"Ourin! Katakan padaku kenapa Aurora diserang?!" Daniel mencekal tangan Ourinko sebelum pria itu berjalan ke ruang interogasi. Aurora pernah mengatakan bahwa Daniel menyukainya. Dan itu membuat Ourinko tidak nyaman. Dan dia tidak siap jika harus berhadapan dengan Daniel untuk pertanyaan tentang hubungannya dengan Aurora.
"Karena dia Penyihir Bulan Perak, penyerap terbesar energi alam. Kau bisa tanya ayahmu Daniel, dia akan menjelaskan. Aku harus ke ruang interogasi." Ourinko bergegas pergi.
"Tunggu dulu dimana dia sekarang? Dia baik-baik saja?" Daniel masih belum selesai mengajukan pertanyaan.
"Di mansion utama klan Magnus, dia baik-baik saja dan jangan bicara ini kesiapapun! Kami takut ada mata-mata yang mencarinya..." Ourinko berjalan meninggalkan Daniel. Sudah cukup masalah beberapa hari ini, dia tak mau menghadapi masalah dengan Daniel begitu dia tahu Aurora harus bersama dengannya. Dia tahu Daniel bukan orang yang sembarangan menyatakan perasaannya, jika dia mengatakan menyukai Aurora, berarti dia benar-benar menyukai gadis itu, Daniel mencintainya. Mereka berdua menyukai gadis yang sama.
Ourinko masuk ruang interogasi. Ruang itu dibatasi kaca satu arah. Pria berambut pirang yang menyerang Aurora di Loven itu dan juga terlibat penyerangan di London itu duduk terikat kursi. Warna aura merah gelap ini, aura manusianya sudah tercampur kekuatan gelap. Dan penyatuan ini sempurna, tanpa ada pihak ketiga didalam tubuhnya. Bahkan dia mampu membuka rune sihir gelap dan vortex.
"Kalian menemukan sesuatu?"
"Tuan Ourinko, kami tidak bisa menembus pikirannya, dia berkonsentrasi memblok semua mantra sugesti kami."
"Dia perlu unsur kejutan untuk mengalihkan konsentrasinya ... Gelapkan total lampunya. Aku akan menghadapinya, Ketua Rudolf sudah disini?"
"Aku disini Ourinko. Bantuan apa yang kau butuhkan." Ayah Daniel masuk ke ruang interogasi.
"Aku akan memproyeksikan pikirannya ke Anda untuk agar Anda bisa tahu dengan siapa kita berhadapan Ketua, terutama wanita yang menjadi pimpinan penyerang semalam. Dia mengenal Anda, bisa jadi dia salah satu penyihir yang membelot."
"Ayo kita lakukan.... "
"Anda bisa masuk kedalam begitu saya bisa memasuki pikirannya." Ourinko bersiap di ruangan yang telah digelapkan. Dia membuka pintu dengan cepat, suara keras tercipta begitu dia mengebrak meja didepan pria itu, menarik seluruh konsentrasinya dan dengan cepat dia menbuat segel aura pikiran bercahaya didepan mata pria itu.
"Lihat aku!" Mau tak mau pria itu melihat ke rune sihir pikiran Ourinko.
Selesai! Begitu mata pria itu terkunci pada rune di kening Ourinko, Ourinko sudah menguasai pikirannya. Satu rune lagi dibuat untuk menciptakan hubungan tetap dan menguasai jiwa pria itu sepenuhnya.
Ketua Rudolf masuk dan duduk disamping Ourinko. Dan tangan Ourinko bergerak mengambar satu lagi rune penghubung pikiran.
"Katakan siapa namamu "
"Max Lockard."
"Katakan siapa pimpinanmu."
"Tuan Ashleen... " Pertanyaan pertanyaan itu membantu Ourinko melihat apa yang ada di pikiran pria itu. Ketua Rudolf juga bisa menangkap bayangan pikiran yang ada di pikiran pria itu.
Penyelidik senior juga masuk bersama Ketua Rudolf membantu Ourinko mengarahkan pertanyaan demi pertanyaan sehingga terbentuk gambaran besar dari apa yang mereka hadapi sebenarnya. Yang jelas pria yang mereka tangkap ini punya peran cukup penting dan informasi yang mereka dapatkan lebih dari cukup untuk mengenali musuh mereka.
Ourinko duduk mengistirahatkan dirinya sebentar, dia jelas bukan dalam kondisi terbaiknya. Beberapa hari belakangan ini tubuhnya dipaksa hanya istirahat beberapa jam sehari.
"Ourin, istirahatlah. Kami akan menangani langkah selanjutnya. Termasuk mengamankan Aurora. Kau kelihatan sangat lelah." Ketua Rudolf menepuk bahunya.
"Aku memang membutuhkan istirahat Ketua. Aku akan ada di apartmentku di Camberwell jika kalian membutuhkanku." Walaupun dia penyihir dengan kekuatan aura besar, tubuhnya tetap tubuh manusia yang mempunyai batas ketahanan fisik. Dia masih menghawatirkan Aurora, tapi Ketua Rudolf akan mengamankan gadis itu. Dia perlu istirahat sekarang.
🍃🍃🍃🍃🍃
Daniel hanya terdiam begitu mendengar penjelasan kakeknya. Dalam empat hari dia tidak bertemu Aurora telah begitu banyak hal yang terjadi.
Aurora dan Ourinko mereka adalah pasangan penyihir abadi. Itu kenyataan yang dia harus terima dan mereka sebentar lagi harus terikat dalam perjanjian suci. Gadis itu harus menyelesaikan tugasnya bersama Ourinko. Dia tidak menyangka gadis yang selalu Ourinko bicarakan adalah Aurora. Dia tahu Ourinko sudah mencari gadis itu diantara Klan Wang, tapi ternyata gadis itu ada di klan Magnus.
Aurora, bagaimana gadis itu menerimanya. Menikah diusia 18 tahun dengan orang yang baru dikenalnya bukan hal yang mudah. Dan kini keselamatannya juga terancam.
"Pergilah ke rumah keluarga Magnus, bawa 20 orang legiun terbaikmu, kita harus segera tempat yang lebih aman untuk Aurora."
"Baik Kakek, kapan kami harus pergi?"
" Secepatnya , setelah kau menentukan dan tim mu siap, langsung ke sana . Aku sudah memberitahu ketua Magnus kalian akan tiba."
Daniel bergegas, ia ingin menemui gadis itu. Perasaan rindunya menggebu, walaupun dia tau dia tak berhak menyatakan cintanya kepada Aurora sekarang. Setidaknya dia bisa ikut melindunginya.
Dua jam kemudian ia tiba di rumah Aurora melalui pintu vortex London , perbedaan waktu 6 jam antara Jakarta dan Bandung . Sudah jam 8 malam diBandung. Tuan dan Nyonya Magnus menyambut mereka.
Daniel langsung menugaskan 2 orang untuk shift berpencar area 1 km di utara dan selatan rumah , rotasi setiap 3 jam untuk mengawasi daerah sekitarnya. Yang lain yang tidak shift beristirahat karena mereka juga sudah bertugas dari malam sebelumnya.
Aurora datang kemudian, sedikit terkejut karena Daniel adalah kepala Legiun yang dikirim untuk menjaganya. Dan Daniel sedikit kuatir melihat perban yang masih tertempel di kepala Aurora dan lebam biru dipipinya.
"Bagaimana keadaanmu?" mereka berjalan jalan di sebuah taman kecil di belakang rumah Aurora.
"Aku baik, walaupun sedikit luka, tapi ini bukan apa apa, aku baik- baik saja." Aurora tidak berani menatap Daniel
"Aku sudah tau tentang kau dan Ourinko, kau tidak perlu merasa tidak nyaman padaku, dan aku orang yang mengerti tanggung jawab kita sebagai Klan Cahaya." Daniel langsung ke inti pembicaraan mereka. "Aku hanya menghawatirkanmu, baru empat hari kita tidak bertemu dan kau harus menikah dengan Ourin." Daniel merasa marah tapi di satu sisi dia juga tak berdaya.
"Ini adalah takdir kami, ..." Aurora merasa setengah jiwanya tertaut oleh laki laki baik ini. Jika tidak ada kejadian ini mungkin sekarang Daniel sudah menjadi kekasihnya, terlepas dengan siapa dia di masa lalu, tapi kemarin dia adalah hanya Aurora. Gadis biasa yang mempunyai mimpi sendiri.
Mereka berpandangan, mata Aurora sedikit basah. Daniel melihat mata itu berkaca kaca. Dia sangat ingin melindungi orang yang dicintainya, namun keadaan ini akan memaksa mereka untuk saling menjauh untuk selamanya.
Ourora merasa ia akan menangis jika lebih lama lagi berada ditempat ini. Melihat Daniel yang hancur hatinya membuat Aurora juga merasa sakit. Dia mengerjabkan matanya , dia ingin menangis sepuasnya dikamarnya sekarang juga.
" Aku harus pergi Daniel..." Aurora bergegas pergi sebelum dia benar-benar menangis didepan Daniel.
Tapi Daniel tak membiarkannya dan menangkap tangannya dan menariknya gadis itu ke arahnya. Aurora terdorong ke pelukan Daniel.
"Kumohon jangan pergi."
"Kau membuat semua ini sulit..."
"Aku tak perduli!" Suara tajam Daniel membuat Aurora memandangnya. Ekspresi terluka Daniel membuat Aurora menyentuh wajahnya.
"Kita tak bisa Daniel..." Akhirnya sebutir airmata menetes. "Kumohon biarkan aku pergi."
"Aku tahu. Kumohon jangan menangis..." Saat itu yang ada dipikiran Daniel hanya Aurora, dengan cepat itu Daniel merengkuh Aurora ke pelukannya, menangkap pinggangnya dan mencium bibirnya dengan menuntut. Aurora tersentak dan reflek mendorong kembali, namun ciuman itu membuat Aurora sadar betapa tak berdaya Daniel karena harus melepasnya. Dia akhirnya membiarkan Daniel menciumnya.
"Kau juga menginginkan ku Ara, jika tidak karena Blood Moon kita tidak akan terpisah."
Aurora terdiam sambil menutup bibirnya , masih merasakan ciuman Daniel disana. Muka nya terasa panas dan matanya terpaku pada Daniel.
"Kita tak bisa..."
"Aku tahu kita tak bisa... Tapi sekali ini katakan padaku, apa yang kau rasakan."
"Daniel... kumohon jangan lanjutkan ini." Aurora tau pertahanannya telah runtuh, dia tak bisa lagi membohongi laki laki itu. Namun untuk kebaikan seluruh klan dia tak bisa mengakui apapun bahkan harus membunuh perasaannya sendiri kepada Daniel.
Daniel melepaskan pelukan di pinggangnya. Tak lagi menahan kepergian Aurora. Ia tahu semua ini tak ada gunanya. Dia akan semangkin menekan perasaan Aurora dengan keegoisannya.
"Maafkan aku ... " dengan cepat Aurora mendorong dirinya menjauh berbalik dan merapal mantera, gerbang putihnya seketika terbuka dan dia masuk ke dalam vortex dan menutup gerbangnya. Dia perlu pergi secepatnya dari Daniel.
Saat tiba dikamarnya yang bisa dia lakukan adalah melemparkan diri ke tempat tidurnya, melepaskan tangisnya sambil membenamkan wajah ke bantal, perasaan cinta ini terlalu berat untuk ditanggungnya. Tanggung jawab ini menyiksa hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Dyah Oktina
london & bandung kali thor.. beda 6 jam ..masa jakarta & bandung 🤭
2024-02-16
0
Dede Dahlia
oh..Aurora betapa sulitnya hati kamu mencintai dua laki² & di cintai dua laki².
2023-03-28
0
Hadrita Khaerunnisa
daniel kamu harus bilang ku tunggu jandamu aurora🤭
2021-12-11
0