Dua hari setelah hari itu...
Farel terlihat berjalan dengan sangat terburu - buru memasuki sebuah Cafe.
"Astaga, aku kok bisa sih terlambat menemui klienku seperti ini. Aku yakin klien aku pasti akan sangat marah sekali,"
Farel pun berjalan ke sebuah meja yang dimana disana sudah terlihat seorang pria yang tengah duduk santai dengan menggunakan masker hitam dan juga kacamata hitam.
"Maafkan saya, Pak. Saya terlambat soalnya jalanan benar - benar sangat macet sekali hari ini,"
Pria itu membuka masker dan juga kacamata hitamnya. Dan ternyata pria tersebut adalah Sandy yang saat ini telah memiliki wajah baru bahkan identitas baru.
"Tidak apa - apa kok, Pak Farel. Saya juga baru saja sampai disini,"
"Pak Farel, mau minum apa. Pesan minum sama makan aja dulu, urusan pekerjaan kan bisa di tunda tapi urusan perut kan tidak,"
Sandy pun tersenyum kepada Farel.
"Ah, tidak usah Pak. Kita langsung ke meetingnya aja,"
"Oke, Baiklah,"
Farel pun mulai menjelaskan materi meetingnya secara detail kepada Sandy. Dan setelah selesai Meeting, Farel dan Sandy pun mulai mengobrol.
"Mr. Farel, how long has it been since you founded this company?," ( Pak Farel, sudah berapa lama bapak mendirikan perusahaan ini )
"If I'm not mistaken, I have founded this company for more than 7 years. The company that I founded is still relatively new. But that's because my old company went bankrupt," ( Jika saya tidak salah, saya telah mendirikan perusahaan ini selama lebih dari 7 tahun. Perusahaan yang saya dirikan masih tergolong baru. Tapi itu karena perusahaan lama saya bangkrut )
"Wow, it's only been 7 years, there have been many companies who want to cooperate with this company, yes, that's great. I am sure, Mr. Farel is working very hard for this," ( Wah, baru 7 tahun, sudah banyak perusahaan yang mau kerjasama dengan perusahaan ini, hebat sekali. Saya yakin, Pak Farel bekerja sangat keras untuk ini )
"Well, it can't be helped, I have a wife and children, so if I don't work hard, how am I going to pay for their living," ( Mau bagaimana lagi, saya punya istri dan anak, jadi jika saya tidak bekerja keras, bagaimana saya akan membiayai hidup mereka )
"Mr. Farel already has a wife and children," ( Pak Farel sudah punya istri dan anak )
"Yes, I already have a wife and one daughter," ( Ya, saya sudah punya istri dan satu anak perempuan )
"Oh, wow I thought you were single because I can't see it from your face. You still look very young, Mr. Farel," ( oh, wow saya pikir Anda masih lajang karena saya tidak bisa melihatnya dari wajah Anda. Anda masih terlihat sangat muda, Pak Farel )
"No, no, no, I'm not too young as Mr. Samuel sees," ( tidak, tidak, tidak, saya tidak terlalu muda seperti yang Pak Samuel lihat )
"How old is Mr. Farel now. Who knows we are the same age," ( Berapa umur Pak Farel sekarang. Siapa tau kita seumuran )
"I am 35 years old this year," ( Saya berusia 35 tahun tahun ini )
"Really, that means we're the same age, sir. Looks like we can be friends as well as co-workers," ( Sungguh, itu berarti kita seumuran, pak. Sepertinya kita bisa menjadi teman sekaligus rekan kerja )
"Of course, Mr. Samuel," ( Tentu saja, Pak Samuel )
"Sebentar lagi aku akan dengan muda masuk kedalam kehidupan Farel dan Alicia, aku tidak membutuhkanmu Farel yang aku butuhkan adalah Alicia dan juga Claudia," Pinta Sandy dalam hatinya.
Sandy yang sekarang telah memiliki wajah baru bahkan ia telah menyiapkan identitas barunya. Sandy sekarang telah menjadi pemilik dari salah satu perusahaan dan bahkan Sandy telah mengubah identitasnya menjadi Samuel Hermansyah. Sandy sendiri bahkan menjual perusahaan Bahron Syalendra demi membeli perusahaan yang baru. Sandy sekarang siap menjalankan semua rencananya dengan nama barunya Samuel Hermansyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments