BAB 8 Menyapa Teman Lama

Berlanjut...

Pembelajaran baru saja selesai, seseorang terlihat mendatangi bangku Shei.

"Ini, formulir pendaftaran ekstrakurikuler."

Dia Alya yang baru saja memberikan formulir pendaftaran kepada Shei.

"Ambil lagi, gue nggak bakal ikut apa-apa," tolak Shei.

"Shei, lo harus ikut, itu nilai tambah buat raport lo nanti," sahut Ello.

"Terserah," ketusnya lalu bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kelas.

Ello menatap Alya, Ketua Kelas Flower. "Alya, tenang aja gue bakal bujuk dia buat ikut ekstrakurikuler." Dengan percaya dirinya dia mengatakan itu, dia segera bangkit untuk menyusuli Shei.

Alvin memperhatikan mereka tadi, lalu melirik Rave yang masih duduk di bangkunya. "Kayaknya aku bakal bertahan lama duduk disini."

"Gue nggak jamin itu," ledek Rave tersenyum tipis, dia pun pergi.

Tidak ada perasaan marah terhadap Rave, malah Alvin menyukainya. Dimata Alvin, Rave itu unik.

......................

Shei malas ke kantin, pasti banyak orang yang membicarakannya. Akhirnya Shei mencari tempat yang nyaman di sekolah ini untuk menyendiri dan menenangkan pikirannya.

Duduk di sebuah kursi yang mengelilingi pohon ijo yang orang-orang sebut sebagai pohon keramat. Segera memasangkan earphone, berbaring disana sambil mendengarkan musik menengadah ke langit, menutup mata.

Sangat sejuk.

Mungkin ini akan menjadi tempat favorit Shei, karena tidak banyak orang yang dapat kemari, mereka takut akan rumor pohon ijo ini.

"Kelas Flower sekarang jadi sering ribut gara-gara kedatangan murid baru itu, Shei."

"Bener. Padahal kelas Flower dikenal kelas yang paling adem, solid, sekarang... hah gue kasian."

"Gue heran kenapa dia bisa diterima di sekolah ini. Yah walaupun sekolah kita juga punya ThreeZ tapi mereka bukan pembully kayak dia."

"Bener tuh, image sekolah jadi jelek nih."

Obrolan-obrolan murid yang melintas itu masuk ke dalam telinga Shei yang tengah tertidur, hilang sudah kenyamanannya. Shei menghela nafas kasar.

Shei pun meninggalkan tempat ini, berjalan melewati sebuah taman sekolah lalu lapangan.

"Kak Shei."

Langkah Shei terhenti menengok ke belakang. Melihat dua siswi menghampirinya.

"Ini buat kak Shei."

"Oh makasih," balas Shei meski terheran.

Dua siswi itu tersenyum lalu pergi.

Seperti di sekolah lamanya, Shei juga sering mendapat hadiah dari orang-orang meski image Shei jelek tapi dia juga dikagumi.

Shei membuka tutup botol minuman pemberian dua siswi tadi, dia meminumnya. Segar. Mereka datang di waktu yang tepat ketika Shei memang sedang kehausan.

"Sheiii!!! Awaaaass...."

Klotak!

Shei terperanjat, minumannya jatuh karena ulah bola ini. Shei segera menoleh ke arah lapangan. Menemukan sosok pelakunya tersenyum kikuk di sana, Ello. Ingin rasanya mencakar-cakar dia, tapi Shei berusaha menahan emosinya. Kali ini Shei membiarkannya pergi tanpa mengoceh.

"Shei?"

"Shei...."

"Shei tungguin."

Ello ternyata menyusuli Shei, Ello menyamakan langkah kaki dengannya.

"Hei sorry. Gue bakal ganti minuman lo itu."

"Nggak usah," tolaknya dengan datar.

"Nggak boleh nolak."

"Eh El?"

Lagi-lagi Ello menggenggam tangannya, mengajak pergi.

"Nggak usah pegang-pegang, gue bisa sendiri."

"Ouu okay," balas Ello tersenyum melepaskannya.

Shei tengah menunggu Ello yang tengah menggantikan minuman yang jatuh karenanya. Tidak lama Ello kembali memberikan minuman yang sama kepada Shei.

Padahal Shei tidak masalah jika tidak diganti, karena minuman tadi juga pemberian orang lain.

"Thanks."

Shei tidak meminumnya, dia melirik Ello yang sedang minum sampai minumannya habis. Shei menatap.

"Hah.. tenggorokan gue adem," ucap Ello. Ello kehausan karena telah bermain sepakbola. "Shei."

"Hem?" balasnya malas.

"Ikut ekstrakurikuler atau club sekolah?"

"Nggak. Gue cabut dulu, thanks minumannya."

Shei beranjak pergi namun Ello tetap mengejarnya. Shei dibuat kesal.

"Lo bisa nggak nggak ngikutin gue?"

"Nggak bisa," kekehnya.

Shei mendengus kelas. "Terserah."

"Rumah lo dimana? Boleh gue maen ke rumah lo?"

"Nggak."

"Kenapa?"

"Emang lo siapa?"

"Bukannya kita temen sekelas?"

Shei memalingkan wajahnya. Tidak bisa menjawab.

......................

Rave berada di kelas sambil mendengarkan musik dengan earphone-nya. Sementara Alya baru saja kembali ke kelas dibuntuti oleh Ghesa dan Joy.

"Alya, ayok dong cerita."

"Gue nggak tahu apa-apa, Ghesa, Joy," terangnya lalu duduk.

"Lo kan satu sekolahan sama Shei, masak nggak tahu sih tentang Shei."

"Yah seperti sekarang ini, Shei itu populer di sekolah lamanya."

"Alya. Gue pengen tahu cerita Shei pembully dong," sosor Fay.

Tidak hanya Ghesa dan Joy, semua penghuni kelas yang ada disini menghampiri Alya untuk mendengarkan cerita tentang Shei. Alya mengerutkan keningnya kesal.

"Kalau udah tahu lo lo pada mau apa?"

Semua orang segera menoleh ke arah sumber suara, mereka langsung terdiam karena orang yang sedang digosipkan mendengarnya. Shei berjalan mendekati mereka, mereka memberi jalan akses untuknya. Shei dengan Alya saling bertatapan, Alya gugup.

"Hei Babu," sapa Shei. Degup jantung Alya gelisah. "Gue seneng bisa ketemu lo lagi." Shei menyeringai.

Semua orang nanap dan bertanya-tanya apa yang terjadi antara Shei dengan Alya.

Degupnya semakin kencang, entah kenapa Alya yang memandang Shei begitu berbeda. Sekarang Shei bahkan lebih menakutkan, dari sebelumnya dibarengi dengan kekonyolannya. Shei sekarang berdarah dingin.

"Hei awas awas...."

"Minggir."

"Minggir kalian mau lewat nih."

Suara keributan terdengar beberapa murid bukan anggota kelas Flower masuk ke dalam.

"Mana Shei?"

Mendengar namanya terpanggil, Shei menoleh.

"Ah Shei hai," sapa mereka ramah setelah melihat sosok yang dicari-cari.

"Ada apa cari gue?"

Dinginnya.

Semua orang tertegun kagum pada sikap Shei yang berani terhadap mereka. Yah, mereka termasuk anggota geng ThreeZ. Salah satunya adalah pemimpin mewakili geng ThreeZ perempuan yaitu kelas tiga alias senior kita dari kelas 12, Tiara.

"Shei, mereka itu geng ThreeZ yang pernah gue ceritain ke elo," bisik Ghesa memberitahu Shei.

Shei acuh tidak peduli siapa mereka ini.

Tiara merangkul Shei. "Lo pasti tahu kita itu siapa."

"Nggak," tawarnya.

Semua orang menahan tawanya kecuali mereka ThreeZ yang menahan kekesalannya.

"Diam lo lo pada," bentak Tiara. Tiara berpura-pura ramah kembali kepada Shei. "Kita itu dari club ThreeZ."

"Phtt club bukannya geng yah?" celetuk Ghesa.

Tiara menatap tajam padanya, Ghesa membeku.

"Ginih Shei, kita itu mau ngajak lo ikut gabung sama ThreeZ. Kalau lo masuk anggota kita lo bakalan dikenal dan lo juga bakalan dilindungi dari orang-orang macem mereka dengan mulutnya yang sering nyinyir."

"Sorry, tanpa gue masuk ke geng kalian, gue udah dikenal," aku Shei sombong. "Dan kalian,, nggak usah manfaatin kepopuleran gue buat geng kalian itu."

Ello, yang telah memperhatikan mereka dan tidak bertindak, ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun kali ini Shei sudah memancing emosi ThreeZ, Ello menghampiri Rave yang selama ini duduk manis dengan earphone yang masih menempel di telinganya.

"Rave," panggil Ello, Rave menengok. "Lo mau diem aja?"

"Apa? Mereka?" tunjuk Rave.

Ello angguk.

"Tanpa gue, dia bisa ngatasin sendiri," kata Rave merujuk pada Shei.

"Tapi dia malah mancing emosi mereka."

"Yaudah sama lo aja sana."

"Kalau gue yang nyamperin mereka malah ngelunjak bakalan manggil bang Handika pemimpin mereka, masalah bakalan nambah-nambah. Mending lo yang samperin mereka, lo kan pawangnya."

Rave memutar bola matanya malas. Dia segera bangkit untuk melerai mereka.

"Gue udah baik-baik bicara sama lo, lo belagu amat. Cih! Kenapa orang-orang suka sama lo, cantik juga enggak, sikap lo itu lebih buruk daripada geng ThreeZ. Dasar pembully."

Dibawah sana tangan Shei sudah mengepal kuat-kuat, Shei berusaha tidak membuat keributan.

"Ekhm." Suara deheman Rave membuat mereka menengok padanya. "Sebentar lagi kelas mau dimulai, kalau urusan kalian dah beres, kalian boleh tinggalin kelas ini."

"Tahu pintu keluarnya kan? Atau mau dianter?"

Mereka kesal, bertambah kesal karena adanya Rave. Mereka pun pergi tampa sepatah kata lagi.

Rave membalik, matanya dengan Shei saling bertemu. Rave bergumam sambil tersenyum miring. "Menarik."

Shei tidak bisa lagi bersikap seperti sebelumnya ketika melihat Rave.

...🌸...

Terpopuler

Comments

Alin_25

Alin_25

apa mungkin di balik sikap dinginnya Shei, ada cerita yang Dia simpan🤔🤔

2021-07-31

1

Reine

Reine

Shei sama Ello ea~ semangat up nya

2021-07-06

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG SERIES 2
2 BAB 1 Kepindahan
3 BAB 2 D-Day School
4 BAB 3 School Tour
5 BAB 4 Perubahan Sikap
6 BAB 5 Mood
7 BAB 6 Rahasia Terdalam
8 D'OAS SERIES 2
9 BAB 7 Real Friend
10 BAB 8 Menyapa Teman Lama
11 BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12 BAB 10 Surat Misterius
13 BAB 11 Marching Band
14 BAB 12 Sosmed
15 BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16 BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17 BAB 15 Uluran Tangan
18 BAB 16 Haru
19 BAB 17 Anggota Baru
20 BAB 18 Bolos
21 BAB 19 Anak Nakal
22 BAB 20 Termasuk Sahabat?
23 BAB 21 Bergelut Pikiran
24 BAB 22 Merah
25 BAB 23 Kian Masa Lalu
26 BAB 24 Suspicious
27 BAB 25 Brave
28 BAB 26 Bagian Yang Hilang
29 BAB 27 Sibling?
30 BAB 28 Saling Berpikir
31 BAB 29 Past
32 BAB 30 Friendship
33 BAB 31 Sebuah Alasan
34 BAB 32 Pernah
35 BAB 33 Menarik Memori
36 BAB 34 Rumah
37 BAB 35 Cat Vs Lion
38 BAB 36 Shttt
39 BAB 37 Ujian Akhir
40 BAB 38 Bundar Kesakitan
41 BAB 39 Penjelasan
42 BAB 40 Bamm
43 BAB 41 Morning
44 BAB 42 Go for A Walk
45 BAB 43 Day With You
46 BAB 44 Suddenly
47 BAB 45 Meet Again (1/2)
48 BAB 46 Meet Again (2/2)
49 BAB 47 I Know
50 BAB 48 Envy
51 BAB 49 Defended
52 BAB 50 Love
53 BAB 51 Will Notice It
54 BAB 52 Pelaku Pertama
55 BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56 BAB 54 Save Me
57 BAB 55 Puzzle
58 BAB 56 Dies Natalis or Not
59 BAB 57 Dies Natalis
60 BAB 58 Dies Natalis or Yes
61 BAB 59 Everything Will be Just Fine
62 BAB 60 Where are You
63 BAB 61 Sheila
64 BAB 62 NHS
65 BAB 63 Kanan
66 BAB 64 Adanya Teman
67 BAB 65 Packing
68 BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69 BAB 67 Permainan
70 BAB 68 Sebuah Foto
71 BAB 69 Jawaban
72 BAB 70 Happy Day
73 BAB 71 Smell
74 BAB 72 Not Me
75 BAB 73 Memori
76 BAB 74 Awal yang Baru
77 BAB 75 Rekrutmen
78 BAB 76 Fay & Lisa
79 BAB 77 Pelatihan
80 BAB 78 I don't Know Anything
81 BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82 BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83 BAB 81 On whose side?
84 BAB 82 Memori
85 BAB 83 Di Mulai
86 BAB 84 Gelora (1/2)
87 BAB 85 Gelora (2/2)
88 BAB 86 Kelemahan
89 BAB 87 Lisa Got Caught
90 BAB 88 Rave's Reason
91 BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92 BAB 90 Mess Up
93 BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94 BAB 92 Feeling Bad
95 BAB 93 Flower [End]
96 Diary Of A School Series 2
97 Informasi : Diary Of A School Series 3
98 Karya Baru, Baru Saja Liris!
Episodes

Updated 98 Episodes

1
PROLOG SERIES 2
2
BAB 1 Kepindahan
3
BAB 2 D-Day School
4
BAB 3 School Tour
5
BAB 4 Perubahan Sikap
6
BAB 5 Mood
7
BAB 6 Rahasia Terdalam
8
D'OAS SERIES 2
9
BAB 7 Real Friend
10
BAB 8 Menyapa Teman Lama
11
BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12
BAB 10 Surat Misterius
13
BAB 11 Marching Band
14
BAB 12 Sosmed
15
BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16
BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17
BAB 15 Uluran Tangan
18
BAB 16 Haru
19
BAB 17 Anggota Baru
20
BAB 18 Bolos
21
BAB 19 Anak Nakal
22
BAB 20 Termasuk Sahabat?
23
BAB 21 Bergelut Pikiran
24
BAB 22 Merah
25
BAB 23 Kian Masa Lalu
26
BAB 24 Suspicious
27
BAB 25 Brave
28
BAB 26 Bagian Yang Hilang
29
BAB 27 Sibling?
30
BAB 28 Saling Berpikir
31
BAB 29 Past
32
BAB 30 Friendship
33
BAB 31 Sebuah Alasan
34
BAB 32 Pernah
35
BAB 33 Menarik Memori
36
BAB 34 Rumah
37
BAB 35 Cat Vs Lion
38
BAB 36 Shttt
39
BAB 37 Ujian Akhir
40
BAB 38 Bundar Kesakitan
41
BAB 39 Penjelasan
42
BAB 40 Bamm
43
BAB 41 Morning
44
BAB 42 Go for A Walk
45
BAB 43 Day With You
46
BAB 44 Suddenly
47
BAB 45 Meet Again (1/2)
48
BAB 46 Meet Again (2/2)
49
BAB 47 I Know
50
BAB 48 Envy
51
BAB 49 Defended
52
BAB 50 Love
53
BAB 51 Will Notice It
54
BAB 52 Pelaku Pertama
55
BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56
BAB 54 Save Me
57
BAB 55 Puzzle
58
BAB 56 Dies Natalis or Not
59
BAB 57 Dies Natalis
60
BAB 58 Dies Natalis or Yes
61
BAB 59 Everything Will be Just Fine
62
BAB 60 Where are You
63
BAB 61 Sheila
64
BAB 62 NHS
65
BAB 63 Kanan
66
BAB 64 Adanya Teman
67
BAB 65 Packing
68
BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69
BAB 67 Permainan
70
BAB 68 Sebuah Foto
71
BAB 69 Jawaban
72
BAB 70 Happy Day
73
BAB 71 Smell
74
BAB 72 Not Me
75
BAB 73 Memori
76
BAB 74 Awal yang Baru
77
BAB 75 Rekrutmen
78
BAB 76 Fay & Lisa
79
BAB 77 Pelatihan
80
BAB 78 I don't Know Anything
81
BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82
BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83
BAB 81 On whose side?
84
BAB 82 Memori
85
BAB 83 Di Mulai
86
BAB 84 Gelora (1/2)
87
BAB 85 Gelora (2/2)
88
BAB 86 Kelemahan
89
BAB 87 Lisa Got Caught
90
BAB 88 Rave's Reason
91
BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92
BAB 90 Mess Up
93
BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94
BAB 92 Feeling Bad
95
BAB 93 Flower [End]
96
Diary Of A School Series 2
97
Informasi : Diary Of A School Series 3
98
Karya Baru, Baru Saja Liris!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!