BAB 11 - Kemarahan Raihan

Malam hari pun tiba, Setelah mengetahui bahwa kondisi Azkadina sangat kritis. Raihan dan Amira pun pulang sebentar ke rumah untuk menidurkan Affandra dan membereskan beberapa keperluan Azkadina.

Raihan masih terlihat sangat kecewa dan kesal dengan Amira. Ia bahkan tidak berbicara satu katapun sejak tadi dengan Amira.

"Raihan,"

"Affandra sayang, kamu ke kamar duluan ya,"

"Iya, Pa,"

Affandra pun berlari menuju ke kamarnya meninggalkan Raihan dan Amira.

"Raihan, kamu masih marah padaku,"

"Apakah kamu tidak bisa melihat ekspresi wajahku saat menatapmu, Amira,"

"Aku minta maaf Raihan. Aku tidak bermaksud untuk meninggalkan Affandra dan Azkadina. Dan aku juga gak tau kalau jadinya akan seperti ini,"

"Jangan menangis di hadapanku, Amira,"

"Aku adalah Raihan Mahendra. Aku bisa saja sayang padamu dan aku bisa saja tegas padamu. Anak kita itu cuma dua, Amira. Cuma dua. Bukan banyak sekali. Apa salah jika kamu membawa mereka saat kamu ingin membeli tiket,"

"Raihan, kondisi antriannya itu sangat ramai. Aku gak mungkin membawa mereka, kasihan mereka,"

"Terserahlah, aku tidak mau mendengar alasanmu lagi Amira,"

"Raihan, kamu kenapa jadi kayak gini sih,"

"Kamu masih bertanya lagi kenapa aku jadi seperti ini,"

"Amira, Anak kita Azkadina itu adalah anak perempuan kesayanganku. Aku bahkan rela melakukan apapun untuk dia,"

"Kamu lihat sekarang Azkadina sedang terbaring kritis di rumah sakit dan itu karena siapa,"

"Karena dirimu yang gak bisa menjaganya,"

"Raihan, Amira, ada apa ini. Kenapa kalian ribut - ribut begini," Ucap Monica yang datang menghampiri Raihan dan Amira.

Monica berjalan terlebih dahulu mendekati Raihan dan Amira di susul lagi di belakangnya oleh Ryan, Michael, dan juga Clara.

"Mama," Ucap Amira.

Amira pun langsung berlari ke arah Monica dan memeluknya.

"Hey, kamu kenapa menangis Amira,"

"Raihan, kamu apain istri kamu sampai menangis seperti ini. Mama tidak pernah ya Raihan mengajari kamu untuk menyakiti perasaan istri kamu seperti ini,"

"Mama, ini urusan rumah tangga Raihan dan Amira. Raihan mohon Mama jangan ikut campur dalam rumah tangga Raihan dan juga Amira,"

"Raihan, Kamu berani sekali berbicara seperti pada Mamamu,"

"Papa, Raihan mohon. Raihan itu lagi pusing karena Azkadina sekarang lagi kritis di rumah sakit. Bahkan dia membutuhkan dua kantung darah untuk mengembalikan kondisinya. Anak Raihan, Anak perempuan kesayangan Raihan ada di rumah sakit sekarang. Raihan gak bisa berfikir jernih untuk saat ini, jadi Raihan mohon jangan terus menekan Raihan seperti itu,"

Raihan pun pergi begitu saja meninggalkan mereka semua.

"Semuanya tenang dulu ya, biarkan saya saja yang berbicara dengan Raihan,"

"Sayang, kamu yakin mau berbicara berdua saja dengan kak Raihan. Aku takut kalau kak Raihan semakin marah,"

"Kamu tenang aja ya sayang, aku yakin kok kakak kamu pasti gak akan marah jika aku berbicara berdua dengannya. Kamu harus ingat kalau suami kamu ini adalah mantan Bodyguard dari kakak kamu,"

"Baiklah kalau begitu, terserah kamu deh sayang,"

Michael pun mulai berjalan meninggalkan Ryan, Amira, Monica, dan juga Clara.

...*****************...

Michael masuk ke dalam ruang kerja Raihan dan melihat Raihan sedang duduk dengan kepalanya yang menunduk. Kedua tangan Raihan Memegang kepalanya. Raihan benar - benar terlihat tidak bisa berfikir sekarang. Ia benar - benar sangat kecewa dan sedih karena Amira tidak bisa menjaga Azkadina dengan baik.

"Raihan,"

"Ada apa?,"

"Sudah lama kita berdua tidak bertemu, aku dan yang lainnya pulang setelah mendengar kabar buruk itu,"

"Langsung saja bicara ke intinya, tidak perlu basa - basi,"

"Kamu tidak pernah berubah, Raihan,"

"Kamu dulu sangat mencintai Amira tapi kenapa kamu sekarang seperti ini padanya Raihan,"

"Ini masalah nyawa anak aku Michael, coba aja kalau sampai Azkadina tidak tertolong,"

"Kamu tau aku memang terkenal kejam dan tidak berperasaan saat ingin membunuh seseorang tapi aku juga hanyalah seorang manusia biasa. Aku seorang ayah, Kamu gak tau betapa sakitnya ketika seorang ayah melihat anaknya dalam keadaan kritis di rumah sakit karena kesalahan dari ibunya yang tidak bisa menjaganya dengan baik,"

"Raihan, Amira itu sudah menjadi seorang ibu sejak dia mengandung Affandra dan juga Azkadina. Amira sudah menjaga mereka dengan baik sejak mereka berdua dalam kandungannya. Jika Azkadina sekarang celaka karena kecerobohan dari Amira, kamu tidak perlu sampai seperti ini. Tanya sama Amira baik - baik, apa alasannya dia sampai Azkadina celaka seperti ini,"

"Jadi seorang ibu itu tidak mudah, Raihan,"

"Kamu juga harus ingat Raihan, gak ada satupun ibu yang dengan sengaja mau mencelakai anaknya,"

...*******************...

Amira, Ryan, Monica, dan Clara sedang duduk di sebuah sofa yang berada di ruang tamu.

"Amira, Mama mau tanya sama kamu. Kenapa Cucu Mama - Azkadina sampai bisa tertabrak mobil seperti itu,"

"Amira gak tau, Ma. Amira cuma meninggalkan Affandra dan Azkadina sebentar aja untuk beli tiket masuk ke Taman Bermain. Amira gak mau mereka ikut mengantri karena Amira takut mereka akan capek atau mereka terdorong hingga jatuh di antara banyaknya antrian,"

"Kak Amira, Clara mungkin sedikit lancang tapi Clara berpendapat bahwa sepertinya Kak Amira mulai sekarang harus menjadikan ini sebuah pelajaran karena apa yang Kak Amira pikirkan itu baik belum tentu akan berakhir menjadi baik juga,"

"Benar kata Clara, Amira. Papa sangat setuju dengan apa yang Clara katakan. Kamu harus bisa lebih banyak belajar lagi bagaimana caranya menjadi seorang ibu yang lebih baik lagi,"

"Maafin, Amira,"

"Tidak apa - apa semuanya sudah terjadi, tapi ingat jangan pernah kamu ulangin hal ini lagi ya Amira. Kita semua akan sangat marah besar sekali padamu jika sampai hal ini terulang kembali,"

"Iya, Ma,"

Episodes
1 BAB 1 - Kehidupan Baru
2 BAB 2 - Azkadina Terluka
3 BAB 3 - Makan Malam
4 BAB 4 - Kejahilan Raihan
5 BAB 5 - VIDEOCALL
6 BAB 6 - Affandra VS Azkadina
7 BAB 7 - Janji
8 BAB 8 - Pertemuan Antar Lelaki
9 BAB 9 - TAMAN BERMAIN
10 BAB 10 - Kabar Buruk Untuk Raihan
11 BAB 11 - Kemarahan Raihan
12 BAB 12 - BAIKAN
13 BAB 13 - Seseorang Dari Masa Lalu
14 BAB 14 - Kebahagiaan Keluarga Mahendra
15 BAB 15 - Malam Kesedihan
16 BAB 16 - Seperti Mengenalnya?
17 BAB 17 - Kebahagiaan
18 BAB 18 - Kebencian
19 BAB 19 - Sandy kembali
20 BAB 20 - Kabar bahagia
21 BAB 21 - Bertemu Claudia
22 BAB 22 - Claudia Menghilang
23 BAB 23 - KEPANIKAN
24 BAB 24 - Kedatangan
25 BAB 25 - MAKAN MALAM
26 BAB 26 - Keributan Malam
27 BAB 27 - Bertemu Kembali
28 BAB 28 - Memori
29 BAB 29 - Tuan & Nona Muda Kecil
30 BAB 30 - Tuan Muda & Nona Muda Kecil 2
31 BAB 31 - Tuan Muda & Nona Muda Kecil Part 3
32 BAB 32 - Berbagi Cerita
33 BAB 33 - TUAN MUDA & NONA MUDA KECIL PART 4
34 BAB 34 - Khawatir
35 BAB 35 - Data yang di temukan
36 BAB 36 - Cinta Seorang Ayah
37 BAB 37 - Rencana Jahat
38 BAB 38 - Tuan Muda & Nona Muda Kecil Part 5
39 BAB 39 - Tuan Muda & Nona Muda Kecil Part 6
40 BAB 40 - TUAN MUDA & NONA MUDA KECIL PART 7
41 BAB 41 - Hampir Di Culik
42 BAB 42 - Kesal
43 BAB 43 - TUAN MUDA & NONA MUDA KECIL PART 8
44 BAB 44 - NGAMBEK
45 BAB 45 - Laporan
46 BAB 46 - Kepercayaan
47 BAB 47 - Identitas yang terungkap
48 BAB 48 - Adik Bayi Dalam Perut
49 BAB 49 - Pertemuan
50 BAB 50 - Ribut
51 BAB 51 - PENGAKUAN
52 BAB 52 - Hujan Petir
53 BAB 53 - Kembali
54 BAB 54 - Acara Pertunangan
55 BAB 55 - KEKACAUAN
56 BAB 56 - Setelah Hari itu
57 THE RAIMIRA'S TWINS SUDAH RILIS
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BAB 1 - Kehidupan Baru
2
BAB 2 - Azkadina Terluka
3
BAB 3 - Makan Malam
4
BAB 4 - Kejahilan Raihan
5
BAB 5 - VIDEOCALL
6
BAB 6 - Affandra VS Azkadina
7
BAB 7 - Janji
8
BAB 8 - Pertemuan Antar Lelaki
9
BAB 9 - TAMAN BERMAIN
10
BAB 10 - Kabar Buruk Untuk Raihan
11
BAB 11 - Kemarahan Raihan
12
BAB 12 - BAIKAN
13
BAB 13 - Seseorang Dari Masa Lalu
14
BAB 14 - Kebahagiaan Keluarga Mahendra
15
BAB 15 - Malam Kesedihan
16
BAB 16 - Seperti Mengenalnya?
17
BAB 17 - Kebahagiaan
18
BAB 18 - Kebencian
19
BAB 19 - Sandy kembali
20
BAB 20 - Kabar bahagia
21
BAB 21 - Bertemu Claudia
22
BAB 22 - Claudia Menghilang
23
BAB 23 - KEPANIKAN
24
BAB 24 - Kedatangan
25
BAB 25 - MAKAN MALAM
26
BAB 26 - Keributan Malam
27
BAB 27 - Bertemu Kembali
28
BAB 28 - Memori
29
BAB 29 - Tuan & Nona Muda Kecil
30
BAB 30 - Tuan Muda & Nona Muda Kecil 2
31
BAB 31 - Tuan Muda & Nona Muda Kecil Part 3
32
BAB 32 - Berbagi Cerita
33
BAB 33 - TUAN MUDA & NONA MUDA KECIL PART 4
34
BAB 34 - Khawatir
35
BAB 35 - Data yang di temukan
36
BAB 36 - Cinta Seorang Ayah
37
BAB 37 - Rencana Jahat
38
BAB 38 - Tuan Muda & Nona Muda Kecil Part 5
39
BAB 39 - Tuan Muda & Nona Muda Kecil Part 6
40
BAB 40 - TUAN MUDA & NONA MUDA KECIL PART 7
41
BAB 41 - Hampir Di Culik
42
BAB 42 - Kesal
43
BAB 43 - TUAN MUDA & NONA MUDA KECIL PART 8
44
BAB 44 - NGAMBEK
45
BAB 45 - Laporan
46
BAB 46 - Kepercayaan
47
BAB 47 - Identitas yang terungkap
48
BAB 48 - Adik Bayi Dalam Perut
49
BAB 49 - Pertemuan
50
BAB 50 - Ribut
51
BAB 51 - PENGAKUAN
52
BAB 52 - Hujan Petir
53
BAB 53 - Kembali
54
BAB 54 - Acara Pertunangan
55
BAB 55 - KEKACAUAN
56
BAB 56 - Setelah Hari itu
57
THE RAIMIRA'S TWINS SUDAH RILIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!