Aegis International Tower (AIT) dilanda kesibukan luar biasa di lantai underground. Beberapa bus bergantian keluar masuk dari Mansion Aegis dan AIT. Mereka adalah para penyihir penyerang dari beberapa klan yang ditugaskan observasi dua mahluk yang telah ditangkap di London semalam.
Gedung bertingkat 40 yang terletak di Safron Square Norwood itu adalah pusat beberapa bisnis Aegis secara internasional. Dan dibawahnya adalah underground 10 lantai pusat operasi Global Klan Cahaya. Underground rahasia dengan akses masuk tersembunyi ini adalah pusat Legiun Utama Penyihir Cahaya. Yang dibawah pimpinan langsung Theodorus Aegis, kakek Daniel Aegis.
Legiun Utama Penyihir Cahaya, dengan kekuatan 2.000 penyihir penyerang, penyihir jiwa dan penyihir penyembuh yang langsung dibawah Ketua Aegis, Lima Penasihat Utama dibawahnya, Ayah Daniel Robert Aegis adalah salah satu penasihat. Dibawahnya ada 33 Penyihir Utama dengan masing-masing kekuatan unik.
Dunia pengawasannya dibagi menjadi enam region utama Asia, Eropa, Amerika, Afrika, Australia dan Asia Pasifik. Masing-masing region dihubungkan dengan sepuluh komandan penghubung peringkat 3 yang mengkoordinasikan hubungan antara legiun utama dan legiun klan dan menangani jika ada kasus khusus yang tidak bisa ditangani oleh klan.
Daniel dan Mitsuki adalah komandan penghubung operasional region Eropa dan Asia. Komandan peringkat tiga dipilih dari klan klan kuat dan penyihir kuat dari setiap region, mereka bertugas di AIT.
Daniel dan Mitsuki duduk kelelahan diruang observasi yang menahan dua manusia yang telah mereka tangkap kemarin. Dan hari ini legiun dari seluruh dunia berdatangan dari pagi sampai malam untuk mengenali tipe aura gelap yang mereka hadapi. Mereka sudah melakukan ini berdua sejak jam 6 pagi sampai jam sekarang jam delapan malam. Sementara semua kekuatan yang lain sedang bekerja keras menyisir tiap jengkal wilayah selatan London dari Southampton sampai ujung barat Plymouth malam ini sebelum besok mereka akan menyelesaikan Bristol, Cambridge dan Oxford.
"Muka kalian kusut sekali." Seorang penyihir tampan berambut pirang panjang, bermata biru muncul menyapa Daniel dan Mitsuki.
"Ourin,... kau disini. Kupikir aneh aku sama sekali tak menemukanmu disini." Mitsuki menyapa Ourinko Dluein dari klan Dluein Swedia. Penyihir jiwa muda 28 tahun dan salah satu dari 33 penyihir utama itu adalah teman satu angkatan mereka. Dan mereka bertiga adalah sahabat dekat.
"Aku baru tiba dari pegunungan Nepal untuk bermeditasi, semua orang kebinggungan mencariku, tidak ada alat komunikasi disana."
"Pantas saja, kau tau apa yang terjadi?"
"Aku sudah mendengar ceritanya dari adikku, tapi aku belum ke ruang isolasi."
"Tim kami yang pertama menemukan kasusnya 3 hari yang lalu, 2 malam sdh 14 korban ditemukan, malam ini legiun akan menyisir sampai ke ujung Plymouth di utara, besok rencananya kami akan masuk ke Oxford, kemarin tim sudah menemukan mantra yang mereka gunakan, sudah dikonfirmasi itu mantra penarik kekuatan dan memerlukan kesediaan manusia itu sendiri."
"Baiklah, aku harus ke dalam melihat korban, kalian ikut?"
Ourinko masuk ke dalam, dua penyihir penyembuh yang sedang bertugas memberi hormat.
"Tuan Ourinko, korban stabil, segel penahan sudah terpasang selama 24 jam sejak kemarin , belum ada penurunan kondisi, namun para penyihir jiwa yang lain belum menemukan cara memutus ikatan mantranya."
"Baik, kalian mundur sebentar ke tepi beri aku ruang."
Ourinko mulai membaca mantra. Dia bergerak disekeliling wanita itu. Memutar mengambar rune mantra di lima sisi ruangan itu. bergerak ke salah satu wanita yang menjadi korban . Mengambar rune berwarna hijau dada dan kening , rune berpendar sementara dia memegang kening wanita itu. Dia tenggelam dalam meditasi, mencoba berkomunikasi dengan jiwa wanita itu.
Dua mahluk gelap yang ada dalam jiwanya menghalanginya , sehingga Ourin harus melepaskan energi auranya memenuhi sekeliling ruangan, lima rune aura kemilau keemasan berpendar memenuhi ruangan dan menembus wanita itu. Dia menjangkau jiwa wanita itu. Menggali ingatannya , merasakan bahwa wanita itu meminta tolong kepadanya. Ourin melepas tangannya dari kening wanita itu, melepas kekuatan mantra, membuka matanya.
"Pertahankan kondisi mereka tetap stabil, aku sudah menambahkan segel ke mahluk gelap itu, mereka tak akan terlepas."
"Baik Tuan."
"Apa yang kau temukan?" Mitsuki langsung bertanya.
"Mereka terikat perjanjian mantra, penyerahan jiwa, mahluk mahluk gelap itu menjanjikan mereka lebih muda lebih kuat, lebih cantik, kakayaan kelompok, syaratnya mereka menyerahkan jiwa mereka dimalam hari, tetapi mereka sadar disiang hari , mahluk mahluk itu mengunakan tubuh manusia untuk mengajak manusia lain untuk bergabung di kelompok mereka. Hampir pasti di tempat lain juga telah terjadi hal hal serupa. Kalian harus melakukan penyisiran secepatnya di kota kota, semangkin lama dibiarkan semangkin kuat mahluk mahluk ini."
"Aku akan melapor ke dewan Penasihat, kalian pulang dan beristirahatlah."
"Baiklah kami harus menyisir Cambridge dan Oxford besok, sampai jumpa lagi Ourin."
-------
Setelah para penyihir penyerang datang dan legiun legiun bertugas terbentuk dan Ourinko memeriksa korban awal, paginya telah jelas semua sumber daya dikerahkan untuk penyisiran kota kota dunia. Perlu berbulan bulan untuk melakukan penyisiran dengan sumber daya yang terbatas. Dengan ribuan kota yang harus didatangi dan jutaan mil wilayah yang harus disisirkota kota dunia harus disisir. Ini adalah operasi besar yang panjang dan melelahkan.
Tugas itu hanya bisa dilakukan malam hari, saat kekuatan gelap aktif. Di siang hari legiun beristirahat. Tenaga legiun di Inggris bertambah menjadi 1000 orang, dengan 200 penyihir penyerang dibagi ke 50tim tugas, semua kekuatan Aegis yang bisa digunakan dan murid dari Pelatihan Suci telah dipanggil ke London terlebih dahulu. Mereka akan menyisir hingga ke Skotlandia hingga selesai. Sehingga mereka bisa membantu klan lain yang lebih besar area penyisirannya.
Penyisiran sampai ke selesai ke Scotland diperkirakan memakan waktu 3 minggu. Dengan ritme 5 hari kerja dan 1 hari istirahat per orang. Masing jika ada 4 mahluk para penyerang harus menunggu bantuan dari tim lain yang terdekat, sehingga korban karena pertarungan dapat diminimalkan.
Tugas sistem informasi dan pemetaan di Pusat Operasi bawah tanah 24 jam aktif juga mensupport tim yang bertugas di seluruh dunia. Jaringan Hotel Aegis telah disiapkan di seluruh dunia untuk mendukung tugas tugas legiun penyegel, sementara itu puluhan jaringan bisnis klan klan Cahaya yang lain juga telah siap menopang operasi besar besaran ini.
Setelah London sampai Plymouth selesai mereka membagi 3 tim ke 3 kota diutara London , Cambrige 15 tim , Oxford 20 tim dan Brighton 15 tim. Mitsuki memimpin Cambridge sementara Oxford akan ditangani Daniel. Mereka menargetkan 2 -3 hari untuk menyelesaikan 3 kota ini . Mereka sudah berangkat dengan bus jam 2 siang ke kota kota tugas mereka , menuju operasi center yang diset di jaringan hotel Aegis dan klan di 3 kota tersebut.
"Kau yakin sudah baik?" Aurora melapor ke Daniel siang saat mereka akan berpindah ke Cambridge.
"Aku sudah sehat Guru. Terima kasih atas Aku akan ikut ke Cambridge."
"Baiklah, kau ikut dengan timku nanti malam." Aurora langsung tersenyum gembira dan langsung keluar dari ruang belajar.
Aurora yang sudah pulih kembali bergabung bersama dengan legiun. Namun kali ini Daniel menempatkan Aurora satu group dengannya. Walaupun dia percaya gadis itu punya kemampuan, namun dia tidak mau pikirannya bercabang karena memikirkan hal lain dalam tugas itu. Melihat pembagian group itu Mitsuki cuma tersenyum geli. Tampaknya temannya ini kali ini benar benar tertarik kepada seorang gadis. Namun Aurora sendiri tampaknya tidak menyadari tentang perasaan Daniel, gadis itu hanya menganggap Daniel sebagai Gurunya.
"Kau benar-benar tertarik pada gadis itu?" Mitsuki telah melihat bagaimana Daniel memperhatikan gadis yang menjadi teman latihan tandingnya itu setiap kali Daniel datang dan melakukan evaluasi tim. Dan kemarin saat gadis itu terluka, Daniel tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Dia membentak kapten tim Aurora, bahkan ingin menungguinya saat gadis itu dalam perawatan.
"Apa maksudmu?"
"Kau tahu siapa yang kubicarakan."
"Aurora, kurasa dia masih tidak menyukaiku...jika ada kesempatan dia akan tetap mencoba menjadikanku target pembunuhan." Daniel tertawa. Baru kali ini dia merasakan seseorang membencinya tapi malah dia menyukainya. Cuma Aurora yang bisa membuatnya seperti ini.
"Kenapa kau jadi pengecut begitu terhadap seorang gadis. Kemana kepercayaan dirimu selama ini. Biasanya kau beranggapan kau bisa mendapatkan siapapun yang kau mau. Sekarang kau tak berani bicara satu katapun padanya."
"Ironis huh... Aku menyukai gadis 18 tahun."
"Dia satu-satunya yang tak menyukaimu. Bahkan sangat terobsesi mengalahkanmu. Dan dia membuatmu jatuh cinta pada tekadnya menghabisimu ... sangat tragis." Mitsuki sekarang dengan senang hati menertawakan sahabatnya itu.
Daniel menyeringai. Mitsuki benar, gadis itu membuatnya penasaran. Gadis lain akan melemparkan diri padanya dan berakting feminin untuk memperoleh perhatiannya, tapi Aurora malah terobsesi ingin bisa melukainya sejak pertama kali mereka berhadapan.
Dan itu membuat dunianya kacau, tak ada gadis seberani itu padanya dan tiba-tiba dalam beberapa bulan dia merindukan datang setiap akhir pekan dan berjumpa dengan gadis itu. Saling mengejek dan menjelekkan satu sama lain dan berakhir dengan pertandingan pedang sengit dimana tak seorangpun dari mereka berniat untuk kalah.
"Kau sudah minum vitaminmu?" Daniel menemukan gadis itu sudah turun ke ruang makan rumahnya, saat yang lain masih beristirahat pagi ini.
"Sudah Guru."
"Berhentilah memanggilku Guru, kita tidak sedang berada di pelatihan. Panggil saja namaku."
"Ehmm... oke Daniel." Daniel tersenyum mendengar gadis itu canggung memanggil namanya. Satu perubahan kecil saja membuat hatinya melambung, baiklah dia merasa dirinya sangat konyol sekarang.
"Mau latihan? Aku bisa menemanimu. Sudah lama kita tidak latihan bersama."
"Baiklah." Aurora menjawab singkat.
"Tunggu sebentar." Daniel segera mengambil pedangnya. Dan mengajak Aurora ke bagian taman belakang. Ada sebuah area gym modern yang dibangun menghadap taman belakang rumahnya.
Mereka memulai latihan pemanasan, masuk ke latihan inti tak lama kemudian. Seperti biasa Daniel memberikan total kemampuannya setiap kali mereka berhadapan. Tapi kali ini tidak seperti biasa berkali-kali gadis itu terlihat kehilangan fokusnya.
"Berhenti Aurora, kau tidak fokus. Kenapa jurus-jurusmu setengah jalan begitu. Kau baik-baik saja." Daniel menghentikan latihan mereka.
"Duduklah,... " ia menunjuk sebuah bangku panjang yang terdapat di area gym itu.
"Aku minta maaf, aku hanya agak down dengan keadaan belakangan ini Daniel."
"Maksudmu penyisiran panjang ini?"
"Aku tak tahu, sesuatu terasa sangat menekan belakangan ini. Aku tak tahu apa yang terjadi aku hanya merasakannya, aura disekelilingku lebih menekan."
"Kau belum pernah mengukur level auramu?"
"Belum, di klan Magnus tak ada penyihir jiwa. Klan ibu punya beberapa tapi aku belum pernah bertemu dan berlatih dengan mereka." Penyihir jiwa adalah karunia yang langka, penyihir dengan kekuatan aura yang besar dan bisa menyerap kekuatan alam yang mungkin tidak ada satu orang disetiap semester.
"Beberapa penyihir jiwa dengan kekuatan besar bisa merasakan energi alam yang berubah. Mungkin kau punya kekuatan itu. Kau tidak punya kesulitan sama sekali menarik bola aura serangan hingga enam, aku yakin kau punya sesuatu... "
"Entahlah, yang jelas siklus ini membuat tekanan besar pada siapapun dari kita, mungkin rasanya seperti perang dunia bagi kita."
"Mungkin...ini belum puncaknya, akan ada pertempuran besar di depan. Mungkin akan banyak korban jatuh, walaupun kita akan mengusahakan yang terbaik."
"Itu akan menyedihkan... Aku bahkan belum menemukan pangeran katakku."
"Pengeran katak?! Apa itu?" Daniel menyeringai lebar mendengar kata aneh itu.
"Hahaha... itu istilahku untuk ciuman pertama." Kata-kata Aurora membuat Daniel langsung tergelak.
"Benarkah, ... aku merasa kasihan padamu. Bagaimana kalau aku membantumu mendapatkannya. Aku jamin aku akan menjadi pangeran katak yang terbaik bagimu." Daniel mencoba keberuntungannya dengan gadis itu, dia menggodanya untuk melihat bagaimana Aurora menanggapi. Rona merah dengan cepat menjalar ke pipi gadis itu, Dan Daniel merasa waktu berjalan lambat dan jantungnya berdebar lebih cepat saat memperhatikan reaksi spontan Aurora, betapa cantik rona merah itu. Dia sudah jatuh hati pada gadis ini begitu cepat.
"Kau! Aku lebih tertarik membuatmu kalah di pertandingan." Aurora dengan cepat mengalihkan dirinya. Daniel tersenyum lebar.
"Kenapa? Aku tak memenuhi syaratmu?"
"Kau sudah banyak mematahkan hati gadis-gadis... "
"Hei, tunggu dulu, mereka mengejarku tanpa kuminta. Aku tak seperti yang kau bayangkan. Aku tak menipu seorang gadis untuk sesuatu yang tidak pantas. Jika mereka menginginkanku atau mengejarku itu sesuatu yang wajar pada posisiku, aku mengakui posisiku adalah hal yang membawa keberuntungan, dan tidak, aku sama sekali tidak berniat mematahkan hati siapapun. Aku bicara apa adanya pada mereka. Apakah itu jelas bagimu..."
Aurora mencap-nya buruk sejak mereka pertama mereka bertemu, dia menyadari itu. Gadis itu langsung menghakiminya dari apa yang dia lihat. Daniel tidak menyalahkan itu, tapi dia harus meluruskannya sendiri dengan gadis ini.
"Kau tidak harus menjelaskan semua itu padaku." Aurora menatapnya jengah setelah rentetan kata-kata panjang itu.
"Harus, karena kau membenciku karena itu dan aku akan kehilangan kesempatan menjadi pangeran katakmu." Daniel tersenyum, Aurora langsung mengalihkan pandangannya dari Daniel. Tapi sekarang Daniel yakin dia punya kesempatan. Aurora tidak bersikap defensif padanya. Mungkin perlu waktu dan pendekatan, tapi pelan-pelan dia akan bisa menerima jika Daniel mendekatinya.
Aurora diam. Mungkin gadis itu binggung akan perkataannya. Dia tahu Aurora masih sangat belum berpengalaman dalam sebuah hubungan, entah mengapa itu membuatnya sangat menghargainya. Gadis itu terlalu berharga untuk disakiti dan dia takut jika dia merusaknya.
"Aurora, ayo kita berdamai. Jangan punya keinginan membunuhku lagi. Aku benar-benar bukan seorang penjahat wanita, playboy bastard, atau apapun sebutanmu untukku." Daniel mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Aurora menatapnya dan akhirnya bergerak menyalaminya.
"Baiklah, tapi kau tetap akan menjadi lawan tandingku." Gadis itu tersenyum menyambut tangan Daniel.
"Deal. Tentu saja, aku akan menunggu kapanpun kau bisa mengalahkanku." Sekarang Daniel lega, satu langkah telah dilewati hari ini. Setidaknya Aurora tidak mencapnya sebagai musuh abadi lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Anty Nurdin
kak autor, nama asli karakter ourinko itu siapa? sudah bertahun2 aku penasaran tpi baru kepikir untuk komen 😂
2024-07-22
0
Dede Dahlia
Daniel bisa aja triknya mendekati ABG 🤭🤣🤣🤣
2023-03-26
0
Eny Agustina
Wkwkwkwkwkkkk
2022-05-10
0