AURORA ● The Blood Moon
Selamat membaca Book 2 ( Balik dulu ke Alexa jika kalian blm baca book 1)
BOOK 1 nya di Alexa Blood of Love ya
Light Protector Witch Series Terdiri dari 7 Book
BOOK 1 . ALEXA ● Blood Of Love (di ALEXA)
BOOK 2 . AURORA ● The Blood Moon (di AURORA)
BOOK 3 . SOFIA ● The Cursed Diamond (di AURORA)
BOOK 4 . APOCALYPSE ● The Faith of Love (di AURORA)
BOOK 5 . NEW ERA ● The Next Leader (di ALEXA)
BOOK 6 . CARA ● Rewriting The Star (di ALEXA)
BOOK 7 . ALENA ● The Dragon Hatcher (di ALEXA)
🛑Book 2+3+4 ada di AURORA ( Gabung 1 Book)
Part 1. AURORA MAGNUS
Luna per noctem , a meridiano sole. Semper amare, simul et separate nobis mille annis.
Bulan dimalam hari, matahari di siang hari. Aku akan selalu mencintaimu , walau waktu ratusan tahun memisahkan kita.
Entah siapa yang membacakan mantra itu dikepalaku. Belakangan ini menjadi semangkin sering aku mendengarnya. Aku pasti terkena semacam mantra roh penunggu pegunungan Pyreness ini.
"Aurora Magnus! Maju!" Aku kaget. Suara teriakan itu membuyarkan lamunanku. Daniel Aegis, pelatih pedang utama kelompokku berkacak pinggang dan menunjuk ke arahku. Sial! Dia tidak perlu berteriak seperti itu, aku belum tuli.
Playboy tukang pamer kuasa!
Itu yang pertama kali terlintas di otakku begitu melihat Daniel Aegis. Gadis-gadis berkerumun mengelilinginya dan memujanya dan dia nampaknya sangat menikmati perhatian itu. Tentu saja gadis-gadis itu mengelilinginya seperti semut mendapatkan gula, ia adalah cucu pertama pimpinan para penyihir Klan Cahaya, Klan Aegis yang berpusat di London, pelatih kepala Group Elite Utama.
Dan kembali lagi! Ini adalah sesi pertarungan untuk penilaian laskar utama penyerang. Laskar elite yang berisi penyihir petarung dengan kemampuan fisik beladiri terbaik dari seluruh klan. Hanya tiga orang dari ratusan orang murid awal semester pertama yang direkomendasikan oleh para pelatih untuk group elite ini. Kami disini menantang Daniel Aegis, pelatih kepala tim penyerang.
Bisa dipastikan jika kau masuk ke group elite para petarung di semester pertama, kau akan menjadi penyihir yang sangat diperhitungkan di masa depan. Dan aku sudah berjanji pada Ibu aku akan menjadi salah satunya.
Aku maju sambil memberi hormat kepada Sang pelatih playboy ini! Aku telah melihat ia mengalahkan rekan satu kelasku, Sofia Pollux dari Rusia dan Agusto Jesper dari Spanyol. Dia punya teknik dan kecepatan pedang yang sangat baik. Dan kekuatan jurusnya bisa menjadi ancaman.
Tapi aku bertekad akan membuatnya kalah! Secepatnya!
"Kau boleh menyerang duluan." Dia jelas meremehkanku. Aku memang tidak punya postur tinggi menjulang seperti Sofia dan Agusto, aku hanya 165cm, lebih pendek dari mereka. Baiklah Daniel Aegis, kau akan menyesal meremehkanku!
Aku melompat dan kearahnya, sebuah sabetan energi pedang kulepaskan. Daniel dengan cepat memasang tameng energi sihir. Tapi dia salah, itu bukan sabetan langsung melainkan ke tanah kering didepannya yang mengakibatkan debu berterbangan dan menutupi pandangannya.
Dan sabetan lain energi lain kulepaskan beruntun ke arah tamengnya. Sementara aku bergerak ke samping untuk melepaskan serangan sebenarnya memanfaatkan debu yang menutupi pandangannya. Sebuah tendangan sekuat tenaga dengan putaran sempurna untuk mengempur pertahanannya.
Daniel jelas petarung berpengalaman. Dengan cepat dia menahan seranganku. Tapi kuda-kudanya tidak sempurna karena dia tidak menyangka arah seranganku.
Dan seperti yang kuharapkan tendanganku membuat dia goyah dan mundur. Tapi aku tak memberinya kesempatan, saat kakiku menjejak tanah. Aku berputar dan menyerang kaki bagian bawahnya, dia harus jatuh di serangan pertama.
Dan dia melompat mundur! Cukup pintar. Ahh sial!
Aku berhenti dan sekarang dia memicingkan matanya padaku. Nampaknya dia baru menganggapku serius saat ini.
"Gadis licik, kau pikir bisa menjatuhkanku dengan tipuan macam itu." Well, memang tidak, tapi sekarang kau akan menganggapku serius bukan Guru!
"Aku hanya mencoba Guru." Seringai kecilku membuat sebuah perbedaan di pandangannya.
"Baik, kita lihat kemampuanmu Aurora Magnus. Tahan seranganku." Sekarang dia merangsek ke depan. Aku bernapas tenang dan memompa aura ke tameng dan tubuhku untuk pertahanan. Ini dia serangan Daniel Aegis. Bisa kulihat dia belajar teknik pedang samurai dari tebasannya yang tegas dan jurus-jurusnya.
Ibuku dan paman dari ayahku adalah ahli pedang wushu changuan dan samurai terlatih di klan penyihir dan kami sudah berlatih bela diri dan teknik pedang dari kecil bersama kakakku. Ancaman seperti ini tidak ada apa-apanya bagiku.
Serangannya datang dengan kuat dan penuh tenaga. Aku mengunakan teknik pedang wushu changuan untuk mengalihkan kekuatan serangannya dan mencoba membaca pola serangan yang dibuatnya.
Saat aku mulai bisa menaksir kekuatan dan kecepatannya, aku masuk ke pola serangan dan membalas serangan kuatnya. Dia petarung berpengalaman dan terlatih. Kekuatan kami seimbang saat ini, walau staminanya mungkin bisa menekanku.
Keringat kami bercucuran dan semua mata tidak berkedip memandang kami. Kami berhenti saling menyerang dan mengambil jarak. Dia sekarang tahu yang didepannya bukanlah petarung biasa.
Aku sudah cukup memperlajari pola serangannya dan mengenali jurus-jurusnya. Aku memulai inisiatif memulai sebuah serangan cepat di awal. Pertarungan sengit terjadi, masing-masing dari kami mencoba menjatuhkan pedang lawan. Sementara disamping arena penonton tak berkedip menonton pertarungan kami. Aku tahu jika ini dilanjutkan lebih lama lagi aku akan kalah stamina.
Akhirnya Daniel mundur. Dan mengambil sikap mengakhiri pertandingan.
"Baiklah, cukup sampai disini. Aurora Aegis kau satu-satunya yang bisa mengimbangiku. Aku akui itu." Tiba-tiba dia mengakhiri kuda-kuda penyerangannya.
"Selamat bergabung untuk kalian bertiga di legiun penyerangan utama." Yes! Aku masuk, aku tersenyum senang tanpa menyadari Daniel Aegis mengawasiku!
"Kau!" Daniel Aegis menunjuk ke arahku. "Latihan beban dan barbel, stamina , lari 50 putaran lapangan ini setiap hari pagi dan sore, targetmu kekuatan lengan angkat 50 kg 7 kali dalam 1 menit, push up 100x, sit up 100x , lift up 50x pagi dan sore mulai skrg . Latihan pedang 1 jam denganku jam 11 sd 12 siang." Bibirku langsung terkatup dengan geram.
Guru sialan! Dia memberiku porsi latihan tak tanggung-tanggung. Kau tak terima tak bisa mengalahkanku?
Aku membencimu! Dasar playboy! Daniel Aegis, aku akan membalasmu. Tunggu saja.
🤗 Haiii selamat datang di.Book 2 buat kalian yang sudah baca book 1
Happy Reading jangan lupa kasih jempol dan lope lope yaaa ❤👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
SalsaDCArmy
aku suka ceritanya kalo tentang ini
mampir jugaa ke ceritaku yang 2 karya..
Two Worlds
Hito
2022-12-13
1
Darmiati Thamrin
mengulang lg membaca ...
2022-11-09
0
GegeSter
baru baca udah sakit badan semua.. belum juga mulai latihannya🤪
2022-11-01
0