Amira masuk ke dalam ruang bermain dan melihat kedua anaknya sedang saling bertengkar.
"Hey, kalian berdua ini kenapa sih?,"
"Mama lihat setiap hari bertengkar,"
"Andra duluan yang mulai, Ma,"
"Ih tukang ngadu,"
"Tuh kan Ma, Andra yang jahat,"
"Mama, jangan percaya kata - kata Dina. Dia duluan yang bilang Andra tua. Padahal Andra kan mirip dengan Papa,"
"Hey, kalian berdua ini adalah saudara seharusnya harus saling jaga bukan saling menjatuhkan,"
"Tuh dengar kata Mama, Dina,"
"Iya ya, Maafkan Dina ya Andra,"
"Baiklah karena aku adalah seorang abang yang baik maka aku akan memaafkanmu,"
"Benerkah kau memaafkan aku, Andra," Azkadina seperti adik yang lainnya, ia mulai terlihat manja dengan Affandra.
"Ih, jangan manja seperti itu Dina,"
"Ih, aku kan adikmu,"
"Udah, udah, jangan bertengkar lagi. Sekarang siap - siap, Mama mau ajak kalian berdua jalan - jalan,"
"Jalan - jalan kemana, Ma,"
"Hmmm...Affandra sama Azkadina memangnya maunya jalan - jalannya kemana,"
"Ke Taman Bermain dong, Ma. Soalnya Papa janji mau ajak kami berdua ke Taman Bermain yang baru buka itu tapi Papa sibuk kerja terus,"
"Iya, Papa sampai lupa dengan janjinya,"
"Hey, Kok anak - anaknya Mama pada sedih gitu sih mukanya,"
"Don't be sad, dear," ( Jangan Sedih dong, Sayang )
"Walaupun Papa kalian lagi sibuk bekerja dan tidak bisa mengajak kalian berdua ke Taman Bermain maka Mama yang akan ajak kalian berdua ke Taman Bermain hari ini,"
"Yeah, beneran Ma,"
"Iya, makanya cepatan sana siap - siap,"
"Iya, Ma,"
Azkadina dan Affandra pun berlari keluar ruang bermain untuk bersiap - siap.
"Sayang - sayangnya Mama, jangan lari - lari dong nanti jatuh,"
...******************...
Di Rumah Keluarga Permana, Claudia Marcella Permana yang merupakan anak perempuan dari Alicia Brahman dengan Sandy Syalendra yang di besarkan oleh Farel seperti anaknya sendiri.
Claudia sedang bermain di halaman depan rumahnya dengan Alicia yang sedang sibuk memasak di dapur. Claudia sangat senang karena baru mendapatkan sebuah bola dari Farel.
"Claudia, jangan main sampai ke jalan ya," Teriak Alicia.
"Iya, Ma,"
Claudia awalnya hanya bermain sendirian saja di halaman depan rumahnya itu hingga tiba - tiba dari kejauhan terlihat seorang pria yang memakai masker hitam, Kacamata hitam, dan juga jaket hoodie berwarna hitam.
"Apakah dia anakku?,"
"Putri kecilku sekarang sudah tumbuh besar,"
"Dia sangat cantik persis seperti ibunya,"
"Akankah putri kecilku itu masih ingin bertemu denganku dan memanggilku dengan sebutan ayah,"
Sandy benar - benar sangat menyesali semua perbuatannya. Ia merasa sangat ingin bertemu dengan putri kecilnya itu.
"Claudiaaa...," Teriak Alicia sambil berjalan mendekati Claudia.
"Iya, Ma,"
"Masuk yuk, mainnya udahan dulu ya,"
"Tapi Ma, Claudia kan masih pengen main,"
"Mainnya nanti aja dulu ya, kita masuk dulu terus kamu makan dulu,"
"Mama udah masakin makanan kesukaan kamu loh,"
"Benerkah, Ma,"
"Iya, kan Mama udah janji mau masakin makanan kesukaannya Claudia semalam,"
"Yeah, makasih Mama,"
"Mama, Papa kapan sih pulangnya dari Batam,"
"Kayaknya kalau tidak malam ini mungkin besok Papa kamu sudah pulang dari batam,"
"Memangnya kenapa kamu bertanya seperti itu, Claudia,"
"Soalnya Papa janji mau ajakin Claudia main di Mall kalau Claudia tidak nangis saat di tinggal sama Papa ke luar kota,"
"Owh, jadi ini alasannya sayangnya Mama ini tidak menangis lagi saat di tinggal sama Papa ke luar kota,"
"Yauda, nanti kalau Papa pulang kita langsung ke Mall ya Sekarang ayo kita masuk. Kamu harus makan dulu sayang,"
"Baik, Ma,"
Alicia pun mengajak Claudia untuk masuk ke dalam Rumah. Sandy sejak tadi berada dari kejauhan mendengarkan percakapan Claudia dan Alicia pun merasa sangat terkejut ternyata ada seorang laki - laki yang telah menggantikan posisi dirinya sebagai ayah kandung dari Claudia.
"Papa?,"
"Siapa laki - laki yang di sebut Papa oleh putri kecilku itu,"
"Laki - laki mana yang telah menggantikan posisi diriku,"
"Seharusnya aku yang di panggil Papa oleh putri kecilku itu,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments