Charlie berjalan menuju ke meja makan. Sesampainya di dekat meja makan, Charlie hanya melihat Hanum dan Reno saja yang sedang menikmati makan malam.
"Mama Hana kemana kok gak ikut makan malam,"
"Mama Hananya lagi gak selera makan jadi Charlie sekarang makan malam sama Papa dan Mama hanum ya,"
"Enggak, Charlie gak mau makan malam kalau gak ada Mama Hana dan Tante Hanum itu bukan Mama Charlie. Mama Charlie itu cuma Mama Hana dan gak ada yang bisa gantiin Mama Hana jadi Mamanya Charlie,"
Charlie pun langsung berlari dari Meja Makan menuju ke kamar Hana untuk mencari Hana.
"Charlie," Teriak Hanum.
Teriakan Hanum tidak hiraukan oleh Charlie bahkan ia tetap saja berlari menuju ke kamar Hana tanpa mau merespon panggilan dari Hanum.
"Apa segitu buruknya aku dimata Charlie hingga ia tidak mau menganggapku sebagai ibunya,"
"Kamu tidak buruk sama sekali Hanum hanya saja Charlie sejak kecil hanya mengetahui Hama sebagai ibunya. Kamu yang memutuskan untuk meninggalkan Charlie saat dirinya masih kecil sampai akhirnya Hana merawatnya dan menyayangi Charlie seperti anaknya sendiri,"
"Kamu lah yang telah mengambil keputusan yang salah dulu dan sekarang apakah kamu sudah menyesali keputusanmu itu,"
"Kenapa kamu hanya menyalahkan diriku saja, Ren,"
"Kamu juga bersalah atas semua hal ini, andai saja dulu kamu bisa mencintaiku seperti kamu mencintai Hana. Andai aja dulu kamu bisa menerimaku dengan baik sebagai istrimu, mungkin aku juga tidak akan mengambil keputusan yang salah itu dulu,"
"Mungkin sekarang aku lah yang di panggil dengan sebutan Mama oleh Charlie. Kamu tau tidak betapa sakitnya ketika anak yang aku kandung selama 9 bulan lebih memanggilku dengan sebutan Tante dan bahkan dia sama sekali seperti tidak menginginkan kehadiranku dalam hidupnya,"
"Kamu tau betapa sakitnya aku Reno, saat aku melihat anakku memanggil wanita lain yang hanya merawatnya sejak kecil tapi bukan mengandungnya selama 9 bulan itu dengan sebutan Mama,"
"Sakit sekali, Reno,"
"Kamu dengarkan aku ya Hanum, apapun alasannya itu. Andai saja dulu kamu berfikir dulu sebelum kamu memutuskan untuk meninggalkan Charlie padaku, mungkin kamu tidak akan pernah merasakan sakit seperti ini. Bagi Charlie sekarang kamu hanyalah orang asing yang tiba - tiba saja datang dan menyakiti perasaan Mamanya,"
Hanum pun menatap tajam ke arah Reno dengan airmata yang mengalir jatuh ke pipinya. Lalu, Hanum pun pergi meninggalkan Reno sendirian di meja makan.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, aku benar - benar bingung saat ini. Hana memang adalah istriku dan dia adalah wanita yang paling aku cintai bahkan dia adalah cinta pertamaku. Tapi Hanum adalah Ibu dari anakku - Charlie,"
...**************...
Charlie mengetuk pintu kamar Hana dan terus memohon agar dirinya di perbolehkan untuk masuk kedalam.
"Mama,"
"Mama,"
"Mama, bolehkan Charlie untuk masuk,"
Di dalam kamar Hana terlihat menangis dan saat dirinya mendengar suara Charlie. Hana pun mulai menghapus airmatanya dan langsung beranjak dari tempat tidurnya. Hana berjalan menuju ke pintu kamarnya dan langsung membuka pintu kamarnya tersebut. Hana berlutut di hadapan Charlie dan Charlie pun langsung memeluknya.
"Mama,"
"Kenapa Mama lama sekali membukakan pintunya untuk Charlie,"
"Charlie sayang, kamu ngapain kesini. Kamu kan seharusnya makan malam bersama dengan Papa dan Mama Hanum sayang,"
"Charlie gak mau makan malam dengan Papa dan Tante Hanum karena Mama tidak ada di sana. Charlie gak mau makan malam tanpa Mama,"
"Charlie sayang kan di sana sudah ada Papa dan Mama Hanum yang menemani,"
"Enggak, Tante Hanum itu bukan Mamanya Charlie. Mamanya Charlie itu hanya Mama Hana pokoknya hanya Mama Hana,"
Hana pun mulai meneteskan airmatanya kembali saat mendengar perkataan dari Charlie yang sangat menyayangi dirinya.
"Mama, kenapa menangis. Apakah Charlie berbuat salah dengan Mama kalau Charlie nakal dan itu buat Mama jadi sedih. Maafkan Charlie, Ma,"
Hana pun langsung memeluk kembali Charlie. Rasanya kepada Charlie membuat dirinya tidak akan rela jika harus kehilangan Charlie.
"Dulu aku pernah egois dan demi kebahagiaanku aku merebut Farel dari Amira. Tapi untuk saat ini Charlie adalah kebahagiaanku jika aku harus egois kembali, aku tidak akan mau berbagi Charlie dengan Hanum. Charlie adalah anakku dan selamanya dia akan tetap menjadi anakku," Pinta Hana dalam hatinya.
Disinilah terlihat Hana yang memeluk Charlie dengan penuh kasih sayang, Hanum yang bersedih karena anaknya yang tidak mau menganggapnya sebagai ibunya, dan Reno yang tetap terduduk terdiam di meja makan sambil seperti sedang memikirkan sesuatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Astri Desi
next
2021-07-05
0