Again (2/2)
49 BAB 47 I Know
50 BAB 48 Envy
51 BAB 49 Defended
52 BAB 50 Love
53 BAB 51 Will Notice It
54 BAB 52 Pelaku Pertama
55 BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56 BAB 54 Save Me
57 BAB 55 Puzzle
58 BAB 56 Dies Natalis or Not
59 BAB 57 Dies Natalis
60 BAB 58 Dies Natalis or Yes
61 BAB 59 Everything Will be Just Fine
62 BAB 60 Where are You
63 BAB 61 Sheila
64 BAB 62 NHS
65 BAB 63 Kanan
66 BAB 64 Adanya Teman
67 BAB 65 Packing
68 BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69 BAB 67 Permainan
70 BAB 68 Sebuah Foto
71 BAB 69 Jawaban
72 BAB 70 Happy Day
73 BAB 71 Smell
74 BAB 72 Not Me
75 BAB 73 Memori
76 BAB 74 Awal yang Baru
77 BAB 75 Rekrutmen
78 BAB 76 Fay & Lisa
79 BAB 77 Pelatihan
80 BAB 78 I don't Know Anything
81 BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82 BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83 BAB 81 On whose side?
84 BAB 82 Memori
85 BAB 83 Di Mulai
86 BAB 84 Gelora (1/2)
87 BAB 85 Gelora (2/2)
88 BAB 86 Kelemahan
89 BAB 87 Lisa Got Caught
90 BAB 88 Rave's Reason
91 BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92 BAB 90 Mess Up
93 BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94 BAB 92 Feeling Bad
95 BAB 93 Flower [End]
96 Diary Of A School Series 2
97 Informasi : Diary Of A School Series 3
98 Karya Baru, Baru Saja Liris!
Episodes

Updated 98 Episodes

1
PROLOG SERIES 2
2
BAB 1 Kepindahan
3
BAB 2 D-Day School
4
BAB 3 School Tour
5
BAB 4 Perubahan Sikap
6
BAB 5 Mood
7
BAB 6 Rahasia Terdalam
8
D'OAS SERIES 2
9
BAB 7 Real Friend
10
BAB 8 Menyapa Teman Lama
11
BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12
BAB 10 Surat Misterius
13
BAB 11 Marching Band
14
BAB 12 Sosmed
15
BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16
BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17
BAB 15 Uluran Tangan
18
BAB 16 Haru
19
BAB 17 Anggota Baru
20
BAB 18 Bolos
21
BAB 19 Anak Nakal
22
BAB 20 Termasuk Sahabat?
23
BAB 21 Bergelut Pikiran
24
BAB 22 Merah
25
BAB 23 Kian Masa Lalu
26
BAB 24 Suspicious
27
BAB 25 Brave
28
BAB 26 Bagian Yang Hilang
29
BAB 27 Sibling?
30
BAB 28 Saling Berpikir
31
BAB 29 Past
32
BAB 30 Friendship
33
BAB 31 Sebuah Alasan
34
BAB 32 Pernah
35
BAB 33 Menarik Memori
36
BAB 34 Rumah
37
BAB 35 Cat Vs Lion
38
BAB 36 Shttt
39
BAB 37 Ujian Akhir
40
BAB 38 Bundar Kesakitan
41
BAB 39 Penjelasan
42
BAB 40 Bamm
43
BAB 41 Morning
44
BAB 42 Go for A Walk
45
BAB 43 Day With You
46
BAB 44 Suddenly
47
BAB 45 Meet Again (1/2)
48
BAB 46 Meet Again (2/2)
49
BAB 47 I Know
50
BAB 48 Envy
51
BAB 49 Defended
52
BAB 50 Love
53
BAB 51 Will Notice It
54
BAB 52 Pelaku Pertama
55
BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56
BAB 54 Save Me
57
BAB 55 Puzzle
58
BAB 56 Dies Natalis or Not
59
BAB 57 Dies Natalis
60
BAB 58 Dies Natalis or Yes
61
BAB 59 Everything Will be Just Fine
62
BAB 60 Where are You
63
BAB 61 Sheila
64
BAB 62 NHS
65
BAB 63 Kanan
66
BAB 64 Adanya Teman
67
BAB 65 Packing
68
BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69
BAB 67 Permainan
70
BAB 68 Sebuah Foto
71
BAB 69 Jawaban
72
BAB 70 Happy Day
73
BAB 71 Smell
74
BAB 72 Not Me
75
BAB 73 Memori
76
BAB 74 Awal yang Baru
77
BAB 75 Rekrutmen
78
BAB 76 Fay & Lisa
79
BAB 77 Pelatihan
80
BAB 78 I don't Know Anything
81
BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82
BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83
BAB 81 On whose side?
84
BAB 82 Memori
85
BAB 83 Di Mulai
86
BAB 84 Gelora (1/2)
87
BAB 85 Gelora (2/2)
88
BAB 86 Kelemahan
89
BAB 87 Lisa Got Caught
90
BAB 88 Rave's Reason
91
BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92
BAB 90 Mess Up
93
BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94
BAB 92 Feeling Bad
95
BAB 93 Flower [End]
96
Diary Of A School Series 2
97
Informasi : Diary Of A School Series 3
98
Karya Baru, Baru Saja Liris!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!