BAB 11 Marching Band

Berlanjut....

Shei meninggalkan kelas meski diskusi belum selesai. Dia berjalan tanpa tujuan. Namun segera Shei berhenti setelah mendengar suara instrumen, Shei langsung menghampiri suara alat musik tersebut. Karena Shei teringat akan surat misterius yang menuliskan kata Marching Band.

Shei melihat beberapa orang yang tengah memainkan instrumen di lapangan. Berpikir bahwa mereka anggota ekstrakurikuler Marching Band. Shei duduk di tribun penonton paling atas, memandang lurus sedikit ke bawah pada mereka.

"Marching Band. Apa itu petunjuk buat gue?"

Shei berpikir keras untuk mencari jawaban dari teka-teki surat misterius.

"Tapi ada apa sama marching band? Apa yang dimaksud surat itu Marching Band Baknus, mereka?"

Freeze..

Shei terperanjat kejut, merasakan dingin di pipinya. Dan itu ulah orang ini yang akhir-akhir selalu mencoba mendekatinya. Dia tertawa meledeki Shei.

"Buat lo."

Shei masih diam menatap ragu.

"Ambil ih."

Dia memaksa, memberikan sebuah botol minum segar pada Shei.

"Makasih," tawar Shei.

Dia tersenyum, Joy. Dia ikut duduk di samping Shei sambil meminum minumannya. Tatapan dia mengikuti arah pandang Shei, melihat ke lapangan.

"Serius banget liatin marching band," ujar Joy. "Apa di sekolah lama lo, lo ikutan Marching Band?"

Joy memakan jajanan yang ia bawa tadi. Begitu banyak.

Shei angguk. "Tapi, baru beberapa hari gue masuk, gue udah keluar."

"Kenapa keluar? Apa capek? Atau marching band lo nggak asik kayak mereka?" kekeh Joy.

Shei hanya mengangkat bahunya. Dia tidak mau mengingat masa-masa itu.

"Lo ikutan lagi ajah marching band. Lo juga kan belum masuk ekstrakurikuler maupun club sekolah. Tapi sebenarnya sih, Marching Band Baknus udah mulai turun."

"Lo ikut apa?" Shei mengalihkan pertanyaan itu dan malah balik bertanya kepada Joy tanpa izin, Shei mencicipi jajanan Joy itu.

"Gue? Gue anggota kewirausahaan," ucap Joy dengan cengegesannya. "Kalau lo mau ikut gabung ayok, gue temenin. Enak loh, suka dibagi jajanan gratis."

"Oh jadi, jajanan yang lo bawa ini gratisan dari ekskul lo?"

Joy mengangguk senang. "Banyak jajanan yang bentar lagi expired, jadi jajanan suka dibagiin secara gratis."

"Tunggu, berarti minuman yang lo kasih ini juga bentar lagi kadaluwarsa?"

Joy berseri, dengan gugup. Shei melihat tanggal kedaluwarsa pada minuman yang ia pegang. Tinggal satu hari lagi, sebelum kadaluwarsa. Shei menghela nafas panjang tidak bisa berkata-kata terhadap anak ini.

Meski Joy anak dari pemilik toko pakaian yang bermerek. Namun Joy suka apapun yang gratisan.

"Shei..." sapa seseorang di lapangan sana, berteriak.

Kami melihat Ello bergabung dengan mereka, anggota marching band di lapangan. Dan juga Shei melihat Alya di antara mereka. Ello menghampiri kami langsung mencari celah duduk di tengah memisahkan Joy dan Shei.

"Shei lagi ngapain disini?"

"Duduk."

"Kenapa bisa sama Joy?"

"Suka-suka Shei lah mau bareng sama siapa," sosor Joy lalu mendorong Ello untuk pergi. "Sana nggak usah ganggu kencan gue sama Shei."

"Kencan?" kejut Ello.

Shei pun ikut terkejut melirik pada Joy. Joy tersenyum merangkul Shei.

"Napa? Kalau lo mau deketin Shei, langkahin gue dulu," seloroh Joy sambil mengangkat halisnya.

"Awas aja yah lo, Joy," lirih Ello menatap tajam pada Joy sejenak. Namun saat kembali melihat Shei, Ello tersenyum kembali. "Shei, gue mau latihan dulu marching band, lo liatin dari sini yah."

Ello pun pergi sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Shei bilang najis liat lo," teriak Joy ingin menggodanya.

Ello mendengar itu, dia menoleh, menunjukkan jari tengahnya. Dan di sini Joy tertawa puas karena mampu menjatuhkannya sembari melepaskan rangkulannya kepada Shei.

"Hehe sorry Shei, gue cuman bercanda."

Shei tersenyum menggeleng. "Ada-ada aja."

"Em jadi El anggota ekskul marching band?" lanjutnya.

"Heem. Sebenarnya bukan El aja, Alya sama Rave juga anggota marching band. Lo liat kan disana ada Alya lagi mainin xylophone."

Shei melihatnya, dia sedikit tersenyum.

"Beautiful," puji Joy tanpa sadar sambil menatap Alya disana.

Shei menoleh sedikit terkejut, lalu dia tersenyum tipis. "Lo suka sama Alya?"

"Hah? Ah gu-gue..." Joy menjadi salah tingkah.

"Gue rahasiain," kekeh Shei.

Joy berseri. "Lo emang peka'an." Mengingat kembali saat berada di mall, Shei langsung bisa menebak bahwa Joy pemilik toko itu.

Shei tersenyum.

......................

Alvin baru saja keluar dari ruang OSIS, tanpa sengaja ia menemukan Rave tidak jauh darinya. Alvin tersenyum segera ia mendekatinya, ditepuk olehnya namun Alvin malah mendapat serangan jantung.

"Akh akh." Alvin mengeluh karena tangannya berbalik, Rave benar-benar menjaga dirinya dengan serius walaupun ini di lingkungan sekolah.

"So-sorry. Lo nggak papa?" cemas Rave.

Alvin mengangguk dengan cemberut.

"Serius nggak papa? Apa sakit?"

"Nggak ada say--mpt...!" kejut Alvin mulutnya ditutupi oleh Rave dengan tangannya. Namun hanya sebentar, Rave melepaskan lagi sambil mengerutkan keningnya.

"Ihs," desis Rave.

"Hehe maaf," kekeh Alvin, dia hampir keceplosan. "Kamu mau kemana?"

"Ke lapang."

"Ngapain?"

"Disuruh kak Febby buat ngecek anak-anak marching band."

"Ohhh... Yaudah aku ikut."

"Jangan deket-deket," pinta Rave. "Nanti orang curiga."

"Iyah say-- heheh oke siap bos!"

......................

Marching band. Marching band. El, Alya, Rave anggota marching band. Apa,, surat misterius itu ada hubungannya sama mereka? Atau cuman marching band nya aja? Tapi apa?

Shei terus memikirkan teka-teki surat misterius itu sambil memandang anggota marching band yang sedang berlatih.

Tapi di antara mereka bertiga, yang tahu masa lalu gue kan Alya. Apa jangan-jangan Alya? Tapi dia bersikap biasa aja.

"Oy! Ngelamun aja, nanti kesambet." Joy membangunkan Shei dari lamunannya.

Shei hanya berseri. Tidak lama, seseorang menghampiri kami, dia Alvin. "Boleh ikut gabung."

"Sini sini sini Al duduk," ucap Joy bersemangat.

"Dari tadi kalian disini?"

"Yoi, liatin marching band latihan," jawab Joy.

Shei memandangi Alvin berbeda, tampak lembut.

......................

Rave sudah tiba di lapangan untuk menemui teman-teman ekskulnya. Sebenarnya Rave sangat malas untuk mengikuti kegiatan sekolah, tapi bagaimana lagi Ello memaksanya.

"Kak Febby bilang latihannya udahan dulu, bentar lagi bel masuk."

"Oke deh siap..."

"Alhamdulillah..."

"Rave minta minum dong, haus," seloroh Ello.

Rave memberikan minumannya itu lalu dia tidak sengaja melihat ke arah tribun penonton berada, Alvin tengah bersama Shei dan Joy.

...• • • ...

Shei dan Joy telah kembali ke kelas. Mereka sepertinya akan menjadi teman dekat setelah apa yang mereka lakukan bersama. Shei berjalan menuju lokernya, ketika dia membuka loker tatapan Shei terkejut, dia kembali menerima surat misterius, segera Shei membuka surat tersebut.

Foto dirinya satu tahun yang lalu saat dia kelas 10 mengenakan seragam sekolah lamanya yang dikelilingi oleh para seniornya. Mungkin jika orang yang melihatnya akan mengira bahwa Shei berdiri di depan mereka seperti pemimpin sekelompok anak SMA. Tapi kenyataannya tidak seperti itu.

Ting!

Ting! Ting!

Ting!

Ting! Ting! Ting!

Bunyi notif pesan masuk terus terdengar dari ponsel orang-orang. Shei terkejut heran. Bisikan orang-orang kembali terdengar begitu riuh, mereka menatap Shei segera.

"Shei Shei..."

Joy memanggilnya dengan cemas sambil memperlihatkan apa yang sedang terjadi sekarang. Shei tersentak, melihat foto dirinya yang sama seperti apa yang ia terima tadi di dalam surat misterius. Fotonya tersebar.

"Wah gue jadi merinding..."

"Ternyata di kelas kita ada pemimpin sekelompok yang suka ngebully."

"Gue jadi takut."

"Kalian jangan ngomong sembarangan!" decak Joy pada teman-teman sekelasnya yang membicarakan Shei. "Shei lo nggak papa?"

Joy benar-benar mencemaskannya.

Shei gemetar, apa yang ia takutkan terjadi. Darimana asal foto itu. Dan terlintas pada surat pertama 'Marching Band'.

Shei keluar dengan amarah yang ia pendam. Tergesa-gesa mencari ruangan dan akhirnya dia menemukan ruangan ekstrakurikuler. Yang dia cari adalah ruang ekstrakurikuler Marching Band. Seperti yang tertulis di dalam surat misterius pertamanya.

Brak!

Shei sedikit mendorong keras pada pintu ruang ekskul ini. Orang-orang yang berada di dalam terperanjat kejut, langsung menatap heran pada Shei.

...🌸...

...Bersambung...

Episodes
1 PROLOG SERIES 2
2 BAB 1 Kepindahan
3 BAB 2 D-Day School
4 BAB 3 School Tour
5 BAB 4 Perubahan Sikap
6 BAB 5 Mood
7 BAB 6 Rahasia Terdalam
8 D'OAS SERIES 2
9 BAB 7 Real Friend
10 BAB 8 Menyapa Teman Lama
11 BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12 BAB 10 Surat Misterius
13 BAB 11 Marching Band
14 BAB 12 Sosmed
15 BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16 BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17 BAB 15 Uluran Tangan
18 BAB 16 Haru
19 BAB 17 Anggota Baru
20 BAB 18 Bolos
21 BAB 19 Anak Nakal
22 BAB 20 Termasuk Sahabat?
23 BAB 21 Bergelut Pikiran
24 BAB 22 Merah
25 BAB 23 Kian Masa Lalu
26 BAB 24 Suspicious
27 BAB 25 Brave
28 BAB 26 Bagian Yang Hilang
29 BAB 27 Sibling?
30 BAB 28 Saling Berpikir
31 BAB 29 Past
32 BAB 30 Friendship
33 BAB 31 Sebuah Alasan
34 BAB 32 Pernah
35 BAB 33 Menarik Memori
36 BAB 34 Rumah
37 BAB 35 Cat Vs Lion
38 BAB 36 Shttt
39 BAB 37 Ujian Akhir
40 BAB 38 Bundar Kesakitan
41 BAB 39 Penjelasan
42 BAB 40 Bamm
43 BAB 41 Morning
44 BAB 42 Go for A Walk
45 BAB 43 Day With You
46 BAB 44 Suddenly
47 BAB 45 Meet Again (1/2)
48 BAB 46 Meet Again (2/2)
49 BAB 47 I Know
50 BAB 48 Envy
51 BAB 49 Defended
52 BAB 50 Love
53 BAB 51 Will Notice It
54 BAB 52 Pelaku Pertama
55 BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56 BAB 54 Save Me
57 BAB 55 Puzzle
58 BAB 56 Dies Natalis or Not
59 BAB 57 Dies Natalis
60 BAB 58 Dies Natalis or Yes
61 BAB 59 Everything Will be Just Fine
62 BAB 60 Where are You
63 BAB 61 Sheila
64 BAB 62 NHS
65 BAB 63 Kanan
66 BAB 64 Adanya Teman
67 BAB 65 Packing
68 BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69 BAB 67 Permainan
70 BAB 68 Sebuah Foto
71 BAB 69 Jawaban
72 BAB 70 Happy Day
73 BAB 71 Smell
74 BAB 72 Not Me
75 BAB 73 Memori
76 BAB 74 Awal yang Baru
77 BAB 75 Rekrutmen
78 BAB 76 Fay & Lisa
79 BAB 77 Pelatihan
80 BAB 78 I don't Know Anything
81 BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82 BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83 BAB 81 On whose side?
84 BAB 82 Memori
85 BAB 83 Di Mulai
86 BAB 84 Gelora (1/2)
87 BAB 85 Gelora (2/2)
88 BAB 86 Kelemahan
89 BAB 87 Lisa Got Caught
90 BAB 88 Rave's Reason
91 BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92 BAB 90 Mess Up
93 BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94 BAB 92 Feeling Bad
95 BAB 93 Flower [End]
96 Diary Of A School Series 2
97 Informasi : Diary Of A School Series 3
98 Karya Baru, Baru Saja Liris!
Episodes

Updated 98 Episodes

1
PROLOG SERIES 2
2
BAB 1 Kepindahan
3
BAB 2 D-Day School
4
BAB 3 School Tour
5
BAB 4 Perubahan Sikap
6
BAB 5 Mood
7
BAB 6 Rahasia Terdalam
8
D'OAS SERIES 2
9
BAB 7 Real Friend
10
BAB 8 Menyapa Teman Lama
11
BAB 9 Sesuatu Yang Akan Menjadi Awal
12
BAB 10 Surat Misterius
13
BAB 11 Marching Band
14
BAB 12 Sosmed
15
BAB 13 Akhir Pekan (1/2)
16
BAB 14 Akhir Pekan (2/2)
17
BAB 15 Uluran Tangan
18
BAB 16 Haru
19
BAB 17 Anggota Baru
20
BAB 18 Bolos
21
BAB 19 Anak Nakal
22
BAB 20 Termasuk Sahabat?
23
BAB 21 Bergelut Pikiran
24
BAB 22 Merah
25
BAB 23 Kian Masa Lalu
26
BAB 24 Suspicious
27
BAB 25 Brave
28
BAB 26 Bagian Yang Hilang
29
BAB 27 Sibling?
30
BAB 28 Saling Berpikir
31
BAB 29 Past
32
BAB 30 Friendship
33
BAB 31 Sebuah Alasan
34
BAB 32 Pernah
35
BAB 33 Menarik Memori
36
BAB 34 Rumah
37
BAB 35 Cat Vs Lion
38
BAB 36 Shttt
39
BAB 37 Ujian Akhir
40
BAB 38 Bundar Kesakitan
41
BAB 39 Penjelasan
42
BAB 40 Bamm
43
BAB 41 Morning
44
BAB 42 Go for A Walk
45
BAB 43 Day With You
46
BAB 44 Suddenly
47
BAB 45 Meet Again (1/2)
48
BAB 46 Meet Again (2/2)
49
BAB 47 I Know
50
BAB 48 Envy
51
BAB 49 Defended
52
BAB 50 Love
53
BAB 51 Will Notice It
54
BAB 52 Pelaku Pertama
55
BAB 53 Posisi Yang Berbeda
56
BAB 54 Save Me
57
BAB 55 Puzzle
58
BAB 56 Dies Natalis or Not
59
BAB 57 Dies Natalis
60
BAB 58 Dies Natalis or Yes
61
BAB 59 Everything Will be Just Fine
62
BAB 60 Where are You
63
BAB 61 Sheila
64
BAB 62 NHS
65
BAB 63 Kanan
66
BAB 64 Adanya Teman
67
BAB 65 Packing
68
BAB 66 Lupakan Keluh Kesahmu
69
BAB 67 Permainan
70
BAB 68 Sebuah Foto
71
BAB 69 Jawaban
72
BAB 70 Happy Day
73
BAB 71 Smell
74
BAB 72 Not Me
75
BAB 73 Memori
76
BAB 74 Awal yang Baru
77
BAB 75 Rekrutmen
78
BAB 76 Fay & Lisa
79
BAB 77 Pelatihan
80
BAB 78 I don't Know Anything
81
BAB 79 Marching Flower VS Geng NHS (1/2)
82
BAB 80 Marching Flower VS Geng NHS (2/2)
83
BAB 81 On whose side?
84
BAB 82 Memori
85
BAB 83 Di Mulai
86
BAB 84 Gelora (1/2)
87
BAB 85 Gelora (2/2)
88
BAB 86 Kelemahan
89
BAB 87 Lisa Got Caught
90
BAB 88 Rave's Reason
91
BAB 89 Bagian Yang Telah Kembali
92
BAB 90 Mess Up
93
BAB 91 Dendam Yang Tak Terbalas
94
BAB 92 Feeling Bad
95
BAB 93 Flower [End]
96
Diary Of A School Series 2
97
Informasi : Diary Of A School Series 3
98
Karya Baru, Baru Saja Liris!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!