"Kalian bodoh! , kenapa kalian memunculkan diri didepan mereka, dan kau seharusnya kau memerintahkan mereka menghabisi semua orang dirumah itu, sebelum kau membawa gadis itu." Pria itu berteriak marah dan memukul meja besar didepannya.
"Kami akan menyerang kembali malam ini Tuan Ashleen, kami akan menggunakan ratusan bantuan mahluk gelap untuk masuk kembali."
"Kau pikir mereka tidak menyiapkan diri , sekarang mungkin mereka sudah pergi ketempat lain yang tak bisa kita lacak , dan kalian begitu bodoh telah memunculkan wajah kalian! Apa kalian mau pamer kekuatan kalian yang tidak seberapa itu!" Pria itu mencengkram leher dua orang didepannya. Wanita berambut merah dan pria pirang itu megap megap mencari napas, namun kemudian pria itu melepaskan cengkramannya.
Seorang wanita berambut panjang pirang keriting masuk. Wanita cantik dengan dandanan sempurna yang mempunyai tubuh tinggi dan sexy, pakaiannya blouse merah dan rok pensil hitam selutut yang membalut tubuh sempurnanya dengan pas dipadukan dengan stiletto hitam tinggi. Aura angkuh dan dingin menguar dari tatapannya. Ia melihat dua orang yang berdiri ketakutan didepannya.
"Sayang ... apa yang membuatmu marah." Wanita itu berjalan melingkari pria tampan yang mereka sebut Tuan Ashleen dengan percaya diri dan tanpa takut.
"Mereka membiarkan Penyihir Bulan Perak lolos dari genggaman mereka, padahal mereka sudah mendapatkannya, sangat bodoh!" pria itu mendengus napas kesal
"Sayang, mereka itu mudah ditebak, pasti gadis itu ada di London , di markas Operasi mereka , kita bisa menyerbu kesana langsung jika kau mau, aku akan memimpin penyerbuan ini dengan cepat dan membunuh mereka semua, kita akan dapatkan gadis itu malam ini."
"Kau adalah istri hebat sayang, bawa pasukan sebanyak yang kau perlu , hancurkan mereka dan dapatkan gadis itu, lalu kita akan menguasai dunia berdua."
"Berdua saja..." Mata wanita itu berkilat senang. Kemudian dia ikut tertawa bersama laki laki itu. Dua manusia didepannya ikut menyeringai lebar.
--------
"Ourin,..."
"Luna, kau sudah bangun...Ada yang sakit?" Ourinko yang duduk tertidur disamping Aurora terkejut dan bangun, pria itu kelelahan, dari malam dia belum beristirahat dan tadi pagi mereka mendapatkan serangan.
"Kepalaku pusing, dimana ini..."
"Kau di markas Operasi Aegis di London, Loven sudah diawasi dan tidak aman lagi. Aku memindahkanmu saat kau pingsan. Kau mau kutinggikan senderannya?" Aurora mengangguk.
"Orang yang menculikku, mereka mengatakan sesuatu tentang Ashleen..."
"Ashleen? Mereka sedang diinterogasi. Kita akan segera tahu hasilnya, siapa manusia yang berada di belakang semua ini. Aku takut sekali saat kau menghilang. Syukurlah aku masih bisa menemukan auramu saat Orbill menelepon."
"Berapa lama aku tidur? Tuan Orbill? Dia baik-baik saja. Mereka menembaknya sehingga aku tidak bisa melawan."
"Ini jam 2 siang... Orbill baik-baik saja. Berkat dia cepat menelepon aku masih bisa menemukanmu. Minumlah obat ini, dokter bilang kau harus segera minum ini begitu kau bangun." Aurora menerima obat itu dan menelannya.
"Ibu dan Ayahmu sudah datang kesini... Mereka sedang bicara dengan Ketua Aegis dan keluargaku. Nanti mereka akan kesini." Gadis itu langsung terbatuk. Mukanya langsung memerah.
"Ibu dan Ayah? Kau sudah cerita tentang kita ..." Ourinko tersenyum.
"Sudah, ..." Ourinko menggengam tangannya. Dan Aurora memandangnya.
"Aurora. Maaf jika ini berjalan sangat cepat bagimu, pengaturan ini mungkin tidak sesuai dengan kehendakmu. Aku dan kau kita sama sekali tidak punya waktu. Harusnya aku menemukanmu lebih cepat. Masalah yang kita hadapi sekarang sangat mendesak, kami menemukan lagi sebuah desa yang mungkin ada 1.500 orang terperangkap dalam sihir gelap. Dan beberapa tempat lainnya yang mungkin berisi ratusan orang korban. Kita tak punya pilihan selain bersama secepatnya. Tapi apapun yang terjadi aku berjanji aku tak akan pernah menyakitimu."
"Aku tahu... Semalam saat kau pergi, aku telah banyak berpikir. Ini takdirku. Jika kita harus melakukannya secepat ini. Ini sudah tugasku, tugas kita, dan aku percaya kau pria yang baik."
"Aku berjanji padamu... Kau dan aku, kita akan baik-baik saja. Aku akan berusaha menjadi kekasih, teman dan suami yang baik bagimu." Aurora tersenyum. Walaupun ini sangat menekan dan mengejutkan awalnya, tapi dengan Ourinko dia percaya ini akan baik-baik saja.
Pintu terbuka, Ibu Aurora masuk ke ruangan untuk melihat putrinya.
"Aurora sayang..." Ibu Aurora memeluk putrinya.
"Mom..."
"Ada yang sakit?"
"Tidak, cuma pusing karena kepalaku terbentur tadi pagi."
"Nyonya aku akan mengambilkan Aurora makanan, dia belum makan apa-apa."
"Terima kasih Ourin... " Ourinko keluar dari pintu. Ibu Aurora duduk di kursi menghadap putrinya.
"Ourin sudah memberitahu apa yang terjadi. Dan dia sudah memintamu kepada kami. Ibu tahu ini sangat mengejutkan bagimu. Jika kau belum siap kita bisa menundanya."
"Tidak Ibu, aku tahu ini harus dilakukan. Ini tanggung jawabku. Ourin sudah memintaku secara pribadi sebelumnya. Ini harus dilakukan, jika tidak kami akan bertanggung jawab atas nyawa ribuan orang. Aku sudah memikirkannya, dan ini sudah takdirku, Ourin selalu bersikap baik padaku." Aurora menjelaskan kepada Ibunya.
"Kau yakin..."
"Iya Ibu, tak ada yang perlu dikhawatirkan, aku akan baik-baik saja."
"Putriku sudah akan menikah heh. Tak kusangka kau akan menemui takdirmu secepat ini sayang. Setelah ini selesai kau akan tetap kuliah dan bekerja. Ibu tak akan izinkan kau memiliki anak sebelum umurmu 25. Kau harus tetap melihat dunia dengan suami disampingmu... "
"Mom, terima kasih. Aku juga masih ingin kuliah disini. Kalau tidak sia-sia aku berkerja keras menembus legiun utama." Anak dan Ibu itu tertawa.
"Kau memang tidak pernah membuat Ibu khawatir..." Ourinko masuk tak lama kemudian membawa dua kantong besar makanan.
"Aku membeli Chinese Food diatas, di dapur karyawan hanya ada burger, spagetti dan pizza siang ini." Aurora lapar dengan hanya mencium baunya sekarang.
"Wanginya enak sekali... "
"Kau sudah sembuh ternyata... Ourin, Aurora adalah tukang makan walaupun dia bertubuh langsing begitu. Kau jangan kaget melihat dia makan ..."
"Mooom!"
"Aku tahu Nyonya, dia tak ragu menghabiskan piring kedua jika kelaparan. Kemarin aku pernah mengajaknya jalan-jalan sekali. Hahaha... " Aurora meringis melihat dua orang itu menertawakannya.
"Jika dia susah kelaparan berarti dia akan baik-baik saja. Makanlah. Kau mau Ourin menyuapimu, jangan manja dengan calon suamimu..." Ibunya masih menertawakan Aurora.
"Kau mau aku suapi?" Ourinko menyeringai lebar.
"Aku bukan anak kecil. Ada apa dengan kalian. Mana makanannya. Aku belum makan apa-apa sejak pagi..."
Sepertinya pengaturan ini tidak terlalu buruk. Dia dan Ourinko akan bersama-sama melewati ini.
----------
Malam sudah larut, sudah jam 10 malam. Tim penyisiran daerah Eropa sedang bekerja. Pusat kontrol di Pusat Operasi memasuki shift malam. Aurora tertidur pulas dikamar perawatan dilantai lima gedung bawah tanah itu, sementara Ourin membantu memantau di layar monitor besar di ruang kontrol pusat di lantai 4.
Tiba tiba Ourin merasakan ada energi aneh disekitarnya. Ada vortex terbuka didalam gedung itu. Siapa yang membuka vortex disini. Ourinko dengan segera melakukan meditasi untuk menyisir tempat itu. Empat puluh orang dengan kekuatan gelap masuk ke area gudang senjata di lantai 3. Ada 4 manusia , tapi bukan manusia, auranya seperti tadi pagi gelap kemerahan.
"Sial! Ada penyusup! Aktifkan alarm sunyi! Segel semua ruangan, amankan lantai ini, blok semua akses, aktifkan jalan rahasia, ada penyusup di lantai 3, 40 orang di ruang senjata, mereka masuk melalui vortex katakan itu ke tim penjaga diatas, tampilkan kamera internal."
"Baik Tuan Ourinko." ruangan kontrol dalam sekejab menjadi merah, sementara jendela kaca yang masih terbuka perlahan ditutup semuanya oleh perisai baja. Pintu masuk juga ditutup dengan baja.
"Kalian harus mempertahankan ruangan ini semampu kalian. Aku pergi mengamankan Aurora, akan membawa bantuan untuk kalian secepatnya. Langsung hubungi Mansion Aegis untuk meminta bantuan."
Ourinko membuka vortex ke kamar Aurora, Aurora masih tertidur pulas. Ourinko segera menepuk nepuk pipinya.
"Aurora bangun ....Ourora!"
Ourora mengerjabkan matanya setengah sadar. Melihat Ourinko menaruh jari dibibirnya .
"Kita perlu membuka vortex sekarang kerumahmu, kita sedang diserang, harus kau yang membukanya, aku tak familiar tempatnya. Lakukan sekarang. Aku akan membantumu berdiri..." Vortex hanya bisa dilakukan jika orang yang membuka vortex tahu dan hafal tempat tujuannya. Walaupun para penyihir yang sudah berpengalaman bisa membuka vortex berdasarkan perkiraan jarak dan arah.
"Baiklah." Aurora beringsut turun dari tempat tidurnya, tapi langkahnya goyah karena kepalanya masih pusing.
"Mereka akan sampai disini dalam semenit."
Aurora berusaha keras untuk berkonsentrasi, butuh 20 detik untuk membuka vortex keduanya. Dia berpegangan ke Ourinko untuk berjalan .
Saat vortex ditutup 30 detik kemudian. Seseorang membuka pintu ruang perawatan itu dan melihat isinya yang kosong.
"Sial, kenapa ruangan ini kosong! Harusnya dia disini, dimana Penyihir Bulan itu." seorang wanita mengumpat dibalik topeng hitam yang dikenakannya. Ia meraba tempat tidur yang terlihat acak acakan.
"Mereka baru pergi.... brengsek! Bagaimana mereka tahu kedatangan kita! Rusak tempat ini, bunuh setiap penyihir yang kalian lihat!" wanita itu berteriak marah.
Ourinko dan Aurora sampai ke rumah Aurora di Bandung. Sudah jam 4 pagi di Bandung. Aurora mengetuk pintu kamar Ibunya."
"Aurora, Ourinko , apa yang kalian lakukan disini pagi buta begini, kalian membuka vortex kesini?"
"Nyonya kami mendapat serangan di pusat Operasi, aku harus mengamankan Aurora dulu, orang orang yang kemarin datang lagi menyerang ke Pusat Operasi "
" Bagaimana mungkin mereka bisa mengetahui Pusat Operasi?"
" Aku tak tau nyonya, sepertinya begitu, aku harus ke Mansion Aegis di London, alarm sunyi sudah dinyalakan, aku harus membantu mereka "
"Kau masuklah lewat pintu vortex ke London, Ourinko kau tidak bisa membahayakan dirimu kau penyihir pasangan Aurora, jika kau terluka maka Ourora tidak punya kemampuan menggabungkan energinya " Elena Wang menggingatkan dengan serius.
"Baik Nyonya, ..." Elena membawa Ourinko ke ruang pintu vortex, diikuti dengan Aurora.
"Ourin...hati hati " Aurora melepas Ourinko
"Aku akan kembali secepatnya " Ourinko menghilang di pintu vortex
Sementara Ourinko sudah berada di London dan segera mencari ketua Rudoft, ayah Daniel.
"Ketua Rudolft , saya sudah mengamankan Aurora ke kediamannya, bagaimana keadaaan di Pusat Operasi"
"Kita tidak mempunyai legiun disini , aku sedang memerintahkan penyihir penyerang di legiun untuk kembali, 50 orang ditim Daniel dan Mitsuki, jika mereka membawa manusia yang punya kekuatan membuka vortex dan tahu pusat operasi, aku harus turun tangan untuk mengetahui siapa mereka."
Daniel dan Mitsuki memasuki ruangan pusat Operasi di Mansion Aegis.
"Ayah, siapa yang menyerang pusat operasi, kami sudah membawa legiun penyerang 50 orang."
"Kami tak tau Daniel, mereka masuk melalui vortex, Ourinko yang pertama merasakan energi mereka."
"Kita harus bergegas, mana tim kalian?"
"Diluar."
"Perhatian semuanya tim!! Ada sekelompok manusia berkekuatan gelap menyerang pusat operasi kita melalui vortex, kemungkinan ada penghianat dari klan kita yang membawa mereka, fokus kita musnahkan, jika bisa tangkap mereka hidup hidup, kita akan menginterogasi mereka "
"Mereka yang mempunyai kemampuan membuka vortex adalah orang yang menyerang kalian dengan Aura bola energi merah, jika kalian melihat usahakan menangkap mereka hidup-hidup, yang lainnya adalah manusia yang dirasuki mereka melepas bola aura hitam." Ourinko melanjutkan penjelasan
"Ambil alat komunikasi kalian."
Mereka masuk ke vortex dan keluar ke ruangan dekat ruang Kontrol Utama. Ketua Rudolf bicara melalui layar interkom, karena ruangan kontrol disegel dengan sihir penyegel tak bisa dimasuki dengan vortex untuk menjaga penyusup.
"Laporkan kondisi."
"Ketua, tim keamanan bertempur dengan mereka di lantai dua, mereka menguasai lantai 3 gudang senjata, mereka membuka paksa lift untuk bisa turun ke lantaI lebih dalam, karena kami menghentikan lift."
"Aktifkan laser penyerang di lift!"
"Kita berpencar tim, masuk ke akses rahasia , setengah dari tim ke lantai 2, Daniel pimpin mereka, setengan lagi ikut denganku sekarang!"
Akses rahasia adalah pintu sempit tersembunyi di salah satu sudut ruangan. Dengan lorong tangga besi tegak lurus diujung utara ruang toilet tiap lantai, ada 2 tangga tegak lurus yang memungkinkan perpindahan manusia ditiap lantai dr lantai 2 sd lantai 10. Mereka bergerak diam dan cepat. Cukup lama untuk memasukkan 68 orang ke tempat yang dituju.
Sementara tim Ourinko sudah mencapai lantai 3, lalu mengintai didekat lift, mereka sudah berhasil membuka lift yang terkunci, lima orang bergegas masuk
"Kalian berlima masuk coba buka lift lantai 4 . Ruang kontrol ada disana. Kita akan kuasai ruangan itu dan membuat kekacauan."
"Aktifkan senjata laser di lorong lift sekarang!" Ketua Rudoft memberi perintah
Terdengar teriakan kesakitan, menyusul suara jatuh. Tujuh orang manusia itu jatuh, tapi mahluk gelap didalam mereka belum mati , mahluk mahluk gelap itu merangsek naik dari lift.
"Kurang ajaaaarr! " wanita bermata merah itu berteriak
Ketua Rudolf dan Ourinko menyerang dua belas orang yang belum masuk ke lift dengan melepaskan bola aura serangan. Pasukan yang lain juga menembaki mereka dengan bola bola energi. Ourinko mengirimkan 20 panah energi yang langsung menyasar mahluk gelap didepannya. Serangan serentak itu sukses membuat mahluk mahluk itu semua jatuh tak bergerak.
Wanita itu terkejut dan 4 orang lainnya memasang perisai energi. Tapi menghadapi serangan bergitu gencar mereka terpojok tembok diruangan.
"Rudoft brengsek sialan kau!"
"Kau mengenalku, siapa kau, buka topengmu, berani sekali kau menyerang markas operasi!"
"Aku akan menunjukkan siapa diriku, saat aku membunuhmu nanti!" Sepuluh bola energi merah secara simultan dilemparkan oleh wanita itu. Empat orang dibelakangnya juga melemparkan bole energi merah. Suasana kacau. Bola bola energi itu ditangkis dengan bola energi juga oleh legiun, ledakan energi membuat ruangan itu berantakan, tapi para musuh itu kalah jumlah, dengan cepat legiun penyerang menghujani mereka yang hanya berjumlah lima belas orang.
"Semuanya mundur ..." teriak wanita itu. Dia langsung membuka vortex dan berhasil kabur bersama lima orang lainnya. Dua orang melempar granat ke arah Ketua Rudolf, Ourinko langsung membentuk medan energi besar untuk menahan ledakan energi ledakan. Semuanya legiun memasang perisai energi dan berlindung di balik tembok. Ruangan itu hancur dan padangan mereka terbatas karena efek ledakan.
Kesempatan itu dimanfaatkan tiga orang manusia berenergi merah untuk membuka vortex untuk kabur. Ourinko bertindak cepat dia membidik pemilik energi begitu cahaya vortex terlihat. Manusia-manusia langsung pingsan terkena lemparan energi Ourinko.
"Musnahkan!" Ketua Rudoft bersuara lantang. Legiun bergerak ke depan menyerang setiap manusia dan mahluk gelap yang ada disana. Dalam kurang dari dua menit, mereka menguasai keadaan, Ourinko membuka topeng manusia dengan energi merah, itu adalah dua orang yang sama yang menyerang di Loven tadi pagi. Legiun lain bergerak cepat mengikat pria itu.
"Kita perlu mengurung pria ini dipenjara lantai delapan. Kontrol Utama, buka kuncian lift."
"Tuan, lift terhalang oleh korban manusia, kami tidak bisa menjalankannya sebelum dibersihkan."
"Bagaimana kondisi lantai dua? "
"Masih bertempur Tuan, tapi musuh sudah terpojok."
Sementara ditingkat dua Daniel dan Mitsuki masih bertempur dengan 20 orang, 8 diantaranya sudah bisa dilumpuhkan.
"Lexy, ada perintah mundur."
"Mundur, lempar granat kalian." Dua orang melempar granat, sehingga tim harus berlindung dari efek ledakan.
"Lumpuhkan semua!" Kali ini ini semua tim Daniel melempar bola aura serangan.
Empat orang dengan segera membuka vortex untuk kabur, cahaya vortex menghilang, delapan orang yang tertinggal dan tidak bisa membuka vortex diserang oleh legiun. Dalam 30 detik mereka jatuh.
"Done!" Mitsuki dan Daniel melakukan toss.
Ruangan lantai 2 yang kebanyakan adalah kantor administratif itu hancur total , hanya tiang tiang kokoh dan dinding yang bolong disana sini dengan pondasi besi yang bertahan.
"Kita menghancurkan ruangan ini, ayahku akan sakit kepala melihat ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
💜Ilalang Senja💜
DAEBAK.... KEREN...TOP... MARKOTOP...
2025-03-04
1
Vivi Awaawa
haha Bandung..heboh dong ada ourinko rambut putih
2022-01-08
1
❤ $he ¥ ❤
K E R E N
2021-10-02
1